Dimas dan Reno saling pandang, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Andrekan adiknya kak Dara" ucap Reno pelan.
"Hah adik?" kaget Dimas.
"Iya dia bilang kalau kak Dara itu kakaknya" jawab Reno. "Tapi kenapa mereka ciuman?" tanya Reno melanjutkan perkataannya.
"Mungkin bukan kakak adik kandung" ucap Dimas.
"Mungkin" ucap Reno sedikit kecewa.
"Lebih baik kita pulang" Dimas mengalihkan pembicaraan karena melihat sikap Reno yang berubah.
"Hmm iya" ucap Reno. Dimas dan Reno pergi dari restoran.
Hermione melihat Dimas dan Reno pergi dari restoran, dia hanya cuek saja tak memikirkan masalah itu.
"Halo guys" ucap seorang perempuan datang kemeja Hermione dkk.
"Mona sayang" ucap Julio.
"Sayang pala lo" ucap seorang perempuan yang bernama Mona dia langsung duduk disana.
"Eh siapa ya?" ucap Iliana.
"Gue hajar lo lama-lama" ucap Mona.
"Gimana suami manusia lo udah mati?" tanya Julio.
"Udah dong" jawab Mona.
"Untung tugas gue gak nikah nikahan" ucap Andre.
"Iya alhamdulillah cuman ngegodain aja" ucap Evan.
"Eh mon maaf kenapa anda ngomong itu, mentang-mentang udah kebal dari kata itu" ucap Iliana.
"Heh Hermione yang kekuatannya jauh dari kita aja gak sombong" ucap Julio.
"Anak anj1ng emang dia nih" ucap Mona.
"Gue ngetes aja panas gak pas gue ngomong itu ternyata gak" ucap Evan.
"Astagfirullah" ucap Hermione.
"Untung gue udah kuat dengan kata-kata itu" ucap Andre.
"Heh dasar mulut iblis lo" ucap Mona.
"Memang dia iblis Mona" ucap Julio.
"Oh iya gue lupa" ucap Mona.
"Udahlah gue mau pulang, mau sholat" ucap Hermione berdiri dari tempat duduknya. "Nggak bercanda gue yang ada abis gue kalau sholat" Hermione lalu pergi dari sana.
"Boleh aja dia sholat karena kekuatannya udah jauh diatas rata-rata jadi gak kayak kita ngerasa panas paling ada ngerasa rapi dikit, yang jadi masalahnya adalah" ucap Evan.
"Ini siapa yang bayar" sambung Evan.
"Ohh iya yah" ucap Julio.
"Nih uangnya" ucap Andre memberikan beberapa lembar kertas berwarna merah.
"Dari mana lo dapet?" tanya Iliana.
"Kita iblis ya pakai kekuatanlah bego" ucap Mona.
"Oh bener juga" ucap Iliana.
Setelah membayar mereka pergi dari restoran untuk pulang kemansion.
Hermione berada didalam mobil Dimas tanpa sepengetahuan Dimas.
"No kamu suka sama temen abang yang namanya Dara?" tanya Dimas.
"Hah kok abang ngomong gitu" ucap Reno.
"Kamu jadi beda pas liat temen kamu cium Dara yang kata kamu meraka kakak adik" ucap Dimas.
"Perasaan kakak aja kali" ucap Reno, Dimas hanya melirik Reno sebentar lalu fokus kejalan.
"Kalau Reno suka Dara berarti artinya dua suka istri gaib gue, kan Dara itu Hera" batin Dimas.
"Kalau gue setujuin terus gue gimana" batin Dimas.
"Apa bener aku suka kak Dara" batin Reno.
"Gue bakal bikin lo suka sama gue" batin Hermione tak terdengar oleh siapa pun lalu pergi dari sana.
......
Pagi yang cerah Hermione mengantar Andre kesekolahnya, sebenarnya bisa saja Andre pergi sendiri menggunakan mobil tapi diakan masuk smp jadi pasti akan banyak orang yang membicarakannya.
Hermione dan Andre sampai disekolah mereka berdua turun dari sana, Hermione dipanggil oleh kepala sekolah untuk membahas pertengkaran antara Andre dan Fadil jadi dia ikut turun juga.
"Gara-gara lo nih gue jadi ribet ngurusin hal yang gak penting ini" ucap Hermione berjalan bersama Andre.
"Salah siapa juga nyuruh gue sekolah" ucap Andre.
"Untung lo adik gue kalau gak gue bunuh lo biar mati 2 kali" ucap Hermione.
"Eh jangan gitu dong kakakku sayang" ucap Andre.
"Kak Dara ngapain kesini lagi? Mau ketemu aku ya?" ucap Fadil yang baru datang.
"Jangan mimpi lo sial" ucap Andre.
"Mau bunuh diri" ucap Hermione berjalan cepat mendahului mereka.
"Gara-gara lo datang nih jadi kakak gue pergi" ucap Andre.
"Lah malah nyalahin gue lo tuh yang salah, mungkin kakak lo bosan liat muka lo yang pas-pasan itu" ucap Fadil.
"Sialan lo awas aja lo" ucap Andre lalu menyusul Hermione.
"Gue bunuh sekarang boleh gak sih?" batin Andre.
"Nanti nunggu dosanya sudah penuh" batin Hermione menjawab.
"Bentar lagi juga penuh" ucap Andre yang sudah disamping Hermione.
"Itu tau" ucap Hermione. Andre merangkul pinggang Hermione sambil berjalan santai dikoridor sekolah menuju ruang kepala sekolah. Siswa/siswi yang melihat mereka malah menjadi bisikan untuk jadi topik gosip tapi Hermione dan Andre hanya cuek saja melewati mereka semua.
"Sana kamu masuk kelas kakak mau keruang kepala sekolah" ucap Hermione saat sudah didepan kelas Andre.
"Tapi lo gue sekarang pakai kamu aduh si kakakku kenapa sih" ucap Andre.
"Udahlah jangan banyak omong cepet masuk" ucap Hermione.
"Masuk kemana nih?" tanya Andre.
"Kekelaslah bego, emang mau masuk kemana?" tanya Hermione.
"Eh kirain masuk ke" Andre melihat tubuh Hermione dari atas kebawah.
"Gue colok mata lo" Hermione mengusap wajah Andre gemas.
"heheh udahlah aku mau masuk dulu, bay kakak sayang" Andre melambaikan tangannya sambil berjalan masuk kelas. Hermione langsung pergi dari sana berjalan kearah ruang kepala sekolah yang melewati beberapa kelas lagi.
Andre duduk disebelah Reno, Reno sudah datang sedari tadi dan dia sekarang sedang membaca komik.
"Kak Dara ngapain kesini?" tanya Reno menyimpan komiknya.
"Dipanggil kepala sekolah karena kemarin" jawab Andre.
"Ohh" ucap Reno. Reno tak bertanya lagi karena guru sudah datang.
Hermione keluar dari ruang kepala sekolah karena urusannya susah selesai, dia pergi dari sekolah menuju kampusnya.
Saat diperjalanan tiba-tiba dia melihat musuh iblisnya menghadang jalannya. Hermione menghentikan mobilnya karena musuhnya menghalang mobil Hermione menggunakan mobilnya.
Hermione keluar dari mobil, musuh iblisnya juga ikut keluar kondisi jalan sedang sepi.
"Ratu Hermione" ucap iblis laki-laki yang bernama Drew.
"Mau apa kau menghalang jalanku?" tanya Hermione dengan suara khas iblis tapi wujud masih manusia.
"Ingin menghabisimu" jawab Drew.
Drew lalu menyerang Hermione dengan kekuatannya, Hermione menghindar lalu membawa Drew ke dunia gaib supaya tak menghancurkan dunia manusia.
Wujud mereka berubah menjadi iblis, mereka saling menyerang satu sama lain tanpa ampun.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments