02.

Bandara internasional

Alee sampai, setelah menempuh beberapa jam di perjalanan. Dan langsung pergi keluar, lalu masuk ke dalam taksi, yang ada di sekitar bandara.

"Pergi ke alamat ini pak" alee, menunjukan alamat tersebut pada supir taksi. "Baik nona" supir. Lalu mobil pun berangkat ke tempat tujuan. Sebelumnya pamannya sudah memberikan alamatnya.

20 menit kemudian

Alee keluar dari taksi, setelah membayar biaya. Dan melihat gedung besar yang menjulang tinggi di depannya. Itu adalah gedung milik pamannya.

Gedung petrus (firma hukum)

"Permisi, apa anda nona alee" seseorang tiba tiba. Alee yang mendengar namanya di panggil langsung melihat ke samping, di mana seorang pria sedang berdiri di dekatnya.

"Iya benar, saya alee" alee. "Saya daniel, asisten presdir" daniel. Alee hanya berO. "Presdir sudah menunggu nona di dalam. Mari masuk ke dalam" daniel. Alee mengangguk, lalu mengikuti daniel di belakang.

Setelah masuk, semua orang melihat ke arah mereka, terutama alee. Membuat orang orang mulai berbisik dan membicarakannya.

"Siapa yang bersama asisten daniel? Tidak tahu. Cantik sekali. Iya benar, tapi kenapa auranya sangat tajam. Aku juga merasakannya. Mungkin pengacara baru. Bisa jadi" mereka.

Ruang presdir

Daniel mengentuk pintu lebih dulu, kemudian masuk bersama alee di belakang. Setelah masuk alee melihat seorang pria yang tidak terlalu tua duduk di kursi sambil melihat ke arahnya.

Mike Petrus

Pamannya, sekaligus presdir di firma hukum petrus. Firma hukum yang didirikan pamannya sejak berusia 25 tahun. Dan sekarang sudah 15 tahun berdirinya.

Tak sia sia hasil kerja keras pamannya selama 15 tahun, membuahkan hasil yang bagus. Di mulai dengan firma hukum kecil, sederhana sampai menjadi firma hukum besar kedua di negara ini.

"Presdir, nona alee sudah di sini" daniel. "Kau bisa kembali ke ruanganmu" mike. "Baik presdir" daniel, pergi keluar. Mike berdiri dan menghampiri ke ponakannya alee.

"Paman. Aleena" mereka, berpelukan beberapa menit dan kembali melepaskannya. "Duduk dulu di sana" mike. Alee mengangguk, mereka duduk di sofa.

"Bagaimana kabar paman selama ini?" Alee. "Paman baik baik saja, bagaimana denganmu?" Mike. "Alee baik" alee. "Astaga, kau semakin cantik saja seperti ibumu"mike. Alee tersenyum.

"Ohya, sebenarnya ada masalah apa? Sampai paman meminta bantuan alee?" Alee. "Sebenarnya ada masalah yang cukup sulit" mike. "Maksudnya?" Alee.

"Firma hukum paman sedang menangani masalah kasus perusahan orlando (multi bidang). Masalah tentang pembuatan obat nyeri dengan menggunakan bahan yang berbahaya dan melakukan uji coba pada orang orang.

Sehingga orang yang menjadi objek penelitian tersebut mengidap penyakit, bahkan sampai meninggal. Dan obat yang sudah selesai, mereka gunakan untuk para pasien di rumah sakit sebagai obat penahan nyeri" mike.

"Apa!! Mereka sudah keterlaluan" alee. "Sudah banyak korban yang berjatuhan, tapi pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka meninggal akibat serangan jantung.

Dan keluarga korban tidak terima dengan pernyataan tersebut, karena menurut keluarganya korban tidak mempunyai riwayat sakit jantung.

Semua keluarga korban meminta pertanggung jawaban, tapi pihak rumah sakit mengabaikannya. Sampai mereka melapor dan meminta bantuan pada firma hukum paman untuk menangani masalah ini" mike.

Alee hanya diam, mendengar penjelasan pamannya.

"Dan sudah beberapa kali sidang, tapi hasilnya selalu kalah. Karena bukti yang kita dapat belum cukup kuat untuk melawannya dan juga mereka sudah bekerja sama" mike.

"Maksud paman, mereka menyuap hakim supaya pihak mereka yang menang dan bukti yang sudah di kumpulkan semuanya kurang akurat" alee. "Benar" mike.

"Baiklah, alee mengerti. Serahkan saja semuanya pada alee. Akan alee selesaikan sampai tuntas. Tapi, paman tahukan kalau alee seperti apa?" Alee.

Mike terdiam, mengetahui seperti apa ke ponakannya itu, seorang bos mafia di belanda. Walau pun dalam hatinya, mike selalu khawatir. Tapi tidak bisa melarangnya.

"Silahkan, terserah alee mau menggunakan cara apapun untuk menyelesaikan masalah itu. Paman akan melindungi, apapun yang terjadi nanti" mike. "Baiklah" alee.

****

Setelah menemui pamannya dan membicarakan soal permasalahan. Alee langsung pergi dan mencari apartemen untuk di tinggalinya selama di sini dan tak lama alee langsung menemukan yang cocok menurutnya.

Apartemen

Alee sekarang sudah berada di apartemen miliknya dan langsung mengirim pesan pada cisca untuk mengirim koper dan barangnya ke alamat yang di kirimnya.

Setelah itu, alee berbaring di tempat tidur dan tak lama kemudian tertidur. Mungkin karena tubuhnya merasa lelah, capek, karena setelah sampai di sini, alee langsung pergi menemui pamannya tanpa istirahat sedikit pun.

3 jam kemudian

Alee terbangun dan mencari ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang. "Jam 4, sudah 3 jam aku tidur" alee, duduk. Tiba tiba suara bel apartemennya berbunyi.

Alee langsung pergi ke depan untuk melihat siapa yang datang. Mungkin saja itu barang dan kopernya yang di kirim cisca.

Membuka pintu dan ternyata benar, di depannya seorang kurir dengan barang kirimannya. "Permisi nona, apa benar ini dengan alamat tersebut dan atas nama Aleena Michel Vander" kurir.

"Iya benar, dengan saya sendiri" alee. "Ini ada kiriman paket untuk anda dari Laurens Francisca, belanda" kurir, memberikan sebuah kotak besar yang berisi koper dan barangnya.

"Silahkan tanda tangan di sebelah sini" kurir. Lalu alee menanda tangani sesuai apa yang di minta kurir. "Kalau begitu, saya permisi nona" kurir. "Terima kasih" alee.

Kurir pun pergi, dan alee membawa paket tersebut ke dalam apartemennya dengan cara mendorongnya. Karena lumayan berat.

****

Besoknya

Gedung petrus

Alee pagi pagi sudah berangkat ke tempat pamannya, sesuai perintah pamannya untuk kembali lagi ke tempat tersebut. Dan sekarang alee sudah berada di ruangan pamannya dan menunggu ke datangannya.

Ruang presdir

Tak berapa lama, pintu terbuka dan masuklah paman dan asistennya. "Selamat pagi" alee, bangun dari duduk setelah melihat mereka masuk. "Pagi alee, maaf sudah menunggu lama" mike.

"Tidak, alee juga baru sampai kok" alee. "Silahkan duduk" mike. Kemudian alee duduk kembali, dan pamannya duduk di kursi ke besarannya, di depan alee.

"Daniel" mike. "Iya presdir" daniel, yang sedari tadi berdiri di samping alee. "Panggil pengacara excel ke sini, sekarang juga" mike. "Baik presdir" daniel, pergi. "Tunggu sebentar" mike. Alee mengangguk.

Tak lama kemudian, alee melihat daniel dan seorang pria yang tak di kenal masuk. Dan mungkin itu pria yang di maksud pamannya, pengacara excel.

"Presdir, pengacara excel sudah ada di sini" daniel. "Permisi presdir, ada apa anda memanggil saya ke sini? Apa mau membicarakan tentang sidang kasus tersebut" excel.

"Iya, saya tahu kau gagal lagi dalam sidang" mike. "Saya minta maaf" excel, merasa salah. Semua melihat ke arahnya. "Tidak masalah. Ohya, ini perkenalkan aleena" mike.

Aleena berdiri. "Aleena, Excel" mereka berkenalan, berjabat tangan dan melepaskan kembali. "Alee akan membantumu dalam menangani semua masalah kasus perusahaan orlando" mike.

Excel mengangguk. "Dan mulai sekarang, kalian akan menjadi patner kerja untuk menyelesaikan kasus tersebut sampai masalah itu selesai. Kalian mengerti" mike. "Mengerti" mereka.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

akan seruh ini kalo alee ikut turun tangan

2024-06-06

0

Dela Agustini Dela

Dela Agustini Dela

lajut Author saya suka dengan cerita ini semangat 💪💪

2021-08-13

1

Iren Lusia Tarigan Sibero

Iren Lusia Tarigan Sibero

puyeng bacanya karna penulisan " nya tor

2021-08-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!