15.Pak Imron Yang Mencurigakan

Ketika pulang dari menjenguk ibunya Bayu,Edward diam saja dalam mobil.Bayu penasaran tentang ayah Edward yang meninggal dan kalimat yang menggantung setelahnya.

"Mm,Ed,ayahmu sakit apa bisa meninggal?"tanya Bayu memulai pembicaraan.

Edward menoleh ka arah Bayu,dia tidak menyangka Bayu akan bertanya tentang ayahnya.Tapi dia pikir wajar karena Bayu sudah dekat dengan dirinya,mungkin bentuk kepedulian Bayu terhadapnya.

"Kecelakaan,satu minggu kemudiannya setelah di rawat di rumah sakit."jawab Edward berbohong.

Dia belum berani menceritakan masalah yang dia hadapi dan sedang apa dia di pondok pesantren.

"Oh,begitu parah ya sampai meninggal."kata Bayu menebak.

Edward hanya diam saja,dia tidak mau terlalu banyak kebohongan nantinya.Wajah Edward terlihat sendu,memang dia juga merasa kehilangan papanya juga kakaknya.

"Maaf kalau aku mengingatkan sesuatu yang menyakitkan."kata Bayu merasa menyesal.

"Tidak apa.Aku juga mengerti ketika kamu enggan bercerita tentang kesedihan yang kamu alami,begitu juga aku."ucap Edwsrd.

Bayu pun mengerti,memang benar terlalu menyakitkan jika mengingat orang yang di sayangi hilang.Apa lagi yang di alami Bayu masalahnya sangat rumit.

_

Sore ini,seperti biasanya Edward sholat berjamaah di masjid.Dia ingin melihat pak Imron lagi,apakah masih ikut berjamaah lagi atau tidak.

Karena dia semakin curiga dengan pak Imron.

Dan benar saja,sebelum azan berkumandang pak Imron datang dengan setelan baju koko dan celana panjangnya.

Dia menuju kamar mandi untuk mengganti celananya dengan sarung.Setelah mengganti,pak Imron kembali ke dalam masjid,duduk dengan memainkan sesuatu.

Edward memperhatikan setiap gerakan pak Imron.Pak Imron di hampiri oleh kyai Sobri,entah sedang bicara apa.Namun yang membuat Edward semakin yakin kalau pak Imron adalah seorang yang mencurigakan adalah,kepala pak Imron menengok ke kanan ke kiri mencari sesuatu.

Tepat ketika Edward bersitatap dengan pak Imron,dia mengalihkan pandangan.Seolah tidak mengerti dan tidak tahu kalau dia sedang mencari tahu tentang pak Imron.

Pak Imron pun berbicara pada kyai Sobri tentang Edward.Karena menurut Edward seperti itu dengan melihat gelagat pak Imron yang selalu melihat ke arah Edward.

Beruntung sekali dia tidak membocorkan rahasianya pada kyai Sobri tentang keberadaannya di pondok pesantren ini.

Tak lama Bayu masuk dari arah pintu samping,menghampiri Edward yang menunggu azan ashar tiba.

"Kenapa di luar?Mending di dalam sambil tilawah qur'an."kata Bayu pada Edward.

Edward memandang Bayu lama,dia pun akhirnya masuk ke dalam masjid bersama Bayu.

Edward duduk di dekat kyai Sobri sambil membuka mushaf qur'an.Pelan Edward membaca qur'an,takut mengganggu kyai Sobri ngobrol dengan pak Imron.Di samping dia juga ingin mendengar pembicaraan keduanya.

Kyai Sobri menengok ke arah Edward yang sedang tilawah.

"Nah ini dia orangnya yang kita bicarakan."kata kyai Sobri sambil tersenyum.

Edward menoleh,lalu tersenyum pada kyai Sobri dan melihat ke arah pak Imron yang sedang menatapnya datar.

"Nah pak Imron,Ed ini dari kota.Dia ingin menimba ilmu agama di pondok pesantren ini.Ayahnya sudah tiada,jadi ketika datang ke sini bersama pamannya."terang kyai Sobri pada pak Imron.

Edward berusaha tenang menanggapi ucapan kyai Sobri.Sedangkan pak Imron sedikit gelisah dan tegang,duduknya semakin tidak tenang.

Tak lama azan berkumandang,Edward memperhatikan pak Imron yang merasa sedikit tenang karena suara azan berkumandang menyelamatkan rasa gelisahnya.

Ada senyum smirik di bibir Edward,dia sudah pastikan kalau pak Imron punya rahasia besar di balik menghilangnya tiga bulan terakhir,dia yakin pak Imron ada kaitannya dengan hilangnya kakaknya,atau mungkin Mentari adik Bayu.

Dia akan segera menyelidikinya sesegera mungkin.Kalau tidak,tidak menutup kemungkinan jejak pak Imron akan hilang dengan hilangnya dirinya.

_

Sepulang dari sholat jamaah Ashar,pak Imron langsung pulang.

Dan benar saja dugaan Edward,dia langsung pulang ke desanya.Dengan langkah tergesa pak Imron pergi meninggalkan Bayu yang sempat di sapanya sebentar sebelum Edward menghampiri Bayu.

Sebelumnya Edward sudah menyuruh dua pengawalnya untuk mengikuti pak Imron sampai rumahnya di desa sebelah tanpa menimbulkan kecurigaan.

Setelah pengawal itu mengetahui kemana tempat yang akan di kunjungi,mereka akan memberikan laporan pada Edward.

Dua jam menunggu di dalam masjid,bertepatan waktu sholat isya sudah masuk.Edward menunggu dengan gelisah,dia selalu melihat keluar masjid kalau-kalau pengawalnya datang memberi informasi penting.

Sholat isya pun telah terlewatkan,tapi kedua pengawalnya belum juga muncul.Waktu terus berjalan,jam delapan lewat Edward harus menghadiri pengajian rutin.

Dalam diamnya,masih ada gelisah.Belum ada kabar.Edward tidak fokus mendengarkan ceramah kyai Sobri.

"Ed,kamu kenapa? kelihatannya gelisah sekali."tanya Bayu yang sejak tadi melihat Edward melongok keluar.

"Tidak apa-apa.Mungkin karena aku lelah saja hari ini."kata Edward berbohong.

Bayu pun mengangguk tanda mengerti,dia tidak melanjutkan pertanyaannya lagi.

Setelah usai pengajian,Edward langsung keluar pondok.Tanpa sepengetahuan Bayu,Edward pergi menuju ke rumah kontrakan kedua pengawalnya yang jaraknya lumayan jauh dari pondok.

Edward berjalan sendiri di malam gelap.Dari jauh dia melihat ada dua orang yang sedang berjongkok,seperti mengintai sesuatu yang mencurigakan.

Di pandangi kedua sosok itu,lama.Setelah menyadari siapa yang sedang berjongkok itu,kemudian dengan sangat hati-hati dan berjalan pelan Edward mendekati keduanya dan ikut berjongkok juga di belakang keduanya.

Menyadari ada yang berjongkok di belakangnya,satu pengawal itu menengok ke belakang.Dan dia kaget ada majikannya yang ikut mengintai.

"Tuan muda."kata pengawal yang menengok tadi.

"Ssst,diam jangan berisik.Kalian sedang mengintai apa?"tanya Edward sambil berbisik,melihat ke depan.

"Itu tuan muda,orang yang tadi sore tuan muda suruh ikuti.Dia bertemu seseorang di tempat ini."jawab pengawal itu berbisik juga.

Lalu Edward ikut mengaamati pak Imron yang sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat punggungnya saja kalau dari arah Edward berada.

Sayup-sayup pembicaraan itu sangat rahasia,sehingga sangat sulit untuk mendengarkan dengan jelas walaupun menahan nafas.

"Iya,saya tidak tahu siapa dia.Tapi orang itu mirip sekali dengan laki-laki di tempat kita."kata pak Imron pada laki-laki itu.

"Apa kau sudah cari tahu siapa dia?"

"Aku sudah mencari tahu dari kyai Sobri,tapi rupanya kyai Sobri tidak tahu banyak tentang laki-laki itu.Begitu pun dengan kakaknya gadis yang bersama laki-laki di tempat kita,dia tidak tahu banyak."

"Mhm..rupanya kita harus cari tahu lebih teliti.Cari terus informasi tentang dia.Kata bos besar,kemungkinan orang yang kita sekap itu sedang di cari oleh keluarganya."ucap laki-laki itu.

"Iya."

"Berhati-hatilah,semua orang bisa saja jadi musuh kita.Kalau sampai dia di temukan,bos besar tak akan mengampuni kita."kata laki-laki yang membelakangi Edward dan dua pengawal itu.

Lalu keduanya berpisah,sebelum pertemuan mereka di ketahui oleh orang.Maka mereka pun menyudahinya.

Edward dan dua pengawalnya masih belum paham dengan pembicaraan mereka,karena suaranya terlalu kecil.

Namun Edward menangkap sebagian kalimat yang di ucapkan pak Imron.Dia mencerna,otaknya kini berputar untuk menebak apa yang mereka bicarakan dan di sembunyikan.

"Pak Imron itu mencurigaiku,tadi saya dengar mereka sempat menyebut nama gadis,tapi siapa?"

"Tuan muda harus waspada.Orang yang bernama pak Imron sedang mencurigai tuan muda."

"Iya saya tahu.Oya,kalian tadi sore mengikuti pak Imron sampai rumahnya?Apa benar rumahnya dekat dengan Aya?"tanya Edward.

"Aya siapa tuan muda?"tanya pengawal itu bingung.

"Gadis yang waktu kulihat di kejar preman di pasar."

"Oh,iya.Memang dekat,tapi tidak terlalu dekat.Mungkin jika tuan muda mendekati nona Aya dan sekalian berkunjung kesana akan ada petunjuk lain tuan muda."

"Kenapa kamu menyuruhku untuk mendekati Aya?"tanya Edward heran.

"Karena hanya tuan muda yang bisa mendekatinya.Lagi pula sepertinya jika kami yang mendekati nona Aya,apa tuan muda tidak apa-apa?"kata pengawal satunya sambil melirik temannya.

"Ah ya,jangan.Biar saya saja yang melakukan."kata Edward.

"Kami tetap akan mengawasi anda tuan muda dari jauh."

"Baiklah,untuk kali ini kita sudahi.Hari sudah malam,Bayu mungkin akan curiga kemana saya pergi."

Lalu Edward pun berpisah dengan kedua pengawalnya.Dia berpikir,mungkin memang sebaiknya aku dekati Aya.Untuk mencari tahu tentang pak Imron.Gumam Edward.

Dia berjalan tenang sendirian.Sayup-sayup suara jangkrik dan kodok saling bersahutan malam ini.

_

_

_

☆☆☆☆☆

Terpopuler

Comments

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

seru sih tp gitulah 😳😳😳🙂🙂🙂🙂

2021-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 01.Penyerangan
2 02.Pulang
3 03.Rapat Dadakan
4 04.Menggantikan
5 05.Rencana
6 6.Janggal
7 07.Pergi Mondok
8 08.Gadis Aneh
9 09.Cerita Bayu
10 10.Ngaji Kuping
11 11.Hati Bayu
12 12.Laki-Laki Misterius
13 13.Serangan Malam Hari
14 14.Menyelidiki
15 15.Pak Imron Yang Mencurigakan
16 16.Mendekati Aya
17 17.Makan Di Sawah
18 18.Mengintai
19 19.Mengikuti
20 20.Lebih Dekat
21 21.Bangunan Mencurigakan
22 22.Pengintaian Lagi
23 23.Kabur
24 24.Mencurigai
25 25.Terkuak
26 25.Terkuak
27 26.Siapa Kamu Sebenarnya?
28 27.Bergerak
29 28.Dalam Pengejaran
30 29.Pertemuan Kakak Beradik
31 30.Aya Di Culik
32 31.Menunggu
33 32.Tanda Jejak
34 33.Kebenaran Dari Pak Imron
35 34.Bayu Dan Salma
36 35.Mencari Bukti
37 36.Pencarian Pak Imron
38 37.Penangkapan
39 38.Interogasi
40 39.Mengatur Rencana
41 40.Rencana pak Hendro
42 41.Penculikan Lagi
43 42.Pak Dori
44 43.Liciknya Pak Hendro
45 44.Perdebatan Sengit
46 45.Dendam Masa Lalu
47 46.Sepenggal Kisah Lampau
48 47.Jebakan
49 48.Kembalinya Tuan Besar
50 49.Di Kantor
51 50. Penggrebekan
52 51.Konflik Keluarga
53 52.Kesedihan Nyonya Karina
54 53.Penyesalan Nyonya Karina
55 54.Bertemu Edrick
56 55.Makan Malam Bersama
57 56.Meminta Restu
58 57.Batal
59 58.Bertemu Kyai Sobri
60 59.Mendadak Menikah
61 60.Harus Bersabar
62 61.Di Racun
63 62.Aku Istrimu?
64 63.Malam Syahdu
65 64.Mengulangi
66 65.Ke Kota
67 66.Menantu dan Mertua
68 67.Obrolan Malam
69 68.Jalan-Jalan
70 68.Bertemu Nathalie
71 70.Nathalie Berkunjung
72 71.Di Jebak Nathalie
73 72.Hamil?
74 73. Kemarahan Edrick
75 74.Minta Jatah
76 75.Menjemput Sania
77 76.Sania Bertemu Nathalie
78 77.Liciknya Nathalie
79 78.Menyelamatkan Sania
80 79.Pesta Pernikahan
81 80.Berkenalan
82 81.Emil dan Sania
83 82. Permintaan Emil
84 83.Paket Misterius
85 84.Edward Marah
86 85.Edward Masih Marah
87 86. Kembali Normal
88 87.Kekhawatiran Sania
89 88.Sebaiknya Menikah Saja
90 89.Dilema Nyonya Karina
91 90.Pembicaraan Serius
92 91.Ketakutan Emil
93 92. Pak Dori Dan Pak Robert
94 93. Jadilah Menantuku Emil
95 94.Mencari Asisten Baru
96 95. Tak Bisa Menahan
97 96.Kehilangan
98 Aya Merajuk
99 98.Anakku sayang
100 99.Rumah Baru
101 100. Menjelang Pernikahan Emil Sania
102 101.Menggoda Sania
103 102. Kejutan Untuk Sania
104 103. Kaum Laki-laki
105 104. Kebahagiaan Keluarga Alexander
Episodes

Updated 105 Episodes

1
01.Penyerangan
2
02.Pulang
3
03.Rapat Dadakan
4
04.Menggantikan
5
05.Rencana
6
6.Janggal
7
07.Pergi Mondok
8
08.Gadis Aneh
9
09.Cerita Bayu
10
10.Ngaji Kuping
11
11.Hati Bayu
12
12.Laki-Laki Misterius
13
13.Serangan Malam Hari
14
14.Menyelidiki
15
15.Pak Imron Yang Mencurigakan
16
16.Mendekati Aya
17
17.Makan Di Sawah
18
18.Mengintai
19
19.Mengikuti
20
20.Lebih Dekat
21
21.Bangunan Mencurigakan
22
22.Pengintaian Lagi
23
23.Kabur
24
24.Mencurigai
25
25.Terkuak
26
25.Terkuak
27
26.Siapa Kamu Sebenarnya?
28
27.Bergerak
29
28.Dalam Pengejaran
30
29.Pertemuan Kakak Beradik
31
30.Aya Di Culik
32
31.Menunggu
33
32.Tanda Jejak
34
33.Kebenaran Dari Pak Imron
35
34.Bayu Dan Salma
36
35.Mencari Bukti
37
36.Pencarian Pak Imron
38
37.Penangkapan
39
38.Interogasi
40
39.Mengatur Rencana
41
40.Rencana pak Hendro
42
41.Penculikan Lagi
43
42.Pak Dori
44
43.Liciknya Pak Hendro
45
44.Perdebatan Sengit
46
45.Dendam Masa Lalu
47
46.Sepenggal Kisah Lampau
48
47.Jebakan
49
48.Kembalinya Tuan Besar
50
49.Di Kantor
51
50. Penggrebekan
52
51.Konflik Keluarga
53
52.Kesedihan Nyonya Karina
54
53.Penyesalan Nyonya Karina
55
54.Bertemu Edrick
56
55.Makan Malam Bersama
57
56.Meminta Restu
58
57.Batal
59
58.Bertemu Kyai Sobri
60
59.Mendadak Menikah
61
60.Harus Bersabar
62
61.Di Racun
63
62.Aku Istrimu?
64
63.Malam Syahdu
65
64.Mengulangi
66
65.Ke Kota
67
66.Menantu dan Mertua
68
67.Obrolan Malam
69
68.Jalan-Jalan
70
68.Bertemu Nathalie
71
70.Nathalie Berkunjung
72
71.Di Jebak Nathalie
73
72.Hamil?
74
73. Kemarahan Edrick
75
74.Minta Jatah
76
75.Menjemput Sania
77
76.Sania Bertemu Nathalie
78
77.Liciknya Nathalie
79
78.Menyelamatkan Sania
80
79.Pesta Pernikahan
81
80.Berkenalan
82
81.Emil dan Sania
83
82. Permintaan Emil
84
83.Paket Misterius
85
84.Edward Marah
86
85.Edward Masih Marah
87
86. Kembali Normal
88
87.Kekhawatiran Sania
89
88.Sebaiknya Menikah Saja
90
89.Dilema Nyonya Karina
91
90.Pembicaraan Serius
92
91.Ketakutan Emil
93
92. Pak Dori Dan Pak Robert
94
93. Jadilah Menantuku Emil
95
94.Mencari Asisten Baru
96
95. Tak Bisa Menahan
97
96.Kehilangan
98
Aya Merajuk
99
98.Anakku sayang
100
99.Rumah Baru
101
100. Menjelang Pernikahan Emil Sania
102
101.Menggoda Sania
103
102. Kejutan Untuk Sania
104
103. Kaum Laki-laki
105
104. Kebahagiaan Keluarga Alexander

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!