Terpaksa Menikahi Duda Kaya
Bimo Aditiya Kusumo ya, dia adalah salah satu keturunan jawa, yang hidup merantau ke ibukota dengan tujuan merubah nasib. Ternyata usahanya tidak sia sia, bisnisnya maju, dan banyak disegani oleh relasi bisnisnya. Tapi sayang keberhasilan dia jauh berbeda dengan kisah asmaranya. Sehingga, dia berubah memiliki sifat dingin, dan terkesan cuek.
Siti Nur Leela akrab dengan panggilan leela, dia terlahir dari keluarga sederhana sebagai anak pertama dari 4 bersaudara. Faktor keadaan ekonomi yang jauh dari kata mapan, atau kalau kata anak sekarang mah melarat, membuat dia terpaksa tidak melanjutkan pendidikan dan mengubur dalam - dalam semua tentang impiannya. Untuk bertahan hidup saja dan membantu biaya sekolah adiknya, dia harus rela jauh dari orang tua, dan banting tulang. Pergi pagi pulang malam karena bekerja di sebuah kafe di ibukota.
Andra Aditya Kusuma, anak kandung dari Bimo. Andra berusia 4,5 tahun. Berbadan sedikit gemuk, pipi bulat, dan berkulit putih. Hal yang paling menggemaskan dari Andra adalah gaya bicaranya yang ceplas ceplos, serta lincah.
( pengenalan )
Suatu pagi nan indah dimana sang surya sudah mulai keluar dari persembunyiannya dan tersenyum menyapa penduduk bumi. Disambut dengan kicauan burung, serta gelayut embun di dedauan yang hijau, dan segar di pandang. Karena sang surya berani menyusup melalui jendela kaca tanpa izin si tuan muda, bak penyusup yang membangunkan sang pemilik istana.
"hooooaaammm" begitulah Bimo yang baru keluar dari alam mimpinya.
Mulai mengeliatkan badan, menyatukan kedua telapak tangan nya dan mendorong sejauh kekuatan tangannya untuk meregangkan otot - ototnya.
Tiba - tiba telinganya terhentak oleh sebuah teriakan dan gedoran pintu kamar.
"papiiiiiiii" teriak Andra sambil menggedor gedor pintu kamar sang papi.
"Door door door"
Bimo yang masih mengumpulkan sisa-sisa serpihan nyawanya, akhirnya turun dari ranjang menuju pintu yang bunyinya tak mau berhenti.
Ceklek, Bimo membuka pintu dengan malas. Seketika matanya membulat melihat anak nya memegang handuk. Dia melirik ke arah jam dinding ternyata si jarum sudah menunjukan pukul 06:45
"Astagaaa" Bimo menepuk jidatnya seraya langsung memangku anaknya masuk ke kamar mandi. Betapa pusing nya Bimo, setiap pagi dia harus menyiapkan keperluan untuk dia bekerja, dan juga keperluan anaknya yang masih di bangku Tk. Belum lagi kadang Andra rewel, atau kadang dia susah diajak kerja sama seperti pagi ini.
"Andra pakai dulu baju nya!!!" teriak bimo pada anaknya yang malah lari kesana kemari, merasa sedang main kejar sejarah saat Bimo mengejarnya untuk segera memakai baju.
"no papi" sambil naik ke tempat tidur dan loncat loncat, dan menjulurkan lidahnya.
"Ayo dong sayang ini udah siang, nanti papi telat ke kantor sayang" ucap Bimo, tapi Andra masih dengan posisi yang sama.
"ok, kalau kamu gak mau pakai baju, papi tinggal ya" sambil Bimo berjalan kearah pintu.
"emm papi jangan, hiks hiks" Andra malah nangis.
B**isa pecah kepalaku kalau tiap hari kayk gini. Batin Bimo
Bukan soal tidak ada pelayan di rumah itu. Tapi, semua kewalahan kalau bimo tidak turun tangan. Maka akan ada banyak drama lagi yang dibuat oleh anaknya tersebut. Seperti pagi ini, hingga akhirnya Bimo telat datang ke kantor. Karena selain harus ngurus kebutuhan anaknya, dia pun harus mengantarkan Andra ke sekolahnya terlebih dahulu. Memang Andra selalu dimanja oleh Bimo sejak kecil, entah apa alasannya yang jelas, hanya dia dan Tuhan yang tau.
sial aku terlambat. Batin Bimo
Mobil sport warna hitam sudah sampai di depan gedung mewah yang menjulang tinggi.
Pintu mobil terbuka, terlihat jelas pria bertubuh kekar, dengan balutan jas hitam, serta dasi warna merah yang menggantung dilehernya. Ditambah dengan Kacamata hitam yang bertengger menambah karismanya, sehingga membuat siapa saja yang meliriknya bisa langsung jatuh hati, dan ingin memilikinya. Tapi ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pria itu merapikan pakaiannya yang tidak kusut dan mulai melangkah memasuki gedung tersebut.
Setelah tiba diruangan khusus untuknya, Bimo menarik nafasnya dalam dalam saat melihat tumpukan berkas yang menantinya.
Bimo melepas kacamata hitam yang sejak tadi bertengger menutupi matanya serta melepas jas kerja yang membalut tubuhnya dan meletakannya pada sandaran kursi kebesarannya.
Setelah semuanya disimpan pada tempatnya, otot, hati, serta otak Bimo mulai bertempur dengan berkas berkas yang sudah menantinya sejak tadi.
.
.
.
.
.
Maaf ya kalau alur ceritanya masih amburadul,
maklum baru pertama kali menulis novel, karena aku suka berkhayal.
dari pada cuma khayalan, mari kita mengkhayal bersama sama.
terimakasih sudah membaca 🙏🙏🙏 jangan lupa tinggal kan jejak dengan cara koment like dan klik lovenya.
😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sisilia Sisilia
in cerita nya mama nya kemna .apa lg d ngayal bikin mama nya
2023-08-25
0
HARTIN MARLIN
Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku
2023-07-25
0
Wiwik Wardoyo
mampir thooorrr
2022-12-30
0