"Papa ingin kalian berdua--" ucap Farhan terpotong oleh Gita.
"Papa, ingin apa? Tapi Papa janji bakal sembuh, ya!" kata Gita.
"Iya, papa janji, papa ingin kalian berdua menikah!" kata Farhan membuat semua orang terkejut.
DEGG....
"A-apa, Pah?" tanya Reyhan yang sangat terkejut dengan permintaan Farhan.
"Ba-bagaimana bisa kami menikah? Kan kami satu susuan, Pa," ucap Gita yang juga sangat terkejut.
"Iya, Pa, mengapa papa ingin mereka menikah, mereka kakak adik, Pa!" kata Ina ikut menimpali perkataan anak-anaknya, sebab merasa heran dengan permintaan Farhan.
"Papa ingin Rey jadi anak papa, agar dikemudian hari tak ada yang mengungkitnya, lagipun kalian bukan satu susuan, karena kamu Rey bukan disusui mama kamu," jelas Farhan.
"Tapi Pah, Rey udah punya pacar, Rey sayang sama pacar Rey," kata Reyhan sendu.
"Gita pun sama, Pah!" kata Gita menambahkan.
"Intinya, papa mau kalian berdua menikah, papa kasih kalian waktu sebulan untuk memutuskan pacar kalian, gak ada bantahan, atau kalian ingin melihat papa tiada!!" ancam Farhan tegas dan membuat kakak adik itu semakin dilema.
*****
Setelah mendengarkan permintaan dari Farhan, kini Reyhan dan Gita sedang berada di lorong rumah sakit, mereka termenung dalam pikirannya masing-masing. Berfikir bagaimana bisa papa mereka memiliki permintaan yang tak masuk akal tersebut, tetapi, di sisi lain, mereka ingin kesembuhan papanya.
"Kak, bagaimana ini? Gita sayang sama papa, tapi Gita juga sayang sama Kak Devan," kata Gita yang sedang bingung.
"Entahlah, Dek, kakak juga bingung, kakak pun pengen papa sembuh, tapi gimana dengan Anggi kalau kakak nikah dengan kamu," jawab Rey yang juga sedang bingung.
Di sisi lain, Ina juga sedang bertanya kepada Farhan --suaminya.
"Pah, bagaimana bisa Papa berfikir untuk menikahkan mereka?" tanya Ina yang kepalanya berkerut karena heran dengan permintaan sang suami yang sangat tak masuk akal itu.
"Papa tau ini tak masuk akal, tapi, papa tak ingin status Rey di masa depan dipersalahkan sama keluarga papa, karena papa akan mengangkat Rey jadi CEO perusahaan kita, Mah! mama tau kan keluarga papa," kata Farhan menjelaskan.
"Mama terserah Papa aja deh, tapi, gimana mereka bisa menikah? mereka pun sama-sama sudah punya pacar," tanya Ina.
"Justru itu mah, karena papa udah menyuruh orang menyelidiki pacar anak kita, bahwa pacar Rey dan Gita telah main belakang dari mereka, mereka telah selingkuh dari anak kita," jelas Farhan yang sontak membuat Ina terkejut.
"Bagaimana papa bisa tau, dan kapan papa menyelidikinya?" tanya Ina syok bukan maen.
"Papa telah menyelidikinya 6 bulan yang lalu, kebetulan papa melihat pacar anak kita ke hotel XYZ, dan papa pada saat itu sedang meeting di kafe depan hotelnya, jadi papa pun menyuruh orang untuk menyelidikinya, dan ternyata mereka telah lama berhubungan," kata Farhan menjelaskan.
Dan di sisi lainnya, ada seorang pria dan wanita sedang berjalan di sebuah mall ibu kota, mereka tampak senang, apalagi tanpa ada yang mengganggunya.
"Aku seneng deh, kita bisa jalan lagi ke mall," kata wanita itu.
"Aku pun seneng, tapi setelah ini kita ke hotel lagi ya!" ajak Pria itu yang ikut menimpali.
"Yaudah, yuk! Kita belanja dulu," ajak wanita itu dan tentu dituruti oleh pria misterius itu.
*******
1 minggu kemudian
19:00
Sekarang, Reyhan dan Gita sedang berada di dalam kamar Reyhan, sedang berdiskusi mencari jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi, mereka tak dapat menolak permintaan papanya, sebab jika mereka menolak, kemungkinan papanya akan drop dan itu bisa mengancam nyawa papanya.
"Kak, ada saran nggak?" tanya Gita yang meyerah dengan semua ini.
"Kakak nggak ada, Dek. Gimana kalau kita jalan-jalan dulu, kita refresing biar seger ini kepala, lagian kakak juga pusing, belom lagi mikirin gimana cara bilangnya ke Anggi, ditambah tugas mata kuliah pun banyak banget," keluh Reyhan.
"Yaudah yuk, kak! Gita pun pusing, tapi kakak mau ajak Gita kemana?" tanya Gita.
"Yuk ke pasar malam! Kan banyak game di sana, lumayan buang beban pikiran," ajak Reyhan.
"Yesss, ayuk Kak! Gita pun udah lama nggak ke pasar malam," jawab Gita semringah dari pada tadi yang bahkan berbicara saja malas.
"Yaudah, yuk! Kamu siap-siap kakak pun mau siap-siap nanti, kakak tunggu di bawah," Reyhan dan Gita pun segera siap-siap untuk pergi merefreshkan kepala.
Di sisi lain
"Hallo?" sapa orang itu pada sambungan telpon.
"Iya, ada apa?" tanya orang itu.
"Kamu siap-siap! Aku mau ajak kamu jalan," suruh orang itu.
"Eh, mau kemana?" tanyanya lagi.
"Kita ke pasar malam, cepetan kamu siap siap! setengah jam lagi aku sampai!" suruhnya lagi.
"Iya, yaudah bye."
********
Sampailah Reyhan dan Gita di sebuah pasar malam yang terletak di ibukota, mereka turun dari mobil dengan perasaan yang sedikit lega, karena mereka ini malam akan bersenang-senang, membuang segala kelukesah yang ada. Akan tetapi, di sisi lain juga ada yang baru turun dari mobil, karena keadaan yang sangat ramai jadi yang terlihat hanyalah samar-samar.
"Ada apa, kak?" tanya Gita.
"Eh enggak kok, nggak ada apa apa, yaudah yuk masuk!" Mereka memasuki pasar malam itu, dan terlihatlah berbagai macam permainan, ada komedi putar, lempar bola, sampai rumah hantu.
"Kak, main itu dulu yuk!" ajak Gita.
"Yang mana?" tanya Reyhan.
"Itu Kak, komedi putar, ayuklah!" ajak Gita memaksa dan pasti di turuti oleh Reyhan, karena dia sangat menyayangi adiknya, dan sekarang mereka mendekati tempat itu, dan menaikinya. Rey sangat senang karena dia melihat adiknya yang tertawa senang seakan tidak ada beban yang sedang dipikul.
Setelah turun dari komedi putar, mereka menuju permainan lempar bola, karena Gita ingin boneka yang dijadikan hadiah dalam lomba tersebut. Akan tetapi, Reyhan tidak bisa mengabulkannya karena Reyhan bolak balik gagal dan akibatnya dia terus mendengarkan ejekan dari adiknya.
"Kakak payah! Melempar begitu saja nggak becus," ejek Gita.
"Bukan, tadi banyak angin makanya kakak salah," elak Reyhan.
"Mana ada kayak gitu, Kakak payah! Kakak payah! Kakak payah!" ejek Gita sambil berlari menghindari kejaran kakaknya.
"Berenti kamu, jangan lari!" ucap Reyhan berteriak.
"Nggak mau, dasar payah!" Gita terus berlari hingga tanpa sadar dia menabrak pasangan hingga terjatuh, dengan sigap Reyhan langsung menolong adiknya, tetapi, dia kalah cepat dengan seseorang. Ya, orang itu adalah orang yang ditabrak oleh adiknya.
"Kamu, nggak apa-apa?" tanya orang itu saat Reyhan sampai.
"Kak Devan, Anggi!" kata Reyhan dan Gita bersamaan.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat ini semua, orang yang mereka sayang sedang berjalan berdua. Melihat itu Rey dan Gita bergegas bangkit dan pergi dari tempat itu.
"Ayo, Dek, kita pergi!" kata Rey dengan semburat kemarahan yang berusaha dia tahan, dan tentu saja dia langsung menarik tangan adiknya bahkan tanpa sengaja dia melakukannya dengan kasar.
"Rey, tunggu Rey! Aku bisa jelasin," kata Devan yang sedikit berteriak dan berlari-lari kecil berusaha mengejar kakak adik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🥰tiniᴷ⃟²⁴𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺❁︎⃞⃟ʂ🕊
emang ya ulat keket selalu ada di mn"🤭
2021-11-27
0
Anatha
Jut.. Lanjut🤓
2021-10-25
0
🧸🥀⃞ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ ɢɪʙʀᴀɴ😎
aihhh ketahuan🤭🤭
2021-10-22
0