Akhirnya Raja melangkahkan kaki memasuki seaplane. Selanjutnya giliran Sekar ikut masuk ke dalam seaplane. Sekar membungkukan tubuhnya karena memang pada umumnya tinggi seaplane memang tidak seberapa. Raja yang sudah terbiasa menaiki seaplane segera menutup pintu seaplane dan duduk di kursi penumpang.
Raja tidak tega bila harus menyuruh karyawannya untuk duduk di lantai. Terlebih lagi ini adalah seorang perempuan. Kondisi di atas awan yang tidak menentu bisa mengakibatkan cidera. Raja mulai memegang bahu Sekar dan membisikan ke telinga Sekar. Suara baling-baling seaplane makin terasa keras memenuhi kedua gendang telinga.
DRRRRRRRRRRRRR…
“Sekar, kursinya yang satu rusak. Untuk keselamatan, saya akan pangku kamu. Biar kita bisa pakai seat belt berdua. Cuaca lagi mendung. Takut ada turbulensi,” kata Raja yang mendekatkan bibirnya di telinga Sekar.
Sekar hanya mengangguk saja. Tidak bisa menangkap suara Raja dengan jelas. Raja segera mendaratkan pantatnya ke kursi dan meraih pinggang Sekar untuk memangku Sekar. Bagi Raja ini mungkin hal yang biasa. Tapi bagi Sekar ini adalah hal yang luar biasa.
Melihat bulu-bulu memenuhi rahang Raja yang tegas saja sudah membuatnya geli. Apalagi Sekar akan dipangku oleh Raja. Mau bagaimana lagi… Sekar hanya bisa mengikuti ide Raja. Alasan Raja ada benarnya juga tentang turbulensi pesawat. Akhirnya Sekar harus medaratkan pantatnya di paha Raja.
Pahanya sangat keras dirasakan Sekar. Sudah bisa dipastikan tidak ada lemak disana. Mungkin hanya 1% lemak disana, sisanya otot semua.
Untuk menjaga keseimbangan agar posisi duduk Sekar tidak melencong ke kanan dan ke kiri, Sekar memegangi gagang pengaman yang ada di dekat kaca seaplane. Tidak etis rasanya memegangi paha Raja, meskipun itu akan lebih nyaman.
“Is it fine for you?” tanya Raja mendekatkan bibirnya ke telinga Sekar.
Sekar yang sudah salah tingkah harus duduk di pangkuan Raja semakin canggung. Sampai dia menoleh mencari asal suara. Dan CUP… 3 detik! Ciuman yang tidak disengaja terjadi lagi. Kali ini Bibir Raja yang mendarat di telinga Sekar. Sengatan listrik arus pendek mulai menjalar di aliran darah Sekar. Pipi Sekar memanas merah merona.
“Sorry, I don’t mean it… (Maaf, aku tidak bermaksud untuk melakukannya) Kamu nyaman kan duduk seperti ini?” tanya Raja dengan mengusap telinga Sekar. Sekar masih terbengong-bengong dengan setiap kejadian yang tidak disengaja itu.
“Eh…, Iya pak… iya mas,” jawab Sekar bergegas memalingkan wajahnya ke depan.
Sekar masih mencerna perasaan apa yang dirasakannya sekarang. Malu, cenat-cenut dan berdegup-degup jantungnya.
Raja kembali melanjutkan kegiatannya untuk memasang seat bealt. Raja juga ikut menikmati setiap kejadian yang tidak disengaja ini. Senyum tipis di sudut bibir mulai berseringai.
Sudah tahu rupanya kalau aku tidak suka dipanggil pak, batin Raja sambil memasang seat belt untuk berdua. Panjang seat belt yang tak sebarapa itu membuat Sekar semakin berhimpitan dengan Raja. Raja melingkarkan tanggannya di perut Sekar agar Sekar lebih duduk bersender di dadanya.
Hal ini membuat Sekar yang belum sarapan pagi semakin lemas menerima kondisi yang memang tidak disengaja. Sesekali Sekar menggigit bibir bawahnya memastikan itu bukan mimpi.
Akhirnya pilot menerbangankan seaplane. Kaki seaplane yang harus meluncur di atas air untuk berancang-ancang terbang membuat pesawat kecil itu terasa menghantam ombak air laut. Goncangan sangat terasa di dalam seaplane. Secara spontan tangan Raja melingkar ke perut Sekar.
Hal yang tidak disengaja lagi tangan Raja masuk ke dalam kaos Sekar yang berukuran besar itu. Kepala Raja sudah terjedor-jedor di punggung Sekar. Sementara Sekar mengeratkan pegangan tanggannya di gagang pengaman.
Yang Raja ingat kalau kedua tangannya melingkar di perut Sekar dan sedikit mengeratkan pegangannya di bagian pinggang Sekar.
Hantaman ombak laut dengan kaki seaplane membuat goncangan semakin keras dirasakan di dalam seaplane. Raja semakin mengeratkan pegangan tanggannya yang sudah menyilang di perut Sekar.
“Mas Raja….! Awwww…! Mas Raja…! Awww…! Lepas! Lepasin tangannya!” Sekar berteriak-teriak sambil salah satu tangannya memukul tangan Raja. Tapi mungkin karena tangan Raja yang berotot, membuatnya tidak merasakan pukulan dari Sekar yang tak seberapa.
Kedua gunung kembar Sekar sudah dirangkup dengan tangan Raja yang mencengkram kuat. Kaki Sekar rasanya ingin menginjak kaki Raja agar bosnya itu sadar tapi ada tas Raja yang menghalangi pergerakan kaki Sekar. Masih mencari cara yang terakhir, Sekar berusaha memutar badannya tapi Raja semakin mengeratkan tangannya melingkar agar Sekar tidak terjatuh (itu ada di benak Raja).
Kejadian itu berlangsung cukup lama sekitar 2 menit. Suara baling-baling seaplane yang sangat kencang membuat Raja tidak bisa mendengar ada suara Sekar yang merintih kesakitan. Rasanya Sekar ingin menggigit tangan yang sudah berani meremas kedua gunung kembarnya. Tapi lehernya tidak sepanjang jerapah yang bisa menunduk sampai bawah.
Sekar adalah tipe perempuan yang jarang menangis. Jadi ekspresi wajah Sekar yang ditangkap pilot dari kaca dalam seaplane, dianggapnya kalau Raja memiliki hubungan khusus dengan karyawan perempuan itu. Meski sikap Sekar yang dianggap pilot sedikit memberontak, itu diartikannya sebagai rasa manja Sekar ke Raja.
Dalam pikiran pilot itu… Biarlah mas Raja menikmati pacar barunya, kasian kalau harus berebut Mona dengan bang El terus menerus. Pilot itu tersenyum dari balik kacamata hitamnya. Ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan bosnya. Hihiii.
Akhirnya pilot itu berhasil membawa seaplane naik menjauhi air laut. Goncangan di dalam seaplane mulai sirna. Raja yang masih dalam posisi merangkup kedua gunung kembar Sekar mulai sadar kalau ada bulatan kecil yang bergerak naik turun di telapak tangannya.
Setelah sadar tentang apa yang dia pegang, Raja menarik tangannya keluar dari kaos kebesaran milik Sekar.
Shittt! Shittt! Shittt! Sial! Apa yang kulakukan. Pantas rasanya empuk sekali. Aku pikir pinggangnya berlemak. Ternyata benda itu yang ku pegang, gerutu Raja yang kemudian memegang lengan Sekar.
Raja memiringkan kepalanya menengok wajah Sekar. Perempuan itu memejamkan matanya. Ekspresi muka kesal mendidih terlihat jelas di bibir Sekar . Yah, seperti emotikon kesal di handphone. Raja segera membisikan sesuatu ke telinga Sekar.
“Maaf Sekar, salah pegang... Ku pikir itu pinggangmu yang berlemak. Sorry,” kata Raja sambil memegangi rambut Sekar yang tadinya menutupi kuping.
Sekar yang mendengar ucapan Raja itu segera membuka matanya. Mendekatkan bibirnya ke telinga Raja.
“Awas! Akan kulaporkan ke bang El! Biar mas Raja kena tonjok!” kata Sekar penuh kesal.
Selama Raja meremas gunung kembarnya, Sekar terus memukul tangan yang dianggapnya tidak tahu diri itu. Tapi mungkin karena ototnya sekuat besi, membuat pukulan Sekar tidak mempan. Jadi Sekar berfikir mungkin Raja harus dipukul dengan laki-laki. Badan El memang tidak seberapa mekarnya dibanding Raja. Tapi setidaknya kalau dihantam oleh laki-laki bisa membuat Raja memar, begitu pikir Sekar.
Raja yang mendengar ucapan Sekar hanya menanggapinya dengan senyuman. Baginya, El bukanlah lawannya.
*****
Kenapa harus 2 menit aja ya?
Bersambung…
Like Like Like…
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Sonia Juminah
othor yg bikin 2 menit
othor pula yang tanya wkwkwkw
ngakak thor
seru banget
2024-06-03
1
Hana Safira
pelecehan itu thoor😂😂😂
2022-10-11
1
Zha
🤣🤣🤣🤣 ampun dah Ney sekar kena apes mulu ma Raja, yg ciuman g sengaja dan ini lebih parahnya g pake bra ehhh salah pegang ma Raja😂😂😂😂
2022-03-25
1