05.Terimakasih

Meja makan yang menyebalkan, Arzan terus memandang cara makan istri nya yang sangat cepat itu. Entah apa yang sedang di pikirkan gadis itu, sejak duduk di meja makan ini Jova hanya fokus pada makanan nya.

Arzan mengeluarkan sebuah kartu, sudah tentu itu adalah kartu tanpa limit berhias berlian dan emas bahkan kartu ini hanya di keluarkan oleh negara Dubai saja. "Jangan membuat malu suami mu ini jika kau makan tidak memiliki uang. Kau bebas membelanjakan nya tapi jaga batasan mu." kata Arzan namun gadis itu tidak berniat menyentuhnya.

"Lebih baik kau memberi ku uang cash setiap minggu. Aku bukan seorang bos yang kau berikan kartu seperti itu. Aku hanya seorang mahasiswa!" Jova tetap menolak.

"Aku tidak memiliki uang cash. Pegang saja kartu ini, aku masih punya beberapa kartu untuk ku pegang sendiri." sekali lagi Arzan menyakinkan gadis itu.

"Jangan salahkan aku jika aku akan menghabiskan nya!" seru gadis itu dengan sorotan mata tajam nya.

"Bahkan, jika kau membeli jet pribadi dan beberapa kapal pesiar sekali pun. Uang yang ada di dalam nya tidak akan habis!" gumam Arzan membuat Jova langsung menelan roti nya kasar.

"Sekaya apa sih kau ini?" tanya gadis itu penasaran.

Arzan tertawa renyah. "Kenapa? apa kau mulai tertarik untuk mencintai suami mu ini? jika ku katakan kekayaan ku tidak akan habis sepanjang hidup ku atau tujuh sepuluh turunan bagaimana?" kata pria itu sombong.

"Haaaiiiisss....sombong!" seru Jova "Bagaimana jika seluruh harta mu di ambil sang maha kuasa? habislah kau, Jadi gelandangan." ejek Jova membuat Arzan kesal.

"Seharusnya, kau sebagai istri ku mendoakan pekerjaan ku lancar agar rezeki tetap lancar. Dasar, istri tengil...!" seru Arzan kesal.

"Terserah kau saja, apa yang sudah kau berikan tidak bisa kau ambil lagi ok!" ucap gadis itu senang. Jova kemudian memasukan kartu tersebut kedalam tas nya.

"Sandi nya tanggal pernikahan kita...!" seru Arzan membuat Jova terdiam. "Maaf untuk beberapa waktu yang lalu jika aku lupa memberi uang. Aku sudah mengganti uang yang kau pinjam dari supir mu." kata Arzan hanya di tanggapi senyaman oleh istri nya.

"Terimakasih. Aku pergi dulu..." ucap Jova dengan suara lembut nya. Bisa jadi ini adalah sebuah sejarah bagi Arzan, untuk pertama kali nya pria itu mendengar suara lembut sang istri.

"Terlalu manis, bisa-bisa hati ku meleleh." batin pria itu sambil memandang kepergian istri nya.

Gadis itu di antar oleh supir nya tepat di depan kampus. Sejak Jova selalu menggunakan mobil mahal dan bermerek, banyak teman-teman nya yang dulu selalu menghina nya kini berusaha akrab pada nya. Sungguh, Jova menatap miris dengan dunia pertemanan nya.

Selesai kuliah, Jova pergi ke salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota itu. Gadis itu membeli banyak bahan sembako juga pakaian anak-anak. Bahkan Jova juga membeli banyak main anak-anak perempuan dan laki-laki. Supir yang mengantar Jova merasa bingung dengan kelakuan majikan nya ini. Gadis ini aneh menurut nya, sebagai seorang istri sultan seharusnya Jova berbelanja barang-barang mahal atau sebagai nya.

Bahkan supir tersebut harus mencari mobil bak terbuka untuk mengangkut semua barang belanjaan Jova. Namun, rasa penasaran supir tersebut hilang pada saat mobil yang ia kemudi kan masuk ke dalam kawasan panti asuhan.

"Paman, bantu turunkan semua barang nya ya." pinta Jova kamudian gadis itu masuk untuk menemui ibu panti. Ya, meski pun Jova hidup sederhana namun gadis itu selalu menyisihkan sedikit uang untuk ia sumbangkan kepada panti asuhan.

Arzan, yang mendapatkan laporan dari supir Jova sangat terkejut dengan sikap gadis tengil itu. Gadis yang biasa nya selalu berkata kasar bahkan setiap sikap nya mencerminkan seorang gadis liar namun ternyata Jova memiliki sisi baik yang tidak di ketahui orang banyak.

"Hei,...kau kenapa?" tanya Aarav membuyarkan lamunan Arzan.

"Menurut mu, apa yang harus aku lakukan dengan pernikahan ini?" tanya Arzan mulai goyah.

"Kenapa, apa kau mulai tertarik dengan Jovata?" tanya Aarav.

"Entahlah, gadis ini menyimpan banyak rahasia dalam hidup nya. Selama ini kita hanya mengetahui sisi kasar diri nya saja." ujar Arzan bingung harus bersikap bagaimana.

"Menurut ku, seperti kau harus meluangkan sedikit waktu untuk bersama istri mu. Dia seperti gadis kesepian yang berusaha meramaikan suasana." tutur Aarav membuat Arzan langsung berpikir. "Ada baik nya kau berteman dulu dengan istri mu. Selisih umur kalian lumayan cukup. Enam tahun adalah selisih umur yang cukup jauh menurut ku.

"Kau benar, selama ini kami hanya di sibukan dengan ribut dan ribut terus menerus." kata Arzan membuat nafas kasar nya.

"Ada baik, kau sendiri yang menjemput istri mu. Bukankah sore ini dia ada mata kuliah?"

Arzan langsung melirik tajam ke arah Aarav, "Dari mana kau tahu jadwal istri ku?" tanya pria itu.

"Dasar bodoh...!" umapar Aarav. "Apa kau lupa jika kau sendiri yang memberi ku perintah untuk mencari tahu jadwal mata kuliah nya?"

"Aku lupa!" seru Arzan membuat Aarav jengkel. "Jam berapa dia pulang nanti?" tanya Arzan.

"Setengah empat sore." jawab Aarav.

Selesai dari panti asuhan, Jova kembali lagi ke kampus gadis itu memilih duduk seorang diri dari pada bergabung dengan teman-teman nya yang sekarang bersikap sok baik.

"Boleh aku duduk di sini?" tanya Melvin.

"Terserah kau...!" sahut Jova acuh kemudian Melvin langsung duduk di samping Jova. Sebenarnya Jova sendiri tidak terlalu suka dengan Melvin yang menurut sangat lembek.

"Jova, siapa pria kemarin? apa dia kakak mu?" tanya Melvin penasaran.

"Ya,...dia kakak ku...!" jawab gadis itu sembarang.

"Apa dia marah dengan mu kemarin? seperti nya kakak mu sangat marah pada mu?" pria itu banyak tanya hingga membuat Jova mulai kesal di buat nya.

Jova menarik nafas dalam, memejamkan mata nya sejenak. "Aku ingin belajar, bisakah kau diam Melvin?"

"Hmmm,...mari kita belajar bersama-sama!" ujar pria itu.

Satu jam mata kuliah akhirnya selesai juga. Bergegas Jova mengemasi semua buku nya, kemudian gadis itu keluar dari ruangan kelas. Melvin mengejar gadis itu, "Apa kau punya waktu sore ini...? bisakah kita pergi sebentar?" tanya Melvin membuat Jova memutar bola mata malas.

"Melvin, aku lelah. Aku harus segera pulang jika tidak kakak ku akan menghukum ku lagi..." ujar Jova kemudian berlalu begitu saja.

Dari jarak jauh, Arzan menatap tidak suka Pada Melvin yang terus mendekati istri nya. Memang hal wajar jika mereka berteman, namun tetap saja Arzan tidak menyukai hal itu.

"Kau menjemput ku?" tanya Jova sekedar basa basi.

"Ya,..mari kita pulang. Hujan akan segera turun." ujar Arzan kemudian mereka bergegas masuk ke dalam mobil.

Melvin juga memandang Jova dari jarak jauh, "Di jemput kakak nya ternyata!" gumam pria itu merasa kecewa.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Arzan very good 🤩😘😘

2022-02-17

0

Poyo Nugroho

Poyo Nugroho

ziippp

2021-11-22

0

Sisca Wilujeng

Sisca Wilujeng

kakak ketemu besar....

2021-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 01.Tembakan
2 02.Tarzan
3 03.Bertengkar
4 04.Maafkan Aku
5 05.Terimakasih
6 06.Mengobrol
7 07.Jalan-Jalan
8 08.Tembakan Musuh
9 09.Kakak
10 10.Saudara Tiri
11 11.Cemburu
12 12.Arzan Marah
13 13.Aku Yakin
14 14.Penasaran
15 15.Camping
16 16.Aku Takut
17 17.Ke Dua
18 18. Ke Tiga
19 19.Kepastian
20 20.Jaga Bicara Mu!
21 21.Terimakasih
22 22.Terimakasih Bee
23 23.Marah
24 24.Merajuk
25 25.Tidak Bee
26 26.Cap
27 27.Hari Milik Arzan
28 28.Belum Jujur
29 29.Penasaran
30 30.Jova Tahu
31 31. Penculikan
32 32.Di Sekap
33 33.Jangan Percaya
34 34.Aku Yang Salah
35 35.Sama-Sama Keras Kepala
36 36.Terserah!
37 37.Maafkan Aku
38 38.Aku Minta Maaf Sayang
39 39.Hadiah
40 40.Kapan Kau Hadir?
41 41.Pergilah!
42 42.Titik Terang 1
43 43.Titik Terang 2
44 44.Cengeng
45 45.Mengintai
46 46.Lebih Gesit
47 47.Banyak Rahasia
48 48.Di Mana Arzan
49 49.Panik
50 50.Hamil
51 51.Mau Apa Kau?
52 52.Dasar Nakal
53 53.Aku Ingin
54 54.Maafkan Aku
55 55.Keluarlah
56 56.Jangan Bodoh Melvin
57 57.Ngidam Macam Apa Ini?
58 58.Cepatlah Lahir
59 59. Rencana
60 60.Jangan Bee
61 61.Cemburu
62 62.Mencelakai Jova
63 63.Menyiksa Anna
64 64.Bajingan
65 65. Anna Bangun!
66 66.Mau Apa Kau?
67 67.Siapa Perempuan Ini?
68 68.Melvin Pamit
69 69.Kenapa?
70 70.Tentu Saja Istri
71 71.Lihatlah
72 72.Visual
73 73.Jangan Di Pikirkan
74 74.Rencana Aira
75 75.Di Tipu
76 76.Tidak Ingin Jadi Janda
77 77.Melahirkan
78 78.Pengkhianat
79 79.Siapa?
80 80.Meminta Anak
81 81.Aku Mencintaimu
82 82.Pekerjaan Aira
83 83.Apa Ini?
84 84.Ayo Menikah
85 85.Jangan Bunuh Aku
86 86.Sama Saja
87 87.Masih Hidup
88 88.Kenapa?
89 89.Malam Pertama 1
90 90.Malam Pertama 2
91 91.Benar Tuh
92 92.Perasaan Arzan
93 93.Firasat terjadi
94 94.Istri ku Koma
95 95.Ingin Bersama
96 96.Diam Kau!
97 97.Paman?
98 98.Penembakan Lagi
99 99.Tentang Peluru
100 100.Misi Aileen
101 101.Panggil Aku Zen
102 102.Ambil Saja Keuntungannya
103 103.Boleh
104 104.Daddy Minta Maaf
105 105.Siapa Saja?
106 106.Memberitahu Arzan
107 107.Hanya Di Bayar
108 108.Daddy Minta Maaf
109 109.Bekerjasamalah
110 110.Menyebalkan
111 111.Kita Impas
112 112.Ayo Pulang
113 113.Tolong Aku
114 114.Membuka Mata
115 115.Aku Ingin Duduk
116 116.Tarzan Itu Daddy Mu
117 117.Aku Ingin Pulang
118 118.Lepaskan Aku
119 119.Jangan Dengarkan
120 120.Uh,Takut
121 121.Terimakasih
122 122.Jova Marah
123 123.Ayo Liburan
124 124. Kau Sudah Besar
125 125.Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
01.Tembakan
2
02.Tarzan
3
03.Bertengkar
4
04.Maafkan Aku
5
05.Terimakasih
6
06.Mengobrol
7
07.Jalan-Jalan
8
08.Tembakan Musuh
9
09.Kakak
10
10.Saudara Tiri
11
11.Cemburu
12
12.Arzan Marah
13
13.Aku Yakin
14
14.Penasaran
15
15.Camping
16
16.Aku Takut
17
17.Ke Dua
18
18. Ke Tiga
19
19.Kepastian
20
20.Jaga Bicara Mu!
21
21.Terimakasih
22
22.Terimakasih Bee
23
23.Marah
24
24.Merajuk
25
25.Tidak Bee
26
26.Cap
27
27.Hari Milik Arzan
28
28.Belum Jujur
29
29.Penasaran
30
30.Jova Tahu
31
31. Penculikan
32
32.Di Sekap
33
33.Jangan Percaya
34
34.Aku Yang Salah
35
35.Sama-Sama Keras Kepala
36
36.Terserah!
37
37.Maafkan Aku
38
38.Aku Minta Maaf Sayang
39
39.Hadiah
40
40.Kapan Kau Hadir?
41
41.Pergilah!
42
42.Titik Terang 1
43
43.Titik Terang 2
44
44.Cengeng
45
45.Mengintai
46
46.Lebih Gesit
47
47.Banyak Rahasia
48
48.Di Mana Arzan
49
49.Panik
50
50.Hamil
51
51.Mau Apa Kau?
52
52.Dasar Nakal
53
53.Aku Ingin
54
54.Maafkan Aku
55
55.Keluarlah
56
56.Jangan Bodoh Melvin
57
57.Ngidam Macam Apa Ini?
58
58.Cepatlah Lahir
59
59. Rencana
60
60.Jangan Bee
61
61.Cemburu
62
62.Mencelakai Jova
63
63.Menyiksa Anna
64
64.Bajingan
65
65. Anna Bangun!
66
66.Mau Apa Kau?
67
67.Siapa Perempuan Ini?
68
68.Melvin Pamit
69
69.Kenapa?
70
70.Tentu Saja Istri
71
71.Lihatlah
72
72.Visual
73
73.Jangan Di Pikirkan
74
74.Rencana Aira
75
75.Di Tipu
76
76.Tidak Ingin Jadi Janda
77
77.Melahirkan
78
78.Pengkhianat
79
79.Siapa?
80
80.Meminta Anak
81
81.Aku Mencintaimu
82
82.Pekerjaan Aira
83
83.Apa Ini?
84
84.Ayo Menikah
85
85.Jangan Bunuh Aku
86
86.Sama Saja
87
87.Masih Hidup
88
88.Kenapa?
89
89.Malam Pertama 1
90
90.Malam Pertama 2
91
91.Benar Tuh
92
92.Perasaan Arzan
93
93.Firasat terjadi
94
94.Istri ku Koma
95
95.Ingin Bersama
96
96.Diam Kau!
97
97.Paman?
98
98.Penembakan Lagi
99
99.Tentang Peluru
100
100.Misi Aileen
101
101.Panggil Aku Zen
102
102.Ambil Saja Keuntungannya
103
103.Boleh
104
104.Daddy Minta Maaf
105
105.Siapa Saja?
106
106.Memberitahu Arzan
107
107.Hanya Di Bayar
108
108.Daddy Minta Maaf
109
109.Bekerjasamalah
110
110.Menyebalkan
111
111.Kita Impas
112
112.Ayo Pulang
113
113.Tolong Aku
114
114.Membuka Mata
115
115.Aku Ingin Duduk
116
116.Tarzan Itu Daddy Mu
117
117.Aku Ingin Pulang
118
118.Lepaskan Aku
119
119.Jangan Dengarkan
120
120.Uh,Takut
121
121.Terimakasih
122
122.Jova Marah
123
123.Ayo Liburan
124
124. Kau Sudah Besar
125
125.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!