6

Dimas berjalan santai dikoridor kampus yang masih sepi, tiba-tiba ada seorang perempuan berjalan disampingnya.

"Ingat malam ini" ucap perempuan itu llau berjalan mendahului Dimas.

"Eh itukan Dara, kok dia tau sih? Apa Hera masuk ketubuh Dara atau itu memang Hera yang menyamar menjadi Dara, tapi tatapannya sama seperti Hera mungkin itu memang Hera yang menyamar menjadi manusia" banyak pertanyaan yang dipikirkan Dimas tapi dia juga yang menjawab pertanyaannya sendiri.

Dimas berjalan kembali tapi dia tak sengaja menabrak Sisil membuat Sisil jatuh, tapi sebelun Sisil jatuh dia menarik tangan Dimas membuat Dimas ikut jatuh juga.

Bruk

Dimas menimpa tubuh Sisil dan tanpa sengaja bibir mereka bersentuhan, Sisil menahan tengkuk Dimas dan langsung memasukkan lidahnya kemulut Dimas, Dimas membelalakan matanya dan ingin menyingkir dari tubuh Sisil tapi tak jadi karena mendengar suara Hermione.

"Biarkan saja itu akan memudahkanmu membawa dia kehotel nanti malam balas ciumannya, dan yang kau bilang itu benar Dara adalah diriku" suara Hermione khas iblis terdengar Dimas.

Dimas menuruti perkataan Hermione dia membalas ciuman Sisil membuat Sisil senang, mahasiswa/i belum banyak yang datang karena ini masih sangat pagi, yang sudah datang juga tak melihat kejadian itu karena sudah direncanakan oleh Hermione jadi dikampus seperti hanya ada Dimas dan Sisil saja.

Disekolah Reno...

Reno sudah masuk kedalam kelas karena sebentar lagi jam masuk, tak lama guru masuk kedalam kelas dengan membawa seorang laki-laki dibelakangnya.

"Itukan yang kemarin" batin Reno.

"Selamat pagi anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru" ucap gurunya.

"Bu udah mau lulus kok ada anak baru aneh" ucap salah satu siswa.

"Dia ikut kakaknya yang pindah ke Indonesia, makanya dia baru masuk kesini sebenarnya sudah dari satu tahun yang lalu tapi kakaknya masih sibuk jadi baru bisa sekarang pindahnya" jelas gurunya.

"Silahkan perkenalkan diri kamu" ucap gurunya.

"Hallo perkenalkan nama saya Andre pindahan dari Belanda" ucap laki-laki itu yang bernama Andre.

"Lebih tepatnya Andre Gerome Rhodes Phoenix adik si ratu iblis, yang artinya kalau kakaknya iblis pasti adiknya juga iblis hahaha" batin Andre.

"Andre kamu duduk disebelah Reno ya, Reno anggat tangan" ucap guru, Reno langsung mengangkat tangan kanannya. Andre berjalan kearah Reno lalu duduk disebelah Reno.

"Kenalin Reno Febriansyah" ucap Reno mengulurkan tangannya.

"Andre Gerome" ucap Andre membalas uluran tangan Reno.

"Si kakak anak bau kencur kayak gini tetep aja diembat" batin Andre merasakan aura Hermione yang menempel ditubuh Reno karena telah melakukan hubungan suami istri walaupun bagi Reno itu hanya mimpi tapi sebenarnya itu kenyataan.

Andre dan Reno lalu fokus mendengarkan penjelasan guru, lebih tepatnya hanya Reno yang fokus sedangkan Andre sedang mencari mangsa dengan merasakan aura setiap oranh yang ada didalam kelas tapi mata tetap melihat kearah papan tulis.

"Bisa jadi santapan enak nih" batin Andre merasakan ada yang auranya sombong, iri dengki, pelit, dan suka melampiaskan nafsunya untuk mendapatkan kenikmatan sesaat.

"Ihh anak barunya ganteng banget"

"Gue harus dapetin dia"

"Pasti kaya gue harus bisa dapetin dia"

"Idih sok cakep banget"

"Cakepan juga gue kayaan juga gue"

Batin siswa/siswi yang didengar oleh Andre.

Kembali kekampus...

Dimas langsung berdiri dan membantu Sisil berdiri juga.

"Maaf" satu kata yang hanya bisa keluar dari mulut Dimas.

"Iya gak apa-apa kok" jawab Sisil manja.

"Gue mau kekelas dulu" ucap Dimas ingin pergi.

"Tunggu" Sisil menahan Dimas pergi.

"Apa?" tanya Dimas. Sisil menatap mata Dimas manja.

"Nanti kita jalan-jalan yok abis pulang kuliah" ajak Sisil.

"Hmm kesempatan" batin Dimas.

"Boleh tuh" jawab Dimas sambil tersenyum.

"Yang bener kamu mau?" Sisil senang karena merasa mandapatkan lampu hijau.

"Iya aku mau kok" jawab Dimas.

"Hah dia bilang aku" batin Sisil.

"Nanti kita lanjut yang tadi aku mau yang lebih dari sekedar ciuman" bisik Dimas lalu mencium bibir Sisil sekilas setelah itu langsung pergi. Sisil memegang bibirnya sendiri tak percaya.

"Kayaknya Dimas mulai suka dengan gue, apalagi dia mau lanjut yang tadi dan malah mau yang lebih untung tadi gue ditabrak dia" batin Sisil.

"Bukan hanya lo yang untung tapi gue juga untung bisa bawa lo keneraka dengan berbagai dosa lo yang banyak itu" ucap Hermione yang tak didengar siapapun.

***

Dimas dan Sisil sudah berada didalam mobil untuk pergi berjalan-jalan keliling kota. Sedari tadi Sisil selalu melihat wajah tampan Dimas, Dimas yang sadar akan hal itu langsung menepikan mobilnya untungnya disana jalannya sepi.

"Kenapa berhenti?" tanya Sisil.

"Seharusnya aku yang nanya kenapa kamu liatin aku terus" Dimas menatap Sisil.

"Gak kok kamu geer" ucap Sisil. Dimas mengangkat tubuh Sisil dan menyimpan tubuh Sisil dipangkuannya, Sisil mengalungkan lengannya keleher Dimas sedangkan Dimas melingkarkan lengannya dipinggang Sisil, posisi mereka saling berhadapan.

Dimas langsung mencium bibir Sisil, Sisil yang mendapat perlakuan itu langsung membalas dengan senang hati.

"Kau boleh melakukannya sekarang aku tak akan masuk kedalam tubuh Sisil, tapi tetap malam ini kau juga harus melakukannya bersama Sisil" suara Hermione terdengar oleh Dimas.

"Kenapa kamu tak masuk saja sekarang?" batin Dimas.

"Jika aku masuk sekarang maka dia tak akan merasakan apapun jadi lebih baik malam saja sekalian aku akan mengambil energinya dan mengambil nyawanya karena orang seperti dia tak pantas aja dibumi" ucap Hermione.

"Lakukan saja aku tau kau sudah tak tahan karena melihat belahan dada Sisil yang sengaja diperlihatkan olehnya" ucap Hermione lagi lalu pergi. Saat merasakan bahwa Hermione pergi Dimas langsung melepas ciumannya dan membuka kancing baju Sisil.

"Hei kau mau ngapain?" Sisil sok polos dan menepis tangan Dimas padahal dalam hatinya dia sangat senang.

"Menurutmu?" bukannya menjawab Dimas malah bertanya balik. Dimas memegang paha mulus Sisil dan perlahan naik masuk kedalam rok mini yang digunakan Sisil.

"Hei hentikan" ucap Sisil menepis tangan Dimas.

"Bukannya kamu suka yang seperti ini" goda Dimas lalu meremas dua gunung kembar Sisil

"Ahh Dimas kamu nakal" ucap Sisil. Dimas hanya tersenyum mendengar perkataan Sisil.

Sisil beranjak dari pangkuan Dimas dan berniat ingin kembali duduk kesamping kursi mengemudi kembali, dia sengaja ingin memancing Dimas karena dia sudah merasa bahwa juniornya Dimas tegang.

Dimas menarik tangan Sisil membuat Sisil duduk kembali kepangkuan Dimas tapi sekarang posisinya Sisil membelakangi Dimas. Dimas memeluk Sisil sambil mencium leher Sisil.

"Uh Dimas" Sisil semakin senang dengan perlakuan Dimas bahkan dia berfikir akan nikah dengan Dimas.

Satu tangan Dimas masuk kedalam rok mini Sisil dan mulai memainkan **** ********** Sisil membuat Sisil mengeliat geli dan mendesah.

"Jangan bergerak" ucap Dimas karena Sisil bergerak-gerak membuatnya sesak dibagian celana.

"Biarkan saja kamu yang membuat aku bergerak" Sisil malah menggoyangkan pinggulnya membuat Dimas sedikit mendesah.

"Suara desahannya bagus banget" batin Sisil.

Dimas membuka kancing baju Sisil yang belum terbuka dan melemparnya kekursi sebelah kemudi, melepaskan pengait bra Sisil lalu melemparnya juga. Dimas membalikkan tubuh Sisil supaya menghadapnya.

Dimas melihat dua gunung Sisil penuh nafsu dia langsung melahap salah satu gunung Sisil dan yang satu lagi dir3masnya, Sisil menekan kepala Dimas supaya semakin memperdalam. Satu tangan Dimas masuk kedalam rok Sisil dan membuka cd Sisil dengan cara merobeknya.

Tangan Sisil yang satunya turun kebawah membuka resleting celana Dimas dan mengeluarkan junior Dimas sambil sedikit dir3masnya.

Dimas berhenti m3nyusu dia langsung melihat kebawah melihat tangan Sisil yang memegang juniornya lalu melihat mata Sisil.

"Kamu harus bertanggung jawab" ucap Dimas merobek rok mini Sisil membuat Sisil tak memakai sehelai benang pun.

Terjadilah pertarungan antara Dimas dan Sisil didalam mobil, terjawab sudah misteri mobil bergoyang.

Jalanan terlihat sangat kosong dimata Dimas dan Sisil padahal tidak banyak mobil yang berlalu lalang disana, mereka tak bisa melihat mobil yang berlalu lalang dan yang berlalu lalang tak bisa melihat mobil yang digunakan Dimas dan Sisil berada ditepi jalan, kenapa bisa seperti itu? Ya bisalah karena Hermione yang melakukannya dengan kekuatannya.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!