Menikah Dengan Mafia

Menikah Dengan Mafia

01.Tembakan

Setelah pernikahan yang terjadi satu minggu yang lalu, Jovata atau yang biasa di panggil Jova itu kini tinggal di mansion milik suami nya. Gadis tengil yang berselisih usia sekitar enam tahun dengan seorang Arzan Ravindra Malik. Keseharian gadis itu hanya kuliah, makan dan tidur bahkan terkadang hanya menghabiskan waktu nya di luar rumah.

"Bukan kah kau ada mata kuliah pagi ini? kenapa kau belum mandi juga?" tanya Arzan ketika mereka sedang sarapan pagi.

"Apa mata mu buta? aku masih berkabung atas kematian ayah ku. Tidak bisakah aku berdiam diri di kamar ku?" gadis itu asa bicara saja. Bahkan kata-kata yang keluar dari mulut nya sangat tidak sopan.

"Ke dua orang tua mu pasti sangat menyesal telah melahirkan seorang anak yang tidak memiliki sopan santun seperti mu ini." sahut Arzan membuat Jova semakin geram.

Gadis itu menarik nafas dalam, "Hei...tuan Tarzan yang terhormat. Ingat, kita menikah hanya berdasarkan surat wasiat peninggalan ayah ku yang kebenaran nya saja belum bisa di percaya, jadi jangan mengatur hidup ku...!"

Arzan menghembuskan nafas panjang, kesabaran nya benar-benar di uji oleh gadis tengil sialan ini. "Istirahat lah, aku akan pergi bekerja." ujar Arzan pasrah.

"Hei...tuan Tarzan, jangan lupa belikan aku camilan jika kau pulang nanti."kata Jova namun tidak di tanggapi oleh Arzan.

Sepanjang perjalanan menuju kantor, Arzan terus mengumpat istri kecilnya itu. Aarav yang mendengar semua nya terus tertawa. "Hanya gadis itu yang berani memanggil mu Tarzan!" kata Aarav tertawa.

"Diam kau,...! Jika bukan karena malam itu, tidak mungkin aku menikahi gadis sialan itu." Arzan berkata dengan penuh penyesalan.

"Nikmati saja pernikahan mu, ku rasa gadis itu tidak terlalu buruk untuk menjadi istri mu."

Arzan memijar pelipis nya tak sakit, pria yang terkenal dingin dan arogant itu bisa mati ucap jika berhadapan dengan Jovata. Sedangkan Jovata, sejak kepergian ayah nya diri nya tidak terlalu bersedih. Gadis itu sudah biasa hidup seorang diri, karena sang ayah lebih memilih hidup bersama istri baru nya setelah ibu nya meninggal dunia.

Merasa bosan tinggal di mansion seorang diri, Jovata memutuskan untuk pergi dengan di antar oleh supir pribadi yang di sediakan oleh Arzan untuk mengantar ke mana pun gadis itu pergi. Jova memilih pergi ke bioskop seorang diri, menghabiskan waktu seharian dengan bermain di mall hingga lupa waktu.

"Nona, tuan menyuruh kita pulang." supir tersebut berkata dengan takut.

Ekspresi Jova berubah, "Tarzan itu memang tidak mengerti arti kesenangan!" kata nya kesal kemudian ikut pulang bersama dengan supir.

Setelah Jova sampai di mansion,Arzan sudah duduk sambil melipat tangan nya untuk menyidang gadis itu. "Di mana mata mu? apa kau tidak melihat jam?" tanya Arzan dengan suara keras nya.

"Baru jam delapan...!" jawab Jova dengan santai nya.

"Kau tidak ingin pergi kuliah tapi kau sendiri yang pergi keluyuran tidak jelas. Apa maksud mu?" sekali lagi Arzan bertanya dengan nada tinggi.

"Kau ini sungguh berisik. Apa kau lupa cara nya bersenang-senang? kenapa kau merepoti kesenangan ku?"

Arzan langsung mati ucap, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang mengahantam kaca bagian samping dari mansion Arzan. Semua orang terkejut termasuk Jovata. Gadis itu langsung meringkuk dengan wajah yang sudah pucat pasi dengan tubuh yang gemetar.

"Brengsek....!" umpat Arzan. Ketika lelaki itu hendak mengambil senjata api nya, Arzan malah melihat istri nya yang sedang ketakutan. "Jova...." panggil nya lirih lalu memeluk gadis itu.

"Aku takut,...aku takut....aku takut...." kata-kata itu terus keluar dari mulut Jova. Gadis itu masih trauma ketika melihat bekas tembakan di sekujur tubuh ayah nya. "Ayah...ayah ku mati tertembak." sekali lagi, hati Arzan luluh melihat gadis itu menahan ketakutan.

Arzan langsung menggendong istri nya, mengajak nya pergi ke kamar lalu menyuruh gadis itu untuk diam saja di kamar. "Jangan keluar sampai aku kembali. Ingat kata-kata ku, kali ini turuti omongan ku." ujar Arzan langsung di iyakan oleh Jova.

Pria itu kemudian keluar, menghampiri anak buah nya yang sedang menghajar seseorang yang sudah berani menembak mansion nya. "Bawa dia ke markas. Jangan sampai istri ku melihat ini semua." perintah Arzan kemudian mereka semua pergi ke markas.

Butuh waktu lima menit untuk mereka tiba di markas yang ada di belakang mansion dengan pagar yang menjulang tinggi dengan pintu besi yang tak sembarang orang bisa masuk di sana.

"Buat dia bicara...!" Perintah Arzan.

"Dia, adalah umpan yang di keluarkan oleh Alex untuk memancing kita. Harus kita apakan bajingan ini?" tanya anak buah Arzan.

Arzan menghampiri pria itu, mencengkram leher nya hingga membuat pria itu kesulitan untuk bernafas. "Katakan selamat tinggal untuk dunia mu yang terang ini..." kata Arzan dengan sorot kata tajam. Dengan beringas Arzan mencongkel ke dua bola mata pria itu hingga berlubang. Pemandangan seperti ini sudah biasa di lihat oleh anak buah Arzan. Pria itu menjerit keras, menahan kesakitan yang tiada obat nya. Namun Arzan belum puas akan semua itu. "Selesai kan sisa nya. Dan ingat, jangan sampai meninggalkan jejak." perintah Arzan kemudian pria itu pergi dari markas.

Sebelum pergi ke kamar istri nya, Arzan terlebih dahulu membersihkan darah yang menodai tangan dan pakaian nya. Arzan membuka pintu kamar Jova, melihat gadis itu sudah mulai tenang. "Apa kau sudah makan malam?" tanya Arzan perhatian.

"Aku sudah kenang, aku takut Arzan..." kata nya manggil nama suami nya dengan sempurna.

"Jangan takut, istirahat lah. Tidak akan ada yang berani menyakiti mu karna aku akan melindungi mu." ujar Arzan membuat hati Jova mulai tenang. "Ingat, jangan coba-coba pergi tanpa izin ku."

"Hmmm...aku mengerti...." sahut Jova menurut. Jika sedang seperti ini Arzan merasa senang karena Jova mau menuruti semua ucapan Arzan. Tapi, jika tidak ada hal seperti ini sudah tentu Jova akan membantah semua omongan Arzan.

"Tidur lah,...panggil aku jika kau butuh sesuatu." kata Arzan sebelum pria itu keluar dari kamar istri nya.

Ya, meski pun sudah menikah mereka memutuskan untuk pisah kamar. Di saat seperti ini, Jova mana bisa tidur. Gadis itu teringat ayah nya yang mati dengan penuh luka tembakan. "Siapa yang sudah menembak ayah...?" tanya nya dalam batin. Gadis itu mulai menangis, meski Jova terkenal dengan gadis ceria dan tengil namun hati dan pikiran nya rapuh. Hidup sebatang kara membuat gadis itu sangat pintar menutupi semua kesedihan juga masalah yang menimpa kehidupan nya.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

Aku mampir kak, smg berkenan mampir jg ke karyaku yg msh pemula..🙏

2022-07-31

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Semangat

2022-02-17

0

Kim Seok Bin🌟🌟

Kim Seok Bin🌟🌟

Baru mampir

2021-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 01.Tembakan
2 02.Tarzan
3 03.Bertengkar
4 04.Maafkan Aku
5 05.Terimakasih
6 06.Mengobrol
7 07.Jalan-Jalan
8 08.Tembakan Musuh
9 09.Kakak
10 10.Saudara Tiri
11 11.Cemburu
12 12.Arzan Marah
13 13.Aku Yakin
14 14.Penasaran
15 15.Camping
16 16.Aku Takut
17 17.Ke Dua
18 18. Ke Tiga
19 19.Kepastian
20 20.Jaga Bicara Mu!
21 21.Terimakasih
22 22.Terimakasih Bee
23 23.Marah
24 24.Merajuk
25 25.Tidak Bee
26 26.Cap
27 27.Hari Milik Arzan
28 28.Belum Jujur
29 29.Penasaran
30 30.Jova Tahu
31 31. Penculikan
32 32.Di Sekap
33 33.Jangan Percaya
34 34.Aku Yang Salah
35 35.Sama-Sama Keras Kepala
36 36.Terserah!
37 37.Maafkan Aku
38 38.Aku Minta Maaf Sayang
39 39.Hadiah
40 40.Kapan Kau Hadir?
41 41.Pergilah!
42 42.Titik Terang 1
43 43.Titik Terang 2
44 44.Cengeng
45 45.Mengintai
46 46.Lebih Gesit
47 47.Banyak Rahasia
48 48.Di Mana Arzan
49 49.Panik
50 50.Hamil
51 51.Mau Apa Kau?
52 52.Dasar Nakal
53 53.Aku Ingin
54 54.Maafkan Aku
55 55.Keluarlah
56 56.Jangan Bodoh Melvin
57 57.Ngidam Macam Apa Ini?
58 58.Cepatlah Lahir
59 59. Rencana
60 60.Jangan Bee
61 61.Cemburu
62 62.Mencelakai Jova
63 63.Menyiksa Anna
64 64.Bajingan
65 65. Anna Bangun!
66 66.Mau Apa Kau?
67 67.Siapa Perempuan Ini?
68 68.Melvin Pamit
69 69.Kenapa?
70 70.Tentu Saja Istri
71 71.Lihatlah
72 72.Visual
73 73.Jangan Di Pikirkan
74 74.Rencana Aira
75 75.Di Tipu
76 76.Tidak Ingin Jadi Janda
77 77.Melahirkan
78 78.Pengkhianat
79 79.Siapa?
80 80.Meminta Anak
81 81.Aku Mencintaimu
82 82.Pekerjaan Aira
83 83.Apa Ini?
84 84.Ayo Menikah
85 85.Jangan Bunuh Aku
86 86.Sama Saja
87 87.Masih Hidup
88 88.Kenapa?
89 89.Malam Pertama 1
90 90.Malam Pertama 2
91 91.Benar Tuh
92 92.Perasaan Arzan
93 93.Firasat terjadi
94 94.Istri ku Koma
95 95.Ingin Bersama
96 96.Diam Kau!
97 97.Paman?
98 98.Penembakan Lagi
99 99.Tentang Peluru
100 100.Misi Aileen
101 101.Panggil Aku Zen
102 102.Ambil Saja Keuntungannya
103 103.Boleh
104 104.Daddy Minta Maaf
105 105.Siapa Saja?
106 106.Memberitahu Arzan
107 107.Hanya Di Bayar
108 108.Daddy Minta Maaf
109 109.Bekerjasamalah
110 110.Menyebalkan
111 111.Kita Impas
112 112.Ayo Pulang
113 113.Tolong Aku
114 114.Membuka Mata
115 115.Aku Ingin Duduk
116 116.Tarzan Itu Daddy Mu
117 117.Aku Ingin Pulang
118 118.Lepaskan Aku
119 119.Jangan Dengarkan
120 120.Uh,Takut
121 121.Terimakasih
122 122.Jova Marah
123 123.Ayo Liburan
124 124. Kau Sudah Besar
125 125.Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
01.Tembakan
2
02.Tarzan
3
03.Bertengkar
4
04.Maafkan Aku
5
05.Terimakasih
6
06.Mengobrol
7
07.Jalan-Jalan
8
08.Tembakan Musuh
9
09.Kakak
10
10.Saudara Tiri
11
11.Cemburu
12
12.Arzan Marah
13
13.Aku Yakin
14
14.Penasaran
15
15.Camping
16
16.Aku Takut
17
17.Ke Dua
18
18. Ke Tiga
19
19.Kepastian
20
20.Jaga Bicara Mu!
21
21.Terimakasih
22
22.Terimakasih Bee
23
23.Marah
24
24.Merajuk
25
25.Tidak Bee
26
26.Cap
27
27.Hari Milik Arzan
28
28.Belum Jujur
29
29.Penasaran
30
30.Jova Tahu
31
31. Penculikan
32
32.Di Sekap
33
33.Jangan Percaya
34
34.Aku Yang Salah
35
35.Sama-Sama Keras Kepala
36
36.Terserah!
37
37.Maafkan Aku
38
38.Aku Minta Maaf Sayang
39
39.Hadiah
40
40.Kapan Kau Hadir?
41
41.Pergilah!
42
42.Titik Terang 1
43
43.Titik Terang 2
44
44.Cengeng
45
45.Mengintai
46
46.Lebih Gesit
47
47.Banyak Rahasia
48
48.Di Mana Arzan
49
49.Panik
50
50.Hamil
51
51.Mau Apa Kau?
52
52.Dasar Nakal
53
53.Aku Ingin
54
54.Maafkan Aku
55
55.Keluarlah
56
56.Jangan Bodoh Melvin
57
57.Ngidam Macam Apa Ini?
58
58.Cepatlah Lahir
59
59. Rencana
60
60.Jangan Bee
61
61.Cemburu
62
62.Mencelakai Jova
63
63.Menyiksa Anna
64
64.Bajingan
65
65. Anna Bangun!
66
66.Mau Apa Kau?
67
67.Siapa Perempuan Ini?
68
68.Melvin Pamit
69
69.Kenapa?
70
70.Tentu Saja Istri
71
71.Lihatlah
72
72.Visual
73
73.Jangan Di Pikirkan
74
74.Rencana Aira
75
75.Di Tipu
76
76.Tidak Ingin Jadi Janda
77
77.Melahirkan
78
78.Pengkhianat
79
79.Siapa?
80
80.Meminta Anak
81
81.Aku Mencintaimu
82
82.Pekerjaan Aira
83
83.Apa Ini?
84
84.Ayo Menikah
85
85.Jangan Bunuh Aku
86
86.Sama Saja
87
87.Masih Hidup
88
88.Kenapa?
89
89.Malam Pertama 1
90
90.Malam Pertama 2
91
91.Benar Tuh
92
92.Perasaan Arzan
93
93.Firasat terjadi
94
94.Istri ku Koma
95
95.Ingin Bersama
96
96.Diam Kau!
97
97.Paman?
98
98.Penembakan Lagi
99
99.Tentang Peluru
100
100.Misi Aileen
101
101.Panggil Aku Zen
102
102.Ambil Saja Keuntungannya
103
103.Boleh
104
104.Daddy Minta Maaf
105
105.Siapa Saja?
106
106.Memberitahu Arzan
107
107.Hanya Di Bayar
108
108.Daddy Minta Maaf
109
109.Bekerjasamalah
110
110.Menyebalkan
111
111.Kita Impas
112
112.Ayo Pulang
113
113.Tolong Aku
114
114.Membuka Mata
115
115.Aku Ingin Duduk
116
116.Tarzan Itu Daddy Mu
117
117.Aku Ingin Pulang
118
118.Lepaskan Aku
119
119.Jangan Dengarkan
120
120.Uh,Takut
121
121.Terimakasih
122
122.Jova Marah
123
123.Ayo Liburan
124
124. Kau Sudah Besar
125
125.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!