"Pah, Mama seneng deh ternyata Rey sayang banget sama adiknya, Mama berharap keakuran mereka tetap bertahan meski ada badai ya, Pah?!" kata Ina yang takjub dengan keakuran Reyhan dan Gita meski notabennya bukan saudara kandung.
"Amin, Papa pun seneng dengan keakuran mereka, tapi, Papa kepikiran bagaimana kalau Reyhan tau bahwa dia bukan anak kandung kita, Papa khawatir memikirkan kenyataan ini," ucap Farhan yang raut senangnya berubah sendu memikirkan hal itu.
"Iya, Pah! Mama juga khawatir, mendingan kita jangan membicarakan ini lagi! Supaya rahasia ini tak terbongkar," kata Inayah menyarankan.
"Papa tak setuju sama saran mama, Papa takut rahasia ini terbongkar bukan dari kita, tetapi, dari orang lain. Papa berencana akan memberitahukan semua hari ini dan Papa rasa Rey sudah cukup dewasa untuk menghadapi semua ini," kata Farhan menjelaskan.
"Enggak, Pah! Gimana kalau Rey sedih, terus pergi ninggalin kita? Mama nggak mau, Pah! Mama sayang Rey, Mama nggak mau Rey ninggalin Mama hiks.... hiks...." kata Inayah yang tangisnya telah pecah.
"Itu urusan terakhir, Mah! Pokoknya keputusan papa sudah bulat, tak ada penolakan!" kata Farhan tegas yang tak dapat dibantah oleh siapa pun.
Inayah hanya bisa menangis, dia tak dapat berbuat apa-apa jika suaminya sudah memberikan keputusannya.
*******
Di sisi lain, Reyhan sedang bersama teman-temannya, mereka sedang berkumpul di sebuah kafe dekat kampus mereka, mereka sedang asik bercanda ria. Akan tetapi, di sela-sela candaan mereka ada salah satu dari mereka membuat sebuah tantangan untuk Reyhan.
"Hei, Rey! Gue ada satu tantangan buat Lo! Elo kan yang banyak di kagumi cewek-cewek di sini," kata salah satu teman Reyhan.
"Ah males gue, tantangan elo pasti ngejebak gue, iya kan?" tanya Reyhan menolak yang langsung disambut oleh Devan.
"Ah payah lo, Rey! Tantangannya belum di kasih tau aja elo udah nolak, banci lo, Rey!!" kata Devan memancing.
"Apa lo bilang? Sialan lo, oke gue buktikan gue terima tantangan elo," kata Reyhan yang terpancing yang di sambut tertawaan teman-teman yang lainnya.
"Enggak usah ketawa lo pada! Mana tantangannya?" Reyhan emosi akan semua ejekan teman-temannya.
"Nah lo lihat, Rey! Cewek yang duduk di kursi pojok itu. Itu namanya Anggi, anak kedokteran tapi jalur beasiswa, dia itu angkuh dan gampang marah, nggak ada cowok yang berhasil dekatin dia, nah ini tantangannya!Kalau lo berhasil buat dia jadi pacarlo, kita bakal keliling lapangan kampus dengan telanjang dada. Nah, kalau lo gagal traktir kita 1 bulan, gimana?" tantang teman Reyhan .
"Gila lo, kalau dia baper beneran gimana?" keluh Reyhan.
"Payah lo, Rey! Kagak berani kan lo? Fix lo banci!" kata Devan.
"Apa lo bilang? Oke gua terima tantangan kalian," kata Reyhan mantap karena sedari tadi diejek banci oleh Devan. Dia langsung berjalan ke arah Anggi yang menjadi targetnya.
"Hai, elo Anggikan anak kedokteran?" tanya Reyhan.
"Iya, elo Reyhankan? Cowok yang lagi panas dibicarakan hahaha," kata Anggi tertawa.
"Sialan, dia menertawakan gue, tapi ketawanya manis juga," kata Reyhan dalam hati.
"Hehe iya, boleh gabung?" tanya Reyhan yang di angguki oleh Anggi.
"Gila, ganteng bener ni orang, seandainya aja...." kata Anggi berandai dalam hati yang terus menatap Reyhan.
"Kelihatannya ini cewek beneran baper," kata Reyhan dalam hati.
"Ehm, langsung aja ya! Elo mau nggak ntar sehabis kelas jalan sama gue!" tawar Reyhan.
"E-emang mau ke-kemana?" tanya Anggi gugup sebab mendadak sekali dan untuk pertama kali dia diajak sesorang untuk jalan.
"Ada deh, yah mau ya!" pinta Reyhan.
"Emang lo nggak malu jalan sama gue? derajat kita kan beda jauh, elo orang kaya dan gue orang mis...." kata Anggi yang terhenti karena jari telunjuk Reyhan telah berada di bibirnya.
Deggh...
"Perasaan apa ini?" kata Anggi dalam hati.
"Elo apasih, gue ngajak jalan anak orang nggak mandang materi dan lagian ngapain malu, orang elo aja cantik," puji Reyhan ke Anggi.
"Apaan sih, elo bisa aja," kata Anggi yang wajahnya memerah. "Yaudah deh, gue mau," sambung Anggi menerima tawaran dari Reyhan.
******
Setelah kelas selesai, kini Reyhan telah berada dalam mobil miliknya bersama Anggi. Mereka hari ini berencana jalan ke suatu tempat yang hanya Reyhan yang tahu tujuannya. (Author juga tahu ya guys, wkwkw).
"Emangnya kita mau kemana sih?" tanya Anggi.
"Ada deh, kamu duduk aja yang manis! Abang akan membawa adik manis ke tempat yang indah." goda Reyhan.
Bluush...
"Apaan sih!" kata Anggi yang menahan malu hingga pipinya merona.
Sampailah mereka ke sebuah danau yang indah, pemandangannya yang asri dan udaranya yang sejuk.
"Wah, segar sekali di sini!" ucap Anggi mengagumi.
"Gimana, kamu seneng gak?" tanya Reyhan yang di angguki oleh Anggi.
Setelah bertanya, Reyhan secara tiba tiba memegang tangan Anggi seraya menunduk dan melihat wajah cantik Anggi karena tinggi badan Anggi lumayan jauh di bandingkan dengan Reyhan.
"Anggi, aku tahu ini terlalu tiba-tiba dan aku baru saja mengenalmu. Akan tetapi, aku nggak bisa membendung rasa ini. Anggi, maukah kau menjadi pacarku?" Reyhan memberi setangkai bunga mawar yang disimpan di balik kemejanya setelah mengucapkan kata-kata romantis untuk menembak Anggi.
"Hah??" ucap Anggi terkejut dan ternganga saat secara tiba-tiba Rey menembaknya.
"Aku menunggu jawabanmu, Sayang!" kata Rey membangunkan Anggi dari keterkejutannya.
"I-iyaa, a-aku mau!" jawab Anggi dengan air mata yang telah mengalir. Reyhanpun bangkit menghapus air mata itu lalu memeluknya.
"Gila!! gampang banget nembak dia, kenapa kata orang dia ini susah di dekatin?" kata Reyhan heran di dalam hati.
********
Di sisi lain Gita sedang chat-an dengan Devan, karena Devan telah berhasil ngebujuk Reyhan untuk memberi nomor ponsel Gita. Ya, Devan mengakui bahwa Gita lebih cantik dari pada gadis yang pernah dia temui.
"Hai?" ucap Devan di dalam chat itu.
"Iya, siapa ya?" tanya Gita heran, karena dia tak tau itu nomor siapa.
"Aku Devan, temen kakak kamu. Panggil aja kak Devan!!" jawab Devan.
"Oh, iyakah? Kalau begitu, kenalin aku Gita kak, adik kak Rey."
"Iya, kamu mau nggak besok jalan bereng kakak!?"
"Kemana ya, kak?"
"Ada deh, mau ya!!"
"Oke, deh, Gita tunggu jam tiga!!"
"Oke, sampai jumpa."
********
REYHAN POV ON
Sesampainya di rumah setelah mengantar Anggi pulang, aku langsung di suguhkan dengan pemandangan yang menyayat hatiku, yaitu ketika melihat belahan jiwaku menangis, siapa lagi kalau bukan Mama. Tak kuasa melihat mamaku menangis, aku pun langsung berlari menghampirinya. Aku heran mengapa Mamaku sampai menangis dan memohon sama Papaku?
"Ada apa ini, Pah? Kenapa Mama menangis? Selama ini aku tak pernah melihat Mama menangis?" tanya Reyhan yang memang benar selama ini dia tak pernah melihat mamanya menangis karena selama ini keluarga itu hanya diliput dengan kebahagiaan.
"Enggak ada apa-apa, sekarang papa minta kamu panggil adik kamu! Dia juga berhak tau!" suruh papaku tegas dan aku sampai merinding karena baru pertama kali aku melihat sisi lain dari papaku, dan dengan segera aku memanggil adikku Gita.
Setelah kami semua berkumpul, Papa baru akan memulai perbincangannya tapi di cegah oleh mama, Aku dan Gita bertanya-tanya sebenarnya ada apa ini? Kenapa kami semua di kumpulkan, dan mengapa suasananya tegang begini.
"Baiklah, semua sudah berkumpul, papa akan memberi tahu kalian semua sebuah kenyataan, dan terutama kamu, Rey! Papa harap kamu bisa bersikap dewasa dalam menanggapi hal ini," ucap papaku semakin membuat perasaanku kian tak enak.
DEGHhh....
Tiba-tiba perasaan aneh datang padaku, kenapa aku menjadi takut? kepalaku terus bertanya tanya ada apa ini? mengapa ini seperti menuding aku.
"Papa akan menceritakan sebuah kenyataan, bahwa...." ucapan papa terhenti karena mama tiba tiba memelukku dengan derai air mata, dan ku lihat mata papa pun berkaca kaca.
"Bahwa apa, Pah?" tanya ku mendesak papa, dan mataku pun ikut berkaca kaca.
"Bahwa kamu, Rey! Bukan anak kandung kami."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🙃😉
wahhh cepet bgt d kasih tau'nya...
2021-10-25
4
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
masa baru kenal udah mau anggi🤭
2021-10-22
1
Mamie Sekar (AsK)
bagaimana reaksi rehan jika tau dia bukan anak kandung
2021-10-07
1