Bersamaan dengan murid yang masuk dan duduk di bangku bu Ustad pun ikut masuk dan duduk di bangku guru sebelum memulai pelajaran bu Ustad merapikan dulu buku-buku miliknya lalu memulai doanya.
"Assalamualaikum anak-anak sebelum mulai belajar mari baca doa dulu sebelum belajar!" perintah bu Ustad.
"Waalaikumsalam, Baik bu Ustad." Kata anak-anak santri serempak.
Nadia sebagai ketua kelas memimpin doa dan di ikuti oleh teman-temannya semua, dengan suara sedikit keras ruangan kelas di penuhun dengan suara anak-anak.
Seletah selesai baca doa dan menguncap sam ibu ustad menjawab salam santrinya dan segera memulai pelajaran, bersamaan dengan kelas lain pun juga sedang membaca doa sebelum belajar.
Semua murid mengikuti pelajaran dengan tekun dan tertib tanpa suara dan candaan karena ini sekolah madrasah yang menentukan masa depan untuk bekal akhira jadi semua pokus.
Kita Skip aja ya lagi belajar sih!
Sekitar pukul 17.00 wib sekolah telah bubar sebelumnya sudah membaca doa sesudah belajar dan memberi salam perpisahan pada guru untuk hari ini dan akan bertemu esoj hari kelas pun sudah kosong.
Di halaman sekolah ada Nadia yang sedang membuka kunci gembok sepedanya dan siap pulang kembali mengayuh sepedanya kembali melewati jalan yang sama, namun berbeda suasana.
Tadi saat berangkat jalannya menanjak membuat Nadia harus mengayuh dengan kekuatan ektra tapi kini pulang jalannya menurun akan lebih santai lagi untuk Nadia pulang, saat Nadia hendak menuntun sepedanya keluar sekolah Nadia melihat Kasih.
"Dek, kamu mau lagi nungguin siapa?" tanya Nadia.
"Lagi nungguin kakak," jawab Kasih.
Memang sudah lima menit Kasih berdiri di depan sekolah sedang menantikan Nadia untuk pulang bareng, tadinya Kasih ragu untuk menunggu takut Nadia sudah pulang duluan.
"Loh emang kamu, enggak pulang ke warung nemenin ibu?" tanya Nadia lagi.
"Enggak kak, aku ada tugas yang harus di kerjain dari sekolah, kalo nunggu ibu pulang takutnya keburu malam dan gak sempet ngerjain tugasnya deh," jawab Kasih lagi.
"Emang kamu gak bilang kalo ada tugas dari sekolah ke ibu! kan bisa tasnya di bawa ke warung dan ngerjain di sana!" kata Nadia lagi.
"Lupa kak, aku gak inget ada tugas jadinya gak bilang ibu dan gak bawa tas sekolah deh, cuma bawa tas madrasah, kalo kakak gak mau aku ikut pulang bareng ya ga Apa-apa sih, aku pulang dengan jalan kaki aja deh," ujar Kasih sedih.
Saat Kasih hendak beranjak dari tempatnya berdiri Nadia langsung menarik tasnya Kasih karena saat itu cuma itu yang bisa di raihnya.
"Eittsss tunggu dulu, siapa sih yang bilang kakak gak mau pulang bareng kamu, main nyelonong aja?" tanya Nadia menarik tas Kasih.
"Eehhh kakak, lagian kakak aku minta pulang bareng bukannya cepet di ajak pulang bareng malah di tanya mulu, kapan pulangnya!" kata Kasih ngambek.
"Yah kan kakak cuma tanya, masa gitu aja ngambek yaudah yuk naik, sini kakak boncengin!" kata Nadia menyuruh Kasih Naik sepeda.
"Asyikk nah gitu dong tuh baru namanya kakaknya Kasih yang baik hati," puji Kasih kegirangan.
"Hilih ngerayu kamunya aja tuh yang main ngambek aja, pegangan kakak mau jalan nih!" perintah Nadia lagi.
Kasih menuruti kata-kata Nadia untuk pegangan di pundaknya karena sepeda akan meluncur ke bawah menuju rumah mereka .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-06-25
1
❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ
mmpir lgi 🤗😘
2021-06-04
3