12 tahun kemudian
"Kak, kamu mau ngelanjut di mana?" tanya Farhan kepada Reyhan.
"Rey nggak tau, Pa, mau ngelanjut ke mana, Papa, ada reqomended nggak?" Reyhan bertanya balik ke Farhan.
"Gimana kalau ke LN. Nah, di sana banyak universitas yang bagus loh," usul Farhan.
"Nggak boleh!! Kakak nggak boleh jauh jauh kuliahnya, nanti yang jemput Gita siapa? Yang daftarin sekolah Gita siapa? Yang nemenin Gita jalan juga siapa? Pokoknya kakak harus kuliah di Indo aja!!" serobot Gita sebelum Reyhan menjawab.
"Enak aja, emangnya kakak supir kamu? Terserah kakak dong mau kuliah di mana," ketus Reyhan ke Gita.
"Ih, pokoknya kakak nggak boleh kuliah di LN! Papasih, entah apa tawarin kakak kuliah di LN," protes Gita.
"Ya maaf! Kan kakak kamu penerus perusahaan Papa, jadi ya harus yang terbaik, lagian kamu mau ngelanjut ke sekolah mana?" tanya Farhan.
"Gita mau sekolah di SMA kakak aja, Pah, di SMANXXX," jawab Gita.
"Yaudah deh, kakak kuliah di Indo aja, lagian di Indo universitasnya banyak yang bagus kok," kata Reyhan mengalah.
"Bagus itu, Nak. Mama setuju, nah, udah deal ya, kalau Papa gimana?" tanya Inayah kepada suaminya, Farhan.
"Apapun keputusan kalian ,Papa akan mendukung itu." Farhan menjawab. "Kamu Rey, mulai sekarang Papa kasih izin untuk pacaran," sambung Farhan yang memang sedari dulu melarang anaknya untuk berpacaran.
"Yesss, Gita juga kan, Pah?" tanya Gita dengan wajah yang berbinar.
"Enak aja kamu, belajar yang bener dulu!!" jawab Farhan.
"Yaahhhh, Papaaaaa." Gita melas.
****************
Keesokan harinya
Di sebuah kampus ternama di jakarta, ada seorang lelaki tampan yang sedang berjalan dengan gaya coolnya, alisnya yang tegas, tatapan matanya yang lembut namun tajam, hidung yang mancung bak perosotan, bibirnya yang sensual dan harumnya yang manly, Bak seorang selebritis dalam sekejap pria tersebut telah menghipnotis kaum hawa penghuni universitas itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Reyhan, putra dari Farhansyah Nataniel, CEO ternama dari perusahaan yang berkecimbung di dunia kuliner yaitu junkfood.
"Ih, siapa cowok itu? Ganteng banget, sumpah," ucap mahasiswi yang melihat Reyhan.
"Dia Reyhan, anak seorang CEO ternama," kata mahasiswi lainnya.
"Wahh, keren, udah punya pacar apa belum ya? Ya Tuhan jikalau aku berjodoh dengannya, maka dekatkan lah kami, tetapi, jika bukan matikanlah jodohnya," kata mahasiswi lainnya.
"Eh, gila ya elu, elu masik bernafas apa nggak aja dia nggak akan perduli," kata mahasiswa lainnya.
"Yeeee, elo juga jangan buat gue patah hati dulu dong! gimana sih!" ketus mahasiswa tadi.
****************
Di sisi lain, Gita baru saja memasuki sekolah barunya, tetapi dia telah di kerumuni banyak teman karena Gita pandai bergaul, dan sekarang dia telah berada di kantin bersama teman-temannya, yaitu Amel, Cindy, dan Citra.
"Guys, mau pesen apa?" tanya Cindy.
"Aku, mi ayam aja!" kata Citra.
"Aku, soto!" kata Gita.
"Aku, soto juga!" kata Amel.
"Oke, aku mi ayam aja deh, kalau minumnya apa?" tanya Cindy kembali.
"Fruit tea aja!!" kata Amel.
"Samain aja semua!!" kata Citra dan Gita barengan.
"Oke, aku pesenin dulu ya!" Cindy beranjak untuk memesan.
"Eh bentar ya guys, kakak aku telpon." Gita mengambil telpon lalu mengangkat panggilan itu.
"Iya, kak?" kata Gita.
".........."
"Oke, aku tunggu di gerbang depan!!" kata Gita.
".........."
"Iya, enggak apa apa kok, yaudah ya, bye!!" Panggilan pun ditutup oleh Gita.
"Ada apa, Git?" tanya Amel.
"Enggak apa apa kok, itu tadi kakak gue bilang nggak bisa nyusul, katanya nanti di susul oleh supir bokap gue," jelas Gita dan di angguki oleh teman-temannya.
****************
REYHAN POV ON
Aku sedang berjalan ke sebuah ruangan, di mana tempat itu adalah tempat aku menuntut ilmu. Setibanya di dalam kelas ada seorang pria yang memanggilku.
"Hai, bro??" kata orang itu.
"Hai, ada apaya?" tanyaku kepadanya.
"Enggak apa-apa, cuman mau nanyak aja nama elu siapa?" kata orang itu berkedok kenalan.
"Oh, kenalin nama gue Reyhan," jawabku.
"Oh, nama gue, Devan, salam kenal boleh kita berteman?" tanya Devan.
"Boleh."
"Yaudah yuk, gue kenalin ke temem-temen yang lain!" ajak Devan yang di angguki oleh Reyhan.
Setelah berkenalan ke semua orang yang ada di kelas itu, aku di ajak sama teman-teman untuk jalan, sebagai perayaan pertemanan, tentu saja aku tak bisa nolak, tetapi, sebelum pergi aku tak lupa untuk mengabari adikku Gita kalau aku tak bisa menjemputnya.
"Hai, dek," kata Reyhan.
"Iya, kak?" kata Gita.
"Dek, nanti kakak nggak bisa nyusul kamu, kakak ada acara sama temen-temen, nanti kamu bakal disusul oleh supir papa!!" ucapku pada sambungan telfon.
"Oke, aku tunggu di gerbang depan!" jawab Gita.
"Iya, kamu nggak apa apa kan nggak kakak yang nyusul?" kataku lagi merasa tak enak.
"Iya, nggak apa apa kok, yaudah bye!!" Panggilan diputus oleh Gita setelah kujawab ucapan penutup darinya.
REYHAN POV OFF
******
Setelah pulang jalan dengan teman, Reyhan dan Devan pergi ke sebuah Rumah makan padang, karena kebetulan mereka sedang lapar.
"Rey, elo beneran mau makan di sini? Ramai benget loh," tanya Devan.
"Ya beneranlah, emang lo mau nahan laper gitu, kalau gue sih ogah," kata Reyhan ketus.
"Iyadeh, yang lagi PMS hahaha," canda Devan.
"Sialan lo!!!" Reyhan berlalu meninggalkan Devan.
"Woy!! tunggu gue dong, main tinggal-tinggal aja." Devan sedikit berlari mengejar Reyhan.
**********
"Eh, tempat duduknya abis," keluh Reyhan.
"Kan udah gue bilang, elu ngeyel sih, tapi di sana masih ada tersisa 2 kursi tu, yang ada ceweknya, lagian ceweknya jugak cakep, bisalah cuci mata," kata Devan cengar-cengir.
"Dasar, enggak bisa liat yang bening dikit," kata Reyhan sebel dan mereka pun berjalan ke tempat itu.
"Hai, boleh gabung nggak?" kata Devan.
"Ohh hai kak, bo-boleh kok, silahkan!" kata gadis itu gugup yang terus menatap Reyhan.
"Gila, ganteng bener ni cowok," batin gadis itu.
"Nama kamu, siapa?" tanya Devan membuyarkan lamunan gadis itu.
"Oh, Nama aku Intan kak," jawab Intan.
"Oh hai Intan, kenalin aku Devan dan ini Reyhan," kata Devan.
"Oh salam kenal kak, oh iya kakak mahasiswa mana?" tanya intan.
"Aku sama Rey mahasiswa universitas XXX jurusan MBA, kalau kamu?" tanya balik Devan sedangkan Reyhan hanya diam menikmati makanannya.
"Aku kuliah di universitas ZZZ jurusan Ekonomi Manajemen kak," jelas Intan.
"Aku sudah selesai, yuk Dev!" ajak Reyhan.
"Eh udah? Yaudah deh yuk! Sampai jumpa Intan," kata Devan.
"Iya, kak," balas intan.
Sesampainya di parkiran mereka langsung menaiki mobil dan segera meninggalkan rumah makan padang itu, di sela-sela perjalanan tak henti hentinya Devan meracau tentang Intan.
"Rey, Intan cantik banget ya? Ramah lagi," puji Devan.
"Sialan lu, modusmu itu nggak ketulungan, cantikan juga adik gue," kata Reyhan.
"Owh, yang bener? Mana fotonya?" kata Devan antusias.
"Enak aja, nanti adik gua elu modusin, males gue," kata Reyhan.
"Ahkhhh, serakah lu!" seru Devan malas.
FYI : MBA (Master Of Businnes Administration)
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Chapter ke-dua ya, seribu kata lebih.
Jangan lupa like, komen, vote, dan rate full, jangan
lupa juga kritiknya ya guys!
Otor masih butuh banyak saran, Otor masik pemula.
Maaf kalau banyak yang typo.
LOVE YOU ALL.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sri Wahyu Utami
mulai ada ulet bulu
2022-03-08
0
Nova Herlinda
Emang ambil S2 yah si reyhan nya
2021-10-24
1
Ulfa
aku baca sampai di sini dulu kak,nanti aku lanjut lagi,yang jelas aku baca
dan memberi dukungan penuh,sudah ku masuk kan ke dalam favorit ku juga kak
semangat ya kak
dukung juga karya ku
2021-10-16
4