Otak Udang & Bagudung

Author Point Of View

Sekar dan El menikmati malam itu dengan berbagi cerita. Entah kenapa El merasa sangat nyaman berbagi cerita tentang hidupnya kepada Sekar. Bisa jadi karena pembawaan Sekar yang apa adanya. Atau mungkin memang jiwa Sekar adalah seorang pendengar yang baik.

“Saya dengar seaplane kamu besok jam 5 pagi. Karena Raja bilang acaranya dimulai jam 11. Semoga saja tidak terlambat. Secara dari sini ke sana butuh sekitar 8 jam. Tapi untungnya ada beda waktu 2 jam di sini lebih cepat. Semoga tidak terlambat,” kata El menjelaskan.

Sekar yang mendengar ucapan El mulai berhitung dengan jari. Berharap dirinya tidak terlambat mendatangi acara yang diadakan oleh temannya itu.

“Wah… mepet sekali kayanya pak. Belum penerbangan dari sini pakai seaplane untuk menuju daratan… Tapi gak pa pa lah. Yang penting ikut hadir meski terlambat,” kata Sekar.

“Ya udah, mending kamu tidur sana. Besok harus bangun pagi. Jangan sampai terlambat,” kata El yang kemudian memeluk Sekar.

DEG! DUG… DUG… DUG…

Apa ini maksudnya? Kenapa dia memelu ku? Duh… Semoga pak El gak ngerasa jantung ku yang berdegup kencang. Kenapa ini…? Kenapa dia mulai mempererat pelukannya? Huuhh… Apa aku harus membalas pelukannya juga? Jangan-jangan! Ini bukan kapasitas ku untuk memeluknya balik, batin Sekar sambil menggerakan tangannya. Merasa bingung harus membalas pelukan El atau tidak.

Setelah beberapa menit El memeluk Sekar, akhirnya El melepaskan pelukannya itu.

“Maaf…” kata El sambil mengusap kepala Sekar.

“Eh iya, pak.”

“Saya sangat kangen dengan Mona. Ingin sekali saya melihat dia terbangun dari komanya… Tapi…” kata El terhenti. Ada air mata yang mulai mengalir di sudut matanya. Sekar yang tidak tega melihat El menangis mulai mengusap air mata yang mengalir itu.

Entahlah… aku tidak tahu dengan perasaan ku ini. Harusnya aku marah karena pak El memeluk ku cuma menjadikan ku pelampiasan rasa rindunya. Tapi melihat air mata yang membasahi wajahnya, rasanya aku tidak tega, batin Sekar.

“Iya pak… Cup cup cup…” Sekar menghapus air mata El. Merangkup wajah bosnya itu, mengusap-usap pipi El dengan ibu jarinya.

“Jangan sedih, pak. Nanti pasti kak Mona bangun dari komanya. Serahkan saja pada Sang Pencipta Hidup ini,” kata Sekar yang kemudian mengusap-usap lengan El.

“Thank you, Sekar. Maaf sudah memeluk mu tanpa izin,” kata El yang kemudian meraih pinggang Sekar untuk menghadap ke lautan.

“Hehee. Jangan kuatir, pak. Saya suka kok dipeluk pak El,” Mati… apa ini yang ku ucapkan? Spontan tanpa filter huft… batin Sekar sambil menutup mulutnya.

“Hahaaa! Kamu ini model ceplas-ceplos. Beda sekali dengan Mona,” kata El sambil mengusap kepala Sekar lagi.

Tahu gitu aku dorong waktu kamu peluk aku, pak! Gerutu Sekar dalam batinya. Tidak suka dibandingkan dengan Mona.

“Iya iya aku kan Sekar! Bukan Mona!” kata Sekar penuh sewot.

Sekar dan El melanjutkan bercerita tentang diri mereka. Ternyata kejadian itu dipantau oleh adiknya El, yang tidak lain lagi adalah Raja. Raja berdiri di sudut deck kapal paling ujung. Raja tidak menghadap langsung menatap El dan Sekar. Dia memperhatikan lewat kaca cembung yang terpasang di sudut  kapal.

 

Raja Point Of View

Hari ini aku terpaksa datang ke RP 07. Sebenarnya aku malas bertemu El disini. Aku malas membahas rumah sakit untuk memindahkan Mona dirawat. Sudah betul aku memutuskan Mona untuk dirawat di private island ku (pulau pribadi ku) di wilayah Anambas dekat Singapore. Untuk apa harus dipindahkan ke Jerman atau British?! Kalau disana cuma dirawat dengan 1 dokter. Kurang apa aku menyediakan 5 dokter spesialis untuk merawat Mona, apa masih kurang?

Otaknya memang tidak digunakan. Dokter sudah bilang secara langsung kalau kondisi Mona tidak memungkinkan dibawa untuk terbang, takut terjadi turbulensi pesawat yang bisa mengacaukan alat bantu pernafasannya. Waktu itu aku pindahkan dia dari rumah sakit di Bandung ke Singapore saja, dokter sudah memakiku. Ini malah mau dipindahkan ke Jerman atau British! Dasar otak udang! Ngakunya lebih tua 4 bulan tapi otaknya gak ada!

Flash Back On

Setelah kejadian ciuman yang tidak disengaja dengan seorang perempuan, Raja berjalan ke ruang makan yang terletak di deck antara (deck kapal bagian tengah). Disana ada El yang sudah menunggu Raja dengan menikmati secangkir kopi.

“How are you? Long time no see,” kata El menyapa Raja. (Apa kabar? Lama tidak jumpa)

“Great! You are still alive…” jawab Raja yang kemudian duduk di depan sofa El. (Baik! Kamu masih hidup…)

Aku tidak suka sekali dia menginjakan kaki di kapalku. Ini Raja Phinisi, milikku. Apa masih kurang ayah membelikan kapal phinisi baru untuknya? Enyahlah kamu dari kapalku cepat-cepat! Gerutu Raja dalam hati.

“Aku mau membawa Mona ke Jerman. Disana Mona bisa ditangani lebih intensif,” kata El tanpa basa-basi.

Raja hanya menanggapi ucapan El dengan senyuman kecut.

“Ck! Kamu mau merawat Mona atau kamu mau membunuh Mona di atas pesawat? Dokter kan sudah bilang… Impossible (tidak mungkin)… Turbulensi pesawat bisa mengguncang alat pantu pernafasan Mona. Kalau Mona sampai kekurangan oksigen di atas pesawat, bisa kacau. Itu namanya kamu mau membunuh Mona,” kata Raja yang kemudian menyesap rokoknya.

“Siapa bilang impossible? Kenyataannya kamu juga memindahkan Mona dari Singapore ke private island mu di Anambas,” kata El tidak mau kalah dengan Raja.

“Aku kan memindahkan Mona pakai kapal pesiar. Jadi tidak akan ada goncangan. Lagian kondisi laut perbatasan Singapore dan Malaysia itu merupakan laut tenang,” kata Raja semakin menggebu-gebu. Tidak mau pendapatnya dibantah.

Huft… Ngomong sama bagudung satu ini gak akan menang. Alasannya selalu ada, batin El yang juga menikmati rokoknya. (bagudung: tikus sawah/ cacian dalam bahasa Batak)

“Aku cabut. Kalau kamu mau ketemu Mona kamu bisa datang sesukamu ke private islandku di Anambas,” kata Raja yang kemudian berdiri.

“Tunggu…”

“Apa?” tanya Raja menoleh ke El.

“Aku dengar dari Ben kamu akan terbang ke Bintan bersama salah satu staff disini. Bisa aku ikut? Aku akan melanjutkan ke Anambas setelah sampai Bintan. Kapan kamu akan terbang kesana?” tanya El mulai mematikan puntung rokoknya.

“Pesawatnya cuma jemput aku dengan perempuan bernama Sekar. Entah siapa itu Sekar, katanya teman istri si pemilik pesawat yang akan menjemput kami. Kalau gak karena dia, aku mana mau ketemu kamu hanya membahas beginian. Jadi aku gak ada hak untuk mengiyakan kamu masuk ke pesawatnya,” kata Raja dengan ketus.

“Oh… Ok. Fine. Jam berapa kamu cabut dari sini?”

“Jam 5 pagi… Aku cabut.” Raja beranjak meninggalkan El.

Flash Back Off

_____

Author Point Of View

Raja yang tengah berdiri di sudut deck atas, mengamati setiap pergerakan El dengan seorang perempuan mulai berdecak kesal. Raja tidak suka El bermesra-mesraan dengan perempuan yang sempat mengalami insiden salah cium  dengannya.

“Baru 3 bulan Mona koma, dia sudah bermesra-mesraan dengan perempuan lain. Katanya dia mencintai Mona sepenuh hati. Dasar penjahat kelaminNN! Masih belum puas dia merusak Mona?! Sekarang sudah peluk-pelukan! Di kapalku lagi!” gerutu Raja penuh kebencian.

 

*****

Raja dan El… Kapan kalian akurnya?

Meski beda ibu, tapi satu ayah loh…

Bersambung…

Like… Like… Like…

*****

 

Terpopuler

Comments

Itin

Itin

kayaknya seru....
langsung favorit... dan aku yg ke 1000 paaaassss.,. 😍

2022-07-19

1

Elis Konkon

Elis Konkon

yang akan jadi rebutan selanjutnya is sekar. Raja mulai kepanasan tuh

2021-12-06

1

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

nah lo, nah lo... gak Mona, gak Sekar.. rebutaaan mulu

2021-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Laki - Laki 90 90
3 Curhat
4 Otak Udang & Bagudung
5 Lupa Pakai Itu
6 Maaf Salah Pegang
7 Ceplas - Ceplos Tanpa Filter
8 60 Detik
9 Hanya Cukup Ngiler
10 Mempelajari Ngidam Ibu Hamil
11 Takut Dicap Penggoda
12 Meskipun Bos Salah, Bos Itu Selalu Benar
13 Pelajaran Tahap Akhir?
14 Pertanda Alam lagi?
15 Belajar Berenang
16 Yang Satu Cakep, Yang Satu Hot Banget
17 Lulus Tes
18 Pekerjaan Baru
19 Pak Ansu
20 Kamar Paling Atas (21+)
21 Galau
22 Trend Apa Lagi Ini?
23 Ben On Action
24 5 Lagu
25 Kado Buat Pak Ansu
26 Rencana Ben
27 Mengenal Dokter Ucy
28 Menjaring Ikan Kecil
29 Kemarahan Raja
30 Salah Paham
31 Di Dalam (21+)
32 Sadar
33 Aku Kecewa
34 Kondisi Sekar
35 Bertemu Di Ballroom
36 Monster
37 Kalimat Yang Berdengung Di Telinga Raja
38 Trauma
39 Semakin Gila
40 Kehidupan Setelah Bercerai
41 Cik Cello Mau Brojol
42 Boy & Gadis
43 Phobia
44 Titik Terang
45 Novel
46 BAB 30 ‘Love Story Of Sekar’
47 Bab 31, 32 & 33
48 Pingsan
49 Daftar Penyesalan Raja
50 Belajar Menjadi Ayah
51 Sabar
52 Di Mobil (21+)
53 Mengadu Ke Sahabat Lama
54 Pergi Ke Bintan
55 Luxus Resort Bintan
56 Penguntit
57 Baby Monitor
58 Bertemu Lagi
59 Drama Boy & Gadis
60 Mengigau
61 Piknik Di Treasure Bay Lagoi
62 Horror
63 Rencana
64 Diculik
65 Kolom Komentar Noveltoon
66 Memeluknya Kembali
67 Melamar
68 Begadang
69 Kedatangan Keluarga Raja Di Jogja
70 Suasana Malam Malioboro
71 Menjelang Wedding Day
72 Wedding Day ... Hari Bahagia
73 Teknik Mengkocok (21+)
74 Suasana Pesta
75 Laki - Laki Terbaik
76 Malam
77 Pagi Hari
78 Ikan Kakap... Ikan Paus... Ikan Duyung
79 Membujuk
80 Pantang Menyerah Seperti CPNS
81 Ditolak
82 Meminta Maaf
83 Suasana Sore
84 Video Call
85 Daun Putri Malu
86 Dia Kembali
87 Tamatlah Riwayat Ku
88 Puber Ketiga
89 Menyusul
90 Maldives
91 Kondisi Penting
92 Nikah-Nikahan
93 Akhirnya Aku Laku Juga
94 Sah!
95 Tancap Goyang-Goyang (21+)
96 Maju Mundur
97 Bukan Up
98 Sundel Bolong
99 Jeki
100 Dipalak Restu
101 Opung
102 Buket Bunga
103 PENGUMUMAN
104 PENGUMUMAN NOVEL KE-3
105 PENGUMUMAN NOVEL KE-3 END
106 PENGUMUMAN NOVEL KE-4
107 Pengumuman Novel Ke-5
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Perkenalan
2
Laki - Laki 90 90
3
Curhat
4
Otak Udang & Bagudung
5
Lupa Pakai Itu
6
Maaf Salah Pegang
7
Ceplas - Ceplos Tanpa Filter
8
60 Detik
9
Hanya Cukup Ngiler
10
Mempelajari Ngidam Ibu Hamil
11
Takut Dicap Penggoda
12
Meskipun Bos Salah, Bos Itu Selalu Benar
13
Pelajaran Tahap Akhir?
14
Pertanda Alam lagi?
15
Belajar Berenang
16
Yang Satu Cakep, Yang Satu Hot Banget
17
Lulus Tes
18
Pekerjaan Baru
19
Pak Ansu
20
Kamar Paling Atas (21+)
21
Galau
22
Trend Apa Lagi Ini?
23
Ben On Action
24
5 Lagu
25
Kado Buat Pak Ansu
26
Rencana Ben
27
Mengenal Dokter Ucy
28
Menjaring Ikan Kecil
29
Kemarahan Raja
30
Salah Paham
31
Di Dalam (21+)
32
Sadar
33
Aku Kecewa
34
Kondisi Sekar
35
Bertemu Di Ballroom
36
Monster
37
Kalimat Yang Berdengung Di Telinga Raja
38
Trauma
39
Semakin Gila
40
Kehidupan Setelah Bercerai
41
Cik Cello Mau Brojol
42
Boy & Gadis
43
Phobia
44
Titik Terang
45
Novel
46
BAB 30 ‘Love Story Of Sekar’
47
Bab 31, 32 & 33
48
Pingsan
49
Daftar Penyesalan Raja
50
Belajar Menjadi Ayah
51
Sabar
52
Di Mobil (21+)
53
Mengadu Ke Sahabat Lama
54
Pergi Ke Bintan
55
Luxus Resort Bintan
56
Penguntit
57
Baby Monitor
58
Bertemu Lagi
59
Drama Boy & Gadis
60
Mengigau
61
Piknik Di Treasure Bay Lagoi
62
Horror
63
Rencana
64
Diculik
65
Kolom Komentar Noveltoon
66
Memeluknya Kembali
67
Melamar
68
Begadang
69
Kedatangan Keluarga Raja Di Jogja
70
Suasana Malam Malioboro
71
Menjelang Wedding Day
72
Wedding Day ... Hari Bahagia
73
Teknik Mengkocok (21+)
74
Suasana Pesta
75
Laki - Laki Terbaik
76
Malam
77
Pagi Hari
78
Ikan Kakap... Ikan Paus... Ikan Duyung
79
Membujuk
80
Pantang Menyerah Seperti CPNS
81
Ditolak
82
Meminta Maaf
83
Suasana Sore
84
Video Call
85
Daun Putri Malu
86
Dia Kembali
87
Tamatlah Riwayat Ku
88
Puber Ketiga
89
Menyusul
90
Maldives
91
Kondisi Penting
92
Nikah-Nikahan
93
Akhirnya Aku Laku Juga
94
Sah!
95
Tancap Goyang-Goyang (21+)
96
Maju Mundur
97
Bukan Up
98
Sundel Bolong
99
Jeki
100
Dipalak Restu
101
Opung
102
Buket Bunga
103
PENGUMUMAN
104
PENGUMUMAN NOVEL KE-3
105
PENGUMUMAN NOVEL KE-3 END
106
PENGUMUMAN NOVEL KE-4
107
Pengumuman Novel Ke-5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!