11.Cemburu

"Aku tidak terima bu, lihat gadis udik itu, dia turun dari mobil mewah dan juga mahal." tunjuk Mika pada saat Jova turun dari mobil Arzan.

"Iya, kenapa Shia sangat beruntung seperti ini?" Rose mengepalkan ke dua tangan nya. "Ternyata selama ini dia hidup enak setelah kematian ayah nya itu."

"Bu...ibu,...aku ingin pria yang sekarang bersama Jova harus menjadi milik ku." rengek gadis yang tidak tahu diri itu.

"Kau tenang saja, ibu akan mencari tahu siapa pria itu. Sebaiknya kita pulang sekarang." ujar Rose membuat hati anak nya senang.

Sedangkan Jova, gadis itu terus menjadi pusat perhatian akhir-akhir ini. Sejak kenal dan menikah dengan Arzan dua bulan yang lalu, banyak orang penasaran dengan hubungan mereka. Jova hanya duduk diam di ruang kelas, gadis itu seperti sedang malas untuk melakukan hal apa pun.

"Kau di antar kakak mu lagi Jova?" tanya Melvin yang tiba-tiba duduk di samping nya. "Jika kau terus di antar kakak mu, bagaimana aku akan mengajak mu keluar."

Jova memutar bola mata nya malas, "Aku tidak tertarik pergi dengan mu!" ujar Jova.

Di kampus, hanya Melvin yang menganggap jika Arzan adalah kakak Jova. Pria itu cukup bodoh akan latar belakang Jova yang sebenarnya. Teman-teman Jova yang lain tahu jika Jova sebenarnya adalah anak Yatim piatu yang sangat miskin.

"Sebaiknya kau cari tempat duduk yang lain saja. Hari ini aku ingin duduk sendiri." usir Jova. membuat Melvin sedih.

"Tapi nanti kau akan kesepian." kata pria culun itu.

"Aku atau kau yang pindah?" Jova mengeraskan suara nya.

"Biar aku saja." ujar Melvin bergegas pindah ke kursi belakang Jova.

Di lain tempat,mata Rose terbelalak lebar begitu juga dengan Mika anak nya. Mereka syok dengan status pria yang saat ini sedang bersama Jovata. Pria yang memiliki sebuah perusahaan besar dengan cabang di mana-mana bahkan di luar negeri juga ada.

"Ibu, aku ingin pria ini. Kenapa aku harus kalah dengan Jovata?" Mika terus merengek pada ibu nya.

"Kau akan pindah di kampus yang sama dengan Shia." Rose berkata dengan mata jelalatan. Mika senang, gadis itu tidak terlalu cantik namun gaya dan fashion nya tidak mau ketinggalan zaman.

Tinggi, di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Seorang pria sedang memandang selembar foto yang baru saja di berikan oleh anak buah nya. "Siapa gadis ini?" tanya Alex cukup penasaran.

"Gadis ini bernama Jovata Lateshia, dia adalah gadis yang hampir setiap hari di antar ke kampus oleh Arzan." jawab Doris tangan kanan Alex.

"Apa hubungan mereka?" tanya Alex semakin penasaran.

"Aku tidak tahu, tapi Arzan kerap kali menghabiskan waktu bersama gadis ini. Aku rasa gadis ini adalah titik lemah Arzan." kata Doris membuat seringai licik muncul dari wajah Alex.

"Cari tahu....!" perintah Alex langsung di iyakan oleh Doris.

"Malam ini ada transaksi di muara, apa kau ingin ikut?" tanya Doris.

"Kau pastikan saja transaksi kali ini tidak terdengar oleh telinga Arzan. Bajingan itu selalu merusak semua rencana ku." ujar Alex geram.

"Hmmm...baiklah." kata Doris kemudian keluar dari ruangan Alex.

Alex kembali memandang selembar foto Jovata. Rasa nya ada hal yang hilang tiba-tiba muncul di benak Alex. "Kenapa aku merasa kau tidak asing untuk ku?" pria itu berpikir keras untuk mengingat sesuatu. Namun Alex tidak bisa mengingat apa pun.

Pukul empat sore, seperti biasa Arzan menjemput Jova. Lagi-lagi Melvin harus menelan kegalaun karena tidak bisa mengajak Jova pergi. "Apa kau lapar?" tanya Arzan pada istri nya.

"Hmmm,...belajar seharian membuat otak ku kelaparan." ujar gadis itu sambil memegang perut nya.

"Itu karena perut mu kau taruh di otak sedangkan otak mu kau taruh di perut." sahut Arzan membuat gadis itu mengerucutkan bibir nya.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil, Jova sedang menimbang-nimbang kemana diri nya akan makan. "Kita makan di cafe ujung sana saja. Makanan nya enak kok." ujar Jova langsung di iyakan oleh suami nya.

Setiba nya di cafe, Jova dan Arzan langsung memesan makanan. Gadis itu bahkan banyak memesan menu, Arzan tidak heran akan hal itu karena istri nya itu sangat suka makan.

"Oh,...hii...Jova, apa kabar?" sapa suara yang membuat selera makan Jova langsung hilang.

"Seperti yang di lihat, aku baik-baik saja." jawab nya malas. "Kenapa kalian ada di sini?" tanya Jova penasaran. Karena selama ini ibu tiri dan saudara tiri nya itu tidak pernah pergi ke mana-mana.

"Kau dan Mika akan belajar di kampus yang sama. Ibu harap kau mau membimbing saudara mu ini nanti." Rose berkata dengan penuh kelembutan. "Owh,...siapa teman mu ini? kenapa tidak mengenalkan nya kepada kami?"

Arzan dengan sengaja bangkit dari duduk nya, "Nama ku Arzan" ujar Arzan memperkenalkan diri.

"Perkenalkan ini anak ku Mika, dia saudara Shia." bukan nya memperkenalkan diri nya, Rose malah memperkenalkan Mika pada Arzan. Sudah tentu Mika langsung salah tingkah.

"Shia....?" Arzan bingung.

"Owh,...aku selalu memanggil Jovata ini dengan nama ujung nya, Jovata Leteshia." Rose memperjelas.

Jovata memutar bola mata nya jengah, gadis ini sudah tahu tabiat apa yang akan di lakukan oleh ibu dan anak ini.

"Bisa kah kita makan di meja yang sama?" Rose bertanya pada Arzan. Arzan langsung melirik wajah istri nya yang terus membuang pandangan.

"Tentu saja boleh bibi. Kau adalah ibu Jova." Arzan mempersilahkan hingga membuat Jova kesel.

Sepanjang makan, Jova hanya diam dengan wajah cemberut. Sedangkan Arzan dan Rose juga Mika saling mengobrol. Arzan dengan sengaja membuat Jova marah, gadis ini sedang cemburu sekarang.

Selesai makan, Jova dan Arzan langsung pulang ke mansion. Sepanjang perjalanan Jova tak sekalian pun mengeluarkan suara apalagi candaan nya. Ekspresi wajah gadis ini datar, membuat Arzan mulai merasa takut akan diam istri nya.

Jova membanting keras pintu kamar nya hingga membuat Arzan dan beberapa pelayan di mansion terkejut. Cukup bagi Arzan untuk mengelus dada karena terkejut.

Arzan berniat untuk masuk ke kamar istrinya, namun sebuah notifikasi pesan langsung menghentikan langkah nya. Arzan bergegas pergi ke kamar nya, berganti pakaian kemudian pergi ke ruang rahasia yang belum di ketahui oleh istri nya.

"Di mana kalian mendapatkan dia?" tanya Arzan.

"Di perusahaan anda sendiri tuan. Dia menyamar sebagai karyawan baru." jawab salah satu anak buah Arzan.

"Owh,...!" gumam Arzan kemudian pria itu menghampiri pria yang sudah babak belur itu. "Katakan, siapa yang mengirim mu?" tanya Arzan namun pria itu masih setia dengan diam nya.

"Dia tidak akan mengatakan apa pun tuan."

"Katakan, siapa yang mengirim mu?" sekali lagi Arzan bertanya dengan sorot mata tajam. Pria itu juga masih sama, setia dengan diam nya.

Jiwa membunuh Arzan langsung keluar, pria itu tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah pisau belati dengan kilatan yang sangat tajam. Tanpa ragu, Arzan menyanyat bibir pria itu hingga membuat nya menjerit kesakitan.

"Lepas pakaian nya!" perintah Arzan langsung di laksanakan oleh anak buah nya.

Arzan tersenyum aneh, pria itu sudah tahu siapa yang mengirim pria itu. Karena setiap kelompok akan memiliki lambang sendiri di tubuh mereka. "Kenapa Alex terus bersikap ceroboh seperti ini? dasar, bodoh!" kata Arzan dengan tawa renyah nya. "Bersihkan, lalu kirim pada tuan yang mengirim nya." perintah Arzan pada anak buah nya. Sebelum pergi, Arzan terlebih dahulu mengoyak kuku jari tengah pria yang sudah tak berdaya itu.kenapa begitu? karena Arzan ingin musuh nya tahu jika ada anak buah musuh yang tertangkap oleh nya dengan kuku jari tengah yang hilang berarti dia sendiri yang telah menghabisi nya. Namun, jika jari telunjuk yang hilang, itu berarti anak buah Arzan yang telah menghabisi nya.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Waduh sadis banget si Arzan ngeri aq deh thor

2022-02-17

0

Rodiatun Atun

Rodiatun Atun

SADIS SEPERTI LUCIFER

2021-08-25

1

endang sari

endang sari

ayo arzan singkirkan ibu dan anak genit itu

2021-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 01.Tembakan
2 02.Tarzan
3 03.Bertengkar
4 04.Maafkan Aku
5 05.Terimakasih
6 06.Mengobrol
7 07.Jalan-Jalan
8 08.Tembakan Musuh
9 09.Kakak
10 10.Saudara Tiri
11 11.Cemburu
12 12.Arzan Marah
13 13.Aku Yakin
14 14.Penasaran
15 15.Camping
16 16.Aku Takut
17 17.Ke Dua
18 18. Ke Tiga
19 19.Kepastian
20 20.Jaga Bicara Mu!
21 21.Terimakasih
22 22.Terimakasih Bee
23 23.Marah
24 24.Merajuk
25 25.Tidak Bee
26 26.Cap
27 27.Hari Milik Arzan
28 28.Belum Jujur
29 29.Penasaran
30 30.Jova Tahu
31 31. Penculikan
32 32.Di Sekap
33 33.Jangan Percaya
34 34.Aku Yang Salah
35 35.Sama-Sama Keras Kepala
36 36.Terserah!
37 37.Maafkan Aku
38 38.Aku Minta Maaf Sayang
39 39.Hadiah
40 40.Kapan Kau Hadir?
41 41.Pergilah!
42 42.Titik Terang 1
43 43.Titik Terang 2
44 44.Cengeng
45 45.Mengintai
46 46.Lebih Gesit
47 47.Banyak Rahasia
48 48.Di Mana Arzan
49 49.Panik
50 50.Hamil
51 51.Mau Apa Kau?
52 52.Dasar Nakal
53 53.Aku Ingin
54 54.Maafkan Aku
55 55.Keluarlah
56 56.Jangan Bodoh Melvin
57 57.Ngidam Macam Apa Ini?
58 58.Cepatlah Lahir
59 59. Rencana
60 60.Jangan Bee
61 61.Cemburu
62 62.Mencelakai Jova
63 63.Menyiksa Anna
64 64.Bajingan
65 65. Anna Bangun!
66 66.Mau Apa Kau?
67 67.Siapa Perempuan Ini?
68 68.Melvin Pamit
69 69.Kenapa?
70 70.Tentu Saja Istri
71 71.Lihatlah
72 72.Visual
73 73.Jangan Di Pikirkan
74 74.Rencana Aira
75 75.Di Tipu
76 76.Tidak Ingin Jadi Janda
77 77.Melahirkan
78 78.Pengkhianat
79 79.Siapa?
80 80.Meminta Anak
81 81.Aku Mencintaimu
82 82.Pekerjaan Aira
83 83.Apa Ini?
84 84.Ayo Menikah
85 85.Jangan Bunuh Aku
86 86.Sama Saja
87 87.Masih Hidup
88 88.Kenapa?
89 89.Malam Pertama 1
90 90.Malam Pertama 2
91 91.Benar Tuh
92 92.Perasaan Arzan
93 93.Firasat terjadi
94 94.Istri ku Koma
95 95.Ingin Bersama
96 96.Diam Kau!
97 97.Paman?
98 98.Penembakan Lagi
99 99.Tentang Peluru
100 100.Misi Aileen
101 101.Panggil Aku Zen
102 102.Ambil Saja Keuntungannya
103 103.Boleh
104 104.Daddy Minta Maaf
105 105.Siapa Saja?
106 106.Memberitahu Arzan
107 107.Hanya Di Bayar
108 108.Daddy Minta Maaf
109 109.Bekerjasamalah
110 110.Menyebalkan
111 111.Kita Impas
112 112.Ayo Pulang
113 113.Tolong Aku
114 114.Membuka Mata
115 115.Aku Ingin Duduk
116 116.Tarzan Itu Daddy Mu
117 117.Aku Ingin Pulang
118 118.Lepaskan Aku
119 119.Jangan Dengarkan
120 120.Uh,Takut
121 121.Terimakasih
122 122.Jova Marah
123 123.Ayo Liburan
124 124. Kau Sudah Besar
125 125.Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
01.Tembakan
2
02.Tarzan
3
03.Bertengkar
4
04.Maafkan Aku
5
05.Terimakasih
6
06.Mengobrol
7
07.Jalan-Jalan
8
08.Tembakan Musuh
9
09.Kakak
10
10.Saudara Tiri
11
11.Cemburu
12
12.Arzan Marah
13
13.Aku Yakin
14
14.Penasaran
15
15.Camping
16
16.Aku Takut
17
17.Ke Dua
18
18. Ke Tiga
19
19.Kepastian
20
20.Jaga Bicara Mu!
21
21.Terimakasih
22
22.Terimakasih Bee
23
23.Marah
24
24.Merajuk
25
25.Tidak Bee
26
26.Cap
27
27.Hari Milik Arzan
28
28.Belum Jujur
29
29.Penasaran
30
30.Jova Tahu
31
31. Penculikan
32
32.Di Sekap
33
33.Jangan Percaya
34
34.Aku Yang Salah
35
35.Sama-Sama Keras Kepala
36
36.Terserah!
37
37.Maafkan Aku
38
38.Aku Minta Maaf Sayang
39
39.Hadiah
40
40.Kapan Kau Hadir?
41
41.Pergilah!
42
42.Titik Terang 1
43
43.Titik Terang 2
44
44.Cengeng
45
45.Mengintai
46
46.Lebih Gesit
47
47.Banyak Rahasia
48
48.Di Mana Arzan
49
49.Panik
50
50.Hamil
51
51.Mau Apa Kau?
52
52.Dasar Nakal
53
53.Aku Ingin
54
54.Maafkan Aku
55
55.Keluarlah
56
56.Jangan Bodoh Melvin
57
57.Ngidam Macam Apa Ini?
58
58.Cepatlah Lahir
59
59. Rencana
60
60.Jangan Bee
61
61.Cemburu
62
62.Mencelakai Jova
63
63.Menyiksa Anna
64
64.Bajingan
65
65. Anna Bangun!
66
66.Mau Apa Kau?
67
67.Siapa Perempuan Ini?
68
68.Melvin Pamit
69
69.Kenapa?
70
70.Tentu Saja Istri
71
71.Lihatlah
72
72.Visual
73
73.Jangan Di Pikirkan
74
74.Rencana Aira
75
75.Di Tipu
76
76.Tidak Ingin Jadi Janda
77
77.Melahirkan
78
78.Pengkhianat
79
79.Siapa?
80
80.Meminta Anak
81
81.Aku Mencintaimu
82
82.Pekerjaan Aira
83
83.Apa Ini?
84
84.Ayo Menikah
85
85.Jangan Bunuh Aku
86
86.Sama Saja
87
87.Masih Hidup
88
88.Kenapa?
89
89.Malam Pertama 1
90
90.Malam Pertama 2
91
91.Benar Tuh
92
92.Perasaan Arzan
93
93.Firasat terjadi
94
94.Istri ku Koma
95
95.Ingin Bersama
96
96.Diam Kau!
97
97.Paman?
98
98.Penembakan Lagi
99
99.Tentang Peluru
100
100.Misi Aileen
101
101.Panggil Aku Zen
102
102.Ambil Saja Keuntungannya
103
103.Boleh
104
104.Daddy Minta Maaf
105
105.Siapa Saja?
106
106.Memberitahu Arzan
107
107.Hanya Di Bayar
108
108.Daddy Minta Maaf
109
109.Bekerjasamalah
110
110.Menyebalkan
111
111.Kita Impas
112
112.Ayo Pulang
113
113.Tolong Aku
114
114.Membuka Mata
115
115.Aku Ingin Duduk
116
116.Tarzan Itu Daddy Mu
117
117.Aku Ingin Pulang
118
118.Lepaskan Aku
119
119.Jangan Dengarkan
120
120.Uh,Takut
121
121.Terimakasih
122
122.Jova Marah
123
123.Ayo Liburan
124
124. Kau Sudah Besar
125
125.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!