19.Kepastian

Benar saja, Arzan mengajak Jova pergi ke tempat yang sudah ia janjikan tadi. Mata Jova nyaris keluar ketika melihat jejeran mobil mahal dan mewah terpakir sangat rapi. Sebagai orang kaya yang memiliki yang banyak, tempat wisata ini harus di pesan terlebih dahulu dan juga sesuai harga yang di bayar.

Demi memanjakan Jova, Arzan rela merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan tempat yang paling bagus. "Bagaimana, apa kau suka?" tanya Arzan.

"Terimakasih Arzan,...kau sangat baik pada ku." ucap Jova.

Hembusan angin pantai membuat rambut gadis itu melambai-lambai, Arzan yang melihat nya langsung berinisiatif untuk mengikat rambut istri nya. Terlihat sangat romantis bukan, Jova saja langsung tersipu malu di buat nya. "Begini lebih baik...!" gumam Arzan.

Kamar ini, terletak di lantai paling atas dan langsung menghadap lautan luas. Ada kolam renang, juga ada taman kecil di sana. Fasilitas kamar yang membuat Jova bingung ingin menikmati nya bagaimana. Arzan tahu jika Jova sangat suka pantai apa lagi yang nama nya matahari terbenam.

"Kau mengajak ku liburan, apa kau tidak sibuk?" tanya Jova sambil menikmati kelapa muda nya. Kali ini Jova tidak lagi meminta suami nya untuk memanjat karena semua sudah di sediakan.

"Tidak,...jika kau ingin pergi liburan, kau bisa bilang pada ku." kata Arzan.

Jova berdiri, berjalan menuju pagar pembatas. "Ayah tahu jika aku suka pantai, tapi dia lebih memilih pergi dengan keluarga baru nya dan meninggalkan ku seorang diri. Mika dan ibu nya telah merampas apa yang seharusnya menjadi milik ku. Ayah dan rumah peninggalan almarhum ibu ku." gadis itu mulai menceritakan apa yang selama ini dia pendam.

"Apa kau sangat menginginkan rumah itu kembali?" tanya Arzan menghampiri Jova.

"Meski pun aku menangis darah di bawah kaki mereka, mereka tidak akan pernah mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik ku." kata Jova merasa sedih. "Semua kenangan tentang ibu ku, terkubur di gudang yang sengaja di kunci bahkan pintu nya saja terbuat dari besi." kali ini mata gadis itu mulai berkaca-kaca. "Arzan....aku tidak punya siapa-siapa lagi sekarang." lirih Jova merasa sedih. Kali ini Arzan berkesempatan menarik Jova ke dalam pelukan nya. Gadis itu menangis sesegukan, bayangan kekejam Rose dan ayah nya sendiri terlalu melekat dalam ingatan Jova hingga membuat gadis itu tidak bisa melupakannya.

"Aku suami mu, jangan pernah berkata jika kau tidak memiliki siapa pun dalam hidup mu." ujar Arzan.

"Kau bukan suami ku, tapi kau Tarzan ku..." seloroh Jova membuat air mata yang sempat mengalir di ganti oleh gelak tawa dari Jova.

Arzan yang kesal langsung kembali membungkam mulut Jova dengan ciumannya. Tentu saja gadis itu langsung terdiam. Arzan kemudian melepas ciuman nya, membuat rona merah di pipi Jova seperti kepiting rebus.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi pagi." kata Arzan.

"P-pertanyaan yang mana?" tanya Jova seolah lupa.

"Jangan pura-pura lupa atau ku lempar kau dari atas sini...!" ancam Arzan membuat bibir gadis itu langsung mengerucut.

"Kata nya cinta, tapi kenapa ingin melempar ku?" gerutu gadis itu.

"Jawab saja, jika aku jatuh cinta pada mu bagaimana?" Arzan kembali menanyakan hal yang sama seperti tadi pagi.

"Jatuh cinta itu hak mu, aku tidak bisa melarang mu. Setiap orang berhak jatuh cinta kepada siapa pun. Tapi, jangan pernah mempermainkan seseorang dengan mengatas namakan cinta." kata Jova membuat senyum Arzan melebar.

Arzan memegang ke dua pundak Jova, menatap netra mata indah yang sekarang terlihat gugup itu, "Jawab aku dengan jujur, apa kau memiliki perasaan pada ku? meski hanya secuil?" tanya Arzan dengan wajah serius.

"Arzan,...a-ku,......!"

"Aku apa?" potong Arzan. "Katakan pada ku Jovata, jika perasaan ku ini tidak bertepuk sebelah tangan?" seperti nya lelaki ini berharap lebih pada Jova. "Nyatanya, kau tidak menolak saat ku cium bahkan kau membalas setiap ciuman ku." ujar Arzan membuat Jova bingung ingin menjawab apa.

"Kau ingin jawaban seperti apa Arzan?" tanya balik Jova.

"Katakan pada ku jika kau tidak memiliki perasan apa pun pada ku maka aku akan menceraikan mu hari ini juga. Tapi, jika kau berkata iya, maka aku minta detik ini pun mari kita memulai pernikahan ini dari awal." kata-kata pria ini memberi Jova dua pilihan.

Tidak mungkin jika dua hati hidup dalam satu rumah tidak akan memiliki rasa, Jova hanya gadis polos yang tidak pernah mengenal cinta. "Kau sungguh tidak adil, kenapa kau memberi ku di antara dua pilihan?" protes Jova.

"Jika tidak begitu, maka hubungan kita akan tetap seperti ini. Jovata Lateshia, jujur saja aku telah jatuh cinta pada mu. Lalu, apa salah nya jika aku ingin memperjelas hubungan ini. Bukankah kau sering mempertanyakan hubungan kita?" pria ini bertanya dengan panjang lebar.

"Aku tidak pernah pacaran, jadi aku tidak tahu rasa nya jatuh cinta. Yang aku tahu, aku merasa hangat dan nyaman ketika bersama mu." tutur gadis itu membuat Arzan puas. Meski tidak mengatakan kata cinta namun Arzan paham makna dari perkataan Jova.

Tangan kejar itu, beralih menggenggam tangan kecil milik Jova, "Jovata Lateshia, mau kah kau menjalani pernikahan dan rumah tangga bersama ku? jika iya, mari kita memulai semua nya dari awal...!" langsung pada intinya, Arzan ingin sebuah kepastian tentang hubungan mereka.

Tiba-tiba Arzan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisi kalung berlian dengan pancaran kilau nya yang sangat mempesona. "Aku tidak butuh jawaban mu, aku sudah tahu jawabannya tadi.Berbalik lah, akan ku pakaikan kalung ini sebagai tanda cinta ku pada mu." ujar Arzan lalu memakai kalung tersebut kepada Jova. "Bagaimana, apa kau suka? sungguh, kau terlihat sangat cantik sekarang." puji Arzan membuat Jova semakin malu.

"Terimakasih Arzan...!" ucap Jova lembut.

"Jika aku suami mu, lalu kenapa kau harus menanggil nama ku?" protes Arzan membuat Jova geram.

"Mulai melunjak...!" ucap gadis itu.

"Aku tidak melunjak,...aku hanya ingin kau memberi ku panggilan sayang." kata Arzan membuat Jova langsung berpikir.

"Ya,...terimakasih bee....!" ujar Jova membuat Arzan mengerutkan kening nya.

"Bee....? apa tidak ada panggilan yang lain?" protes Arzan.

"Tidak ada,...bee itu panggilan yang manis menurut ku. Aku akan memanggil mu seperti itu dan kau akan memanggil juga seperti itu." jelas Jova tidak mau di ganggu gugat.

"Baiklah,...terserah kau saja." Arzan mengalah.

Tanpa ragu lagi, Arzan menangkupkan kedua wajah istri nya, kembali meraup bibir manis itu dengan penuh cinta. Kali ini hubungan pernikahan mereka akan benar-benar serius berjalan. Sore yang indah, di saksikan dengam hamparan laut luas di bawah kolong langit berwarna jingga, dengan alunan nada dari debur ombak juga hembusan angin sebagai pengiring irama. Ke dua nya, saling mengungkapkan cinta di penghulukan oleh senja.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Semangat 💪 thor

2022-02-17

1

Moeryathi

Moeryathi

otakku traveling saking halunya membayangkan adegan jova dan arzan🤣🤣🤣🤣🤣

2021-10-14

1

💜WWH💜

💜WWH💜

akhirnya mereka saling mengakui juga 😍😍

2021-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 01.Tembakan
2 02.Tarzan
3 03.Bertengkar
4 04.Maafkan Aku
5 05.Terimakasih
6 06.Mengobrol
7 07.Jalan-Jalan
8 08.Tembakan Musuh
9 09.Kakak
10 10.Saudara Tiri
11 11.Cemburu
12 12.Arzan Marah
13 13.Aku Yakin
14 14.Penasaran
15 15.Camping
16 16.Aku Takut
17 17.Ke Dua
18 18. Ke Tiga
19 19.Kepastian
20 20.Jaga Bicara Mu!
21 21.Terimakasih
22 22.Terimakasih Bee
23 23.Marah
24 24.Merajuk
25 25.Tidak Bee
26 26.Cap
27 27.Hari Milik Arzan
28 28.Belum Jujur
29 29.Penasaran
30 30.Jova Tahu
31 31. Penculikan
32 32.Di Sekap
33 33.Jangan Percaya
34 34.Aku Yang Salah
35 35.Sama-Sama Keras Kepala
36 36.Terserah!
37 37.Maafkan Aku
38 38.Aku Minta Maaf Sayang
39 39.Hadiah
40 40.Kapan Kau Hadir?
41 41.Pergilah!
42 42.Titik Terang 1
43 43.Titik Terang 2
44 44.Cengeng
45 45.Mengintai
46 46.Lebih Gesit
47 47.Banyak Rahasia
48 48.Di Mana Arzan
49 49.Panik
50 50.Hamil
51 51.Mau Apa Kau?
52 52.Dasar Nakal
53 53.Aku Ingin
54 54.Maafkan Aku
55 55.Keluarlah
56 56.Jangan Bodoh Melvin
57 57.Ngidam Macam Apa Ini?
58 58.Cepatlah Lahir
59 59. Rencana
60 60.Jangan Bee
61 61.Cemburu
62 62.Mencelakai Jova
63 63.Menyiksa Anna
64 64.Bajingan
65 65. Anna Bangun!
66 66.Mau Apa Kau?
67 67.Siapa Perempuan Ini?
68 68.Melvin Pamit
69 69.Kenapa?
70 70.Tentu Saja Istri
71 71.Lihatlah
72 72.Visual
73 73.Jangan Di Pikirkan
74 74.Rencana Aira
75 75.Di Tipu
76 76.Tidak Ingin Jadi Janda
77 77.Melahirkan
78 78.Pengkhianat
79 79.Siapa?
80 80.Meminta Anak
81 81.Aku Mencintaimu
82 82.Pekerjaan Aira
83 83.Apa Ini?
84 84.Ayo Menikah
85 85.Jangan Bunuh Aku
86 86.Sama Saja
87 87.Masih Hidup
88 88.Kenapa?
89 89.Malam Pertama 1
90 90.Malam Pertama 2
91 91.Benar Tuh
92 92.Perasaan Arzan
93 93.Firasat terjadi
94 94.Istri ku Koma
95 95.Ingin Bersama
96 96.Diam Kau!
97 97.Paman?
98 98.Penembakan Lagi
99 99.Tentang Peluru
100 100.Misi Aileen
101 101.Panggil Aku Zen
102 102.Ambil Saja Keuntungannya
103 103.Boleh
104 104.Daddy Minta Maaf
105 105.Siapa Saja?
106 106.Memberitahu Arzan
107 107.Hanya Di Bayar
108 108.Daddy Minta Maaf
109 109.Bekerjasamalah
110 110.Menyebalkan
111 111.Kita Impas
112 112.Ayo Pulang
113 113.Tolong Aku
114 114.Membuka Mata
115 115.Aku Ingin Duduk
116 116.Tarzan Itu Daddy Mu
117 117.Aku Ingin Pulang
118 118.Lepaskan Aku
119 119.Jangan Dengarkan
120 120.Uh,Takut
121 121.Terimakasih
122 122.Jova Marah
123 123.Ayo Liburan
124 124. Kau Sudah Besar
125 125.Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
01.Tembakan
2
02.Tarzan
3
03.Bertengkar
4
04.Maafkan Aku
5
05.Terimakasih
6
06.Mengobrol
7
07.Jalan-Jalan
8
08.Tembakan Musuh
9
09.Kakak
10
10.Saudara Tiri
11
11.Cemburu
12
12.Arzan Marah
13
13.Aku Yakin
14
14.Penasaran
15
15.Camping
16
16.Aku Takut
17
17.Ke Dua
18
18. Ke Tiga
19
19.Kepastian
20
20.Jaga Bicara Mu!
21
21.Terimakasih
22
22.Terimakasih Bee
23
23.Marah
24
24.Merajuk
25
25.Tidak Bee
26
26.Cap
27
27.Hari Milik Arzan
28
28.Belum Jujur
29
29.Penasaran
30
30.Jova Tahu
31
31. Penculikan
32
32.Di Sekap
33
33.Jangan Percaya
34
34.Aku Yang Salah
35
35.Sama-Sama Keras Kepala
36
36.Terserah!
37
37.Maafkan Aku
38
38.Aku Minta Maaf Sayang
39
39.Hadiah
40
40.Kapan Kau Hadir?
41
41.Pergilah!
42
42.Titik Terang 1
43
43.Titik Terang 2
44
44.Cengeng
45
45.Mengintai
46
46.Lebih Gesit
47
47.Banyak Rahasia
48
48.Di Mana Arzan
49
49.Panik
50
50.Hamil
51
51.Mau Apa Kau?
52
52.Dasar Nakal
53
53.Aku Ingin
54
54.Maafkan Aku
55
55.Keluarlah
56
56.Jangan Bodoh Melvin
57
57.Ngidam Macam Apa Ini?
58
58.Cepatlah Lahir
59
59. Rencana
60
60.Jangan Bee
61
61.Cemburu
62
62.Mencelakai Jova
63
63.Menyiksa Anna
64
64.Bajingan
65
65. Anna Bangun!
66
66.Mau Apa Kau?
67
67.Siapa Perempuan Ini?
68
68.Melvin Pamit
69
69.Kenapa?
70
70.Tentu Saja Istri
71
71.Lihatlah
72
72.Visual
73
73.Jangan Di Pikirkan
74
74.Rencana Aira
75
75.Di Tipu
76
76.Tidak Ingin Jadi Janda
77
77.Melahirkan
78
78.Pengkhianat
79
79.Siapa?
80
80.Meminta Anak
81
81.Aku Mencintaimu
82
82.Pekerjaan Aira
83
83.Apa Ini?
84
84.Ayo Menikah
85
85.Jangan Bunuh Aku
86
86.Sama Saja
87
87.Masih Hidup
88
88.Kenapa?
89
89.Malam Pertama 1
90
90.Malam Pertama 2
91
91.Benar Tuh
92
92.Perasaan Arzan
93
93.Firasat terjadi
94
94.Istri ku Koma
95
95.Ingin Bersama
96
96.Diam Kau!
97
97.Paman?
98
98.Penembakan Lagi
99
99.Tentang Peluru
100
100.Misi Aileen
101
101.Panggil Aku Zen
102
102.Ambil Saja Keuntungannya
103
103.Boleh
104
104.Daddy Minta Maaf
105
105.Siapa Saja?
106
106.Memberitahu Arzan
107
107.Hanya Di Bayar
108
108.Daddy Minta Maaf
109
109.Bekerjasamalah
110
110.Menyebalkan
111
111.Kita Impas
112
112.Ayo Pulang
113
113.Tolong Aku
114
114.Membuka Mata
115
115.Aku Ingin Duduk
116
116.Tarzan Itu Daddy Mu
117
117.Aku Ingin Pulang
118
118.Lepaskan Aku
119
119.Jangan Dengarkan
120
120.Uh,Takut
121
121.Terimakasih
122
122.Jova Marah
123
123.Ayo Liburan
124
124. Kau Sudah Besar
125
125.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!