04.Menggantikan

Sudah seminggu Edward menggantikan kakaknya di perusahaan.Semua klien terkejut akan pimpinan baru.Namun baik Edward dan sekretarisnya Nina menjelaskan pada klien yang masih bingung dengan pergantian itu.

Ada yang meminta melakukan kontrak perjanjian ulang dan ada juga sebagian meneruskannya saja.Karena kontrak sudah di tanda tangani,jadi tidak masalah bagi mereka.

Satu minggu ini Edward sibuk sehingga dia tidak sempat menjenguk papanya.Kegelisahan yan,g dulu dia rasakan mulai terlupakan.Bukan karena seorang wanita,tapi entah karena apa kegelisahan itu datang.

Edward belum berpikir tentang wanita saat ini.Baginya sangat merepotkan,banyak yang mendekatinya dulu di sana,tapi asistennya berhasil menghalau secara halus semua wanita yang ingin dekat dengan bosnya.

Edward yang duduk di kursinya memeriksa berkas yang masuk,dia mengamati berkas itu satu persatu tanpa terkecuali.

Edward memang teliti dan jeli dalam pemeriksaan.Ada salah sedikit saja dia langsung menyuruh untuk mengetik ulang.Apa lagi kesalahan dalam menulis nominal angka,dia akan marah besar.Baginya itu akan merugikan perusahaan.

"Nina,tolong kamu ke ruangan saya."ucap Edward di sambungan telepon.

"Baik pak."

Lalu Edward menghentikan kegiatan pemeriksaan berkas.Dia duduk bersandar pada kursi dan menggoyang-goyangkannya ke kanan ke kiri.

Tak lama Nina masuk ke ruangan Edward,dia berdiri di depan meja.

"Ada apa perlu apa pak?"tanya Nina membuyarkan lamunan Edward.

Edward melirik Nina,dia kemudian mengambil dan menyerahkan berkas yang tadi di periksa.

"Berkas ini tolong di perbaiki di bagian keuangan.Terus proposalnya juga ada yang harus di tambahkan nominalnya."perintah Edward.

Nina menerima berkas yang di sodorkan Edward padanya.

"Baik pak,saya akan berikan pada bagian keuangan.Kalau begitu saya permisi dulu."ucap Nina sambil membungkuk lalu pergi.

Edward hanya melambaikan tangan saja,kemudian dia melanjutkan memeriksa berkas yang tadi.

_

_

Hampir dua minggu Edward menggantikan kakaknya di perusahaan dan selama itu juga kakaknya Nicko belum juga ada titik terang.Hampir putus asa Edward dengan pencarian Nicko.Baik dari anak buah papanya maupun detektif yang dia sewa belum ada kabar.

Dan hari ini rencananya Emil datang dari Inggris.Dia baru pulang dari Inggris karena harus membimbing Sania dan Edrick terlebih dahulu di sana.

Awalnya Sania tidak mau dan juga mamanya keberatan jika Sania harus pindah ke Inggris.Tapi demi untuk menjaga dua perusahaan dan menjaga papanya,mau tidak mau Sania menurut dan nyonya Karina merelakan anak gadis semata wayangnya tinggal di Inggris.

Begitupun Edrick sahabatnya,Edward sudah memberitahu melalui video call sebelumnya,memintanya membantu perusahaan di Inggris bersama adiknya.

Hanya sementara Nicko belum di temukan dan perusahaan yang masih sedikit goyah karena desas desus bos utamanya di culik sudah bocor di kalangan kantor.

Berita ini tidak bisa di hindarkan,namun sebisa mungkin Edward menghentikan jangan sampai menyebar keluar kantor.

Kalau sampai keluar kantor,maka klien yang sudah menanda tangani kontrak akan membatalkan kerja samanya.Mereka belum sepenuhnya yakin dengan kepemipinan Edward di perusahaan Nicko.

Edward sengaja menjemput Emil di bandara,dia tidak sabar ingin tahu kabar dari Inggris.

"Seharusnya tuan muda tidak usah menjemput saya di bandara.Saya akan menemui anda di kantor."ucap Emil sembari membungkuk ke arah Edward.

"Aku hanya ingin tahu saja keadaan di sana,aku tidak sabar menunggu lama kamu datang ke kantor."ucap Edward beralasan.

Emil mengambil alih kemudi setelah mereka sampai di dalam mobil.

"Bagaimana kabar tuan besar,tuan?"tanya Emil sambil menstarter kemudi.

"Masih belum sadar.Aku tidak tahu harus bagaimana,kak Nicko hilang entah kemana sedangkan papa masih belum sadar."Edward memdesah.

Baru kali ini dia kehilangan semangat dan otaknya tumpul untuk melakukan apapun.Biasanya otak cerdasnya selalu berfungsi dengan baik jika masalah proyek yang dia tangani.

"Sabar tuan muda,saya akan membantu anda dengan segala kemampuan saya.Kita pasti akan menemukan tuan muda Nicko."ucap Emil optimis.

"Mungkin hanya butuh kesabaran.Pelaku juga kemungkinan sedang berhati-hati dalam bertindak.Sepertinya kita harus memancing mereka untuk keluar."kata Emil.

Otak cerdas Emil di gabung dengan kejeniusan Edward dalam berpikir akan membuat semua jadi terang benderang.Hanya saja saat ini Edward sedang tidak bersemangat,Emil tahu itu.

Mungkin kali ini di biarkan saja dulu,Edward harus fokus menstabilkan perusahaan kakaknya terlebih dahulu baru melakukan pencarian secara langsung.

Kali ini Emil akan lebih hati-hati karena dia seperti tahu pelaku sedang menunggu kelengahan lawannya.

'Mereka belum tahu saja,jika kami berdua sudah bergerak jangan harap ada ampun untuk mereka.'ucap Emil dalam hati.

Untuk saat ini,mereka fokus pada penyembuhan dan penjagaan ketat pada pak Robert.Bukan tidak mungkin pelaku akan kembali menyerang pak Robert ketika pengawasan lengah.Dan itu tidak boleh terjadi.

"Kamu benar,tapi kita fokuskan dulu papa.Papa harus di jaga ketat.Paman Dori juga tidak bisa di rumah sakit aja,tapi juga harus mengawasi perusahaan papa."ucap Edward.

_

_

Setelah Emil kembali jadi asistennya,Edward kini bersemangat lagi dalam bekerja.Selama Emil belum pulang kadang Edward merasa malas untuk melaksanakan tugasnya sebagai CEO baru menggantikan kakaknya.

"Tuan apakah anda sore ini akan menjenguk tuan besar?"tanya Emil yang ikut memeriksa berkas yang beberapa hari menumpuk di atas meja.

"Iya,tolong nanti belikan makan malam juga.Karena aku akan menginap di sana."kata Edward masih fokus memeriksa berkas di tangannya.

Emil memeriksa satu berkas yang tidak biasa menurutnya.Ada berkas yang janggal isinya.Lalu dia memperlihatkan berkas tersebut pada Edward.

"Tuan,lihatlah.Bukankah ini nama perusahaan yang di bawahi Reynald anaknya pak Hendro?"tanya Emil sambil memperlihatkan sampul depan proposal.

Edward mengambil alih berkas tersebut dan memeriksanya secara seksama.Terlihat tanggal pengajuan dan tanggal di terima berbeda jauh.

"Iya benar,kenapa bisa masuk ke sini?"tanya Edward heran.

"Saya juga tidak tahu.Mungkin sekretaris Nina bisa menjelaskan."

"Panggil Nina."

Lalu Emil memanggil Nina untuk masuk ke ruangan Edward.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"tanya Nina sopan.

"Ya kamu harus bantu jelaskan berkas ini kenapa bisa masuk ke kantor?"tanya Edward penuh selidik.

Lalu Nina menerima berkas yang di sodorkan Edward dan memeriksanya dengan teliti.

"Saya kurang paham ini masuknya melalui siapa,tapi waktu itu pak Nicko menanda tangani dalam keadaan tidak sadar.Maksudnya waktu itu pak Nicko sedang sakit kepala,pak."jelas Nina.

"Lalu kenapa kamu biarkan bosmu menanda tanganinya?"

"Saya kira bukan ini yang di tanda tangani,makanya saya diam saja.Lagi pula entah kenapa pak Nicko tiba-tiba sakit kepala pada saat itu."ucap Nina menerangkan dengan jelas.

"Ya sudah,kamu boleh keluar."kata Edward.

"Apa mungkin sakit kepala tuan Nicko di buat oleh mereka tuan?"tanya Emil.

"Aku rasa bukan,memang kadang kak Nicko suka sakit kepala tiba-tiba."

"Lalu apa sebaiknya ini di kembalikan pada pemiliknya?"tanya Emil.

"Kita salin terlebih dahulu,lalu kita kembalikan karena kurang sesuai dengan bidangnya."

"Tuan muda,coba lihat bagian belakang.Ini sepertinya nominalnya terlalu besar,dan ada berkas kosong di tengahnya."

Edward memperhatikan dengam seksama,benar.Apa maksud dari kertas kosong ini?'gumam Edward.

"Mungkinkah ini pengajuan pinjaman keuangan?Hanya bahasanya di manipulatif sehingga orang yang melihat sekilas akan terkecoh dan hanya menanda tangani tanpa memeriksa bagian paling belakang."

"Itulah kenapa kak Nicko di culik,karena kak Nicko orangnya tidak mau pusing.Apa yang di mejanya langsung saja di tanda tangani tanpa melihat secara detail isinya."ucap Edward.

"Tuan,bisakah penculikan dan penyerangan di hubungkan dengan Reynald?Atau mungkin irang suruhan Reynald."Kata Emil menebak.Edward tampak berpikir.

"Aku tidak tahu,mungkin juga,selidiki kasus Reynald dan awasi dia.Jika ada yang mencurigakan harus laporkan padaku.Dan Ini segera di sembunyikan,jangan sampai ada yang tahu.Pasti Reynald mencari ini."kata Edward memberikan berkas yang tadi di periksa.

"Iya tuan.Biar saya yang membawanya."ucap Emil,lalu Edward menyerahkan berkas itu.

"Kenapa Reynald menyelipkan berkas itu ya?Apa dia sengaja atau ada orang lain yang memasukkannya di antara tumpukan berkas.Mmm...benar-benar bikin bingung.Sudahlah,jangan di pikirkan.Biarkan saja,tapi tetap harus awasi Reynald."

Setelah semua berkas sudah di periksa,Edward menyerahkan semua map-map itu sama Nina.Kemudian Edward dan Emil siap-siap akan pulang karena waktu sudah sore.

_

_

_

_

☆☆☆☆☆☆☆

Terpopuler

Comments

sandi

sandi

udah bab 4 massi buta arah sm misteri ini

2021-10-03

2

lihat semua
Episodes
1 01.Penyerangan
2 02.Pulang
3 03.Rapat Dadakan
4 04.Menggantikan
5 05.Rencana
6 6.Janggal
7 07.Pergi Mondok
8 08.Gadis Aneh
9 09.Cerita Bayu
10 10.Ngaji Kuping
11 11.Hati Bayu
12 12.Laki-Laki Misterius
13 13.Serangan Malam Hari
14 14.Menyelidiki
15 15.Pak Imron Yang Mencurigakan
16 16.Mendekati Aya
17 17.Makan Di Sawah
18 18.Mengintai
19 19.Mengikuti
20 20.Lebih Dekat
21 21.Bangunan Mencurigakan
22 22.Pengintaian Lagi
23 23.Kabur
24 24.Mencurigai
25 25.Terkuak
26 25.Terkuak
27 26.Siapa Kamu Sebenarnya?
28 27.Bergerak
29 28.Dalam Pengejaran
30 29.Pertemuan Kakak Beradik
31 30.Aya Di Culik
32 31.Menunggu
33 32.Tanda Jejak
34 33.Kebenaran Dari Pak Imron
35 34.Bayu Dan Salma
36 35.Mencari Bukti
37 36.Pencarian Pak Imron
38 37.Penangkapan
39 38.Interogasi
40 39.Mengatur Rencana
41 40.Rencana pak Hendro
42 41.Penculikan Lagi
43 42.Pak Dori
44 43.Liciknya Pak Hendro
45 44.Perdebatan Sengit
46 45.Dendam Masa Lalu
47 46.Sepenggal Kisah Lampau
48 47.Jebakan
49 48.Kembalinya Tuan Besar
50 49.Di Kantor
51 50. Penggrebekan
52 51.Konflik Keluarga
53 52.Kesedihan Nyonya Karina
54 53.Penyesalan Nyonya Karina
55 54.Bertemu Edrick
56 55.Makan Malam Bersama
57 56.Meminta Restu
58 57.Batal
59 58.Bertemu Kyai Sobri
60 59.Mendadak Menikah
61 60.Harus Bersabar
62 61.Di Racun
63 62.Aku Istrimu?
64 63.Malam Syahdu
65 64.Mengulangi
66 65.Ke Kota
67 66.Menantu dan Mertua
68 67.Obrolan Malam
69 68.Jalan-Jalan
70 68.Bertemu Nathalie
71 70.Nathalie Berkunjung
72 71.Di Jebak Nathalie
73 72.Hamil?
74 73. Kemarahan Edrick
75 74.Minta Jatah
76 75.Menjemput Sania
77 76.Sania Bertemu Nathalie
78 77.Liciknya Nathalie
79 78.Menyelamatkan Sania
80 79.Pesta Pernikahan
81 80.Berkenalan
82 81.Emil dan Sania
83 82. Permintaan Emil
84 83.Paket Misterius
85 84.Edward Marah
86 85.Edward Masih Marah
87 86. Kembali Normal
88 87.Kekhawatiran Sania
89 88.Sebaiknya Menikah Saja
90 89.Dilema Nyonya Karina
91 90.Pembicaraan Serius
92 91.Ketakutan Emil
93 92. Pak Dori Dan Pak Robert
94 93. Jadilah Menantuku Emil
95 94.Mencari Asisten Baru
96 95. Tak Bisa Menahan
97 96.Kehilangan
98 Aya Merajuk
99 98.Anakku sayang
100 99.Rumah Baru
101 100. Menjelang Pernikahan Emil Sania
102 101.Menggoda Sania
103 102. Kejutan Untuk Sania
104 103. Kaum Laki-laki
105 104. Kebahagiaan Keluarga Alexander
Episodes

Updated 105 Episodes

1
01.Penyerangan
2
02.Pulang
3
03.Rapat Dadakan
4
04.Menggantikan
5
05.Rencana
6
6.Janggal
7
07.Pergi Mondok
8
08.Gadis Aneh
9
09.Cerita Bayu
10
10.Ngaji Kuping
11
11.Hati Bayu
12
12.Laki-Laki Misterius
13
13.Serangan Malam Hari
14
14.Menyelidiki
15
15.Pak Imron Yang Mencurigakan
16
16.Mendekati Aya
17
17.Makan Di Sawah
18
18.Mengintai
19
19.Mengikuti
20
20.Lebih Dekat
21
21.Bangunan Mencurigakan
22
22.Pengintaian Lagi
23
23.Kabur
24
24.Mencurigai
25
25.Terkuak
26
25.Terkuak
27
26.Siapa Kamu Sebenarnya?
28
27.Bergerak
29
28.Dalam Pengejaran
30
29.Pertemuan Kakak Beradik
31
30.Aya Di Culik
32
31.Menunggu
33
32.Tanda Jejak
34
33.Kebenaran Dari Pak Imron
35
34.Bayu Dan Salma
36
35.Mencari Bukti
37
36.Pencarian Pak Imron
38
37.Penangkapan
39
38.Interogasi
40
39.Mengatur Rencana
41
40.Rencana pak Hendro
42
41.Penculikan Lagi
43
42.Pak Dori
44
43.Liciknya Pak Hendro
45
44.Perdebatan Sengit
46
45.Dendam Masa Lalu
47
46.Sepenggal Kisah Lampau
48
47.Jebakan
49
48.Kembalinya Tuan Besar
50
49.Di Kantor
51
50. Penggrebekan
52
51.Konflik Keluarga
53
52.Kesedihan Nyonya Karina
54
53.Penyesalan Nyonya Karina
55
54.Bertemu Edrick
56
55.Makan Malam Bersama
57
56.Meminta Restu
58
57.Batal
59
58.Bertemu Kyai Sobri
60
59.Mendadak Menikah
61
60.Harus Bersabar
62
61.Di Racun
63
62.Aku Istrimu?
64
63.Malam Syahdu
65
64.Mengulangi
66
65.Ke Kota
67
66.Menantu dan Mertua
68
67.Obrolan Malam
69
68.Jalan-Jalan
70
68.Bertemu Nathalie
71
70.Nathalie Berkunjung
72
71.Di Jebak Nathalie
73
72.Hamil?
74
73. Kemarahan Edrick
75
74.Minta Jatah
76
75.Menjemput Sania
77
76.Sania Bertemu Nathalie
78
77.Liciknya Nathalie
79
78.Menyelamatkan Sania
80
79.Pesta Pernikahan
81
80.Berkenalan
82
81.Emil dan Sania
83
82. Permintaan Emil
84
83.Paket Misterius
85
84.Edward Marah
86
85.Edward Masih Marah
87
86. Kembali Normal
88
87.Kekhawatiran Sania
89
88.Sebaiknya Menikah Saja
90
89.Dilema Nyonya Karina
91
90.Pembicaraan Serius
92
91.Ketakutan Emil
93
92. Pak Dori Dan Pak Robert
94
93. Jadilah Menantuku Emil
95
94.Mencari Asisten Baru
96
95. Tak Bisa Menahan
97
96.Kehilangan
98
Aya Merajuk
99
98.Anakku sayang
100
99.Rumah Baru
101
100. Menjelang Pernikahan Emil Sania
102
101.Menggoda Sania
103
102. Kejutan Untuk Sania
104
103. Kaum Laki-laki
105
104. Kebahagiaan Keluarga Alexander

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!