Adrian Wijaya mendengus kesal, saat pgonselnya terus berbunyi dan membuat nya merasa terganggu. Dia melepaskan wanita ***** yang sedang duduk dipangkuannya dan sedang asyik bercum*u dengannya. Lalu berdiri dan mengambil phonselnya yang tergeletak diatas tumpukan berkas di meja kebesarannya. Dia menarik nafas sejenak, menurunkan libid*nya yang sudah naik, kemudian melihat phonselnya. " Mommy" gumamnya sambil melirik gadis yang tampam memberengut kesal. "Kumohon diam dan tenanglah sebentar honey, aku tak mau membuat masalah dengan mommy" ucap Adrian sambil mengecup bibir wanita itu sekilas, lalu melangkah menuju jendela kaca sambil menekan tombol hijau di phonselnya.
"Hallo mom, ada apa aku sangat sibuk sekarang"
".............."
"Tidak mom, aku benar benar sibuk dengan pekerjaanku, jangan menuduhku sembarangan" sahut Adrian sambil melirik ke arah Jane, wanita ***** yang bercumbu dengannya tadi. Jane melangkah mendekati Adrian dengan kemeja yang hampir terbuka sehingga dua gunung kembarnya terekspos separoh dan semakin menggoda mata Adrian.
".............."
"Untuk apa mom, memang ada acara apa" sahut Adrian sambil berusaha menekan suaranya untuk menaha gejolak dalam tubuhnya, karena Jane sedang memeluknya sambil menggesek tubuhnya di belakang punggung Adrian.
".............."
"Ah mom, aku tak sudi dan itu bukan urusanku, sudah kukatakan berkali kali jangan memaksaku terus, aku tak suka gadis kampung itu" ketusnya kesal saat mendengar ucapan mommynya.
".............."
"Hah, baiklah mom, tapi aku pastikan ini tak akan mengubah apapun" ucapnya pasrah pada ancaman sang mommy, lalu memutuskan sambungan teleponnya, karena dia sudah benar benar tak tahan terhadap godaan Jane yang berulah di punggung kekarnya, sambil melepaskan kancing kemwja Adrian.
Adrian berbalik dan langsung meraup dan melu*mat bib*r Jane, tangannya juga tak bisa tinggal diam. Dia mulai menggerayangi tub*uh seksi kekasihnya itu, dan setelah mengunci pintu ruangan ceo itu dengan remote control, Adrian dan Jane melanjutkan aksi panasnya untuk meraih surga dunia mereka.
Di sebuah mansion mewah terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang bersemangat, dia beberapa kali menekan sebuah kontak di phonselnya namun masih belum tersambung. Hingga pada kalu kelima barulah phonsel itu tersambung
".............."
"Hallo nak, ah sibuk apa kamu, jangan jangan ja*l*ng itu yang menyebabkanmu sibuk, tak biasanya kamu mengabaikan mommymy ini"
".............."
" Ya, ya, baiklah mom percaya padamu, besok malam pulanglah ke mansion"
".............."
"Gloria akan datang untuk mengantar mobil, dan mamah sudah mempersiapkan makan malam untuknya, kamu harus datang menemuinya dan menemaninya"
".............."
" Kamu pulang atau mommy akan mengubah isi wasiat nanti, lebih baik mommy dan daddy mewariskan semuanya untuk Gloria daripada membiarkannya jatuh ke tangan ja*l*ngmu itu, karena pasti akan habis dalam sekejap oleh perempuan tak tahu malu itu" sahut mommy dengan sedikit emosi.
".............."
Lalu sambungan telepon itupun tertputus, Mommy Alea menghembuskan nafasnya kasar.
Dia benar benar tak habis pikir deng putra semara wayangnya Adrian Wijaya, yang begitu cerdas dan pintar dalam mengelola perusahaan, tapi dengan begitu mudahnya ditipu oleh seorang wanita ular seperti Jane. Sudah berulangkali dia memperingatkan anaknya itu, bahkan memberikan berbagai bukti kebusukan Jane, tapi selalu tak dihiraukannya. Berbagai alasan licik yang disampaikan oleh Jane selalu diterima oleh otak cerdas putranya itu. Hal inilah yang menyebabkan mommy Alea sangat muak dengan Jane sekaligus kesal dengan putranya juga.
Mommy Alea kembali menghembuskan nafasnya pelan, hah, dia begitu ingin mengambil Gloria menjadi menantunya, karena dia sudah jatuh cinta dengan gadis itu saat pertama kali bertemu dengan putri sahabatnya itu. Bahkan pada saat itu Gloria masih berumur 16 belas tahun. Saat itu dia datang bersama suaminya untuk melayat saat sahabatnya yang adalah ibu dari Gloria kehilangan suaminya akibat kecelakaan. Dan saat dia melihat ketegaran Gloria yang masih belia, serta sikap ramah dan sopan santunnya membuat mommy Alea begitu ingin menjadikan Gloria sebagai putrinya.
Saat melihat putranya Adrian, yang terjebak dengan wanita ular bernama Jane beberapa tahun lalu, membuat mommy Alea semakin bersemangat mengambil Gloria menjadi putrinya dengan menjadikannya istri dari Adrian. Namun sayangnya dia belum menemukan cara yang tepat untuk menyatukan Gloria dan Adrian.
Hingga 4 tahun yang lalu ibu Gloria sakit dan mengalami gagal ginjal, menyebabkan dia harus menjalani beberapa kali cuci darah dan akhirnya dokter memutuskan ibu Gloria harus melakukan transplantasi ginjal.
Flashback
Gloria yang saat itu masih duduk dibangku SMU benar benar panik. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya, karena untuk meneruskan pengobatan ibunya mulai dari operasi hingga perawatannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pihak rumah sakit meminta Gloria menyediakan dana sekitar 500 juta, yang membuat Gloria langsung terduduk lemas.
Jangankan 500 juta, satu juta saja dia tak punya. Biaya pengobatan ibunya selama ini saja berasal dari asuransi kesehatan dan bantuan masyarakat yang baik hati di desanya. Ingin dia menjual semua harta benda milik orang tuanya, tapi dia tahu itu tak akan mudah karena mereka berada di desa yang kecil, jauh dari perkotaan, dengan perekonomian masyarakat yang rata rata hidup sederhana. Gloria benar benar putus asa, dia tidak tahu apa yang harus diperbuatnya, sementara dia harus bisa mengobati ibunya, satu satunya keluarga yang dia miliki.
Saat itulah mommy Alea datang menjenguk sahabatnya, dan saat dia lewat tanpa sengaja dia mendengar penjelasan dari bagian administrasi rumah sakit kepada Gloria. Dia melihat Gloria yang terduduk lemas tak berdaya dengan air mata memenuhi wajahnya. Tanpa banyak komentar, mommy Alea langsung menghampiri bagian administrasi dan menyerahkan black card miliknya untuk menyelesaikan administrasi ibu Gloria. Setelah selesai, barulah dia menghampiri Gloria dan memeluknya. Gadis itu masih terdiam, tak tahu harus mengucapkan apa dan berbuat apa, saat wanita yang dikenalnya sebagai sehabat ibunya itu dengan begitu mudah mengeluarkan uang sebanyak itu untuk pengobatan ibunya.
"Tante....." hanya itu kata yang keluar dengan bergetar dari bibir Gloria, dia tak tahu harus berkata apa, rasanya ucapan terima kasihpun tak akan cukup untuk mewakili perasaan hatinya saat ini.
Mommy Alea memeluk Gloria " sudahlah nak, jangan kau pikirkan masalah biaya, mommy akan membantumu, berapa pun itu, sekarang fokuslah untuk mendampingi ibumu, hanya kamu sumber kekuatannya, semangatilah dia agar mau berjuang untuk sembuh" bisik mommy Alea sambil mengusap punggung Gloria. " Jika kamu lemah begini maka ibumu juga akan kehilangan semangatnya untuk pulih, maka semua pengobatan hanya akan sia sia saja, dan mulai sekarang panggillah aku mommy karena aku telah menganggapmu sebagai anakku juga" lanjut mommy Alea sambil tersenyum menghibur dan menguatkan Gloria.
Sungguh saat itu mommy Alea merasa sangat sedih melihat kondisi Gloria yang pucat pasi, dengan badan kurus dan tak terawat sama sekali. Gloria bahkan terlihat lebih rapuh dibanding saat dia kehilangan ayahnya, mungkin karena dia harus menjalani ini sendirian dan tak ada seorangpun yang menguatkannya.
Glorua hidup di rumah sakit ini dan hanya menikmati makanan dan minuman seadanya yang diberikan orang untuknya. Dia pun tak bisa pulang ke desanya karena jarak yang cukup jauh dari kota tempat rumah sakit ibunya dirawat. Perlu waktu setidaknya 4 jam untuknya baru tiba di desanya, kalau harus bolak balik dia memerlukan waktu setidaknya 8 jam. Belum lagi dia harus mengurus rumah dan menunggu kendaraan yang bisa membawanya dari dan kembali ke kota itu. Karena itulah Gloria lebih memilih bertahan di rumah sakit untuk menjaga ibunya.
Tak jarang Gloria membantu petugas di rumah sakit, seperti cleaning service dan pengantar makanan, dia juga sering membantu menjaga pasien lain yang kamarnya berdekatan dengan ibunya jika keluarga pasien tersebut harus keluar. Sikap ringan tangan, keramahan dan ketulusannya membuat banyak orang tak segan segan membantunya, mulai dari memberinya makanan bahkan membelikannya pakaian ganti. Hal inilah yang menyebabkan selama 1 minggu Gloria berada di rumah sakit ini dia tidak pernah sampai kelaparan.
Hingga di hari yang ke delapan dia berada dirumah sakit ini dan dokter memvonis ginjal ibunya sudah tidak berfungsi lagi. Dan jika ingin menyelamatkan ibunya maka harus dilakukan tranplantasi ginjal. Untunglah pada saat dia benar benar terpuruk mommy Alea datang ke rumah sakit tersebut.
Mommy Alea baru mengetahui sahabatnya itu dirawat di rumah sakit karena dia tak sengaja melihat ibu Gloria terbaring di salah satu ruang rawat inap, saat itu mommy Alea sedang menjenguk art di mansionnya yang juga di rawat inap di rumah sakit tersebut. Dan pagi ini betapa terkejutnya mommy Alea yang mau membezuk sahabatnya itu tapi terhenti saat melihat Gloria yang terduduk lemas didepan ruang administrasi rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments