Malam semakin panjang, pasangan suami istri itu dengan saling berpelukan. Rasa nya hangat, Jova tampak nyenyak tidur terlelap dalam dekapan dada bidang itu. Tubuh yang lelah membuat mereka berdua tak terbangun.
Arzan dan Jovata, sama-sama sedang bermimpi indah malam ini.
Hingga pada ujungnya, matahari mulai menampakan sinarnya meski masih malu-malu. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Jova mulai mengejapkan ke dua mata nya. Perut nya terasa berat dan sesak, lalu gadis itu menoleh dan ke dua bola mata nya nyaris lompat ke luar. Tangan Arzan, tangan kekar itu melingkar dengan santai nya di perut Jova. Wajah nya menenangkan, sungguh tampan pria yang masih terlelap itu.
Perlahan, Jova menyingkirkan tangan suami nya. Detak jantung yang sudah tak karuan, pada akhirnya gadis itu membangun Arzan juga. "Kenapa kau sangat berisik? aku masih mengantuk." kata Arzan masih memejamkan mata nya.
"Apa kau sadar jika kau sedang tidur di mana?" tanya gadis itu "Sapa yang mengizinkan kau tidur memeluk ku?" Jova berteriak sambil menyilangkan ke dua tangan nya di bagian dada. Arzan membuka mata nya lebar, pria itu langsung melompat turun dari atas tempat tidur istri nya.
"Kau sendiri yang menarik ku lalu memeluk ku dalam tidur mu. Apa kau lupa?" Arzan mengembalikan kata-kata istri nya.
"A-aku,...!" kata Jova menunjuk diri nya sendiri. "Enak saja! mana mungkin aku bertingkah seperti itu." ujar nya tidak terima.
Arzan yang kesal langsung menghampiri gadis itu, berjalan maju hingga membuat Jova tersudut ke dinding. "Siapa yang semalam ketakutan? aku atau kamu? Lalu siapa yang memeluk lengan ku hingga tangan ku ini hampir copot kelelahan? masih tidak mau mengaku juga!"
"Kau sedang memfitnah ku, akuu......!" ucapan Jova langsung di potong dengan ciuman mendadak yang tiba-tiba di lakukan oleh Arzan. Tubuh gadis itu menegang namun Arzan tetap mencumbu bibir tipis itu.
"Jika kau masih banyak bicara, aku akan mencium mu lagi....!" ancam Adzan namun gadis itu belum sadar jika mereka sudah berciuam.
Jova mengepalkan ke dua tangan nya, gadis itu meninju perut suami nya hingga membuat Arzan berguling kesakitan di atas lantai. "Dasar mesum,....!" umpat gadis itu. "Kau telah merampas ciuman pertama ku. Tarzan gila....Tarzan gila..." gadis itu berteriak sambil mengusap bibir nya.
Arzan berdiri sambil memegang perut nya, "Istri gila,...kau istri tengil yang gila...!" balas Arzan tak mau kalah. Dengan meraba dinding Arzan keluar dari kamar istri nya menuju kamar milik nya. Jova yang kesal langsung pergi mandi, masih jelas rasa nya bagaimana Arzan mencium nya tadi. Rasa nya manis hingga sulit untuk di lupakan. Jova sudah seperti orang gila di kamar mandi, wajah dan bibir Arzan selalu menari-nari di pikiran nya.
Begitu juga dengan Arzan, namun pria itu tidak segila istri nya. Pria itu memegang bibirnya, pria itu tersenyum penuh kemenangan. "Ternyata enak juga." gumam nya sambil cekikikan.
Di meja makan, Jova terus melirik tajam suami nya. Pisau kupas buah yang ada di tangan gadis itu membuat Arzan menelan makanan serasa hambar. "Letakan pisau mu, jika kau kesurupan mati lah aku." kata Arzan namun gadis itu malah mengayunkan nya di udara.
"Kau benar-benar ingin memperpendek umur mu ya...?" gadis itu masih menatap tajam ke arah suami nya.
"Salah mu sendiri.Banyak bicara!" ujar Arzan terlihat santai.
"Tarzan.......kau ini benar-benar suami gila." gadis itu mendengus kesal.
"Sudahlah, jangan di bahas. Ayo berangkat." ujar Arzan lalu menarik tangan gadis itu menuju mobil.
Sepanjang perjalanan wajah Jova terus di tekuk, membuat Arzan lucu sendiri melihat nya. Bahkan, ketika turun dari mobil Jova menutup pintu dengan sangat keras. Arzan juga ikut keluar, dengan santai nya pria itu bersandar pada mobil nya. "Pulang nya aku jemput!" seru Arzan membuat langkah istri nya terhenti.
"Selamat pagi Jovata....!" sapa Melvin langsung membuat wajah Arzan berubah dingin. "Selamat pagi kakak nya Jova." sapa Melvin pada Arzan membuat Arzan syok.
Jovata terperangah lalu menggaruk kepala nya tak gatal. "Kakak....!" kata Arzan mengulangi.
"Iya,...perkenalkan nama ku Melvin." ujar Melvin memperkenalkan diri.
"Ya,...nama ku Arzan dan aku kakak nya Jova." balas Arzan.
"Jova,...ayo kita masuk."ajak Melvin membuat Jova merasa tidak enak hati pada suami nya.
"Belajar yang rajin adik ku..." ujar Arzan sambil melambaikan tangan nya pada Jova membuat gadis itu menelan ludah nya kasar.
Arzan yang kesal langsung melajukan mobil nya menuju kantor.Setiba nya di kantor dan di dalam ruangan, Arzan menceritakan semua nya pada Aarav hingga membuat pria itu tertawa terbahak-bahak.
"Jangan lupa jemput adik mu nanti." kata Aarav mengejek.
Arzan mendengus kesal, kesabaran nya benar-benar di uji oleh istri nya sendiri. Pria itu merasa gelisah ketika Jova dan Melvin saling berteman. Sebagai seorang suami meski tidak saling mencintai namun tetap saja ada rasa yang tidak bisa dia jelaskan.
Hari ini Jova hanya ada satu mata kuliah saja dan itu juga sudah selesai. Ketika Melvin ingin mengajak Jova pergi namun Arzan datang tepat waktu. "Adik ku ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Jika kau ingin mengajak nya pergi, ku harap urungkan saja niat mu meski di dalam mimpi sekali pun." kata Arzan lalu menarik tangan Jova masuk ke dalam mobil.
Arzan mengajak istri nya makan siang, gadis itu makan dalam diam dan tidak seperti biasa nya mengeluarkan kata-kata aneh yang menggelitik telinga Arzan. "Kenapa kau diam? ada masalah?" tanya Arzan.
"Tidak ada...!" seru gadis itu.
"Katakan!" pinta Arzan dengan suara dingin nya.
"Pihak kampus akan mengadakan camping, aku sangat malas untuk ikut. Aku takut camping di hutan." ujar gadis itu.
"Ikut saja, aku akan ikut nanti menemani mu." kata Arzan dengan santai nya.
"Baru kali ini aku menemukan camping kuliah di temani suami." ujar Jova membuat Arzan tertawa.
"Aku kakak mu, bukan suami mu!" kata Arzan membuat Jova merasa bersalah.
"Maaf,..." ujar gadis itu. "Melvin terus mengganggu ku jadi aku mengiyakan saat dia bertanya apa kamu kakak ku." gadis itu menjelaskan.
Arzan paham, pria itu hanya sekedar bercanda namun di anggap serius oleh Jova. "Selesaikan makan mu. Setelah ini ikut aku ke kantor." ujar pria itu.
Secepat nya, Jova langsung menghabiskan makan siang nya. Sesampainya di kantor, banyak karyawan yang menatap penasaran ke arah Jova karena untuk pertama kali nya Arzan membawa seorang perempuan ke kantor ini. Jova berjalan di samping suami nya, sungguh Jova di buat kagum dengan gedung tinggi milik suami nya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Kakak hehehe 🤭😀
2022-02-17
0
Sari Tambunan
kakak yang membuat hati dag dig dug.....🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-11-22
0
💜WWH💜
kakak serba boleh 😂😂
2021-07-06
1