Bab 3

Setelah selesai sarapan pagi kedua putri ibu siap untuk berangkat kesekolah di hari pertama, ibu siap untuk mengantar kedua putrinya.

"Yuk udah siap untuk berangkat sekolah?" tanya ibu.

"Ibu mau anter kami sekolah! malu lah bu kan udah besar masa di antar mulu?" tanya Nadia ragu.

"Nadia mungkin sudah besar tapi Kasih, ini kan hari pertamanya masuk sekolah SD jadi ibu juga ingin tahu kelas dan bangkunya!" jawab ibu.

Nadia diem sejenak dan akhirnya mengerti maksudnya ibu dan mengijinkan ibu untuk mengantarkan mereka kesekolah walau sebenarnya Nadia malu takut di ledek teman-temannya.

"Ya udah deh ibu boleh anter kami, tapi cuma kali ini aja ya, kan Kasih bisa berangkat dan pulang bareng Nadia gak usah di anter ibu!" ujar Nadia.

"Iya saya satu minggu ya ibu anter Kasihnya, kalo sudah satu minggu baru ibu biarkan Kasih berangkat bareng Nadia," kata ibu meminta memohon.

"Hmm yaudah dehh iya satu minggu," kata Nadia berjalan keluar.

"Kenapa sih kak, kan ibu ingin antar aku bukan kakak, aku aja gak keberatan kok di antar sekolah ibu?" tanya Kasih.

"Malu lah dek masa udah SD masih di anterin juga emangnya kamu masih TK apa? gak maly di anterin ibu mulu, lagian kasihan lah ibu cape," jawab Nadia menjelaskan.

"Hmm iya sih!" seru Kasih singgat tanpa mau berdebat lagi dengan kakaknya.

Sementara kedua putrinya menunggu di depab ibu sedang sibuk mengunci pintu rumah dulu setelah memastikan semua aman dan sudah terkunci ibu pun siap berangkat mengantar kesekolah.

"Yuk kita berangkat kesekolah!" ajak ibu siap dengan motornya.

Semua sudah naik motor dan ibu melaju motornya dengan kecepatan sedang perlahan tapi pasti, sepanjang perjalanan semua hanya diem dan tak banyak bicara, tidak seperti dulu saat kecil Nadia akan bersenandung jika naik motor.

*****

Sampainya di sekolah ibu masuk ke halaman sekolah setelah memarkir motornya ibu mengikuti Kasih menuju kelasnya sedangkan Nadia langsung bergabung dengan teman sekelasnya.

"Ibu Nadia pamit ya mau masuk kelas dulu, nanti gak usah di jemput Nadia bisa pulang sendiri, assalamualaikum bu!" salam Nadia mencium tangan ibu.

"Waalaikumsalam, yakin gak mau di jrmput nanti?" tanya ibu memastikan.

"Iya bu Nadia pulang bareng Lusi Nanti!" jawab Nadia yakin.

"Yaudah Hati-hati ya sayang, saat pulang nanti," pesan ibu.

Nadia mengiyakan pesan ibu dan berlari gabung bersama temannyq, ibu lanjut ke kekas Kasih.

"Kasih beneran berani nanti kalo berangkat dan pulang bareng Kakak saja tanpa ibu antar jemput?" tanya ibu saat menuju kelas.

"Ya harus berani dong bu, kan Kasih sudah kelas satu sudah SD bukan TK lagi," jawab Kasih.

Ibu tersenyum mendengar uncapan Kasih, ada perasaan terharu dalam hatinya merasakab kedua putrinya yang begitu cepat tumbuh besar hingga sudah mau melepaskan tangannya ibu yang dulu mengandengnya saat mereka berjalan.

Tak terasa air mata menetes dari wajah ibu dan mengenai Kasih yang ada di sebelahnya.

"Ibu! kok menanggis? kenapa?" tanya Kasih terkejut.

"Ehh hmm tidak kok nak, ibu hanya terharu saja bangga gak nyangka putri ibu sudah menjadi besar ya, sudah SD saja," jawab ibu berbohong.

Di kelas Kasih saat bel masuk sudah berbunyi ibu masih menunggu di depan kelas karena ini hari pertama Kasih duduk di kelas satu Sd jadi ibu masih menemaninya sampai jam pulang sekolah berbunyi.

Seperti kata Nadia tadi ia tidak ingin di jemput itu artinya ibu langsung pulang setelah jam pelajaran Kasih selesai dan tak harus menjemput Nadia.

Pukul 10.00 wib kelas Kasih sudah bubar satu persatu murid keluar kelas dan menghampiri orangtuanya masing-masing.

"Kasih sini!" panggil ibu saat melihat Kasih yanf mencari ibu kesana kemari.

"Ibu!! tadi aku pikir ibu pulang gak jadi nungguin sampe pulang?" tanya Kasih.

"Enggak dong ibu pasti nungguin kamu, tapu kalo besok ibu gak nungguin berani gak? soalnya ibu harus bantu ayah jualan di ruko?" tanya ibu.

"Ya berani lah kan Kasih sudah besar, ibu bantu ayah aja gak usah khawatirin aku!" jawab Kasih yakin.

"Yaudah kalo giti besok ibu cuma anter aja yq, terus ibu jemput pas pulang sekolah, ingget kalo main dan jajan jangan sembarangan ya!" pesan ibu.

"Baik bu, Kasih akan inget pesan ibu selalu," ujar Kasih berjanji.

Ibu dan Kasih pun berjalan menuju parkiran sekolah, dan ibu segera menyalakan motornya dan siap pulang menuju rumah.

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇

𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇

semngattt ka

2021-10-26

3

👑ꪖꪶ 'ᠻꪖɀɀꪖ

👑ꪖꪶ 'ᠻꪖɀɀꪖ

mantap ❤️

2021-09-27

4

Maretha♚⃝҉𓆊

Maretha♚⃝҉𓆊

next kak

2021-08-12

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!