17

Hermione pusing dengan permintaan Azazel salah satu suaminya itu, dia memikirkan caranya supaya bisa memenuhi permintaan Azazel. Hari ini Harmonis mengantarkan Andre kesekolahnya.

"Kakak kenapa kayaknya lagi banyak masalah?" tanya Andre heran melihat wajah Hermione pagi-pagi sudah masam.

"Nggak kok biasa aja" jawab Hermione.

"Kakak bohong" ucap Andre.

"Cuman lagi mikir mau nyari mangsa dimana" ucap Hermione.

"Kakak kan hebat mau dimana aja pasti ketemu" ucap Andre.

"Hmm iya" ucap Hermione tersenyum kecil melirik Andre lalu fokus kejalan lagi.

Andre melihat wajah Hermione yang fokus menyetir. Tiba-tiba mobil berhenti mendadak membuat kepala Andre terbentur.

"Kak pelan-pelan dong sakit ni kepala" Andre mengusap kepalanya.

"Udah sampai" ucap Hermione, dia lalu melihat kearah Andre.

"Eh maaf, ini juga kamu yang salah malah liatin kakak terus" Hermione mengusap kepala Andre. Andre menatap wajah Hermione dari dekat dia terpesona dengan kecantikan kakaknya itu.

Andre memegang sebelah pipi Hermione, Hermione langsung menatap mata Andre lalu menaikkan satu alisnya tanda apa.

"Kakak kalau diliatin dari dekat makin cantik aja" ucap Andre.

"Dari dulu sayang" ucap Hermione sombong, Andre hanya terkekeh. Andre mulai mendekatkan wajahnya perlahan, saat sudah hampir nempel dengan bibir Hermione, Hermione langsung memalingkan wajahnya Andre menatap Hermione kaget dan heran.

"Kenapa kak?" tanya Andre.

"Udah mau bel masuk cepet sana nanti telat" ucap Hermione.

"Ini dulu" Andre menunjuk bibirnya.

"Gak ada waktu" ucap Hermione.

"Kakak" Andre cemberut mendengar perkataan Hermione.

"Yaudah aku gak mau sekolah" ancam Andre. Hermione langsung mencium Andre, Andre langsung membalasnya senang.

Setelah puas mereka melepaskan ciumannya, Andre mengusap bibir Hermione lembut sambil menatap mata Hermione.

"Aku tau kakak lagi mikirin perkataan Tuan Azazelkan" ucap Andre.

"Nggak kok" jawab Hermione.

"Yaelah kak kayak kita baru kenal kemarin aja, aku udah kenal kakak dari beberapa ratus tahun lalu bahkan dari aku bayi" ucap Andre.

"Akhir-akhir inikan Dimas lagi sibuk ngurusin restorannya kemungkinan dia akan pergi keluar kota, nah kakak mulai aja aksi kakak pas Dimas keluar kota" ucap Andre memberikan usul.

"Pinter banget adek aku ini" ucap Hermione mengusap rambut Andre.

"Iya dong" ucap Andre.

"Sana kamu masuk kekelas biar gak telat" ucap Hermione.

"Siap komandan" ucap Andre memberi hormat, membuka pintunya lalu keluar dari mobil.

"Dadah kakak sayang" ucap Andre melambaikan tangannya, Hermione membalas lambaiannya, lalu menutup kaca mobil dan pergi dari sana.

"Gara-gara kejadian dulu bisa-bisanya aku suka sama kakak kandung aku sendiri dan sampai sekarang perasaan ini masih sama" ucap Andre pelan sambil melihat mobil yang digunakan Hermione menjauh dari area sekolah, setelah itu dia berjalan masuk kedalam gerbang.

.....

Hermione memberhentikan mobilnya ditempat sepi, dia lalu berubah menjadi iblis.

"Maaf Dimas aku harus ngelakuin ini" ucap Hermione lalu pergi dari sana.

Dimas sedang berada dikantin kampus bersama Yoga, disana juga ada Iliana yang memantau mereka tanpa sepengetahuan mereka. Tiba-tiba suara Hermione terdengar oleh Dimas.

"Dimas untuk beberapa hari aku gak akan disini, kamu jaga diri baik-baik panggil nama aku jika terjadi apa-apa dengan kamu dan Reno" suara Hermione.

"Iya Hera, tapi kamu mau kemana?" batin Dimas.

"Aku ada urusan dialamku" jawab Hermione.

"Ohh yaudah jangan lama-lama ya" ucap Dimas didalam hati.

"Aku usahakan" ucap Hermione. Dimas melihat kanan kiri tak ada keberadaan Hermione dan auranya juga sudah tak dirasakan oleh Dimas.

"Kalau kamu gak pernah jatuh cinta berarti selama ini kamu gak cinta sama aku" batin Dimas.

"Aku udah jatuh cinta sama kamu tapi kamu gak, aku akan usahakan untuk membuat kamu jatuh cinta sama aku walaupun dunia kita berbeda" batin Dimas lagi.

"Cinta beda alam itu akan sulit" ucap Iliana mendengar batin Dimas.

"Kasian aku sama kamu Mas, tapi tetap aja kalian gak akan bisa bersatu" ucap Iliana lalu pergi. Yoga melihat kanan kiri merasakan aura Iliana tapi tak ada wujudnya.

"Mungkin perasaan gue aja" batin Yoga.

"Kapan kau akan mengambil nyawa Yoga Iliana?" tanya Beelzebub.

"Secepatnya Tuan Beel" ucap Iliana menunduk.

"Cepat ambil nyawanya atau kau akan aku hukum" ucap Beelzebub.

"Baik Tuan" ucap Iliana.

"Kau boleh pergi" ucap Beelzebub.

"Hamba permisi Tuan Beelzebub" Iliana langsung pergi tapi sebelum pergi dia menunduk terlebih dahulu.

Saat keluar dari neraka lapisannya tempat dia tinggal dia tak sengaja bertemu dengan Evan yang ada disana, Evan menatap Iliana heran.

"Lo ngapain disini?" tanya Evan.

"Dipanggil gara-gara gue lama nyabut nyawa Yoga" ucap Iliana.

"Sabar, kapan lo mau ambil nyawanya?" tanya Evan sambil berjalan disamping Iliana.

"Secepatnya sih" jawab Iliana.

"Lo ngapain aja sampai telat nyabut nyawanya?" tanya Evan.

"Gue terlalu sibuk cari mangsa sampai lupa" jawab Iliana.

"Dasar lo" ucap Evan merangkul pundak Iliana. Iliana menjadi gugup dan salting dengan perlakuan Evan.

.....

Hermione pergi kekota lain yang ada cabang restoran Dimas, dia menjalankan aksinya disana. Hermione membunuh koki didapur tempat kerjanya.

Hermione menyayat urat nadi si koki, seolah-olah bahwa koki itu melakukan bunuh diri ditempat kerjanya. Setelah itu Hermione pergi dari sana.

Pelayan yang datang kedapur kaget melihat koki yang sudah terjatuh dilantai dengan darah yang mengalir deras dipergelangan tangannya. Pelayan tersebut kedapur ingin menanyakan pesanan pelanggan yang belum siap dari tadi tapi malah melihat hal yang tak pernah dia duga.

"Akhhh mayat" teriak pelayan. Seketika orang yang mendengar teriakan pelayan itu langsung berlaru kearah dapur dan betapa terkejutnya mereka melihat apa yang ada dihadapan mereka.

"Telpon polisi"

"Telpon Tuan Dimas"

"Telpon ambulans"

Orang yang ada disana terus bicara seperti itu. Para pelayan langsung menelpon Dimas, anggota kepolisian dan juga ambulans.

Dimas yang mendengar kabar itu kaget dan langsung bersiap-siap pergi ketempat kejadian. Dia langsung pulang dari kampus padahal jam pelajaran belum selesai, Reno yang melihat Dimas sudah pulang heran.

"Tumben udah pulang" ucap Reno.

"No abang bakal pergi kekota lain karena koki yang bekerja direstoran abang bunuh diri jadi abang harus urusin semuanya" ucap Dimas.

"Ohh yaudah hati-hati dijalan, abang mau pergi pakai apa?" tanya Reno.

"Kayaknya sekarang mau pakai pesawat aja supaya cepet sampe" jawab Dimas.

"Kamu disini jaga diri jangan macem-macem" ucap Dimas.

"Iya bang" ucap Reno.

Dimas membereskan pakaiannya dibantu oleh Reno supaya cepat, setelah selesai dia langsung pergi tak lupa dia berpamitan terlebih dahulu.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!