*Hai, ini novel perdana author ya, mohon maaf klo masih banyak typo, maklum masih belajar.
Cerita ini murni dari imajinasi author, semoga bisa menambah koleksi bacaan paea readers yang baik hati.
mohon like, vote n komen yang bijak ya😊😊😊
arigato, tengkiyu🙏🙏🙏*
------------------------------////////////-------------------------------
Disebuah gudang tua yang terletak cukup jauh dari jalan raya dan tertutup oleh semak belukar, terlihat seorang pria muda terkapar dilantai. Wajah tampannya dipenuhi dengan warna biru lebam bekas pukulan serta darah kering disudut bibirnya. Kedua tangan dan kedua kakinya terikat erat, sehingga dia kesulitan untuk mengambil posisi duduk sekalipun.
"Hmpfff...hmpfff" gumamnya tak jelas, karena mulutnya ditutup dengan lakban, sehingga tak satu katapun bisa diucapkannya. Matanya tajam memandang ke sekelilingnya, dan nampaklah beberapa orang pria tinggi besar dengan senjata lengkap memandangnya dengan tatapan mengerikan.
Tiba-tiba masuklah seorang laki-laki berperawakan tinggi besar dengan bekas luka memanjang menghiasi wajahnya. Dia tersenyum sinis memandang pria yang terikat itu "ah tuan muda yang tampan, sayang sekali wajah tampanmu harus diberi warna seperti ini, mereka memang tak bisa dipercaya, padahal aku sudah menyuruh mereka tidak merusak wajahmu, heee" kekehnya sinis sambil mengangkat wajah pria itu dengan jari telunjuknya.
"Hmpffff...hmpfff...." gumam pria yang disebut tuan muda itu tak jelas, matanya memerah penuh amarah. Kemeja putihnya sudah tak berbentuk lagi, robek dimana mana, kotor dan dipenuhi bercak darah.
"Oh, kamu mau berbicara tuan Mario yang terhormat?" tanya pria dengan bekas luka itu lagi, "tp aku sedang malas mendengar suaramu, yang aku pastikan hanya dipenuhi sumpah serapah dan ancaman tak berguna, aku lebih suka mendengarmu bersenandung seperti itu saja" kekehnya sambil mengeluarkan r*k*k dari saku celananya.
Salah seorang penjaga yang berdiri disitu segara memantik api dan menyalakan r*k*k tersebut. Dia menghisapnya, lalu menghembuskan asap beracun dari mulutnya membentuk bulatan bulatan kecil. "Bahkan sebenarnya, aku sudah malas melihatmu, rasanya aku ingin menghabisimu sekarang juga, daripada membuang tenaga anak buahku untuk terus menjagamu" lanjutnya lagi " tapi sayangnya, mereka tak mengijinkan aku melakukannya, mereka masih ingin melihat wajahmu dan mengakhiri hidupmu secara langsung, jadi bersabarlah menanti ajalmu" lanjutnya masih dengan nada sinis dan dalam.
"Roy, pastikan tempat ini bersih, jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati tempat ini, jiika kamu melihat ada yang mendekat, habisi saja" imbuhnya lagi pada penjaga yang menyalakan r*k*knya tadi.
"Siap bos" sahut pria itu sambil menundukkan sedikit kepalanya. Lalu dia menunjuk 2 orang penjaga lainnya dan memberikan kode dengan telunjuknya. Kedua penjaga yang memahami maksud Roy, langsung keluar dan menyisiri area sekitar pondok itu.
" Jagalah tuan muda ini, jangan memukulnya lagi, aku tak mau dia mati sebelum mereka mentransfer uang pembayarannya, karena jika mereka ingkar kita masih bisa menjual tuan muda ini kepada keluarganya, tentu dengan harga yang fantastis, haaa" tawa sanf bos mengelegar di gudang tua itu. " Aku akan keluar dulu, memastikan mereka tidak ingkar, dan apa tang mereka inginkan selanjutnya, ingat jangan biarkan seorang pun mendekat ke sini tanpa perintah dariku" kecamnya seraya melangkah pergi. Namun sebelum dia keluar dari pintu gudang itu dia berbalik dan mengarahkan pandangannya pada Mario " lebih baik kamu nikmati sisa hidupmu yang mungkin tak sampai beberapa hari lagi, daripada mengeluarkan sumpah serapah tak jelasmu itu" sinisnya seraya melangkah keluar dari gudang itu.
Mario menggumam lagi dengan marah, tangannya yang terikat mengepal hingga memucat dibalik punggungnya. Sungguh, dia tak menyangka akan terjebak dalam situasi seperti ini.
Flashback
"Aris, aku akan berangkat dengan pesawat komersil sendiri saja, kamu tetaplah di kantor pusat untuk menyelesaikan pekerjaanmu" ucap pria muda berumur 28 tahun yang tampan dengan wajah blasteran yang membuatnya semakin menawan. Mario Rodrigo, pria muda nan menawan, namun berwajah dingin dan sangat jarang tersenyum. Pria muda super tajir, dengan beberapa perusahaan besar yang dipimpinnya, yang sudah merambah hampir diseluruh benua. Belum lagi hasil yang dia peroleh dari dunia bawah yang tak terdeteksi oleh orang banyak, sehingga menambah pundi pundi hartanya yang tak akan habis dipakai bahkan sampai tujuh turunan sekalipun.
"Baik, tuan Mario, tapi mengapa tuan ingin memakai pesawat komersil dan tidak menggunakan jet pribadi anda tuan" tanya pria muda lainnya yang dipanggilnya Aris tadi. Aris adalah sang asisten pribadi Mario, umurnya masih 25 tahun, namun dia sangat cerdas dan cekatan. Sehingga dia dipercaya oleh Mario sebagai tangan kanan sang tuan muda. Aris, pria muda dengan perawakan proposional dengan wajah tampan yang tak kalah dingin dari tuannya itu, menatap Mario dengan kening sedikit berkerut.
"Aku hanya ingin menikmati perjalanan ditengah keramaian saja, bosan rasanya memandang wajahmu terus setiap kali mataku terbuka" kekeh Mario. " Lagipula aku hanya dua hari saja disana, hanya memastikan proyek itu berjalan sebagaimana mestinya, aku mendengar ada tikus kecil yang sedang mencoba mengigit disana, jadi mungkin aku perlu sedikit bermain juga" imbuhnya dengan wajah yang berubah menjadi dingin lagi.
" Baiklah kalau itu yang tuan inginkan, pesawat dengan kelas bisnis akan berangkat pukul 20.00 nanti tuan, disana anda akan dijemput langsung oleh direktur Anna yang akan membawa anda ke hotel anda" sahut Aris pasrah.
"Ah, Anna, ya lama aku tak berjumpa dengannya, sekaligus saja aku lihat kinerjanya sekarang" ucap Mario lagi.
Tepat pukul 8 malam pesawat komersil yang ditumpangi Mario lepas landas dengan sempurna, Mario duduk dikursi kelas bisnis dengan santai, dia mulai memejamkan matanya, tak perduli banyak pasang mata para wanita yang menatapnya nyaris tak berkedip. Bahkan beberapa pramugari yang lewat berlenggang lenggok berusaha menarik perhatian pria tampan itu. Namun, Mario tetap asyik dengan dirinya sendiri dan tak perduli dengan sekitarnya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, pesawat itu mendarat dengan sempurna. Mario membuka matanya dan segera melangkah keluar dari pesawat, para pramugari berbaris rapi dengan memasang senyum terbaiknya, bahkan beberapa diantaranya memberikan kerlingan manja pada Mario. Namun lagi lagi mereka harus menarik napas saat sang tuan muda melangkah melewati mereka bahkan tanpa melirik sedikitpun.
Saat turun dia merasakan cuaca yang cukup dingin, sehingga dia melangkahkan kaki sedikit tergesa menuju ke toilet pria, untuk segera menuntaskan keinginan bagian bawah tubuhnya.Karena tergesa gesa dia sampai tak menyadari ada beberapa orang yang mengikutinya hingga masuk ke dalam toilet pria. Sebagian dari orang ini berjaga diluar dengan gaya santai agar tak mencurigakan, dan dua orang turut masuk kedalam toilet. Saat Mario keluar dari bilik toiletnya sebuah sapu tangan langsung membekap mulutnya dan tanpa sempat memberikan perlawanan, Mario langsung tak sadarkan diri.
Saat Mario membuka matanya, dia berusaha memberontak, namun apalah daya, dia dikerumuni oleh beberapa pria tunggi besar yang berwajah sangar. Mereka langsung menghajarnya habis habisan karena melakukan perlawanan, hingga akhirnya Mario kembali tak sadarkan diri, dengan kondisi tubuh babak belur.
Flasback end
Dan disinilah Mario terkapar akhirnya, dengan mulut di lakban dan kaki serta tangannya yang terikat kuat. Dia berusaha mengingat wajah orang orang yang diliharnya dalam gudang itu. Dan dia baru tersadar bahwa wajah pria yang disebut bos oleh para penjaga itu adalah salah satu pria dalam foto yang dikirim oleh mata matanya. Musuh yang dianggapnya sebagai "tikus kecil".
Pria tinggi besar yang dipanggil bos oleh para penjaga melangkahkan kakinya melewati jalan setapak kecil yang tertutup semak. Jika sepintas lewat orang tak akan menyadari keberadaan jalan itu. Lalu dia menuju mobil ranger yang terletak di pinggir jalan raya. Beberapa kendaraan yang melewatiya, tak menghiraukannya. Jalan raya itu tak terlalu ramai, karena hanya merupakan jalan lintas dari beberapa desa menuju ke kota.
Sementara Aris yang menerima laporan dari Anna bahwa tuan muda Mario Rodrigo menghilang di bandara, terlihat sangat panik. Dia menghubungi anak buahnya di dunia bawah, agar segera melacak keberadaan Mario,. Semua anak buah dikerahkan untuk mencari tahu, bahkan jet pribadi Mario pun digunakan untuk segera membawa beberapa orang terbaik anggto dunia bawah milik Mario.
Aris sendiri seperti biasa tidak akan bergerak kemana mana, dia sudah mendapat mandat langsung dari Mario, jika keadaan seperti ini terjadi, dia harus bertahan di kantor pusat untuk menhhandle semya pekerjaan sekaligus meredam berbagai berita yang busa menyebabkan goyahnya perusahaan. Karena jika menghilangnya sang tuan muda diketahui umum maka akan ada banyak musuh yang berusaha membuat kekacauan dengan berbagai cara licik untuk memanfaatkan keadaan yang ada. Hal inilah yang menyebabkan berita hilangnya tuan muda harus disembunyikan, dan Aris harus memastikan perusahaan tetap berjalan normal.
Namun, bukan berarti dia bisa berpangku tangan dalam mencari tuan mudanya, dia adalah orang yang paling sibuk berkoordinasi dengan banyak pihak untuk melacak keberadaan tuan mudanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Asri Devi
Gapapa thor, namanya juga pemula.
Yg penting ttp semangat berkarya 🤗
2021-06-16
0