14

Hermione menghisap vapenya sambil berjalan kearah yang menurutnya ada sesuatu yang gak beres. Tiba-tiba Hermione terpeleset untungnya dia tak jatuh karena ada yang menahan tubuhnya.

Asap keluar dari mulut Hermione membuat dia tak bisa melihat siapa yang menahan tubuhnya dan yang menahan tubuh Hermione tak bisa melihat wajah Hermione. Asapnya mulai menghilang posisi Hermione masih sama tubuhnya ditahan oleh seseorang.

"Hmm wangi vanila" batin orang yang menahan tubuh Hermione mencium aroma napas Hermione.

Mata Hermione bertemu dengan mata orang yang menahan tubuhnya setelah asapnya hilang.

"Reno" batin Hermione, ya yang menahan tubuh Hermione supaya tak jatuh adalah Reno.

Hermione langsung membenarkan posisinya, lalu merapikan pakaiannya, Reno juga membenarkan pakaiannya setelah itu mereka saling pandang.

"Makasih" ucap Hermione memutuskan kontak matanya.

"Eh i iya sama-sama" ucap Reno gugup.

Dor...

Uhh

Hermione langsung memeluk tubuh Reno saat melihat ada yang menodongkan pistol kearah mereka, Reno terkejut karena ada yang mencoba menembaknya tapi dihalang oleh Hermione membuat Hermione tertembak.

"Sialan sakit juga kalau ditembak pas wujud jadi manusia" batin Hermione.

"Ka kakak da Dara" Reno masih kaget.

"Ugh gak apa-apa tenang" ucap Hermione.

"Woi sialan lo" teriak Andre saat baru sampai disana dan melihat kejadian tadi dia lalu mengejar orang yang menembak Hermione.

"Dara" Iliana lalu berlari kearah Hermione diikuti Evan.

"Kak Dara" Fadil kaget dan langsung menghampiri Hermione.

Hermione melepaskan pelukannya dan tersenyum melihat mereka.

"Van lo kejar orangnya" ucap Iliana.

"Ok bawa Dara kemansion cepet telpon dokter gue bakal kejar orangnya" ucap Evan lalu pergi.

"Ayo aku bantu" ucap Fadil.

Tubuh Hermione dibawa oleh Reno dan Fadil, Iliana menelpon Mona dan menyuruh dia pura-pura menjadi dokter. Sebenarnya Hermione bisa jalan sendiri tanpa dibantu tapi dia ingat saat ini dia sedang menjadi manusia jadi dia akting pura-pura kesakitan padahal biasanya dia akting pura-pura kuat saat luka parah tapi sekarang malah sebaliknya.

Andre menahan orang yang menembak Hermione, disusul oleh Evan.

"Sialan lo Drew" ucap Andre memukul Drew, ya yang menembak Hermione adalah Drew.

Ni orang kayaknya belum puas ya" ucap Evan. Andre dan Evan membawa Drew kedunia gaib.

"Kenapa kakak lo berani berkorban buat tu cowok dia suka ya hahahah" ucap Drew dengan nada meledek.

"Lo punya masalah sama kita bukan sama manusia" ucap Evan.

"Tapi manusia itu deket sama kalian jadi bakal ikut juga dalam masalah ini" ucap Drew.

"Tugas kita sebagai iblis untuk menggoda manusia bukan mencelakai manusia" ucap Andre.

"Gue gak peduli" ucap Drew.

"Lo harus dibawa ke Tuan Lucifer kayaknya supaya dihukum lagi" ucap Evan.

"Gak peduli gue" ucap Drew lalu mulai menyerang Andre dan Evan.

Didunia manusia...

Hermione dibawa kemansionnya diantar oleh Reno dan Fadil diikuti juga dengan Iliana. Dimansion sudah ada Mona yang berubah menjadi manusia lain dan menggunakan seragam dokter.

"Dok Dara ditembak orang tak dikenal dibagian punggung" ucap Iliana.

"Tolong bawa Nona Dara keruang kesehatan disana sudah saya siapkan semua perlengkapannya" ucap Mona.

"Tolong dong bawa tubuh Dara" ucap Iliana.

"I iya kak" ucap Reno.

"Ayo No cepet kita bawa" ucap Fadil.

Reno dan Fadil membawa tubuh Hermione kelantai 2 karena rungan kesehatan ada dilantai 2, mereka kelantai 2 menggunakan lift supaya tidak ribet.

Hermione masuk kedalam ruangan bersama Mona sedangkan yang lain menunggu diluar ruangan.

"Bi tolong buatin minum ya pasti mereka syok" ucap Iliana.

"Iya Non" jawab pelayan yang dibawa dari neraka. Pelayan pergi dari sana untuk membuat minum untuk mereka semua.

Didalam ruangan Hermione menyembuhkan lukanya sendiri, Mona hanya melihat saja karena kekuatannya masih jauh dari Hermione jadi tak bisa menyembuhkan luka orang.

"Nanti keluarnya nanti mereka berdua bingung" ucap Mona.

"Yaiyalah nanti mereka nanya kita juga yang ribet" ucap Hermione.

"Mending lo ganti baju sana" ucap Mona. Hermione lalu pergi kedalam kamar mandi dan mengganti bajunya dengan kekuatan dirinya.

....

Andre dan Evan datang kesana dengan wajah berwarna biru keungu unguan.

"Siapa?" tanya Iliana.

"Drew" jawab Evan.

"Memang anj1ng tu orang punya masalah sama kita malah mau nyelakain Reno untung Hermione bisa ngehalang pelurunya" ucap Iliana.

"Kakak tau nama aku?" tanya Reno.

"Iya kan dibilang sama Dara" ucap Iliana bohong.

"Ohh" ucap Reno.

"Bener banget untung tadi kak Dara bisa ngehalang pelurunya supaya gak kena Reno kalau gak abis ni orang" ucap Andre.

"Untung apaan kak Dara ngehalang peluru bukan ngehalang nyamuk terbang yang lagi nyari setetes darah" ucap Reno.

"Lebih untung lagi kalau gak kena mereka berdua" ucap Fadil.

"Udahlah semua udah terjadi" ucap Evan.

"Drew gimana?" tanya Iliana.

"Karena dulu dia berantem sama Dara jadi kondisi dia tadi belum stabil makanya dia cepet kalah" jawab Evan.

"Ditambah lagi 2 lawan 1" ucap Andre.

"Sukurin ntar gue bakal tambah lagi sama Mona biar mati sekalian" ucap Iliana.

Mona keluar dari ruangannya.

"Kondisi kak Dara gimana?" tanya Reno.

"Pelurunya udah diambil dan kondisinya stabil" jawab Mona. Hermione keluar dari ruangan.

"Kak ngapain malah keluar?" tanya Fadil.

"Astaga kak harusnya kakak istirahat supaya cepet sembuh" ucap Reno.

"Udah sembuh" ucap Hermione.

"Ini nih kebiasaan, mau sakit separah apapun tetap bilang kayak gitu" ucap Iliana.

"Emang usah sembuh" ucap Hermione.

"Terus lo mau kemana sekarang?" tanya Evan.

"Main golf ya kekamarlah males gue ada didalam sini bau obat" ucap Hermione.

"Sini kak aku bantu" ucap Reno memegang lengan Hermione.

"Eh gak apa-apa aku bisa kok" ucap Hermione.

"Kakak udah ngorbanin diri kakak untuk bantuin aku sekarang aku cuman mau bantuin kakak jalan kekamar aja" ucap Reno.

"Hmm yaudah deh" ucap Hermione pasrah, Reno membawa Hermione kekamarnya.

"Gue cabut aja ya mau nemuin si Drew sialan itu" ucap Andre.

"Sama gue juga" ucap Evan.

"Saya pamit pulang dulu karena masih ada pasien lagi" ucap Mona.

"Ohh yaudah makasih ya dok, uangnya kayak biasa ditransfer ya dok" ucap Iliana.

"Iya" jawab Mona.

Andre, Evan dan Mona pergi. Iliana mengajak Fadil keruang tamu untuk minum terlebih dahulu.

Dikamar yang berwarna hitam dan putih bercampur sedikit warna abu-abu, dilengkapi dengan barang-barang mewah, lemari kaca yang dipenuhi mainan mobil-mobilan limited edision vape dan botol minuman beralkohol, foto-foto berjejer di meja kayu berwarna putih, terdapat 3 pintu berwarna putih, pintu pertama menuju balkon kamar, pintu kedua toilet, dan pintu terakhir walk in closet, ada sofa dan meja yang warnanya hitam, televisi yang menempel didinding, meja belajar dan lain-lain.

Hermione dan Reno masuk kedalam kamarnya, Reno melihat kamarnya takjub karena menurutnya ini lebih cocok menjadi kamar laki-laki bukan kamar perempuan apalagi itu kamar perempuan yang menurutnya sangat cantik.

"Ini bener kamar kakak gak salah kamarkan?" tanya Reno.

"Ya benerlah masa salah kamar" jawab Hermione.

"Duduk" ucap Hermione mempersilakan Reno duduk.

"Hmm iya" balas Reno lalu duduk.

"Kamu mau minum apa?" tanya Hermione.

"Eh gak usah kak" jawab Reno.

"Santai aja nanti bibi ambilin atau mau minuman beralkohol?" ucap Hermione.

"Gak minum kayak gitu kak" ucap Reno.

"Oh kirain minum aku juga gak sih kalau minumkan aku bakal suruh beli" ucap Hermione.

"Terus botol ini kak" Reno menunjuk lemari kaca yang penuh botol minum beralkohol.

"Oh itu koleksi makanya disimpen disana" ucap Hermione.

"Ohhh" ucap Reno. Canggung dirasakan oleh Reno saat berduaan dengan Hermione, ntah apa yang akan terjadi setelah ini kita gak akan tau.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!