Episode 13 : Ayam panggang

Pagi harinya Alex kembali menghubungi nomor Selena, namun tetap saja tidak ada jawaban. Ia khawatir terjadi sesuatu dengan Selena apalagi tadi malam setelah pergi Selena tidak pulang hingga sekarang.

''Akh..sudahlah..wanita seperti Dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri" gumam Alex lalu pergi ke kantornya.

Di lain tempat Selena sedang menuju rumah papanya untuk mengambil mobilnya, tidak mungkin Ia naik taxi terus saat bepergian kemana-mana. Setelah sampai di depan rumah papanya Ia disambut baik oleh satpam penjaga rumah papanya.

"Apa papa ada dirumah pak?" tanya Selena pada satpam.

"Tuan sudah pergi ke kantornya nona tapi Ibu ada dirumah kok" ujar Satpam.

Selena masuk kedalam rumah lalu berjalan menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Selena...kamu ada disini, kenapa tidak mengabari mama, kamu sudah makan tidak?" ujar Miabella.

"Aku hanya ingin mengambil mobilku saja" ucap Selena ketus lalu masuk kedalam kamar miliknya.

Tak lama kemudian Selena keluar dari dalam kamarnya dan terkejut saat melihat Miabella masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ayo makan dulu kebetulan mama membuat ayam panggang bumbu itali tadi" ujar Miabella mengajak Selena. Ia tampak memegang sesuatu ditangannya.

"Aku tidak lapar, lagi pula Aku tidak selera memakan ayam buatan mu..." ucap Selena dingin. Sebenarnya Ia ingin sekali memakan ayam panggang buatan Miabella, tapi lagi-lagi Ia terlalu gengsi. Dulu Ia bahkan diam-diam memakan ayam buatan Miabella karena tidak bisa menahan seleranya, apalagi itu adalah makanan kesukaannya.

"Kalau begitu tolong bawa ini, siapa tau kamu nanti lapar kamu bisa memakannya. Atau kalau kamu tidak suka berikan saja pada Alex suami mu" ujar Miabella menyerahkan kotak bekal berisi ayam bakar buatannya. Ia sudah mempersiapkannya sebelumnya karena Ia tahu Selena akan menolaknya.

"Aku pergi" ucap Selena mengambil kotak makanan dari tangan Miabella.

"Hati-hati dijalan, kabari mama kalau sudah sampai ya" ucap Miabella tersenyum karena Selena membawa ayam panggang buatannya. Ia yakin putrinya itu akan memakan dengan lahap ayam buatannya itu nanti.

Setelah sampai di penthouse Alex, Selena berjalan ke arah dapur dan meletakkan kotak bekal pemberian Miabella di atas meja.

"Kemana pria itu, apa Dia sedang pergi?" ujar Selena saat melihat kamar Alex kosong.

"Akhirnya Aku sendirian..Aku bisa melanjutkan tidur ku lagi" ujar Selena menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk milik Alex. Tapi tidak, sekarang kamar itu juga miliknya. Ia bebas melakukan apapun disana.

Selena merogoh kantung celananya dan mengambil ponselnya. Ia melihat ada 10 panggilan tak terjawab dari Alex, tapi Ia tidak peduli dengan hal itu. Selena melihat saldo rekeningnya yang sudah menipis.

"Kalau Aku tidak mendapat pekerjaan, bagaimana bisa Aku memberi sumbangan lagi" gumam Selena. Meskipun dirinya terlihat jahat tapi Ia selalu menyisihkan penghasilannya untuk memberikan donasi pada organisasi nirlaba yang membantu anak-anak penderita kanker. Tidak ada yang mengetahui hal ini kecuali Emily teman dekatnya. Lama kelamaan rasa kantuk mulai menyerang Selena, Ia pun akhirnya tertidur.

Siang harinya Alex kembali ke apartemen nya untuk memastikan keberadaan Selena. Untung saja tadi pagi ibu mertuanya mengabari Alex bahwa Ia menitip makanan untuknya pada Selena. Itu artinya Selena mendatangi rumah papa dan mamanya. Setidaknya Ia tahu Selena baik-baik saja.

"Ceklek" Alex membuka pintu kamarnya dan melihat Selena berbaring di atas kasur. Alex berjalan menuju tempat tidur dan melihat Selena tertidur pulas. Alex berjongkok di tepi ranjang mengamati wajah Selena yang tertidur pulas dengan posisi menyamping.

Refleks tangannya merapikan anak rambut Selena yang menutupi wajah cantik milik istrinya itu. Ia menyentuh wajah istrinya dan mengusap lembut pipinya.

"Kalau sedang tidur begini, wanita sombong ini seperti malaikat saja" ujar Alex terkekeh melihat wajah polos istrinya.

"Cup" Alex mengecup singkat bibir Selena lalu beranjak keluar. Ia pergi ke dapur mencari sesuatu yang bisa dimasak untuk makan siangnya. Alex jarang sekali membeli makanan dari luar, Ia lebih suka memakan masakan mommynya. Tapi sejak Alex tidak tinggal lagi bersama orang tuanya Ia memasak sendiri makanannya, karena memang Ia juga suka memasak.

Setibanya di dapur, Alex melihat ada kotak makanan di atas meja.

"Apa mungkin ini titipan dari Ibu mertua" ujar Alex membuka kotak makanan tersebut.

"Wow...ini harum sekali, membuatku semakin lapar". Alex lalu mengambil piring dan mengisinya dengan beberapa sendok nasi. Ia kemudian menyantap makan siangnya.

Selena terbangun karena merasa lapar, sejak tadi pagi Ia belum memakan apapun. Ia melihat jam di atas nakas yang menunjukkan angka 1.

"Pantas saja perutku kelaparan, ternyata sudah jam satu siang, tadi pagi Aku juga tidak sarapan" ujar Selena bangkit dari tempat tidur melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia ingin melihat apakah ada makanan yang bisa dimakannya untuk mengisi perut kosongnya.

"Kenapa kamu ada disini, bukannya kamu sedang bekerja..." tanya Selena saat melihat Alex berada di dapur sedang menyantap dengan nikmat makanan yang ada di piringnya.

"Memangnya kenapa, Aku bosnya. Kapan pun Aku bisa pulang" jawab Alex.

"Oh ya, ini titipan dari mama kan? terima kasih karena sudah membawanya. Masakan mama memang enak. Aku saja sudah dua kali tambah. Apa kamu tidak ingin mencobanya" ujar Alex sembari menyendok makanan ke mulutnya.

"Tidak, makan saja. Aku tidak lapar. Lagipula Aku tidak selera melihatnya" ujar Selena berjalan mengambil air mineral.

"Baguslah..setidaknya Aku tidak perlu berbagi dengan mu. Karena ayam buatan mama ini sangat enak. Besok-besok Aku akan meminta mama membuatkannya lagi" ujar Alex. Selena melihat Alex sudah menghabiskan sepertiga dari ayam panggang tersebut. Ia menelan ludahnya menahan seleranya.

"Apa Dia akan menghabiskannya" batin Selena.

"Tidak..tidak..Aku juga kan mau. Ini tidak bisa dibiarkan". Karena takut tidak dapat bagian, Selena mengambil piring untuknya dan mengisinya dengan nasi.

"Itu sudah cukup untuk mu" ujar Selena mengambil kotak makanan yang berisi ayam buatan Miabella dari depan Alex.

"Hei..itu milik ku, kenapa kamu mengambilnya" ujar Alex merebutnya dari tangan Selena. Dengan cepat Selena menahannya.

"Aku lapar, kalau makan di luar kelamaan" balas Selena mencari alasan.

"Kamu bilang tadi tidak lapar dan tidak selera memakannya, kenapa sekarang kamu malah ingin memakannya" tanya Alex. Dalam hatinya Ia tersenyum melihat tingkah Selena. Benar kata ibu mertuanya, meskipun Selena menolaknya, jauh dari lubuk hatinya Selena pasti tidak akan tahan jika tidak memakan ayam panggang buatan ibu mertuanya itu.

"Tadi memang tidak lapar, tapi sekarang Aku sudah lapar. Aku malas memesan makanan dari luar. Terpaksa Aku makan ayam ini. Kalau bukan karena malas, Aku juga tidak akan memakan ayam ini" ujar Selena. Namun dalam hatinya berkata lain.

"Hmm...sudahlah, tidak baik membiarkan istri kelaparan. Lagi pula Aku sudah kenyang" ujar Alex.

"Kalau begitu nikmatilah makan siang mu" lanjut Alex lalu pergi. Ia ingin mengabari ibu mertuanya jika Selena memakan ayam buatannya.

Terpopuler

Comments

Annisa Nisa

Annisa Nisa

awal yg luccu

2021-10-18

1

ardiana dili

ardiana dili

semangat

2021-08-27

1

Sian Hoo

Sian Hoo

lanjut

2021-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Setelah ditolak
2 Episode 2 : Terpana
3 Episode 3 : Menjemput Elena
4 Episode 4 : Menghadiri pesta
5 Episode 5 : Merasa tertantang
6 Episode 6 : Kedatangan Alex
7 Episode 7 : Temui aku
8 Episode 8 : Pilihan
9 Episode 9 : Setuju
10 Episode 10 : Pernikahan
11 Episode 11 : Perintah Suami
12 Episode 12 : Sekamar
13 Episode 13 : Ayam panggang
14 Episode 14 : Butik
15 Episode 15 : Kemana Pakaianku?
16 Episode 16 : Makan dulu
17 Episode 17 : Pantas mulut mu pedas
18 Episode 18 : Babi gendut yang kelaparan
19 Episode 19 : Mencari kerja
20 Episode 20 : Bekerja
21 Episode 21 : Kolam renang
22 Episode 22 :Badan mu berat sekali
23 Episode 23 : Dasar Cengeng
24 Episode 24 : Pak Bos ada rasa
25 Episode 25 : Tampan?
26 Episode 26 : Saran bagus
27 Episode 27 : Tidak ada jatah makan
28 Episode 28 : Sikap Alex
29 Episode 29 : Iya tuan Alex
30 Episode 30 : Gagal
31 Episode 30 : Gagal
32 Episode 31 : Lamington Cake
33 Episode 32 : Posisi nyaman
34 Episode 33 : Apa yang kamu lakukan
35 Episode 34 : Mengawasi
36 Episode 35 : Ambil saja kalau bisa
37 Episode 36 : Tukang perintah
38 Episode 37 : Tidak ada yang perlu didengarkan
39 Episode 38 : Tidak fokus
40 Episode 39 : Memilih gaun
41 Episode 40 : Selena versi kecil
42 Episode 41 : Sayang
43 Episode 42 : Menyesal?
44 Episode 43 : Luka ditangan
45 Episode 44 : Menyadarinya
46 Episode 45 : Pacar
47 Episode 46 : Mengajak menonton
48 Episode 47 : Apa kamu marah?
49 Episode 48 : Kenapa kamu merona
50 Episode 49 : Saya minta maaf
51 Episode 50 : Terungkap
52 Episode 51 : Mama
53 Episode 52 : Tidak bisa tidur
54 Episode 53 : Menemui Sarah
55 Episode 54 : Rumah Sakit
56 Episode 55 : Sadar
57 Episode 56 : Aku mencintaimu
58 Episode 57 : Mengakui perasaan
59 Episode 58 : Malam panjang
60 Episode 59 : Menantu
61 Episode 60 : Kakak ipar
62 Episode 61 : Makan malam
63 Episode 62 : Sangat mencintaimu
64 Episode 63 : Kejutan
65 Episode 64 : Akan menjadi Ayah
66 Episode 65 : Nasi goreng pedas
67 Episode 66 : Melahirkan
68 Episode 67 : Mirip Alex
69 Episode 68 : Welcome home
70 Episode 69 : End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 : Setelah ditolak
2
Episode 2 : Terpana
3
Episode 3 : Menjemput Elena
4
Episode 4 : Menghadiri pesta
5
Episode 5 : Merasa tertantang
6
Episode 6 : Kedatangan Alex
7
Episode 7 : Temui aku
8
Episode 8 : Pilihan
9
Episode 9 : Setuju
10
Episode 10 : Pernikahan
11
Episode 11 : Perintah Suami
12
Episode 12 : Sekamar
13
Episode 13 : Ayam panggang
14
Episode 14 : Butik
15
Episode 15 : Kemana Pakaianku?
16
Episode 16 : Makan dulu
17
Episode 17 : Pantas mulut mu pedas
18
Episode 18 : Babi gendut yang kelaparan
19
Episode 19 : Mencari kerja
20
Episode 20 : Bekerja
21
Episode 21 : Kolam renang
22
Episode 22 :Badan mu berat sekali
23
Episode 23 : Dasar Cengeng
24
Episode 24 : Pak Bos ada rasa
25
Episode 25 : Tampan?
26
Episode 26 : Saran bagus
27
Episode 27 : Tidak ada jatah makan
28
Episode 28 : Sikap Alex
29
Episode 29 : Iya tuan Alex
30
Episode 30 : Gagal
31
Episode 30 : Gagal
32
Episode 31 : Lamington Cake
33
Episode 32 : Posisi nyaman
34
Episode 33 : Apa yang kamu lakukan
35
Episode 34 : Mengawasi
36
Episode 35 : Ambil saja kalau bisa
37
Episode 36 : Tukang perintah
38
Episode 37 : Tidak ada yang perlu didengarkan
39
Episode 38 : Tidak fokus
40
Episode 39 : Memilih gaun
41
Episode 40 : Selena versi kecil
42
Episode 41 : Sayang
43
Episode 42 : Menyesal?
44
Episode 43 : Luka ditangan
45
Episode 44 : Menyadarinya
46
Episode 45 : Pacar
47
Episode 46 : Mengajak menonton
48
Episode 47 : Apa kamu marah?
49
Episode 48 : Kenapa kamu merona
50
Episode 49 : Saya minta maaf
51
Episode 50 : Terungkap
52
Episode 51 : Mama
53
Episode 52 : Tidak bisa tidur
54
Episode 53 : Menemui Sarah
55
Episode 54 : Rumah Sakit
56
Episode 55 : Sadar
57
Episode 56 : Aku mencintaimu
58
Episode 57 : Mengakui perasaan
59
Episode 58 : Malam panjang
60
Episode 59 : Menantu
61
Episode 60 : Kakak ipar
62
Episode 61 : Makan malam
63
Episode 62 : Sangat mencintaimu
64
Episode 63 : Kejutan
65
Episode 64 : Akan menjadi Ayah
66
Episode 65 : Nasi goreng pedas
67
Episode 66 : Melahirkan
68
Episode 67 : Mirip Alex
69
Episode 68 : Welcome home
70
Episode 69 : End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!