2. Sadarnya Budi

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Pak Bujang segera melaksanakan tugasnya. Dengan mulut komat kamit, dia mendekati tubuh Budi yang masih terdiam bak manusia tak bernyawa lagi.

Pak Bujang lalu menyentuh kaki Budi. Menyelipkan kikir segitiga di antara jari jempol dan jari telunjuk. Lalu, dengan cepat, pak Bujang memijat telapak kaki Budi.

Untuk pertama kali, Budi mengeluarkan suara. Ia berteriak, menjerit kesakitan. Membuat semua orang yang ada di rumah itu kaget dengan jeritan yang terdengar sangat memilukan.

"Ada apa pak?" tanya papa.

"Apa yang terjadi dengan anak saya? Kamu apakan dia? Kamu apakan Budi!?" tanya mama dengan nada tinggi.

"Tenang bu Nunung."

"Bagaimana saya bisa tenang, anak saya sedang kesakitan!"

"Tenang. Saya tidak akan mencelakai anak buk Nunung."

"Ma ... tolong aku ... sakit ma, sakit," kata Budi dengan nada memelas.

"Budi. Sabar, Nak," ucap bu Nunung sambil berjalan ingin mendekati Budi.

Dengan cepat pak Bujang mencegah niat bu Nunung.

"Jangan, Bu."

"Kenapa!?"

"Dia bukan Budi anak bu Nunung."

"Apa maksud pak Bujang?" tanya papa pula.

"Pak Edi, bu Nunung. Yang terbaring sekarang memang tubuh anak kalian. Tapi sukmanya sedang tidak berada di dalam tubuh anak kalian."

"Suk--sukma?" tanya mama bingung.

"Iya. Sukma Budi tidak berada dalam tubuhnya. Sukma itu sedang mengembara di alam gaib saat ini."

Mama terduduk karena syok dengan apa yang pak Bujang katakan. Ia menangis sambil menutup mulutnya. Papa dengan cepat memeluk mama.

"Pak Bujang, tolong selamatkan Budi. Tolong selamatkan anak kami, Pak," ucap papa dengan nada memelas.

"Aku akan berusaha membantu sebisa ku. Kalian tenang saja. Bantu aku dengan doa."

Pak Bujang kembali melanjutkan tugasnya untuk menolong Budi. Ia mengulangi apa yang dia lakukan beberapa saat yang lalu. Sekali lagi, Budi menjerit kesakitan. Jeritan yang memilukan itu tidak menggoyahkan niat pak Bujang sedikitpun. Ia masih tetap melanjutkan apa yang ia lakukan. Hingga tubuh Budi terkulai lemah dan pingsan kembali.

"Bagaimana pak?" tanya papa.

"Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Aku berhasil mengembalikan sukma Budi ke dalam tubuhnya kembali."

"Syukur deh kalo gitu," ucap papa sambil melepaskan napas lega.

"Benarkah pak Bujang berhasil menyelamatkan Budi? Tapi mengapa Budi masih tidak sadarkan diri sekarang?" tanya mama dengan nada bingung bercampur khawatir.

"Sabar bu Nunung. Sebentar lagi pasti dia akan sadar. Tubuhnya terlalu kelelahan sehingga butuh waktu untuk istirahat sebentar."

"Ma ... mama." Budi memanggil dengan suara yang sangat lemas, sehingga hampir tidak terdengar sama sekali.

"Budi, kamu sudah sadar, Nak?" tanya mama sambil bergegas menghampiri anaknya.

"Ada apa dengan ku, Ma? Kenapa mama kelihatan begitu sedih?"

"Tidak ada apa-apa, Nak. Mama hanya sedikit cemas dengan keadaanmu."

"Ada apa dengan ku?"

"Kamu tidak sadarkan diri selama hampir dua puluh empat jam, Bud. Seharusnya mama yang tanya, ada apa dengan kamu, Nak? Kenapa bisa seperti ini?"

"Ma, sebaiknya jangan tanya apa-apa dahulu pada Budi. Biarkan anak kita pulih dahulu, baru menanyakan apa yang terjadi," kata papa sambil bicara kecil pada mama.

Mama mengangguk setuju. Ia pun mengubah pertanyaan barusan dengan pertanyaan yang lain. Menyembunyikan rasa cemas dengan sedikit senyum yang sulit untuk mama lukis. Karena rasa cemas masih sangat besar dalam hati mama hingga detik ini.

*****

Satu hari satu malam mama dan papa menahan rasa penasaran mereka pada apa yang terjadi dengan anak pertama mereka ini. Orang tua bisa menahan, tapi anak muda tidak.

Irfan selaku adik Budi, tidak bisa menahan rasa penasarannya. Saat makan malam, ia menanyakan apa yang terjadi pada Budi sebelumnya. Mengapa abangnya bisa sampai menghilang dan ditemukan di bawah pohon ara.

Padahal sebelumnya, hutan belakang rumah bukanlah tempat yang angker buat mereka. Karena setiap hari, mereka selalu menggembalakan sapi mereka di hutan belakang rumah. Tidak ada yang terjadi sebelumnya.

Irfan takut kalau abangnya ada berbuat salah. Sehingga makhluk tak kasat mata itu marah dan memberi abangnya pelajaran. Memang, beberapa hari yang lalu, mereka kehilangan salah satu anak sapi.

Saat itu giliran Irfan yang menggembalakan sapi. Tapi tiba-tiba saja, tidak ada angin, tidak ada hujan. Anak sapi yang Irfan bawa menghilang tanpa jejak.

Irfan mencoba mencari anak sapi itu di semak-semak. Namun tidak ada. Ia terus mencari hingga hari menjelang senja.

Karena Irfan tidak bisa menemukan anak sapi itu sampai senja, ia pun memutuskan untuk pulang saja. Irfan menceritakan apa yang terjadi pada abangnya. Budi pun memutuskan untuk mencari anak sapi itu besok hari.

Keesokannya, bukan hanya anak sapi yang tidak bisa mereka temukan, Budi juga menghilang. Yang anehnya lagi, setelah Budi ditemukan, anak sapi itu juga ada di sekitar pohon ara. Tempat di mana Budi warga temukan pingsan malam itu.

Irfan takut kalau abangnya membuat perjanjian dengan makhluk halus hanya untuk menemukan anak sapi mereka yang hilang. Makanya dia tak sabar lagi untuk bertanya pada Budi, apa yang terjadi sampai-sampai dia bisa pingsan.

"Bang, apa kamu ingat kejadian sebelum kamu pingsan?" tanya Irfan memulai pertanyaan.

Budi hanya menggelengkan kepalanya sambil bengong tak menentu. Ia kelihatan bingung dan berusaha berpikir keras agar ingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Masa iya kamu gak ingat sih bang," kata Irfan agak kesal.

"Irfan. Jangan paksa abang mu mengingat apa yang tidak dia ingat," kata mama dengan nada marah.

Terpopuler

Comments

ᔑᗴᖇᗩᕼ しᑌ

ᔑᗴᖇᗩᕼ しᑌ

Alhamdulillah akhir nya si Budi bs siuman juga. woi fan sabar cb kasian tuh Kaka lu bs jg sadar jangan di tanyain dulu yg macam macam lagian kan si Budi juga blom bs ingat apa²

2023-02-24

1

Putri Minwa

Putri Minwa

aduh kasihan sekali Budi ya.

2023-01-12

0

Datin Rogayah Abdullah

Datin Rogayah Abdullah

lanjuttttt

2022-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!