episode sepuluh

setelah Leela memperkenalkan diri, dan menjelaskan semuanya akhirnya satpam itu percaya. "Tunggu sebentar ya disini mbak" menunjuk tempat duduk, "panas" ucapnya lagi sebelum pergi.

diruang tunggu murid kini hanya tinggal Andra yang kesal karena terlambatnya yang menjemput, ditemani beberapa guru untuk mengusir kobosanan bocah kecil itu.

"permisi" kata satpam itu pada salah satu guru yang ada disitu.

"iya pak?" salah satu guru itu menjawab.

"jemputan Arga sudah datang Bu" satpam itu bicara lagi.

"baiklah, Andra yang menjemput sudah datang nak" seru bu Guru sambil membantu mngemasi barang barang Andra.

dengan malas nya Andra keluar.

"Nah itu yang menjemputnya Bu" kata pk satpam menujuk ke arah Leela. Andra yang tadi nya Badmood langsung berubah moodnya saat melihat siapa yang menjemputnya. Entahlah kenapa Andra bisa sesenang itu saat tau Leela yang menjemputnya, padahal Andra dan Leela baru dua kali bertemu dan belum saling mengenal satu sama lainnya.

"tante!!!!!" teriak Andra yang berlari ke arah Leela.

"hah" Leela kaget ternya dia menjemput anak ini, yang bapaknya super dingin dan tidak tau terimakasih. pikirannya bermain.

"De ga apa apakan naik motor, maaf tante nggak bawa mobil" saat Leela mengingat bahwa ia bukan membawa mobil karena tadi terburu buru.

"gak apa apa tante" jawab anak itu riang.

"ya tuhan kamu manis banget dek, beda sama bapaknya" mencubit pipi Arga karena gemas.

"iya tante, aku sama papi emang beda, papi galak tante" Ucap Andra lagi

hahaha anaknya aja bilang papi nya galak. kuat banget ya yang jadi istrinya dengan sikap dia, amit amit amit,

Leela bergidik saat pikiranny membawa dia menghayal jadi istri manusia dingin itu.

***

Di AGB kafe seorang wanita sedang duduk di kursi pojok dekat jendela yang menampakan suasana luar ditemani secangkir kopi kesukaannya. Wanita itu sedang menunggu kedatangan seseorang. sesekali matanya melirik ke arah pintu masuk.

ia menarik salah satu bibirnya membentuk senyum saat seseorang yang ditunggu nya datang. Dia melambaikan tangan kearah pria itu.

Pria itu berjalan dengan tubuh tegaknya menghampiri wanita itu, pelukan hangat langsung menyambutnya.

"Bim aku merindukan mu" setelah melupakan pelukannya tadi.

"Benarkah??" tanya Bimo seolah berkata kenapa tidak menemuiku langsung.

"maaf" wanita itu menundukan wajahnya soal dia merasa sangat bersalah, dia paham betul akan kata yang dilontarkan Bimo padanya.

"kamu mau pesan apa? inikan sudah jam makan siang" ucapnya mengalihkan pandangan agar tidak terjadi kontak mata antara dirinya dan Bimo. tatapan matanya saja mengerikan, seolah mengiris jiwa lawan bicaranya.

Bimo menarik nafasnya dalam dan membuangnya secara perlahan. Sejujurnya dia sangat merindukan wanita yang ada dihadapannya itu. Bimo dan Ariana sudah menjalin kasih sejak 3 tahun yang lalu manakala Bimo sedang menjalani masa sulit setelah kepergian istrinya, Ariana lah yang selalu menamaninya. Waktu itu Bimo berniat menjadikan Ariana istrinya, tapi gagal karena suatu alasan yang membuat Ariana pergi meninggalkannya.

setelah pesanan mereka datang mereka menikmati makan siang tanpa ada yang mengeluarkan suara. hanya terdengar bunyi sendok dan garfu sedang bertengkar di atas piring mereka.

"Ariana" Bimo membuka pembicaraan dengan menarik nafas dalam. dia mau mengatakan sesuatu namun dia terlihat ragu

"iya" Ariana menoleh, saat dia tidak mendengar jawaban dari laki-laki itu, dia melanjutkan kembali kalimat nya. "ada apa? katakanlah!!! aku masih sama seperti dulu"

"Maukah kau menikah denganku?" tangannya menyentuh tangan Ariana dan menggemgamnya penuh harap.

"emmmmhhh" kalimat nya menggantung entah jawaban apa yang diberikan wanita itu.

.

.

.

.

.

.

.

gimana gaes menolak apa menerima nih??

koment sebanyak banyaknya ya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***