Sampainya ibu dan Kasih di rumah ibu segera berganti pakaian dan segera masaka terlebih dahulu lalu bersiap menuju tempat ayah sambil membawakan bekel makan siang.
"Kasih, Ibu mau masaka dulu yq, habis itu mau pergi ke warung bantuin ayah, kamu mau ikut ibu atau mau di rumah tunggu kakak pulang?" tanya ibu.
"Ikut aja deh bu, nunggu kakak pulang lama,takutnya aku bosen sendirian di rumah," jawab Kasih.
"Oh yaudah sebentar ya ibu mau masaka dulu untuk makan siang ayah," ujar ibu menuju dapur.
"Kasih bantuin ya bu!" kata Kasih menawarkan bantuan.
"Oke deh kalo begiti yuk, kita cepat takutnya ayah menunggu lama!" ajak ibu bergegas.
Hari memang sudah mulai siang setelah pulang dari sekolah tadi karena tadi pagi ibu menunggu di sekolah jadi ibu tidak sempat untuk masak lauk buat makan malam jadi ibu hanya masak lauk seadainya saja dengan di bantu Kasih yang sudah meranjak dewasa.
Sekitar satu setengah jam masakan ibu sudah mateng semua, ibu pun tanpa membuang waktu lagi segera membawa makanannya dengan mengunakan tempat yaitu rantang, Kasih menyiapkan minumnya di botol yang besar.
Sekitar pukul 11.30 wib ibu dan Kasih sudah berangkat meninggalkan rumah menuju ruko milil mereka yang baru, biasanya kalo ibu sampai di ruko ayah akan berangkay jualan keliling dengan motornya, karena pelangan ayah kebanyakan anak-anak jadi hanya dengan ini caranya.
Sampainya di ruko tempa ayah berada ibu segera memarkirkan motornya saat ibu sampai ada tiga pelangan yang sedang makan di ruko, dan terlihat ayah sedang merapikan jualannya di gerobak motornya.
"Assalamualaikum, Yah!" salam ibu dan Kasih bersamaan.
"Waalaikumsalam, eh Ibu sama Kasih sudah sampai kirain gak jadi kesini!" balas ayah masih sambil menggikat gerobaknya.
"Ya jadilah kesini masa enggak kan ini udah jadi tugas ibu, cuma maafin IBu tadi agak telat soalnya Ibu masak dulu sehabis nungguin Kasih sekolah ini kan hari pertama Kasih masuk SD!" kata ibu memberikan alasan.
"Ohh iya ya, Ayah sampe lupa hari ini Kasih sudah masuk SD sudah besar ya ternyata putri kecil Ayah gimana sayang sekolahnya senang gak?" tanya ayah kepada Kasih.
"Seneng kok, Yah banyak temen-temen baru ada juga beberapa temen dari TK dulu sih cuma Kasih belum dapet temen akrab jadinya masih sendirian," jawab Kasih.
"Alhamdulilah kalo Kasih seneng mah, kalo masalah temen ya sabar aja namanya juga baru masuk jadi wajar belum dapet temen, nanti juga lama-lama ada temen baru," kata ayah menasehati.
"Iya Ayah," uncap Kasih singkat.
"Ayah kita makan dulu yuk udah siang nih, mumpung nasi dan lauknya masih hanggat!" kata ibu mengajak.
"Oke sebentar Ayah cuci tangan dulu masih kotor nih tanggannya," kata ayah lalu pergi ke belakang.
Ibu menyiapkan makan untuk ayah di ruangan yang biasa di tempati ayah untuk menunggu pelangan tiba sambil mendengarkan musik satu ruangan seperti kamar.
Tak berapa lama ayah sudah kembali setelah habis cuci tanggan dari belakang, dan bersamaan ayah datang pelanggan yang tadi sedang makan berdiri dan ingin membayar makanan lalu pergi.
"Berapa semuanya pak?" tanya pelanggan A.
"Hmm tadi apa saja ya?" jawab ayah balik tanya.
"Mie ayam baksonya dua, terusnya baksonya satu, minumnya teh botol tiga sama kerupuknya tiga!" jawab pelanggan B.
"Mie ayam bakso dua Rp, 22.000 di tambah baksonya satu Rp, 10.000,- lalu teh botolnya tiga Rp, 12.000,- kerupuk tiga Rp, 6.000 jadi semuanya Rp, 50.000,- pas." Jawab ayah sambil menghitung di kalkulator.
"Ini pak uangnya," kata pelanggan A sambil menyerahkam uang lembaran seratus ribu rupiah
Ayah menerima uangnya dan mengambilkan kembaliannya lalu pelanggan pun pergi, ayah segera menghampiri ibu dan makan bersama.
"Ini kembalinya terima kasih," ujar ayah sopan.
"Iya sama-sama pak," kata pelanggan menerima uang kembalian.
Ayah merapikan meja makan terlebih dulu si belum ikut makan sama ibu, karena takut ada pelanggan lain dateng tapi meja masih berantakan nanti di kira jorok warung ayah.
Setelah merapikannya dan meja pun terlihat bersih ayah mulai makan siangnya, bersama keluarganya hanya kurang Nadia karena belun pulang sekolah, tapi kalo sudah pulang pun jarang ikut makan bersama karena semenjak punya ruko dan berjualan di pinggir pasar ayah dan ibu lebih sibuk di rukonya jarang pulang kerumah.
Mungkin kalo sudah waktunya nutup baru pulang Nadia sudah terbiasa makan sendirian di rumah semenjak ia duduk di kelas dua, ya beginilah jika kita ingin sukses harus ada sesuatu yang di korbankan, entah apapun itu termasuk waktu kebersamaan bersama keluarga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩMd Wulan🦜ᵇᵃˢᵉ
semngat
2021-10-26
3
👑ꪖꪶ 'ᠻꪖɀɀꪖ
arsy al fazza 😘
2021-09-27
4
Yukity
Hadir Thor
Salken ya...
Mampir di novelku ya
GADIS TIGA KARAKTER
2021-09-22
3