Sekar mulai berdiri dari kursinya dan menengadahkan tangan kanannya ke Raja. Sikap Sekar itu membuat Raja tersenyum heran. Ditambah lagi Sekar menggerakan jari telunjuknya seperti kode agar Raja segera berdiri.
Raja Point Of View
Perempuan ini memang berbeda. Bagaimana bisa dia menawarkan tangannya untuk berdansa denganku? Hahaa! Aku bukannya tidak bisa berdansa. Aku hanya mengontrol hasrat kelakian ku agar tidak bergejolak. Akan terjadi apa setelah pesta ini selesai? Akankah aku bisa mengendalikan diri ku? Melihat mu memakai gaun yang mengekspose bahu mu saja membuat ku ingin menggigit setiap inci leher mu. Ok… Kita pastikan hari ini apakah kamu masih menyukai El atau aku yang akan memiliki mu seutuhnya.
“Mari kita dansa,” kata ku dengan meraih jari-jarinya.
Author Point Of View
Sekar menarik tangan Raja menuju tempat para pasangan berdansa. Raja hanya mengikuti setiap pergerakan Sekar.
“Mas, tangan kiri mas Raja harus pegang pinggang ku. Tangan kanan mas Raja pegang tangan ku,” kata Sekar sambil meraih tangan Raja memposisikan sesuai instruksinya.
Raja hanya mengikuti keinginan Sekar itu. Mengamati wajah cantik perempuan di depannya.
“Sekar…” kata Raja mendekatkan bibirnya di telinga Sekar.
“Kenapa, mas?”
“Apa kamu sangat menyukai El?” tanya Raja dengan menatap mata Sekar. “Apa kamu sudah memastikan dengan perasaan mu?”
Sekar terdiam beberapa detik. Rasanya tidak berani menatap mata Raja lagi.
Kenapa dia menatap ku seperti ini? Kenapa wajahnya terlihat sangat menggoda? Kenapa rasanya aku ingin memiliki keduanya? AAAAAA! Sudah gila aku ini! Apakah ini yang dirasakan Mona? Huft… Apakah cinta segitiga ini berubah menjadi segiempat? AAAAA! Tidak mungkin! Untuk mendapatkan bang El aja aku belum bisa. Mana mungkin masa Raja menyukaiku! Yah! Aku harus tetap dengan pendirian ku, gerutu Sekar dalam batinnya.
“Ya, mas. Saya menyukai abangmu. Bang El,” jawab Sekar.
Mendengar ucapan Sekar itu membuat Raja melepaskan tangannya dari pinggang Sekar. Raja merasa dirinya kalah lagi dengan El.
“Kenapa, mas? Gak suka dansa dengan saya ya?”
“Bukan seperti itu. Saya akan memikirkan cara agar kamu bisa bersama dengan El,” kata Raja yang kemudian pergi meninggalkan Sekar. Galang dan Kasih hanya menatap heran kejadian barusan.
“Kenapa laki-laki itu pergi, mas?” tanya Kasih kepada suaminya.
“Entah. Mungkin dia gak pandai seperti aku yang jago dansa,” jawab Galang sambil meremas pan*tat istrinya agar mendekat lebih dalam ke jantanannya. Seperti itulah suami Kasih yang tidak kenal lelah merangsang istrinya meskipun hamil
Sekar yang melihat Raja kembali ke tempat duduk, terpaksa mengikuti Raja. Dia kehilangan partner dansanya. Sekar hanya heran kenapa mood Raja berubah drastis menjadi dingin.
Beberapa menit kemudian, akhirnya giliran Sekar maju ke panggung untuk memainkan cello. Banyak mata melihat Sekar saat perempuan yang memakai dress hitam model sabrina itu mulai duduk dan memeluk alat musik cello dari belakang. Gaun panjang yang sempat menutupi pahanya itu sekarang terbuka dan mengekspose betapa mulusnya kulit Sekar. Sorot lampu yang hanya tertuju ke Sekar semakin mengekspose bagian pundaknya.
Banyak tamu laki-laki menikmati pemandangan yang menggairahkan itu. Mereka saling berbisik-bisik mencari tahu siapa perempuan yang sedang berada di panggung.
“Siapa dia? Siapa namanya?”
“Saya juga lagi mencari tahu. Apa dia keluarga pak Galang?”
“Sepertinya bukan. Mungkin keluarga istri pak Galang. Cantik sekali… Beautiful.”
Banyaknya bisikan suara tamu itu juga didengar oleh Raja. Raja hanya terdiam mendengarkan ucapan orang-orang yang menyulut api kecemburuannya. Hah? Apa? Cemburu? Perasaan menjengkelkan itu membuat Raja semakin geram saat mengingat Sekar menyukai El.
“Perkenalkan nama saya Sekar. Sudah lama saya tidak memegang alat musik ini. Saya harap para hadirin menyukai permainan musik yang akan saya mainkan,” kata Sekar yang kemudian diterjemahkan ke bahasa inggris oleh MC karena banyak tamu asing yang ada di tempat itu.
Sekar mulai mengambil alat penggesek cello dan memainkan sebuah lagu. Meski sudah vakum 3 bulan tidak bermain cello Sekar cukup lihai memainkan dawai-dawai cello dengan alat penggesek yang ada di tangan kanannya itu.
Sekar memainkan instrument lagu yang berjudul ‘Kekasih Sejati’ dari Monita Tahalea.
Sekar sendiri tidak tahu kenapa dia memilih lagu itu. Yang ada di pikirannya saat ini adalah memikirkan kenapa mood Raja berubah dingin. Sekar berharap moodnya Raja kembali baik lagi.
Raja yang duduk di kursi tamu semakin gerah mendengar instrument musik yang dimainkan Sekar. Ditambah lagi suara laki-laki tak henti-hentinya membicarakan Sekar.
Shit! Sial Sial! Kenapa harus El?! Apa bagusnya orang itu! Menyebalkan! Gerutu Raja dalam batinnya.
Standing applause mulai bergemuruh di dalam ruangan restaurant. Banyak mata memperhatikan Sekar saat Sekar berjalan turun dari panggung dan kembali ke tempat duduk.
Mata para laki-laki mulai beralih memandang Raja yang satu meja dengan Sekar. Raja yang tadinya duduk dengan kaki kanan menyilang itu segera berdiri dan meraih tangan Sekar untuk keluar dari ruangan restaurant.
Sekar berusaha mengikuti langkah kaki Raja yang lebar dan sulit di jangkau itu. Raja terus menarik Sekar agar keluar lebih cepat dari keramaian orang.
Setelah mereka keluar dari ruangan Restaurant Underwater, Sekar memukul bahu Raja dengan tangan kirinya.
BUG!
Raja pun berhenti dari langkah kakinya dan menoleh ke Sekar.
“Ini heels aku sampai patah loh karena ngikutin kamu, mas!” kata Sekar agak menyolot. Raja yang melihat hak tingginya Sekar patah segera berjongkok di depan Sekar dan meraih sepatu Sekar untuk melepaskannya.
“Huft…” Mulus kali kaki pahanya. Seperti apa bagian di dalam sana? Batin Raja sambil memandangi kaki jenjang Sekar. Raja segera kembali berdiri dan memandang wajah Sekar.
“Jangan pernah memakai baju seperti ini untuk bermain cello. Kalau El sampai tahu… Dia gak akan melirikmu. Ini namanya kamu tidak menghargai El sebagai laki-laki. Paham?”
“Ha? Kok gitu?”
“Karena kamu menggoda banyak pria di dalam sana dengan baju seperti ini,” jawab Raja sedikit ketus.
Apa? Baju ini menggoda banyak pria? Waduh… Jangan sampai aku dicap seperti Kasih sebagai perempuan penggoda. Gawat ini kalau bang El sampai tahu. Harus segera ganti baju nih… Batin Sekar yang kemudian berlari meninggalkan Raja.
“Sekarrrrr?! Kenapa lari…?!” tanya Raja keheranan.
“Mau ganti bajuuuuu! Takut dicap penggodaaaa!” sahut Sekar yang sudah agak jauh dari tempat Raja berdiri.
Sikap Sekar yang membingungkan ini membuat Raja semakin salah mengartikan kalau Sekar menjauhinya.
Baru juga ku pegang kakinya. Udah lari aja dia. Gimana kalau dia tahu aku sudah mencicipi bibir dan meraba bagian intimnya? Apa dia akan semakin lari. Gumam Raja memandangi Sekar yang semakin jauh.
Raja tidak tinggal diam menerima kekalahan dirinya dari El. Dia ikut berlari mengejar Sekar meskipun perempuan itu sudah jauh darinya.
*****
Kejar Sekar nya Raja!! Jangan sampai lolos
Bersambung…
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Titin Amanda
dukung Raja
2024-05-26
1
Bzaa
tenang raja, aku men dukungggg mu
2021-11-16
1
I Fa
nih si raja udh cemburu cuman ngga mau ngaku aja
2021-10-16
1