Disisi yang lain, seorang gadis sedang berkemas hendak pulang. Ya memang jam sudah menunjukan pukul 21:45.
Dia berjalan sambil asik bersenandung. Begitulah gadis itu, apa pun kondisinya,dia tetap bisa mengendalikan hati dan pikirannya.
Mungkin bagi mereka yang melihat gadis tersebut akan merasa iri, dan mungkin berpikir bahwa kehidupan gadis itu enak bak seorang putri dari kalangan bangsawan.
Padahal kenyataannya berbeda jauh dari apa yang mereka lihat.
Saat sedang asik berjalan dan bersenandung, tiba tiba langkah kakinya terhenti, dan matanya terbelalak hampir melompat dari tempatnya.
"Astagfirullah, itukan mereka." Leela sambil menepuk jidat.
Leela melangkahkan kaki, menghampiri mereka yang sudah menunggunya didepan pintu rumah kontrakannya.
Siapakah mereka?
"Selamat malam tuan" Leela menyapanya, dengan senyum bersinar cerah secerah mentari pagi yang menyapa bumi.
"Ah selamat malam nona Lela" ucap seorang lelaki yang berbadan kekar, namun sudah terlihat rambut putih yang sudah tumbuh liar sesuka hatinya.
"A-ada apa tuan kemari?" tanya leela terbata bata, "Bukannya jadwal pembayaran nya masih bulan depan kan tuan" imbuhnya lagi, sambil mengingat ingat tanggal jatuh tempo pelunasan utang orang tuanya.
"Haha nona, nona ternyata anda cukup pintar juga ya" pria itu tertawa menggelegar yang hampir saja menggetarkan bumi, membuat siapa pun yang melihatnya brigidik takut.
"ya Allah lindungi aku, aku nggak tau maksud dan tujuan mereka" batin Leela
"Ma-maksud anda tuan?" leela yang tidak mengerti apa apa bertanya balik.
"Hahaha" pria itu tertawa lagi membuat Leela semakin dilanda antara takut dan kebingungan.
"Nona..." Kalimatnya mengantung, kini pria itu membalikan badan yang tadinya menghadap Leela, kini membelakangi nya sembari menarik nafas dalam dalam, memberi jeda pada kalimatnya.
"Saya kemarin ingin memberikan bantuan untuk anda"
"BANTUAN??" Leela semakin dibuat bingung. Berbagai pertanyaan mengenai hal hal buruk pun kini berkecambuk dan berseliweran tak karuan diotaknya.
"Yah bantuan, saya akan berbaik hati kepada anda nona, karena batas penentuan pelunasan utang orangtua anda hanya tinggal beberapa bulan lagi, dan saya yakin anda tidak akan mampu melunasinya" ucap pria itu.
*A*pa maksud pria itu?? apa jangan jangan? ah tidak tidak. Pikiran buruk masih memburu dibenaknya.
Melihat Leela tidak bereaksi apa pun, pria itu melanjutkan kembali kalimat nya, sambil berjalan mendekati Leela, tangannya mulai menyentuh rambut dan menciumnya.
Leela berusaha menjauhkan badannya dari pria itu.
"Saya akan anggap utang keluarga anda LUNAS nona, tapi dengan syarat anda mau menjadi Istri Muda saya, hahahaha"
jeledarr
Bagaikan disambar petir ditengah hujan yang lebat. Leela diam mematung, seketika jantungnya terasa berhenti berdenyut, lidahnya kelu tak mampu berucap, keringat dingin mulai menyentuh kulitnya yang lembut nan harum.
tidak tidak, istri muda? mana mungkin aku jadi istri muda si tua bangka ini. tapi aku harus bagai mana lagi.
aaaaaahhhhhh.
Batinnya terus saja berdebat dengan akal sehatnya.
"Tenang nyonya, saya bukan pria sekejam itu, saya memberikan waktu untuk Anda untuk berpikir hingga 2 minggu kedepan. Pilihannya hanya ada dua, anda menikah dengan saya, utang keluarga anda lunas, atau anda menolak menikah dengan saya dan keluarga anda harus segera melunansinya. Jika tidak, mungkin anda tidak akan bertemu dengan mereka lagi. Semua anda yang menentukan nona" lanjut Pria itu lagi..
Leela yang bingung tak tau harus menjawab apa, kini dia hanya diam saja seolah olah semuanya mati. Hingga dia tidak menyadari orang orang yang berbadan besar tapi menyeramkan tadi sudah tidak di tempat lagi.
Leela melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah kontarakannya. Bisa anda bayangkan rumah kontrakan nya seperti apa? Leela duduk di kursi rotan yang ada di rumah kontrakannya sambil pikirannya terus memikirkan ucapan pria itu.
Astagfirullah. Leela mendesah
"Tidak mungkin aku jadi istri mudanya, sementara usianya lebih pantas jadi ayahku. tapi aku juga nggak mungkin mengorbankan keluargaku" Air mata yang ia tahan selama ini, kini tanggulnya jebol, hingga tak terasa air matanya mengalir ria menyentuh pipi mulusnya.
***
Wardan Praditaya (Tuan zeno), ya pria itu adalah dia dia. pria yang berusia 56 tahun, punya kerjaan Bisnis dimana mana, bahkan kekayaannya mungkin tak kan habis oleh 7 turunan, entah berapa perempuan yang pernah menjadi istrinya, walaupun begitu, istri pertamanya tetap bertahan dengannya.
Alasannya apa? jangan tanya saya, tanya saja pada istrinya tuan Zeno.
Zeno memberikan pinjaman kepada siapa pun yang memiliki anak gadis, tanpa melihat nominal yang mereka pinjam, yang jelas jika tak mampu melunasi utang, maka anak gadis itulah sebagai jaminan pelunasannya.
Sampai kapan? Entahlah mungkin sampai dia merasa bosan atau si perempuan yang dijadikan istrinya menyadari kebodohannya.
Apa itu akan terjadi juga pada Leela? Menjadi istri muda Zeno adalah musibah bagi mereka yang menyadari bahwa harta masih bisa didapatkan selagi mau berusaha.
Tapi tidak sedikit pula diantara mereka yang merasa senang bisa dinikahi si tua bangka tersebut.
.
.
.
.
.
.
. Sebagian ceritanya aku revisi ya, so jangan lupa dukungan kalian buat author abal abal ini. Vote. like dan komen 👍👍👍
fb: Nuryanthi sudarma
ig: nuryanthiag
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sisilia Sisilia
biasa klu d flm yg tuo dunyan yg mudah
2023-08-25
0
Ely eliayan
lanjut
2023-08-13
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
tua bandot gak th diri jd pengen santet online😠😠😠😠😠
2022-01-28
0