04.Maafkan Aku

Sudah hampir sore, tapi Arzan tidak bisa menemukan Jova di mana pun. Di mana gadis itu bersembunyi entah lah, Arzan tidak tahu. Aarav bahkan ikut pusing tujuh keliling untuk mencari Jova. Sudah beberapa kali menelpon mansion, namun tetap saja Jova belum pulang.

Sedangkan gadis itu, masih enggan beranjak pergi dari tepi danau meski langit mulai menampakkan warna merah keemasan. Jova terus mengumpat kala melihat lehernya yang masih merah dari pantulan cermin kecil yang di bawa nya kemana-mana.

Perutnya lapar, Jova ingat jika diri nya belum makan sejak siang. Gadis itu kemudian berdiri, melonggarkan tulang belulangnya yang kelelahan. Gadis itu mulai berjalan keluar dari area danau, mencari cafe terdekat untuk sekedar mengganjal perut nya yang lapar. Jovata tidak berniat pulang ke mansion, gadis itu masih marah dengan Arzan.

"Aku menemukan istri mu!" ujar suara dari sebrang telpon sana. "Dia sedang makan di cafe xxxx, cepat lah kemari sebelum istri mu pergi lagi." timpal nya kembali.

Tanpa basa basi lagi, Arzan memutar kemudi mobil nya dan langsung menuju cafe yang di maksud oleh Aarav tadi. Arzan membuang nafas lega kala melihat istri nya sedang makan dengan sangat lahap. Mungkin gadis itu sedang kelaparan sekarang.

Arzan tidak mau mengganggu nya, pria itu membiarkan Jova menghabiskan makanan nya. Namun, pada saat akan membayar makanan nya, ternyata Jova lupa membawa dompet nya. Gadis itu mulai gelisah, membongkar isi tas nya namun tetap saja tidak menemukan nya.

"Biar aku yang bayar!" seru Arzan langsung mengeluarkan beberapa uang cash. Bukan nya berterimakasih, Jova malah terlihat kesal dengan kehadiran suami nya. "Ayo pulang, sudah hampir malam!" ajak Arzan namun langsung di tolak oleh Jova.

"Aku, tidak akan mau pulang dengan lelaki kasar seperti mu!" ujar Jova acuh kemudian gadis itu keluar dari dalam cafe.

Belum sempat Jova melangkahkan kaki nya terlalu jauh, Arzan langsung menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalam mobil. "Kau memang pantas di panggil Tarzan, selain kasar sikap mu juga seperti Tarzan liar!" gadis itu mengeluarkan semua unek-unek nya sepanjang perjalanan pulang menuju mansion.

"Kau lihat ini, apa kau pikir ini tidak sakit? dasar tidak berperasaan!" teriak Jova sambil memperlihatkan bekas cengkraman di leher nya. Secara refleks Arzan menghentikan mobil nya lalu menarik leher gadis itu. "Jangan sentuh aku,....!" tepis Jova ketika tangan Arzan hendak menyentuh leher nya.

"Maaf,...maafkan aku." lirih Arzan menyesal.

Jova tidak menanggapi permintaan maaf Arzan, gadis itu hanya diam sepanjang perjalanan pulang. Bahkan ketika mobil berhenti tepat di depan mansion pun Jova tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Begitu juga dengan Arzan, pria itu melangkahkan kaki nya menuju anak tangga tanpa menoleh ke arah Jova. "Ceraikan aku....!" ucap Jova mampu menghentikan langkah pria itu. Arzan membalikan tubuh nya, menatap sorot mata Jova yang penuh dengan kebencian. "Ceraikan aku, aku sudah tidak peduli dengan wasiat ayah ku. Lagian, aku tidak pernah tahu sebab apa kau menikahi ku. Alasannya apa, aku juga tidak tahu. Kita hanya menikah berdasarkan surat wasiat. Maka ceraikan lah aku!" gadis itu bicara panjang lebar.

"Aku tidak akan menceraikan mu." Arzan berkata dengan tegas. "Aku sudah janji dengan ayah mu sebelum beliau meninggal." kata Arzan menjelaskan.

"Aku tidak peduli dengan janji kalian. Hari ini kau berbuat kasar pada ku, mana tahu jika hari selanjutnya kau tidak akan pernah ragu untuk membunuh ku. Kita adalah dua orang asing yang tidak saling mengenali satu sama lain yang di persatukan dengan sebuah ikatan pernikahan dari sebuah wasiat." lagi-lagi, gadis itu bicara panjang lebar.

"Pergi ke kamar mu, mandilah biar kau segar." perintah Arzan tanpa menanggapi perkataan istrinya. Pria itu memilih naik keatas anak tangga menuju kamar nya.

"Dasar.....Tarzan gila.......!" teriak Jova geram hingga suara gadis itu menggema di seluruh sudut ruangan. Beberapa pelayan langsung terkejut, karena baru sekarang ada orang lain yang berani mengejek nama majikan mereka.

Jova masuk ke dalam kamar nya dengan menghentakan kaki nya kesal, gadis itu langsung pergi mandi dan terus mengeluarkan umpatan nya pada Arzan. Selesai mandi, ketika Jova keluar dari kamar mandi gadis itu terkejut dengan kehadiran Arzan di kamar nya.

"Mau apa kau?" tanya Jova terkejut. Gadis itu hanya menggunakan kimono untuk menutupi tubuh polos nya dengan rambut basah yang di balut handuk kecil.

"Aku akan mengobati memar di leher mu." kata Arzan dengan santai nya.

"Tidak di perlukan. Sebaiknya kau keluar dari kamar ku!" usir gadis itu namun Arzan langsung menarik tangan istri nya hingga Jova terjatuh menghantam dada bidang suami nya.

"Duduk yang benar!" perintah Arzan sambil membuka tutup saleb nya. ke dua nya dapat merasakan hembusan nafas yang tak beraturan itu. Aroma tubuh Arzan mampu membuat Jova terdiam menikmati nya. Begitu juga dengan Arzan yang terpaku saat melihat leher jenjang milik istri nya. Bahkan pada saat menyentuh leher Jova, ada perasaan yang tidak bisa Arzan jelaskan. Tetesan air dari rambut yang basah melalui sela handuk, menambah indah pemandangan leher yang ada di depan Arzan.

"Sudah,...cepat keluar!" usir Jova menarik diri.

"Tidak bisa kah kau mengucapkan terima kasih pada ku?"

Jova tertawa mengejek suami nya sendiri, "Kenapa aku yang harus berterimakasih? bukankah ini semua perbuatan mu?"

Seketika Arzan mati ucap, pria itu berdiri seperti patung di depan Jova. "Cepat keluar sana!" sekali lagi gadis itu mengusir Arzan.

"Jika kau masih lapar, paman sudah menyiapkan makan malam tadi." kata Arzan yang kali ini suara nya terdengar santai.

"Kau saja yang makan. Kau kan Tarzan, butuh asupan untuk berpindah pohon satu ke pohon lain nya." ejek Jova namun pria itu tidak marah.

Arzan keluar dari kamar istri nya, kembali ke kamar nya sendiri dan langsung mengacak rambut nya frustasi. Bayangan leher jenjang istrinya membuat Arzan gila sekarang.

Malam semakin larut, Arzan melihat Jova sudah tidur pulas di kamar nya. Meski di kunci dari dalam oleh Jova, tapi Arzan masih bisa masuk ke dalam kamar itu. Sebelum pergi, Arzan meminta penjagaan yang ketat untuk istri nya malam ini. Pria itu kemudian melajukan motor trail milik nya menuju kawasan hutan yang sekarang Aarav sedang berada di dana.

"Apa mereka anak buah Alex?" tanya Arzan pada Aarav.

"Sepertinya bukan, kau lihat wajah nya itu. Dia masih sangat muda sekali." tunjuk Aarav. "Wajah nya seperti tidak asing!" ujar Aarav langsung membuat Arzan terkejut.

"Aku tidak menyangka, dia ternyata memiliki usaha haram seperti ini. Gagalkan transaksi nya!" perintah Arzan. Dengan menggunakan kode khusus, Aarav memberi perintah kepada anak buah mereka untuk menggagalkan transaksi yang cukup besar malam itu. y

Kali ini Arzan dan Aarav tidak keluar dari persembunyian mereka karena anak buah nya bisa mengurus dengan sangat baik.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Ceritanya bagus thor 😍

2022-02-17

0

Mien Mey

Mien Mey

tarzan vs cwr bar bar bayangin lah...

2021-08-24

1

💜WWH💜

💜WWH💜

suku kalo cerita tentang mafia tapi yg kerja sama dengan polisi

2021-07-03

2

lihat semua
Episodes
1 01.Tembakan
2 02.Tarzan
3 03.Bertengkar
4 04.Maafkan Aku
5 05.Terimakasih
6 06.Mengobrol
7 07.Jalan-Jalan
8 08.Tembakan Musuh
9 09.Kakak
10 10.Saudara Tiri
11 11.Cemburu
12 12.Arzan Marah
13 13.Aku Yakin
14 14.Penasaran
15 15.Camping
16 16.Aku Takut
17 17.Ke Dua
18 18. Ke Tiga
19 19.Kepastian
20 20.Jaga Bicara Mu!
21 21.Terimakasih
22 22.Terimakasih Bee
23 23.Marah
24 24.Merajuk
25 25.Tidak Bee
26 26.Cap
27 27.Hari Milik Arzan
28 28.Belum Jujur
29 29.Penasaran
30 30.Jova Tahu
31 31. Penculikan
32 32.Di Sekap
33 33.Jangan Percaya
34 34.Aku Yang Salah
35 35.Sama-Sama Keras Kepala
36 36.Terserah!
37 37.Maafkan Aku
38 38.Aku Minta Maaf Sayang
39 39.Hadiah
40 40.Kapan Kau Hadir?
41 41.Pergilah!
42 42.Titik Terang 1
43 43.Titik Terang 2
44 44.Cengeng
45 45.Mengintai
46 46.Lebih Gesit
47 47.Banyak Rahasia
48 48.Di Mana Arzan
49 49.Panik
50 50.Hamil
51 51.Mau Apa Kau?
52 52.Dasar Nakal
53 53.Aku Ingin
54 54.Maafkan Aku
55 55.Keluarlah
56 56.Jangan Bodoh Melvin
57 57.Ngidam Macam Apa Ini?
58 58.Cepatlah Lahir
59 59. Rencana
60 60.Jangan Bee
61 61.Cemburu
62 62.Mencelakai Jova
63 63.Menyiksa Anna
64 64.Bajingan
65 65. Anna Bangun!
66 66.Mau Apa Kau?
67 67.Siapa Perempuan Ini?
68 68.Melvin Pamit
69 69.Kenapa?
70 70.Tentu Saja Istri
71 71.Lihatlah
72 72.Visual
73 73.Jangan Di Pikirkan
74 74.Rencana Aira
75 75.Di Tipu
76 76.Tidak Ingin Jadi Janda
77 77.Melahirkan
78 78.Pengkhianat
79 79.Siapa?
80 80.Meminta Anak
81 81.Aku Mencintaimu
82 82.Pekerjaan Aira
83 83.Apa Ini?
84 84.Ayo Menikah
85 85.Jangan Bunuh Aku
86 86.Sama Saja
87 87.Masih Hidup
88 88.Kenapa?
89 89.Malam Pertama 1
90 90.Malam Pertama 2
91 91.Benar Tuh
92 92.Perasaan Arzan
93 93.Firasat terjadi
94 94.Istri ku Koma
95 95.Ingin Bersama
96 96.Diam Kau!
97 97.Paman?
98 98.Penembakan Lagi
99 99.Tentang Peluru
100 100.Misi Aileen
101 101.Panggil Aku Zen
102 102.Ambil Saja Keuntungannya
103 103.Boleh
104 104.Daddy Minta Maaf
105 105.Siapa Saja?
106 106.Memberitahu Arzan
107 107.Hanya Di Bayar
108 108.Daddy Minta Maaf
109 109.Bekerjasamalah
110 110.Menyebalkan
111 111.Kita Impas
112 112.Ayo Pulang
113 113.Tolong Aku
114 114.Membuka Mata
115 115.Aku Ingin Duduk
116 116.Tarzan Itu Daddy Mu
117 117.Aku Ingin Pulang
118 118.Lepaskan Aku
119 119.Jangan Dengarkan
120 120.Uh,Takut
121 121.Terimakasih
122 122.Jova Marah
123 123.Ayo Liburan
124 124. Kau Sudah Besar
125 125.Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
01.Tembakan
2
02.Tarzan
3
03.Bertengkar
4
04.Maafkan Aku
5
05.Terimakasih
6
06.Mengobrol
7
07.Jalan-Jalan
8
08.Tembakan Musuh
9
09.Kakak
10
10.Saudara Tiri
11
11.Cemburu
12
12.Arzan Marah
13
13.Aku Yakin
14
14.Penasaran
15
15.Camping
16
16.Aku Takut
17
17.Ke Dua
18
18. Ke Tiga
19
19.Kepastian
20
20.Jaga Bicara Mu!
21
21.Terimakasih
22
22.Terimakasih Bee
23
23.Marah
24
24.Merajuk
25
25.Tidak Bee
26
26.Cap
27
27.Hari Milik Arzan
28
28.Belum Jujur
29
29.Penasaran
30
30.Jova Tahu
31
31. Penculikan
32
32.Di Sekap
33
33.Jangan Percaya
34
34.Aku Yang Salah
35
35.Sama-Sama Keras Kepala
36
36.Terserah!
37
37.Maafkan Aku
38
38.Aku Minta Maaf Sayang
39
39.Hadiah
40
40.Kapan Kau Hadir?
41
41.Pergilah!
42
42.Titik Terang 1
43
43.Titik Terang 2
44
44.Cengeng
45
45.Mengintai
46
46.Lebih Gesit
47
47.Banyak Rahasia
48
48.Di Mana Arzan
49
49.Panik
50
50.Hamil
51
51.Mau Apa Kau?
52
52.Dasar Nakal
53
53.Aku Ingin
54
54.Maafkan Aku
55
55.Keluarlah
56
56.Jangan Bodoh Melvin
57
57.Ngidam Macam Apa Ini?
58
58.Cepatlah Lahir
59
59. Rencana
60
60.Jangan Bee
61
61.Cemburu
62
62.Mencelakai Jova
63
63.Menyiksa Anna
64
64.Bajingan
65
65. Anna Bangun!
66
66.Mau Apa Kau?
67
67.Siapa Perempuan Ini?
68
68.Melvin Pamit
69
69.Kenapa?
70
70.Tentu Saja Istri
71
71.Lihatlah
72
72.Visual
73
73.Jangan Di Pikirkan
74
74.Rencana Aira
75
75.Di Tipu
76
76.Tidak Ingin Jadi Janda
77
77.Melahirkan
78
78.Pengkhianat
79
79.Siapa?
80
80.Meminta Anak
81
81.Aku Mencintaimu
82
82.Pekerjaan Aira
83
83.Apa Ini?
84
84.Ayo Menikah
85
85.Jangan Bunuh Aku
86
86.Sama Saja
87
87.Masih Hidup
88
88.Kenapa?
89
89.Malam Pertama 1
90
90.Malam Pertama 2
91
91.Benar Tuh
92
92.Perasaan Arzan
93
93.Firasat terjadi
94
94.Istri ku Koma
95
95.Ingin Bersama
96
96.Diam Kau!
97
97.Paman?
98
98.Penembakan Lagi
99
99.Tentang Peluru
100
100.Misi Aileen
101
101.Panggil Aku Zen
102
102.Ambil Saja Keuntungannya
103
103.Boleh
104
104.Daddy Minta Maaf
105
105.Siapa Saja?
106
106.Memberitahu Arzan
107
107.Hanya Di Bayar
108
108.Daddy Minta Maaf
109
109.Bekerjasamalah
110
110.Menyebalkan
111
111.Kita Impas
112
112.Ayo Pulang
113
113.Tolong Aku
114
114.Membuka Mata
115
115.Aku Ingin Duduk
116
116.Tarzan Itu Daddy Mu
117
117.Aku Ingin Pulang
118
118.Lepaskan Aku
119
119.Jangan Dengarkan
120
120.Uh,Takut
121
121.Terimakasih
122
122.Jova Marah
123
123.Ayo Liburan
124
124. Kau Sudah Besar
125
125.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!