Ruang Excel
Sekarang alee berada di ruangan excel, setelah berbicara dengan pamannya dan menyuruhnya untuk ikut excel, membahas tentang kasus tersebut.
Alee juga sudah berkenalan dengan asistennya excel yang bernama chris. Dan sekarang mereka sedang berdiskusi membahas tentang kasus tersebut.
Tiba tiba, TV yang di ruangan Excel menayangkan tentang siaran Brian Dewa. Otomatis, mereka yang sedang berdiskusi berhenti dan mendengar juga melihat berita tersebut.
"Kau membuat pengakuan demi korban farmasi voller waktu itu. Apa benar semua itu bohong?" Reporter. "Iya, maaf" brian. "Kenapa kau berbohong?" Reporter. "Maafkan aku" brian.
"Apa ada pesan untuk korban?" Reporter. "Maaf sudah membuat keributan. Aku minta maaf kepada semua orang. Maaf" brian.
Excel mematikan TV nya, setelah berita selesai. "Siapa dia?" alee. "Dia adalah Brian Dewa, salah satu orang yang menjadi objek penelitian farmasi voller" excel.
"Yang memberikan ke saksian pada kita, akan tetapi mereka mungkin memaksanya dan mengancamnya sehingga dia sekarang berbohong bahwa, bukti yang kita dapat kan adalah palsu" chria.
"Dan sekarang, lihat akibat perbuatannya sendiri. Mungkin dia akan di penjara atau bisa jadi mereka membunuhnya untuk menghilang kan saksi mata" excel. "Karena dia adalah kunci satu satunya yang mengetahui semuanya ke jadian tersebut" excel.
"Aku mengerti" alee, yang sedari tadi hanya diam mendengar mereka menjelaskan. "Perlihat kan semua informasi dan bukti tentang kasus tersebut padaku. Aku ingin mempelajarinya" alee.
Excel dan chris saling melihat, seperti sedang berbicara lewat mata. Alee hanya melihat mereka. "Mana, aku mau melihatnya" alee. Excel mengangguk, mengizinkannya.
"Sebentar" chris, lalu mengambil semua dokumen yang di inginkan alee dan membawanya, lalu meletakannya di depan alee.
"Ini semua dokumen tentang informasi dan buktinya" chris. "Terima kasih" alee. Chris mengangguk, lalu alee langsung membuka dokumen tersebut, memeriksanya satu persatu.
Melihat itu, mereka kembali ke meja masing masing. Karena tidak ingin mengganggu alee yang sedang fokus dan serius dalam membaca dan memeriksa dokumen tersebut.
2 jam kemudian
Alee sudah membaca dan memeriksa, juga mempelajari semua dokumen tentang kasus tersebut.
"Astaga, mereka itu" alee terhenti, karena sadar bukan hanya dirinya saja yang berada di ruangan ini. "Bolehkan aku mengumpat sebentar" alee. "Silahkan" chris. Mereka berdua melihat ke arah alee.
"Sungguh perusahaan keparat. Mereka melakukan ke jahatan seperti yang di lakukan mafia. Memangnya tahu apa itu mafia?" alee. Excel dan chris sedikit terkejut, mendengar alee mengucapkan itu.
"Itu bukan rahasia lagi. Beberapa pengacara membantu mereka dan bekerja sama" chris. "Mereka ke terlaluan. Begitu juga dengan firma hukum mark yang merupakan pengacaranya dan partnernya" alee.
"Iya benar" chris. "Para keparat itu harus di beri pelajaran" alee. "Iya benar" chris. Setelah itu, alee berdiri. "Mau ke mana?" chris, melihat tiba tiba alee berdiri.
"Aku mau pulang" alee. "Pulang?" chris. Alee mengangguk. "Memangnya sudah selesai dan mengerti?" chris. "Iya, aku sudah mempelajarinya" alee. "Apa masih butuh yang lainnya?" chris.
"Tidak usah, sudah cukup dan aku sudah mencatat semua point point pentingnya" alee, menunjukan buku catatannya. "Baiklah, silahkan" chris. "Aku pulang duluan" alee. Chris mengangguk, sedangkan excel hanya diam, melihat ke pergian alee dari ruangannya.
****
Gedung Mark
Rey sedang duduk santai sambil meminum kopinya di ruangannya. Tiba tiba, pintu ruangannya terbuka dengan keras dan ternyata asistennya, morgan.
"Astaga, ada apa denganmu? Kenapa begitu gelisah?" rey. "Bos, itu.. itu, peneliti" morgan, gagap karena tersedat nafasnya. "Bicara yang benar" rey. Kemudian morgan menarik nafas, sebelum bicara.
"Bos, tadi tim farmasi voller menghubungi, katanya salah satu peneliti menghilang" morgan. "Apa??" rey, terkejut. "Dan sekarang belum di ketahui ke mana perginya peneliti itu" morgan. "Kita pergi ke sana sekarang" rey, pergi di ikuti morgan.
Farmasi voller
"Sudah 2 hari berlalu, kenapa baru bilang sekarang?" rey kesal. "Maafkan kami" dokter. "Astaga, yang benar saja. Aku sudah menyuruh kalian untuk mengawasi semua peneliti tersebut" rey marah.
"Maafkan kami" dokter. "Bagaimana jika peneliti yang kabur itu membeberkan semua, kita akan kalah di kasus ini. Apa direktur sudah mengetahuinya?" rey.
"Belum" dokter. "Jangan beritahu dulu pada direktur" rey. "Baik" dokter. Setelah itu mereka pergi meninggalkan farmasi voller.
"Ini membuatku gila" rey kesal. "Bos, jika peneliti itu menemui pengacara excel atau yang lain bagaimana? Semua rahasia akan terbongkar" morgan. "Tidak akan, aku yakin itu" rey. "Baiklah" morgan.
****
Langit semakin gelap, excel dan chris sedang dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Rumah mereka sampingan, sehinga berangkat atau pulang kerja selalu bersama.
Tiba tiba, ponsel excel berbunyi. Menandakan ada panggilan masuk. "Nomor tidak di kenal?" excel heran, tapi tetap mengangkatnya.
"Hallo" excel. "Apa benar ini dengan pengacara excel?" seseorang. " Iya, saya sendiri. Dan ini dengan siapa?" excel. "Saya peniliti dari farmasi voller" seseorang. "APA!!" excel terkejut.
"Saya melarikan diri dari farmasi voller dan sekarang sedang bersembunyi di suatu tempat" seseorang. "Ada apa?" excel. "Saya ingin memberitahu yang sebenarnya tentang percobaan obat tersebut" seseorang. "Baiklah, kirim alamatnya" excel.
"Baik" seseorang. "Saya akan ke sana sekarang juga" excel. "Baik" seseorang. Kemudian panggilan berakhir dan beberapa menit, pesan masuk yang ternyata sebuah alamat dari si penelepon tadi.
"Kita ke alamat ini sekarang juga" excel, memberitahu pada chris. "Hah, sekarang?" chris. "Iya, cepetan" excel. "Baiklah" chris. Mereka pergi ke alamat tersebut.
1 jam kemudian
Akhirnya mereka sampai di alamat tersebut. "Apa tidak salah ini tempatnya?" excel, melihat rumah yang sudah terlihat tidak layak di huni. "Iya, sesuai alamat yang kau berikan" chris.
Lalu mereka turun dari mobil. "Sebenarnya kita mau menemui siapa di tempat seperti ini?" chris. "Nanti juga kau tahu" excel. Berjalan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintu.
Tak lama, pintu terbuka dengan sedikit dan seseorang mengintip dari dalam rumah.
"Hallo, saya pengacara excel" excel. Sedang kan chris hanya diam dan melihat. Orang tersebut membuka pintu dengan lebar, setelah mendengar nama pengacara excel yang di hubunginya tadi. Dan mereka pun masuk.
****
Di tempat lain
Seseorang sedang duduk santai dengan di temani secangkir kopi sambil melihat pemandangan dari atas balkon rumahnya.
Voller Orlando adalah seorang pengusaha, sekaligus direktur perusahaan Orlando. Perusahaan yang bergerak di multi bidang. Seperti properti, rumah sakit, farmasi voller dan masing banyak lainnya.
Tiba tiba asistennya, rafael datang dengan terburu buru dan gelisah.
"Bos" rafael. "Kenapa? Ada apa?" voller. "Ada hal mendesak" rafael. "Apa itu?" voller. "Orang kepercayaan bos yang di farmasi bilang, katanya ada salah satu peneliti yang melarikan diri" rafael.
"APA!!" voller marah. "Saya sudah menyuruh orang untuk mencarinya" rafael. "Suruh rey datang menemuiku besok" voller. "Baik bos" rafael.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Grizelle
Astaga, lucu sekali. Mengumpat pake izin segala 😂🤣🤣
2022-01-03
1