02.Tarzan

"Masih ingat kuliah?" tanya Arzan ketika pria itu melihat Jova menenteng tas nya.

"Aku tidak ingin mati sia-sia di rumah mu ini. Lebih baik aku pergi kuliah saja." sahut Jova lalu memakan roti nya.

"Berangkat bersama ku....!" ujar Arzan kemudian menarik tangan gadis itu karena sebenarnya pria itu sudah kesiangan.

"Arzan,...aku belum minum susu ku...!" protes Jova dengan sepotong roti nya.

"Susu mu ada, kenapa kau harus minum susu lagi? apa kau ingin membuat kolam susu di tubuh mu...!" pria itu masih sempat-sempat nya mengeluarkan candaan yang membuat Jova langsung menyilangkan ke dua tangan nya ke bagian dada.

"Dasar mesum...!" umpat Jova sambil membuka pintu mobil.

Arzan menahan tawa nya, rasa nya senang sekali bisa mengerjai gadis ini setiap waktu. "Kau tenang saja, aku tidak tertarik dengan mu. Semua nya terlihat kecil...!" ejek Arzan membuat Jova semakin geram.

"Otak mesum, seharus nya kau tinggal di hutan bersama dengan Tarzan yang lain nya...!" kata Jova tak mau kalah.

Mobil melaju melintasi jalan sepi, sebenarnya jalanan itu masih masuk dalam wilayah kekuasaan Arzan. Sepanjang perjalanan, Jova hanya melamun. Arzan mulai bingung dengan sikap diam istri nya. "Kau kenapa? apa kau sakit?" tanya Arzan penasaran.

Gadis itu menghembuskan nafas pelan, memejamkan mata nya sejenak. "Aku sangat membenci ayah. Sejak ayah menikah aku hidup sebatang kara. Tapi, aku sangat penasaran siapa yang sudah menembak mati ayah ku? apakah pelaku nya sudah di tangkap oleh polisi?" tanya Jova membuat detak jantung Arzan tak berarturan.

Pertanyaan seperti ini lah yang terkadang di takutkan oleh Arzan. "Entahlah,...aku tidak tahu juga. Polisi tidak ada menghubungi ku!" bohong Arzan membuat gadis itu semakin sedih.

"Siapa yang menambak tadi malam Arzan?" tanya Jova teringat.

"A-anu,...pemburu yang salah sasaran!" bohong Arzan membuat Jova percaya begitu saja karena mansion Arzan memang di keliling oleh hutan pinus.

Setiba nya di kampus, Jova langsung turun begitu saja. Hanya sekedar mengucapkan pamit seperti biasa nya agar lelaki itu senang. Setelah melihat Jova mulai masuk area kampus, pria itu kembali melanjutkan perjalanannya.

"Jovataaaaa.....kemana saja kau?" Tanya Viana teman satu kelas nya.

"Ayah ku meninggal...!" jawab gadis itu jujur.

Viana menutup mulut nya tidak percaya. "Apa kau sedang bercanda?" tanya Viana.

"Apa wajah ku terlihat sedang bercanda?" tanya Jova balik.

Viana langsung memeluk Jova, "Aku turut berduka cita. Sebagai teman yang baik, aku akan mentraktir mu makan di restoran berbintang agar kau tidak sedih lagi."

"Hmmm...terserah kau saja!" seru Jovata tidak bersemangat.

Benar saja, menjelang makan siang Jova dan Viana pergi ke restoran yang di janjikan oleh Viana sebelum nya. Dasar Jova yang sangat suka gratisan bahkan Viana sendiri membebaskan teman nya itu untuk pesan apa pun yang Jova ingin kan.

"Terimakasih Anna, sering lah seperti ini." kata Jova membuat ke dua gadis itu tertawa bersama.

"Heii ....aku kan memang suka mentraktir mu." sahut Anna.

Untung saja setelah ini mereka tidak ada mata kuliah lagi, membuat Jova dan Anna bisa berlama-lama berada di restoran tersebut. Namun, mata Jova mulai sakit ketika melihat Arzan masuk dengan menggandeng tangan seorang wanita yang kelihatan nya seumur dengan Arzan sendiri.

Pada saat itu, Arzan tidak mengetahui keberadaan istri nya. Tiba-tiba hati Jova merasa nyeri, meski mereka suami istri di atas kertas tapi Jova sangat tidak ingin di dua kan.

Selesai makan siang, Jova memutuskan untuk pulang ke mansion dengan di jemput oleh supir pribadi nya. Gadis itu langsung masuk ke dalam kamar, menonton drama kesukaan nya untuk membuang rasa jenuh.

Pukul delapan malam, Arzan pulang. "Di mana istri ku?" tanya Arzan pada kepala pelayan.

"Sejak pulang kuliah hingga sekarang, nona Jova tidak keluar kamar. Bahkan nona sudah melewatkan makan malam nya." jawab kepala pelayan dengan sopan.

Arzan melepas jas nya, melonggarkan dasi yang sedikit mencekik leher pria itu. Tanpa mengetuk pintu atau mengucap apa pun, Arzan masuk begitu saja ke kamar Jova yang tidak di kunci. Jova yang terkejut langsung melempar kan bantal ke arah Arzan.

"Kenapa kau melempar ku dengan bantal?" tanya Arzan dengan nada tinggi.

Jova tertawa keras, "Untung saja malam ini aku hanya melempar mu dengan bantal. Jika kau ulangi lagi perbuatan mu yang tidak sopan ini akan ku pasti kan aku akan melempar mu dengan palu atau batu!" sahut Jova tanpa meminta maaf.

Arzan menarik nafas dalam, kali ini lelaki itu mengalah. Menghadapi sikap keras kepala Jova membuat Arzan harus bersikap jauh lebih sabar lagi. "Ayo makan malam, katanya kau belum makan malam." ajak Arzan lembut.

"Kau saja yang makan, aku sudah kenyang!"tolak keras gadis itu.

"Jika ku bilang makan ya makan, apa telinga mu tidak dengar...?" habis sudah kesabaran Arzan. "Aku tidak ingin mansion ku penuh dengan hantu mu jika kau mati kelaparan nanti."

Jova tertawa sejadi nya kemudian menunjuk tempat sampah yang menggunung itu. "Aku sudah memakan mereka semua, jadi aku kenyang. Bisakah kau keluar dari kamar ku?" kata Jova membuat Arzan mati ucap.

Dengan perasaan yang kesal Arzan keluar dari kamar istri nya. Membanting pintu sekeras mungkin untuk membuang rasa kesal nya. Arzan hanya mengganti pakaian nya, pria itu kemudian pergi entah kemana.

Di sini lah Arzan sekarang, bersama dengan Aarave memantau hilir mudik kapal di muara sungai. Beberapa anak buah nya sudah berada di tempat masing-masing. "Apa Alex akan turun langsung malam ini?" tanya Arzan.

"Ku dengar begitu, tapi ku rasa tidak!" sahut Aarav.

"Kenapa?" tanya Arzan dengan pandangan mata yang terus mengintai.

"Malam ini hanya sekitar sembilan ratus senjata api, Alex tidak akan turun tangan dengan barang yang sedikit." kata Aarav menjelaskan.

"Kita tunggu lima menit lagi, jika Alex tidak datang. Berikan mereka perintah!"

Aarav mengangguk paham, ke dua pria itu terus mengintai sambil mengacungkan senjata api mereka sebagai jaga-jaga. Sudah lima menit, Alex tidak juga datang dan pada akhirnya Aarav menambak senjata nya ke arah kapal yang bersandar di pelabuhan itu. Semua orang mulai keluar, anak buah Alex yang tidak siap banyak yang terkena peluru dari anak buah Arzan. Tak butuh waktu lama, semua barang bisa di kuasai oleh Arzan dan kelompok nya.

Arzan kemudian pulang, pria itu tidak ingin membuat Jovata curiga karena hampir setiap malam Arzan pergi dari mansion. Arzan membuka pintu kamar istri nya, mendapati gadis itu tertidur dengan sangat pulas.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

Aku mampir lg kak, bacanya nyicil, smg berkenan mampir jg ke karyaku, 🙏

2022-08-07

0

🍾⃝ ᴋɪͩᴍᷞ sͧᴇᷡᴏͣᴋ ʙɪɴ🌟🌟

🍾⃝ ᴋɪͩᴍᷞ sͧᴇᷡᴏͣᴋ ʙɪɴ🌟🌟

Kenapa gk larva aja sekalian🤣🤣

2021-12-05

0

Anonymous

Anonymous

mengulang membacanya 😘

2021-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 01.Tembakan
2 02.Tarzan
3 03.Bertengkar
4 04.Maafkan Aku
5 05.Terimakasih
6 06.Mengobrol
7 07.Jalan-Jalan
8 08.Tembakan Musuh
9 09.Kakak
10 10.Saudara Tiri
11 11.Cemburu
12 12.Arzan Marah
13 13.Aku Yakin
14 14.Penasaran
15 15.Camping
16 16.Aku Takut
17 17.Ke Dua
18 18. Ke Tiga
19 19.Kepastian
20 20.Jaga Bicara Mu!
21 21.Terimakasih
22 22.Terimakasih Bee
23 23.Marah
24 24.Merajuk
25 25.Tidak Bee
26 26.Cap
27 27.Hari Milik Arzan
28 28.Belum Jujur
29 29.Penasaran
30 30.Jova Tahu
31 31. Penculikan
32 32.Di Sekap
33 33.Jangan Percaya
34 34.Aku Yang Salah
35 35.Sama-Sama Keras Kepala
36 36.Terserah!
37 37.Maafkan Aku
38 38.Aku Minta Maaf Sayang
39 39.Hadiah
40 40.Kapan Kau Hadir?
41 41.Pergilah!
42 42.Titik Terang 1
43 43.Titik Terang 2
44 44.Cengeng
45 45.Mengintai
46 46.Lebih Gesit
47 47.Banyak Rahasia
48 48.Di Mana Arzan
49 49.Panik
50 50.Hamil
51 51.Mau Apa Kau?
52 52.Dasar Nakal
53 53.Aku Ingin
54 54.Maafkan Aku
55 55.Keluarlah
56 56.Jangan Bodoh Melvin
57 57.Ngidam Macam Apa Ini?
58 58.Cepatlah Lahir
59 59. Rencana
60 60.Jangan Bee
61 61.Cemburu
62 62.Mencelakai Jova
63 63.Menyiksa Anna
64 64.Bajingan
65 65. Anna Bangun!
66 66.Mau Apa Kau?
67 67.Siapa Perempuan Ini?
68 68.Melvin Pamit
69 69.Kenapa?
70 70.Tentu Saja Istri
71 71.Lihatlah
72 72.Visual
73 73.Jangan Di Pikirkan
74 74.Rencana Aira
75 75.Di Tipu
76 76.Tidak Ingin Jadi Janda
77 77.Melahirkan
78 78.Pengkhianat
79 79.Siapa?
80 80.Meminta Anak
81 81.Aku Mencintaimu
82 82.Pekerjaan Aira
83 83.Apa Ini?
84 84.Ayo Menikah
85 85.Jangan Bunuh Aku
86 86.Sama Saja
87 87.Masih Hidup
88 88.Kenapa?
89 89.Malam Pertama 1
90 90.Malam Pertama 2
91 91.Benar Tuh
92 92.Perasaan Arzan
93 93.Firasat terjadi
94 94.Istri ku Koma
95 95.Ingin Bersama
96 96.Diam Kau!
97 97.Paman?
98 98.Penembakan Lagi
99 99.Tentang Peluru
100 100.Misi Aileen
101 101.Panggil Aku Zen
102 102.Ambil Saja Keuntungannya
103 103.Boleh
104 104.Daddy Minta Maaf
105 105.Siapa Saja?
106 106.Memberitahu Arzan
107 107.Hanya Di Bayar
108 108.Daddy Minta Maaf
109 109.Bekerjasamalah
110 110.Menyebalkan
111 111.Kita Impas
112 112.Ayo Pulang
113 113.Tolong Aku
114 114.Membuka Mata
115 115.Aku Ingin Duduk
116 116.Tarzan Itu Daddy Mu
117 117.Aku Ingin Pulang
118 118.Lepaskan Aku
119 119.Jangan Dengarkan
120 120.Uh,Takut
121 121.Terimakasih
122 122.Jova Marah
123 123.Ayo Liburan
124 124. Kau Sudah Besar
125 125.Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
01.Tembakan
2
02.Tarzan
3
03.Bertengkar
4
04.Maafkan Aku
5
05.Terimakasih
6
06.Mengobrol
7
07.Jalan-Jalan
8
08.Tembakan Musuh
9
09.Kakak
10
10.Saudara Tiri
11
11.Cemburu
12
12.Arzan Marah
13
13.Aku Yakin
14
14.Penasaran
15
15.Camping
16
16.Aku Takut
17
17.Ke Dua
18
18. Ke Tiga
19
19.Kepastian
20
20.Jaga Bicara Mu!
21
21.Terimakasih
22
22.Terimakasih Bee
23
23.Marah
24
24.Merajuk
25
25.Tidak Bee
26
26.Cap
27
27.Hari Milik Arzan
28
28.Belum Jujur
29
29.Penasaran
30
30.Jova Tahu
31
31. Penculikan
32
32.Di Sekap
33
33.Jangan Percaya
34
34.Aku Yang Salah
35
35.Sama-Sama Keras Kepala
36
36.Terserah!
37
37.Maafkan Aku
38
38.Aku Minta Maaf Sayang
39
39.Hadiah
40
40.Kapan Kau Hadir?
41
41.Pergilah!
42
42.Titik Terang 1
43
43.Titik Terang 2
44
44.Cengeng
45
45.Mengintai
46
46.Lebih Gesit
47
47.Banyak Rahasia
48
48.Di Mana Arzan
49
49.Panik
50
50.Hamil
51
51.Mau Apa Kau?
52
52.Dasar Nakal
53
53.Aku Ingin
54
54.Maafkan Aku
55
55.Keluarlah
56
56.Jangan Bodoh Melvin
57
57.Ngidam Macam Apa Ini?
58
58.Cepatlah Lahir
59
59. Rencana
60
60.Jangan Bee
61
61.Cemburu
62
62.Mencelakai Jova
63
63.Menyiksa Anna
64
64.Bajingan
65
65. Anna Bangun!
66
66.Mau Apa Kau?
67
67.Siapa Perempuan Ini?
68
68.Melvin Pamit
69
69.Kenapa?
70
70.Tentu Saja Istri
71
71.Lihatlah
72
72.Visual
73
73.Jangan Di Pikirkan
74
74.Rencana Aira
75
75.Di Tipu
76
76.Tidak Ingin Jadi Janda
77
77.Melahirkan
78
78.Pengkhianat
79
79.Siapa?
80
80.Meminta Anak
81
81.Aku Mencintaimu
82
82.Pekerjaan Aira
83
83.Apa Ini?
84
84.Ayo Menikah
85
85.Jangan Bunuh Aku
86
86.Sama Saja
87
87.Masih Hidup
88
88.Kenapa?
89
89.Malam Pertama 1
90
90.Malam Pertama 2
91
91.Benar Tuh
92
92.Perasaan Arzan
93
93.Firasat terjadi
94
94.Istri ku Koma
95
95.Ingin Bersama
96
96.Diam Kau!
97
97.Paman?
98
98.Penembakan Lagi
99
99.Tentang Peluru
100
100.Misi Aileen
101
101.Panggil Aku Zen
102
102.Ambil Saja Keuntungannya
103
103.Boleh
104
104.Daddy Minta Maaf
105
105.Siapa Saja?
106
106.Memberitahu Arzan
107
107.Hanya Di Bayar
108
108.Daddy Minta Maaf
109
109.Bekerjasamalah
110
110.Menyebalkan
111
111.Kita Impas
112
112.Ayo Pulang
113
113.Tolong Aku
114
114.Membuka Mata
115
115.Aku Ingin Duduk
116
116.Tarzan Itu Daddy Mu
117
117.Aku Ingin Pulang
118
118.Lepaskan Aku
119
119.Jangan Dengarkan
120
120.Uh,Takut
121
121.Terimakasih
122
122.Jova Marah
123
123.Ayo Liburan
124
124. Kau Sudah Besar
125
125.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!