Ketika pulang dari menjenguk ibunya Bayu,Edward diam saja dalam mobil.Bayu penasaran tentang ayah Edward yang meninggal dan kalimat yang menggantung setelahnya.
"Mm,Ed,ayahmu sakit apa bisa meninggal?"tanya Bayu memulai pembicaraan.
Edward menoleh ka arah Bayu,dia tidak menyangka Bayu akan bertanya tentang ayahnya.Tapi dia pikir wajar karena Bayu sudah dekat dengan dirinya,mungkin bentuk kepedulian Bayu terhadapnya.
"Kecelakaan,satu minggu kemudiannya setelah di rawat di rumah sakit."jawab Edward berbohong.
Dia belum berani menceritakan masalah yang dia hadapi dan sedang apa dia di pondok pesantren.
"Oh,begitu parah ya sampai meninggal."kata Bayu menebak.
Edward hanya diam saja,dia tidak mau terlalu banyak kebohongan nantinya.Wajah Edward terlihat sendu,memang dia juga merasa kehilangan papanya juga kakaknya.
"Maaf kalau aku mengingatkan sesuatu yang menyakitkan."kata Bayu merasa menyesal.
"Tidak apa.Aku juga mengerti ketika kamu enggan bercerita tentang kesedihan yang kamu alami,begitu juga aku."ucap Edwsrd.
Bayu pun mengerti,memang benar terlalu menyakitkan jika mengingat orang yang di sayangi hilang.Apa lagi yang di alami Bayu masalahnya sangat rumit.
_
Sore ini,seperti biasanya Edward sholat berjamaah di masjid.Dia ingin melihat pak Imron lagi,apakah masih ikut berjamaah lagi atau tidak.
Karena dia semakin curiga dengan pak Imron.
Dan benar saja,sebelum azan berkumandang pak Imron datang dengan setelan baju koko dan celana panjangnya.
Dia menuju kamar mandi untuk mengganti celananya dengan sarung.Setelah mengganti,pak Imron kembali ke dalam masjid,duduk dengan memainkan sesuatu.
Edward memperhatikan setiap gerakan pak Imron.Pak Imron di hampiri oleh kyai Sobri,entah sedang bicara apa.Namun yang membuat Edward semakin yakin kalau pak Imron adalah seorang yang mencurigakan adalah,kepala pak Imron menengok ke kanan ke kiri mencari sesuatu.
Tepat ketika Edward bersitatap dengan pak Imron,dia mengalihkan pandangan.Seolah tidak mengerti dan tidak tahu kalau dia sedang mencari tahu tentang pak Imron.
Pak Imron pun berbicara pada kyai Sobri tentang Edward.Karena menurut Edward seperti itu dengan melihat gelagat pak Imron yang selalu melihat ke arah Edward.
Beruntung sekali dia tidak membocorkan rahasianya pada kyai Sobri tentang keberadaannya di pondok pesantren ini.
Tak lama Bayu masuk dari arah pintu samping,menghampiri Edward yang menunggu azan ashar tiba.
"Kenapa di luar?Mending di dalam sambil tilawah qur'an."kata Bayu pada Edward.
Edward memandang Bayu lama,dia pun akhirnya masuk ke dalam masjid bersama Bayu.
Edward duduk di dekat kyai Sobri sambil membuka mushaf qur'an.Pelan Edward membaca qur'an,takut mengganggu kyai Sobri ngobrol dengan pak Imron.Di samping dia juga ingin mendengar pembicaraan keduanya.
Kyai Sobri menengok ke arah Edward yang sedang tilawah.
"Nah ini dia orangnya yang kita bicarakan."kata kyai Sobri sambil tersenyum.
Edward menoleh,lalu tersenyum pada kyai Sobri dan melihat ke arah pak Imron yang sedang menatapnya datar.
"Nah pak Imron,Ed ini dari kota.Dia ingin menimba ilmu agama di pondok pesantren ini.Ayahnya sudah tiada,jadi ketika datang ke sini bersama pamannya."terang kyai Sobri pada pak Imron.
Edward berusaha tenang menanggapi ucapan kyai Sobri.Sedangkan pak Imron sedikit gelisah dan tegang,duduknya semakin tidak tenang.
Tak lama azan berkumandang,Edward memperhatikan pak Imron yang merasa sedikit tenang karena suara azan berkumandang menyelamatkan rasa gelisahnya.
Ada senyum smirik di bibir Edward,dia sudah pastikan kalau pak Imron punya rahasia besar di balik menghilangnya tiga bulan terakhir,dia yakin pak Imron ada kaitannya dengan hilangnya kakaknya,atau mungkin Mentari adik Bayu.
Dia akan segera menyelidikinya sesegera mungkin.Kalau tidak,tidak menutup kemungkinan jejak pak Imron akan hilang dengan hilangnya dirinya.
_
Sepulang dari sholat jamaah Ashar,pak Imron langsung pulang.
Dan benar saja dugaan Edward,dia langsung pulang ke desanya.Dengan langkah tergesa pak Imron pergi meninggalkan Bayu yang sempat di sapanya sebentar sebelum Edward menghampiri Bayu.
Sebelumnya Edward sudah menyuruh dua pengawalnya untuk mengikuti pak Imron sampai rumahnya di desa sebelah tanpa menimbulkan kecurigaan.
Setelah pengawal itu mengetahui kemana tempat yang akan di kunjungi,mereka akan memberikan laporan pada Edward.
Dua jam menunggu di dalam masjid,bertepatan waktu sholat isya sudah masuk.Edward menunggu dengan gelisah,dia selalu melihat keluar masjid kalau-kalau pengawalnya datang memberi informasi penting.
Sholat isya pun telah terlewatkan,tapi kedua pengawalnya belum juga muncul.Waktu terus berjalan,jam delapan lewat Edward harus menghadiri pengajian rutin.
Dalam diamnya,masih ada gelisah.Belum ada kabar.Edward tidak fokus mendengarkan ceramah kyai Sobri.
"Ed,kamu kenapa? kelihatannya gelisah sekali."tanya Bayu yang sejak tadi melihat Edward melongok keluar.
"Tidak apa-apa.Mungkin karena aku lelah saja hari ini."kata Edward berbohong.
Bayu pun mengangguk tanda mengerti,dia tidak melanjutkan pertanyaannya lagi.
Setelah usai pengajian,Edward langsung keluar pondok.Tanpa sepengetahuan Bayu,Edward pergi menuju ke rumah kontrakan kedua pengawalnya yang jaraknya lumayan jauh dari pondok.
Edward berjalan sendiri di malam gelap.Dari jauh dia melihat ada dua orang yang sedang berjongkok,seperti mengintai sesuatu yang mencurigakan.
Di pandangi kedua sosok itu,lama.Setelah menyadari siapa yang sedang berjongkok itu,kemudian dengan sangat hati-hati dan berjalan pelan Edward mendekati keduanya dan ikut berjongkok juga di belakang keduanya.
Menyadari ada yang berjongkok di belakangnya,satu pengawal itu menengok ke belakang.Dan dia kaget ada majikannya yang ikut mengintai.
"Tuan muda."kata pengawal yang menengok tadi.
"Ssst,diam jangan berisik.Kalian sedang mengintai apa?"tanya Edward sambil berbisik,melihat ke depan.
"Itu tuan muda,orang yang tadi sore tuan muda suruh ikuti.Dia bertemu seseorang di tempat ini."jawab pengawal itu berbisik juga.
Lalu Edward ikut mengaamati pak Imron yang sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat punggungnya saja kalau dari arah Edward berada.
Sayup-sayup pembicaraan itu sangat rahasia,sehingga sangat sulit untuk mendengarkan dengan jelas walaupun menahan nafas.
"Iya,saya tidak tahu siapa dia.Tapi orang itu mirip sekali dengan laki-laki di tempat kita."kata pak Imron pada laki-laki itu.
"Apa kau sudah cari tahu siapa dia?"
"Aku sudah mencari tahu dari kyai Sobri,tapi rupanya kyai Sobri tidak tahu banyak tentang laki-laki itu.Begitu pun dengan kakaknya gadis yang bersama laki-laki di tempat kita,dia tidak tahu banyak."
"Mhm..rupanya kita harus cari tahu lebih teliti.Cari terus informasi tentang dia.Kata bos besar,kemungkinan orang yang kita sekap itu sedang di cari oleh keluarganya."ucap laki-laki itu.
"Iya."
"Berhati-hatilah,semua orang bisa saja jadi musuh kita.Kalau sampai dia di temukan,bos besar tak akan mengampuni kita."kata laki-laki yang membelakangi Edward dan dua pengawal itu.
Lalu keduanya berpisah,sebelum pertemuan mereka di ketahui oleh orang.Maka mereka pun menyudahinya.
Edward dan dua pengawalnya masih belum paham dengan pembicaraan mereka,karena suaranya terlalu kecil.
Namun Edward menangkap sebagian kalimat yang di ucapkan pak Imron.Dia mencerna,otaknya kini berputar untuk menebak apa yang mereka bicarakan dan di sembunyikan.
"Pak Imron itu mencurigaiku,tadi saya dengar mereka sempat menyebut nama gadis,tapi siapa?"
"Tuan muda harus waspada.Orang yang bernama pak Imron sedang mencurigai tuan muda."
"Iya saya tahu.Oya,kalian tadi sore mengikuti pak Imron sampai rumahnya?Apa benar rumahnya dekat dengan Aya?"tanya Edward.
"Aya siapa tuan muda?"tanya pengawal itu bingung.
"Gadis yang waktu kulihat di kejar preman di pasar."
"Oh,iya.Memang dekat,tapi tidak terlalu dekat.Mungkin jika tuan muda mendekati nona Aya dan sekalian berkunjung kesana akan ada petunjuk lain tuan muda."
"Kenapa kamu menyuruhku untuk mendekati Aya?"tanya Edward heran.
"Karena hanya tuan muda yang bisa mendekatinya.Lagi pula sepertinya jika kami yang mendekati nona Aya,apa tuan muda tidak apa-apa?"kata pengawal satunya sambil melirik temannya.
"Ah ya,jangan.Biar saya saja yang melakukan."kata Edward.
"Kami tetap akan mengawasi anda tuan muda dari jauh."
"Baiklah,untuk kali ini kita sudahi.Hari sudah malam,Bayu mungkin akan curiga kemana saya pergi."
Lalu Edward pun berpisah dengan kedua pengawalnya.Dia berpikir,mungkin memang sebaiknya aku dekati Aya.Untuk mencari tahu tentang pak Imron.Gumam Edward.
Dia berjalan tenang sendirian.Sayup-sayup suara jangkrik dan kodok saling bersahutan malam ini.
_
_
_
☆☆☆☆☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
seru sih tp gitulah 😳😳😳🙂🙂🙂🙂
2021-10-22
1