13.

Beberapa menit kemudian

Mereka sudah selesai dengan makan siangnya. "Perutku kenyang" chris. "Terima kasih makanannya" excel. "Iya" alee sambil mengangguk.

"Ohya, saya ucapkan selamat untuk kalian karena memenangkan sidang kemarin. Akhirnya kasus yang sudah lama itu, selesai juga" mike. "Semuanya karena alee" chris.

"Alee selalu bisa menyelesaikan apapun masalahnya, baik itu kecil atau besar. Sangat ahlinya menyelesaikan masalah" mike. "Anda benar presdir" excel. Alee tersenyum.

Mereka tidak tahu, maksud dari perkataan pamannya yang mengandung makna tersembunyi.

"Kalau begitu kita permisi keluar, barang presdir dan alee mau mengobrol" excel. "Iya benar" chris. "Silahkan" alee. "Sekali lagi terima kasih" mereka. Alee dan mike mengangguk, setelah itu mereka keluar.

"Sekarang ada yang ingin alee bicarakan" alee. "Bicaralah" mike. "Karena masalah sudah selesai, alee akan kembali ke belanda" alee. "Kenapa cepat sekali? Kenapa tidak tinggal saja?" mike.

"Tidak bisa" alee. "Baik, lalu kapan akan berangkat?" mike. "2 hari lagi" alee. "Kenapa tidak seminggu?" mike. "Banyak yang harus alee kerjakan di sana" alee. "Paman mengerti" mike.

"Alee ingin menitipkan mobil alee di paman boleh tidak?" alee. "Tinggal kau simpan ke rumah" mike. "Oke" alee. "Paman juga mau berterima kasih karena sudah membantu menyelesaikan kasus itu" mike.

"Iya, alee juga senang bisa membantu paman dan yang lain. Kalau ada masalah atau kasus lagi yang memang cukup rumit, paman katakan saja, biar alee bantu" alee. "Iya siap" mike.

****

Setelah hampir 3 jam di gedung pamannya, alee sekarang sedang di perjalanan menuju apartemennya.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya alee sampai.

Apartemen

Alee melepaskan sepatu, tas juga topinya. Lalu langsung melesat ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai, alee berbaring di tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba teringat sesuatu dan langsung menelponnya. Panggilan tersambung.

"Hallo bos, apa ada sesuatu yang anda butuhkan atau perintahkan?" seseorang. "Saya ingin kalian mengawasi pengacara excel, chris juga rey" alee. "Baik bos" seseorang.

"Kalau terjadi sesuatu atau mencurigakan pada mereka, segera laporkan padaku" alee. "Siap bos" seseorang. "Itu saja" alee. "Baik bos" seseorang. Lalu panggilan di tutup dan berakhir.

"Aku akan memantau kalian dari jauh" alee.

Alee akan mengawasi mereka, walau pun dirinya berada di belanda. Karena yang alee khawatirkan adalah excel dan chris takut terjadi sesuatu pada mereka.

****

2 hari kemudian,

Bandara internasional

Alee sekarang sedang berjalan masuk ke dalam dengan menarik kopernya dan mobilnya alee di titipkan di rumah pamannya, sehari sebelum ke berangkatannya.

Sebelum pergi alee menyempatkan datang ke gedung petrus untuk berpamitan dengan pamannya dan juga mereka.

Karena pamannya maupun mereka tidak bisa mengantarnya ke bandara, lantaran sedang sibuk bekerja dan alee tidak ingin mereka menunda pekerjaannya.

Sekarang alee sudah di duduk santai di dalam pesawat. Menunggu pesawat itu lepas landas alias berangkat. "Sampai jumpa lagi" pelan alee, melihat keluar jendela.

Di tempat lain, Gedung petrus

Ruang excel

Excel sedang memikirkan alee yang tadi menyempatkan datang ke sini sebelum ke bandara untuk berpamitan pada mereka dan juga pamannya.

"Semoga kau sampai dengan selamat" batin excel. Tiba tiba chris masuk membuyarkan pikirannya tentang alee.

"Kau sedang memikir apa? Aleena?" tebak chris. "Tidak" excel. "Barang kali sedang memikirkannya" chris. Excel mengabaikannya. "Padahal aku ingin mengantarkannya, tapi karena pekerjaan jadi tidak bisa" chris.

"Tunggu saja, toh alee bilang nanti juga ke sini lagi" excel. "Tapi kan entah kapan?" chris. "Kan alee bilang kalau cuti atau libur" excel. "Tapi kan" chris.

"Sudah, sebaiknya kau kembali bekerja" excel. Chris berjalan ke arah meja. "Cih, ada apa dengan chris? Kenapa sikapnya seperti itu?" batin excel, melihat temannya.

****

Belanda, beberapa jam kemudian.

Alee akhirnya sampai di negara kincir angin, setelah menempuh beberapa jam penerbangan. Dan sekarang alee sedang berjalan keluar sambil menarik kopernya.

Menemui lucas dan cisca di mana mereka menunggunya. Sebelumnya, alee sudah mengirim pesan pada cisca untuk menjemputnya di bandara.

"Aleena" teriak cisca, ketika melihatnya. Alee mendengar suara teriakan cisca memanggilnya, langsung melihatnya bersama lucas yang berdiri di samping mobil.

Setelah alee berdiri di hadapan mereka, cisca langsung memeluknya. "Astaga, aku kangen" cisca. Alee membalas pelukannya sambil mengusap punggung cisca. Sedang kan lucas hanya diam.

Lalu pelukan itu terlepas. "Ayo kita pulang" alee. Mereka mengangguk, alee dan cisca masuk ke mobil. Sedang kan lucas memasukan koper alee ke bagasi, kemudian baru masuk. Mobil pun pergi meninggalkan bandara.

Perjalanan

"Aku kira kau bakalan lama di sana, ternyata tidak" lucas. "Hanya masalah kecil" alee. "Apa pun masalah kecil atau besar, alee selalu menyelesaikannya dengan cepat" cisca. "Aku hanya tidak mau membuang banyak waktu" alee.

"Mobil mu?" lucas. "Aku menitipkannya di rumah paman" alee. "Tidak di bawa ke sini?" lucas. "Tidak, biarkan saja di sana" alee. "Ohya, belakang ini banyak IP tak di kenal sedang mencari informasi dan data mu" lucas.

"Soal itu aku tidak heran lagi" alee. "Maksudnya, memang ada orang orang yang ingin mengetahui identitas mu?" cisca. "Iya, mungkin itu orang orang voller, rey atau mungkin.. pengacara excel" alee.

"Sepertinya mereka penasaran dengan alee kita. Makanya mencari informasi dan datanya" cisca. "Tapi mereka tidak menemukan sama sekali" lucas. "Sampai kapan pun mereka tidak bisa menemukannya" cisca.

"Memangnya kenapa sampai mereka melakukan itu? Apa yang sudah kau lakukan di sana?" lucas. "Aku tidak melakukan apa pun, hanya memberi mereka pelajaran supaya jera" alee.

"Pelajaran yang tidak akan mereka lupakan" cisca tertawa. Sedangkan alee dan lucas hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat tingkat cisca.

Tak berapa lama, mereka sampai di apartemen yang selama ini alee tempati. Selain itu juga, cisca dan lucas juga tinggal di gedung apartemen yang sama, hanya saja mereka berbeda lantai.

Apartemen

Lucas menaruh kopernya di kamar, alee mengizinkan mereka keluar masuk apartemennya, karena alee sudah mempercayai mereka.

"Kau langsung istirahat saja, kita pergi dulu" lucas. "Kau saja yang pergi, aku masih ingin bersama alee" cisca. "Ya sudah, kalau gitu" lucas.

"Hati hati, terima kasih sudah menjemput dan mengantarku ke apartemen" alee. "Iya, tidak masalah. Aku pergi dulu" lucas. Mereka mengangguk.

Lucas pun pergi dari apartemen alee. "Bagaimana?" cisca. "Apanya?" alee tidak mengerti. "Apa di sana kau bertemu pria tampan?" cisca. "Astaga, aku kira apaan" alee.

"Apa di sana prianya tampan tampan?" cisca. "Memangnya kenapa?" alee. "Mungkin saja kau mau mengenalkannya padaku" cisca. "Di sini kan banyak pria tampan juga, misalnya lucas" alee.

"Lucas? Tidak, dia sudah mempunyai perempuan yang di sukainya" cisca. "Benarkah? Siapa?" alee. "Soal itu, tanyakan padanya langsung" cisca. "Baiklah" alee.

"Perempuan itu adalah kau, aleena" batin cisca.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

oh ternyata Lucas suka sama alee tapi alee ga suka sama lucas

2024-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!