Uhhh..author kesel nich, sudah up sampai episode 8 tapi dari episode 3 kok belum direview juga ya sampe sekarang. Padahal sudah tiga hari yang lalu author update. Please semangatnya donk readers baik hati, biar author tetep bisa lanjutin ceritanya, tengkiuuuuu🙏🙏🙏
--------------------------------////////-------------------------------
Asisten Aris memasuki sebuah ruangan perawatan mewah dengan perangkat dan peralatan yang serba canggih. Dokter Tom dan rekannya masih terlihat sibuk memeriksa keadaan Mario, berbagai alat telah dipasang ke tubuh kekar pria tampan itu. Tubuhnya telah dibersihkan dan pakaiannya pun telah diganti, demikian juga bekas luka dan lebam di wajah maupun tubuh Mario semuanya sudah diobati.
“Sudahkah kami menyelidiki siapa wanita itu Ris” tanya Mario saat Aris berdiri disamping tempat tidurnya. Matanya masih terpejam, tapi dia sudah tahu kalau asisten Aris yang berdiri di dekatnya saat ini.
“Untuk data dirinya sudah tuan, namanya Gloria Anastasya Wihelmina, umur 22 tahun, dan sekarang bekerja di anak cabang perusahaan kita di sini, dia salah satu pegawai terbaik nona Anna, tapi mobil yang dia pakai terdaftar sebagai milik keluarga Wijaya, untuk alasan mengapa dia bisa bertemu tuan kemungkinan dia baru pulang dari desa tempat ibunya tinggal, itu informasi sementara yang sudah dihimpun tuan” jelas asisten Aris panjang lebar.
“Apa?, Wihelmina?, Wijaya? Apakah dia memang ada kaitannya dengan dua nama itu, atau hanya kebetulan saja Ris” tanya Mario dalam keterkejutannya saat asisten Aris menyebutkan dua nama dalam data diri Gloria.
“Untuk keluarga Wijaya, memang keluarga itu tuan, namun belum ada keterangan lengkap hubungannya dengan keluarga Wijaya” jawab asisten Aris, “Dan untuk nama Wihelmina, juga masih diselidiki, karena nona Gloria berasal dari desa kecil di pelosok, dia lahir dan dibesarkan disana, tinggal dikota X hanya untuk menempuh pendidikan dan bekerja, jadi belum diketahui apakah ada kaitannya atau tidak dengan keluarga Wihelmina tuan” imbuhnya lagi.
“Hmm, begitu ya, selidiki terus, bagaimana dengan mobilnya” tanya Mario masih dengan mata terpejam.
“Mobilnya “bersih” tuan, tidak ada yang mencurigakan, walaupun agak unik karena mobil mewah itu dipenuhi dengan buah-buahan dan sayur-sayuran” jawab assisten Aris yang sudah mendengar laporan anak buahnya tentang kondisi mobil Gloria. Bersih bukan dalam artian bersih dari kotoran, tetapi bersih dari alat penyadap atau pelacak lainnya.
“Tapi itu mobil Wijaya, agak aneh bukan Ris” masih Mario berbicara dengan terpejam, “Bagaimana para penculikku, apakah sudah ada titik terang” tanyanya lagi pada asisten Aris.
“Dalangnya masih belum diketahui tuan, tapi mereka yang melakukan penculikan hanyalah penjahat yang disewa, jadi masih belum bisa diketahui siapa yang menyewa mereka, sementara ini mereka dibiarkan bebas, agar bisa terus diawasi pergerakannya tuan” jelas asisten Aris lagi.
“Hmm, baiklah, lanjutkan penyelidikanmu,dan untuk wanita itu, sampaikan ucapan terima kasihku dan berikan imbalan untuknya, dia hampr terluka saat menyelamatkanku tadi” ucap Mario.
Asisten Aris mengerutkan keningnya, heran mendengar tuannya berterima kasih, demikian pula kedua dokter yang masih ada di ruangan itu. Tapi asisten Aris segera mengangguk, “Baik tuan, akan saya sampaikan kepadanya, sekarang dia sedang makan siang tuan” sahutnya. “Jika demikian saya permis dulu tuan, saya akan mengurus nona Gloria dulu” lanjutnya lagi sambil membungkukkan badannya.
“Ya, urus dengan baik dan berikan alasan yang masuk akal untuknya” sahut Mario.
“Baik tuan” sahut asisten Ari seraya melangkah keluar dari kamar perawatan itu.
Di ruang makan, Gloria baru saja menyelesaikan makan siangnya, dan saat dia meletakkan gelas jus orange yang diminumnya asisten Aris masuk ke ruang makan itu.
“Apakah anda sudah selesai nona Gloria” tanya asisten Aris.
“Sudah tuan Aris, terima kasih atas jamuannya, ini enak sekali” sahut Gloria malu-malu.
“Ah, syukurlah jika anda bisa menikmatinya Nona Gloria, mari kita berbicara di ruang tamu nona, sementara anak buahku menyiapkan mobilmu” ucap asisten Aris sambil tersenyum manis.
“Astaga, pria ini tampan sekali, senyumnya benar-benar mempesona” bisik Gloria dalam hati.
“Nona Gloria, mari silahkan lewat sini” ucap asisten Aris mengejutkan Gloria yang sedang terpesona melihat ketampanan pria dihadapannya ini. Seketika wajah Gloria memerah menahan malu, dia merutuki dirinya yang sempat terpesona tadi.
“Ba-Baiklah tuan Aris” sahut Gloria tergagap karena menahan malu.
Mereka melangkah menuju ruang tamu istana megah itu, lalu asisten Aris mempersilahkan Gloria duduk di salah satu sofa mewah di situ. Gloria kembali merasa kagum dengan interior istana itu, semua perabotan yang terpajang sudah bisa dipastikan sebagai barang-barang mewah.
“Bagaimana keadaan tuan Mario dan apakah dia sudah bisa menceritakan apa yang terjadi padanya” tanya Gloria untuk menutupi rasa malunya karena terkagum-kagum pada kemewahan istana itu. “Ternyata aku memang kampungan” kekehnya dalam hati.
Asisten Aris kembali tersenyum manis kepada Gloria, “Tuan Mario baik-baik saja nona, beliau hanya mengalami dehidrasi dan kelelahan saja, dan dia dirampok oleh para penjahat itu, mobil dan semua barang-barang berharga miliknya semua diambil” sahut asisten Aris.
“Dirampok?, tapi mengapa mereka masih mengejarnya dan tadi juga anda mengatakan nyawa kami terancam” tanya Gloria sambil mengerutkan keningnya.
“Ternyata nona ini tidak mudah dibohongi” batin asisten Aris, “Oh, itu karena mereka takut tuan Mario melaporkan mereka ke pihak berwajib, karena itu mereka mengejar tuan Mario dan ingin membunuhnya agar dia tidak bisa melaporkan mereka” jawabnya kepada Gloria.
“Kenapa mereka tidak langsung saja membunuhnya saat mereka merampoknya tuan, sepertinya ini aneh tuan” Gloria masih meragukan jawaban asisten Aris.
“Astaga, benar-benar jeli nona ini, aku harus bisa menenangkannya agar tidak berusaha menyelidiki lebih lanjut” batin asisten Aris, “Untuk sementara ini itu yang dikatakan tuan Mario nona, untuk motif lainnya kita akan serahkan kepada pihak yang berwajib untuk menyelidikinya, bukankah itu sudah menjadi tugas mereka nona” tekan asisten Aris kepada Gloria yang terlihat masih penasaran.
Golia menatap asisten Aris, lalu tersenyum “Ah, anda benar tuan, itu memang tugas pihak yang berwajib” sahutnya. “Terserahlah, apapun motifnya toh itu bukan urusan ku juga” batin Gloria.
“Betul sekali nona, oh iya nona, ini ada titipan tuan Mario, sebagai ucapan terima kasihnya karena nona sudah menolongnya, beliau masih belum bisa menemui nona sekarang” ucap asisten Aris sambil menyodorkan sebuah cek kepada Gloria.
Mata Gloria membulat melihat nominal dalam cek itu, jelas tertulis SERATUS JUTA. Namun sesaat kemudian dia tersenyum lagi, ”Tuan Aris, mohon jangan menilai pertolonganku dengan cara seperti ini, aku menolong tuan Mario tulus, tanpa mengharapkan imbalan, jamuan makan siang dan mobilku yang sudah dibersihkan itu saja sudah lebih dari cukup tuan” kata Gloria sambil mendorong kembali cek itu ke arah asisten Aris.
Asisten Aris tersentak mendengar jawaban Gloria, “Apa uangnya masih terlalu sedikit” batinnya.
“Jangan berpikir uang ini terlalu sedikit tuan Aris, uang ini bahkan lebih banyak dari gajiku selama satu tahun, tetapi saya benar-benar tidak bisa menerimanya tuan, sekalipun tuan menambah nominalnya, saya tetap tidak akan menerimanya, karena tidak semua kebaikan itu harus dibalas dengan nominal tuan” lanjut Gloria lagi saat melihat asisten Aris mengernyitkan keningnya atas penolakan Gloria.
Asisten Aris kembali terkejut sakaligus kagum dengan kata-kata Gloria, “Wanita unik yang luar biasa” batinnya. “Lalu bagaimana kami membalaskan kebaikan anda nona” sahutnya menatap kagum pada Gloria.
“Tak perlu memikirkan itu, tuan, ini sudah kewajiban kita sebagai sesama manusia, oh iya bagaimana mobil saya apakah sudah selesai tuan, saya harus segera mengembalikannya tuan, karena itu bukan mobil saya” sahut Gloria.
“Ah baiklah nona, jika demikian jangan segan menghubungi saya di nomor tadi jika anda memerlukan bantuan nona, apapun itu saya siap membantu anda” jawab asisten Aris. “Dan untuk mobil anda, sekarang sudah bersih dan sudah siap didepan nona” ucap asisten Aris yang kembali kagum pada kejujuran Gloria atas kepemilikan mobilnya.
“Baiklah tuan Aris, jika demikian saya pamit dulu untuk melanjutkan perjalanan saya, mohon sampaikan salam hormatku untuk tuan Mario,semoga beliau cepat pulih, dan terima kasih banyak atas jamuan makan siang serta membersihkan mobilku tuan” ucap Gloria seraya berdiri dan sedikit membungngkukkan badannya pada asisten Aris.
“Baiklah nona Gloria, akan saya sampaikan salam anda, dan sekali lagi terima kasih banyak atas pertolongannya” sahut asisten Aris seraya berdiri juga membungkukkan badanya sedikit, “Mari nona, lewat sini” ucapnya mempersilahkan Gloria menuju tempat mobilnya terparkir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments