SELENA POV
Rasanya nyenyak sekali tidur kali ini, hingga Aku enggan untuk membuka mataku dan bangun dari tidur ku ditambah lagi dengan hujan deras yang turun membasahi bumi di pagi ini dengan kilatan gemuruh yang saling bersahutan menambah keramaian dalam kesepian. Tak lama Aku menyadari sebuah tangan melingkar di pinggang ramping ku. Perlahan Aku membuka kedua mataku dan terperangah saat melihat Alex didepan ku dengan tubuh polosnya tanpa pakaian. Aku membuka selimut yang menutup tubuh ku lalu bernafas lega karena pakaian ku masih lengkap. Ternyata tidak terjadi apa-apa. Ku tatap wajahnya dengan tatapan maut ku, ingin sekali Aku memakinya dan berteriak dihadapannya. Namun suara ku seperti terkunci rapat dan merasa kelu. Dengan cepat Aku melepas paksa tangannya yang ada di pinggang ku. Terserah Dia mau marah atau tidak Aku tidak peduli.
Beberapa menit kemudian Aku keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe lalu melangkah menuju walk in closet kami. Aku memilih gaun polos berwarna peach dengan model leher v. Jika biasanya Aku akan bingung memilih baju yang yang akan Aku pakai namun sekarang sangat mudah bagiku untuk memilihnya. Itu karena baju yang menggantung di lemari hanya 10 pieces saja selain baju tidur. Jika bukan karena Alex membuang semua pakaian ku, Aku tidak akan memakai baju ini. Membeli yang baru, uangku tidak cukup. Huh..Aku harus secepatnya mencari pekerjaan.
Saat keluar dari walk in closet Aku dikejutkan oleh sosok Alex yang sedang duduk ditepi ranjang dengan bertelanjang dada hanya mengenakan boxer memperlihatkan tubuh atletisnya. Tatapannya tertuju pada ku.
"Oh sial..kenapa Dia terlihat sexy jika seperti ini" batin ku. Ingin rasanya aku menenggelamkan wajahku di dada bidang miliknya. Astaga apa yang sudah aku pikirkan. Tenang..tenang Selena jangan mudah tergoda dengannya.
"Kenapa tidak membangunkan ku?" tanya Alex dengan suara khas orang bangun tidur menghentikan lamunan ku. Tidak..sebaiknya Aku keluar saja. Aku tidak tahan melihatnya. Jika berlama lama disini Aku akan ketahuan menatap tubuhnya. Jangan sampai Ia meledek ku.
"Apa kamu tidak punya mulut untuk menjawab pertanyaan ku?" ucapnya mulai kesal.
"Tunggu Aku di dapur, Aku akan mengajari mu memasak. Karena setelah ini kamu yang akan melakukan semua pekerjaan rumah" ujarnya. Aku mengabaikannya lagi dan keluar dari kamar. Sepertinya Dia akan menjadikanku pembantu disini. Seharusnya Dia memanjakan istrinya. Istri? entahlah..apa Aku sudah mengakuinya sebagai suami?.
Alex keluar dari kamar dengan pakaian santainya lalu berjalan menuju dapur.
"Apa kamu orang yang tidak peka? kenapa masih duduk santai di situ. Apa kamu lupa dengan apa yang Aku katakan tadi. Sepertinya otak mu itu terlalu lama merespon. Bisa-bisanya kamu dulu lulus sekolah" ucapnya padaku. Lihat bukan, yang Dia tahu hanya meledek ku.
"Iya tuan..apa yang bisa saya lakukan" ucap ku menunduk padanya seperti bawahannya.
"Ck! Aku suami mu bukan tuan mu" ujarnya datar. Entah kapan ekspresinya itu akan berubah.
"Pagi ini kita akan membuat nasi goreng untuk sarapan kita" ujarnya lalu menunjukkan pada ku bahan-bahan yang digunakan.
"Lihat dan ikuti caraku memasak" ucapnya lagi. Aku hanya diam memperhatikannya lalu mengikutinya.
"Bukan seperti itu.." ucap Alex saat melihat hasil karya ku. Ia lalu mengambil posisi berdiri dibelakang ku.
"Mau apa Dia?" batin ku.
"Caranya seperti ini" ucapnya. Aku menegang saat tangannya memegang tangan ku. Tubuh kami terlalu dekat hingga Aku bisa merasakan dada bidangnya menempel di punggungku. Dengan perlahan Ia mengajari ku hingga Aku bisa melakukannya. Posisi ini membuatku canggung. Wajahku tampak tegang sekarang. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kamu suka yang pedas atau tidak?".
"Aku suka yang pedas".
"Ternyata sesuai dengan mulut pedas mu, sebaiknya kamu kurangi makan yang pedas" ucapnya datar. Huh..bisa gila Aku jika dihadapkan dengan pria ini setiap hari. Jika bisa sudah kumasukkan semua cabe ini kedalam mulutnya agar diam.
"Aku makan dulu..silahkan masak untukmu..kamu sudah lihat caraku memasaknya kan" ujarnya lalu berjalan ke meja makan dan menyantap sarapannya.
Aku menatapnya kesal hingga tak kusadari nasi goreng milik ku gosong. Setelah menyajikannya diatas piring, Aku bergabung dengannya di meja makan.
"Memasak itu harus sepenuh hati. Kamu tahu, suasana hati kita saat sedang memasak akan berpengaruh pada rasa dan hasil makanan yang kita buat" ujarnya melirik nasi goreng gosong milik ku.
"Untuk selanjutnya kamu bisa melihat tutorial memasak dari handphone mu. Belajarlah lebih giat lagi. Aku menyukai wanita yang bisa memasak" tukasnya. Dia mengejek ku lagi bukan. Memangnya siapa yang mau jadi istrinya.
Setelah menghabiskan makanannya, Alex berjalan menuju wastafel untuk membersihkan piring yang dipakainya.
"Jangan lama-lama makannya. Karena setelah ini cucian kotor menunggu mu" ucapnya lalu pergi dengan santainya.
"Dasar diktator.." ucap ku menggerutu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Elias Elias
sabaar dong alex kn butuh prosess usaha gk menghianatii hasil eaa kn thoour.....heheehee jgn lmaa up ny 🙏😊😊
2021-08-24
2
Erina Munir
myebelinbanget alex
2021-08-11
0
Yanti Jambi
thorr up lg donk serruu bangettt up yg banyakkk
2021-08-10
1