14.

Satu minggu kemudian

"Sudah seminggu alee pergi, sekarang sedang apa dan bagaimana kabarnya?" excel, tidak tahu kabar apa pun tentang alee setelah ke pergiannya.

Apa lagi chris yang terus bertanya tentang alee, membuatnya pusing. Mereka mempunyai nomor ponselnya, tapi saat mencoba di hubungi oleh chris, nomornya selalu tidak aktif atau sedang sibuk.

Tiba tiba pintu terbuka dan masuklah chris sambil membawa sebuah dokumen di tangannya.

"Ada kasus baru" chris, memperlihatkan dokumen yang di bawanya. "Kasus apa?" excel. "Kau bisa membacanya sendiri, di dalam dokumen semuanya sudah di jelaskan terperinci" chris.

Excel mengambil dokumen tersebut dari tangan chris dan kemudian langsung membacanya dengan teliti.

"Bagaimana? Apa mau kita ambil atau tidak? Kalau tidak, biar aku kasih ke yang lain" chris. "Tidak usah, biar aku menanggani masalah kasus ini" excel. "Oke, lalu kapan kita akan bertemu kliennya?" chris.

"Besok" excel. "Nanti aku hubungi kliennya, bahwa kita ingin bertemu besok dengannya" chris. Excel mengangguk. "Kalau begitu kau pelajari dulu, aku akan kembali bekerja" chris.

Excel mengangguk, tanpa mengalihkan pandanganya dari dokumen yang sedang di bacanya. Chris pergi ke mejanya untuk menyiapkan semuanya, setelah itu baru akan menghubungi kliennya.

****

Belanda

Sudah seminggu alee berada di sini. Selain itu, seminggu sudah mengawasi excel, chris dan rey dari jauh melalui orang suruhannya.

Alee juga mendengar, bahwa excel dan chris menerima kasus baru yang akan mereka tanggani. Kasus tentang gedung plaza yang di jual paksa dan membuat pemiliknya merasa terganggu.

Dan alee langsung menyuruh orang suruhannya mencari dan menyelidiki informasi tentang kasus tersebut.

"Sepertinya kasusnya sangat menarik" alee, setelah mengetahui tentang kasus tersebut dari orang suruhannya.

Kemudian memanggil lucas dan cisca. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" cisca. "Aku akan kembali ke negara paman ku" alee. "Untuk apa? Baru saja kau kembali ke sini, Kenapa harus pergi lagi?" cisca.

"Apa terjadi sesuatu lagi?" lucas. "Iya, aku harus membantu paman" alee. "Tapi aku tidak mau kau ke sana lagi. Aku ingin kau tetap di sini, bersama kita" cisca.

"Cisca" lucas, mengingatkan. "Maaf, bukan begitu. Aku hanya tidak ingin kau pergi lagi. Aku.. merasa kesepian" cisca pelan. Alee menghembuskan nafasnya.

"Kalau begitu kau ikut aku saja ke sana, bagaimana?" alee. "Benarkah?" cisca senang. Alee mengangguk. "Oke, aku akan ikut ke sana" cisca. "Iya, ayo pergi ke markas. Mereka semua pasti sudah menunggu" alee.

Mereka mengangguk, lalu pergi bersama sama menuju lokasi.

Markas

Mereka sampai dan langsung berjalan masuk ke dalam. Di mana semua orang sudah menunggu ke datangannya.

"Selamat datang Queen" mereka, ketika melihat alee bersama 2 orang ke percayaannya. Alee tidak menjawab, hanya menganggukan kepala.

"Langsung saja" alee dingin.

Kemudian mereka semua mulai membahas kasus kasus baru yang muncul dan permintaan bantuan terhadap kliennya.

Satu persatu dari semua geng mafia, mulai menjelaskan pada alee bagaimana masalah kasusnya dan meminta saran bagaimana caranya untuk menyelesaikannya.

Setelah ke datangannya, banyak sekali kasus yang muncul dan terima permintaan dari para klien, untuk membantu mereka menanggani masalah kasusnya.

Dan alee pun memberikan saran pada semuanya, supaya mereka dapat menyelesaikannya dengan cepat tanpa banyak membuang waktu.

Sampai tak terasa sudah 1 jam lebih.

"Terima kasih Queen" mereka. Rapat pertemuan akhirnya selesai. Kemudian semua orang pergi ke tempatnya masing masing. Hanya tinggal mereka bertiga di sini.

"Kapan kita akan pergi?" cisca. "Malam ini" alee. "Oke, aku akan memesan tiketnya sekarang" cisca, mengeluarkan ponselnya untuk memesan tiket pesawat melalui aplikasi.

"Lucas, kau juga mau ikut?" alee. "Mau, tapi nanti menyusul saja. Aku mau memantau dan mengawasi di sini dulu" lucas. "Oke, nanti kasih tahu aku kalau mau pergi" alee. "Iya" lucas.

"Ayo kembali" alee. Mereka mengangguk, lalu berjalan keluar markas untuk pulang ke apartemen.

****

Malam

Sesuai perkataannya, alee dan cicsa berangkat di antar oleh lucas ke bandara.

"Hubungi aku kalau kalian sudah sampai di sana" lucas. "Siap" cisca, sedang kan alee hanya mengangguk. "Kalau terjadi sesuatu atau membutuhkan bantuan segera hubungi aku" lucas.

"Iya" mereka. "Sana kalian masuk, sebentar lagi akan berangkat" lucas. "Kau hati hati di sini, kalau ada apa apa hubungi kita atau geng mafia lainnya, supaya membantumu" alee.

"Iya, kau jangan khawatir" lucas tersenyum lembut. Cisca melihat senyum lucas yang terlihat lembut pada alee. "Kita masuk dulu" alee. lucas mengangguk.

Alee dan cisca masuk sambil menarik kopernya. Dan lucas melihat mereka sampai mereka tak terlihat lagi oleh pandangannya.

"Aku akan menyusul mu alee" lucas.

Lucas mempunyai perasaan yang tidak biasa terhadap alee. Yaitu jatuh cinta saat pertama kali bertemu. Tapi selama ini, lucas selalu memendam perasaannya.

Karena apabila lucas mengutarakan isi hatinya, dirinya takut akan merusak hubungan pertemanannya bersama alee dan itu tidak mau terjadi.

Jadi, lucas lebih memilih untuk memendam perasaannya.

****

Besoknya

Plaza Fabio

Excel dan chris sampai di tempat, di mana kliennya tinggal.

"Kalian sudah sampai" seseorang tiba tiba. Membuat mereka sedikit terkejut. "Anda?" Excel. "Saya alan fabio, pemilik gedung plaza ini dan yang meminta bantuan pengacara dari firma hukum petrus" alan.

"Saya pengacara excel dan ini asisten saya chris, kita yang akan menangani masalah kasus anda" excel. Chris hanya tersenyum. "Mari kita bicara di tempat ku" alan. "Baik" excel.

Mereka pergi mengikuti alan menuju tempat tinggalnya alias rumahnya yang ada di dalam gedungnya ini.

Rumah alan

Alan mempersilahkan tamunya masuk dan duduk, kemudian dirinya pergi ke dapur untuk membuat minuman. Setelah itu kembali dengan membawa nampan.

"Silahkan" alan, meletakannya di meja. "Terima kasih" mereka. Alan duduk di depan mereka. "Saya sudah menerima laporan tentang kasus anda, mengenai gedung ini" excel.

"Saya sudah bilang pada mereka berapa kali, bahwa saya tidak akan menjual gedung ini. Tapi mereka tetap memaksanya untuk menjualnya pada mereka.

Hampir setiap hari mereka datang ke sini untuk mengajukan harga dan saya selalu menolaknya. Sampai mereka melakukan tindakan kekerasan.

Maka dari itu, saya ingin menuntutnya atas tindakan kekerasan, pemaksaan, pengancaman, keributan yang membuat saya terganggu" alan.

"Saya mengerti, karena selain anda yang tinggal di sini, masih banyak orang lain juga yang tinggal dan membuka usaha di gedung anda" excel.

"Anda benar, semua orang di sini sudah aku anggap keluarga. Mereka juga memohon untuk tidak menjualnya. Karena mereka sudah nyaman tinggal dan usaha di sini" alan.

"Anda jangan khawatir, kita akan membantu anda menyelesaikan masalah ini. Supaya anda dan yang lainnya kembali nyaman" excel.

Mereka melanjutkan membahas tentang kasus sampai selesai.

Bersambung...

Jangan lupa like, komen, vote juga tips🙏

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

tapi hati hati karena banyak penjahat berkeliaran

2024-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!