Seperti biasa pagi pagi di rumah mewah itu tak pernah tenang, diakibatkan ulah andra karena memang usianya yang masih 4,5 tahun.
"Makanya Bim cari mama baru buat Andra!" tiba tiba terdengar suara bariton terdengar tepat di belakangnya.
"Apaan sih pa" Bimo menoleh setelah membuang nafas kasarnya.
"Papa kamu benar!!!" Tresna ikut menimpali, sambil menyiapkan sarapan.
"Lagi pula kamu kok betah aja kayak gini, Bim? jangan jangan kamu nggak normal ya?"
"Mama!!! aku normal ma, tapi ya memang belum waktunya saja" Dia segera membela dirinya.
"Lalu? Apa kamu masih nunggu Ariana" Wijaya kali ini yang bertanya, sambil menarik kursi duduk di meja makan.
"Bim, apa tidak ada wanita lain yang kamu rasa cocok buat Andra, papa rasa Ariana tidak cocok dengan Andra" Wijaya memberikan komentar lagi.
"Pa, apa mama dan papa, malam malam datang kesini hanya untuk membalas soal ini? Bimo kan udah bilang ma, kalau sudah tepat waktunya pasti Bimo bawa dia kesini kok"
"Kapan waktunya? kalian kan sudah saling mengenal sejak 3 tahun yang lalu, dan mama masih ingat cerita kamu, ketika kamu bilang kamu punya Andra, beberapa hari kemudian dia malah pergi tanpa kabar"
"Apa kamu pikir perempuan seperti itu cocok untuk jadi seorang ibu? (matanya menatap sinis) mama mau yang terbaik buat kamu dan Andra Bim" lanjut Tresna sambil mengambilkan nasi untuk tuan besarnya.
Entah alasan apa yang membuat nyonya dan
tuan besar tersebut, tidak terlalu menyukai Ariana.
"Andra mana Bim, kok belum turun" tanya Wijaya saat merasa cucunya lama tidak terlihat turun. Padahal mereka berbincang disana sudah hampir empat puluh lima menit.
Tiba-tiba
"Kakeeeekk" bocah kecil itu berlari menuruni anak tangga.
"aaahh cucuku" menoleh dan turun dari kursi, merentangkan kedua tangan dan bersiap menyambut pelukan cucunya.
"Kek, kemalin aku seneng banget" menampakan wajah serius seperti seorang dewasa yang mau menceritakan sesuatu yang dianggap penting, badan gemuk, matanya bulat dan pipinya yang kembang kempis menambah kelucuannya.
"Oh ya? kenapa? coba coba sini duduk dan ceritakan pada kakek apa yang membuatmu senang nak?." beranjak kembali duduk, setelah mendudukan Andra di kursi sebelahnya.
"Kemalin aku main sama mami balu kek" ucap Andra dengan logat cedalnya.
"Uhuk uhuk" Bimo tersedak saat mendengar penuturan sang anak.
"Mami baru? siapa yang dimaksud mami baru oleh Andra?" Batin Bimo.
Melihat keadaan seperti itu nyonya tresna langsung antusias duduk sebelah Andra, berniat ingin mengoreksi info tentang anaknya dari cucunya yang memang polos, dan lemes, ya Andra memang selalu menceritakan hal apa yang membuatnya senang.
Tidak jarang dia menyita waktu istirahat papinya, hanya sekedar untuk menceritakan hal hal yang baru dia temui. Dengan antusiasnya dia bercerita seolah seperti baru menemukan peti harta karun.
"Andra kapan main sama mami barunya?" tanya Tresna.
"Kemalin nek" jawab bocah lucu itu.
"nek aku mau makan yang itu" menunjuk salah satu makan yang sudah tersaji diatas meja.
Bimo diam mengingat siapa wanita yang dimaksud putranya tersebut. Pasalnya Bimo belum pernah mengenalkan Andra pada Ariana.
"Apa kemarin Andra bertemu Ariana? apa Ariana sudah pulang?? tapikan Andra kan nggak kenal Ariana." pikirannya melayang mencari jawaban atas apa yang diucapkan putranya tadi.
Pasalnya Bimo memang belum sempat mengenalkan Andra pada Ariana.
"apa yang dimaksudnya adalah wanita itu? haaahhh?" matanya membulat saat dia mengingat hal kemarin.
jangan jangan yang di maksud Andra. Tidak tidak, tidak mungkin.
Bimo menyangkal pikirannya sendiri.
Pagi itu berlalu, dengan cerita aneh yang dituturkan oleh Andra. Selesai sarapan seperti biasa Bimo mengantarkan Andra kesekolah, kemudian langsung pergi kekantor.
Sebelum meninggalkan sekola anaknya, papi ganteng itu berpesan pada satpam sekolah anaknya.
"Pak minta tolong nanti kalau jam sekolah selesai, tolong titip Andra dulu ya, pasalnya nanti saya akan sedikit terlambat untuk menjemputnya"
"siap pak" jawab sang satpam, sambil mengangkat tangannya memberi hormat.
Bimo hanya membalas dengan senyum lalu pergi dengan mobil sport hitamnya.
***
Setibanya di depan gedung mewah miliknya. Bimo turun dari mobil, berjalan menuju lift khusus ke ruangannya, ya ruangannya terletak di lantai paling atas. Setelah tiba diruangannya Bimo melepas jas yang melekat di tubuhnya, lalu meletakannya di ujung kursi kebesarannya. Dia merogoh saku celanya untuk mengambil benda persegi panjang miliknya. Dia menekan no yang di perlukan dan langsung tersambung.
"cari tau tentang 2 wanita yang aku kirimkan namanya tadi" perintahnya pada orang khusus kepercayaan.
Setelah memberi tugas pada seseorang yang jadi kepercayaan Bimo mulai berkutat dengan dokumen dokumen yang harus dikerjakannya..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.hai hai maaf ya baru up lagi, soalnya waktunya terbagi dengan waktu kerja. maklum baru masuk kerja lagi 😊 😊 😊
doain ya supaya aku tetap sehat, karena harus bekerja dan mencari ide buat nulis ditengah maraknya wabah di negara kita ini.
tetap positif thinking ya gaes jangan parnoan, waspada harus!!!!
jangan lupa ya tinggalkan jejaknya biar aku makin semangat ngat ngat ngat 👧
follow ya gaessss
fb: Nuryanthi sudarma
ig:nuryantiag
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
RATNA DEWI
aku balik lagi,im entah udh beberapa kali aku baca novel author.bakal balik lagi karna kangen cadelnya Andra🤭
2025-02-16
0
HARTIN MARLIN
tetap semangat 💪💪
2023-07-25
0
Nurhayati
menarik sih
2023-03-21
0