Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima puluh menit dalam diam, tiba-tiba pria di phonselnya berbicara lagi, “Sekitar lima menit lagi anda akan bertemu dengan mobil anak buah saya nona, tidak perlu berhenti, cukup berikan tanda dim 3 kali dan mereka akan mendampingi anda menuju ke lokasi kami.
“Baiklah” desah Gloria, sungguh dia tidak tahu situasi apa yang dihadapinya ini, dan orang-orang seperti apa yang sedang berhubungan dengannya saat ini. Dia benar-benar tidak tahu apa masalah mereka, dia hanya berharap bisa menyelamatkan nyawa pria disampingnya ini yang masih belum sadarkan diri.
Lima menit kemudian di kejauhan terlihat olehnya iring-iringan empat buah mobil hitam, “Apakah itu mereka” tanyanya pada pria di phonselnya.
“Betul nona, tolong berikan kode pada mereka dan jangan berhenti” sahut pria itu.
Gloria memberikan dim tiga kali, dan tetap melajukan mobilnya, diliriknya keempat mobil itu segera berbalik arah dibelakangnya. Dua mobil melesat cepat dan mengambil posisi didepan mobil Gloria, sementara dua mobil lainnya tetap membuntuti dibelakang mobil Gloria.
“Baiklah nona silahkan mengikuti arahan mobil anak buahku ke lokasi kami, kita akan bertemu disana nanti” ujar pria di phonsel Gloria. Dan gloria melihat sambungan teleponnya sudah terputus.
Gloria sedikit merasa lega, setidaknya sekarang dia sudah bersama-sama dengan orang-orang yang mengenal pria disampingnya ini. Walaupun dia masih merasa khawatir terhadap pria itu yang sama sekali tidak bergerak sedari tadi, sekilas dia menekan jarinya di nadi pria itu untuk memastikan pria itu masih hidup atau sudah mati.
“Aku masih hidup nona” sahut pria itu lemah.
Gloria terkejut mendengar suara pria itu, karena pria itu masih memejamkan matanya, dan Gloria belum sempat menyentuhnya, dia sudah tahu apa yang akan Gloria lakukan.
“Syukurlah kalau anda masih hidup tuan, dan terima kasih anda sudah menolongku tadi” ucap Gloria tulus, saat dia mengingat jika pria itu telah menjatuhkan salah satu pria sangar tadi yang ingi menyerang Gloria dari belakang punggungnya saat Gloria lengah.
“Hemm..” Gumam pria itu pelan, tetap dengan mata terpejam.
Setelah menempuh perjalanan sekitar lima puluh menit, iring-iringan mobil mereka memasuki wilayah kota X. Tetapi mobil didepan Gloria malah mengambil jalur luar kota X, membuat Gloria terpaksa mengikutinya, padahal dia berpikir mereka akan menuju rumah sakit di kota itu.
Tapi dia tetap mengikuti mobil didepannya tanpa banyak tanya. Dua puluh menit kemudian, mobil didepan Gloria mengurangi kecepatannya dan perlahan membelokkan mobilnya ke sebuah gerbang yang sangat mewah.
Gloria berdecak kagum melihatnya, dan dia terus mengikuti mobil didepannya masuk ke dalam gerbang itu. Saat sudah melewati dua pos penjagaan perlahan terlihatlah sebuah istana super megah didepan mata Gloria, membuatnya kembali berdecak kagum.
Dan saat mobil didepannya berhenti, Gloriapun menghentikan mobilnya dan segera membuka kunci pintu disamping pria yang terluka itu secara otomatis. Gloria juga melihat berpuluh pria berjas dan berkacamata hitam segera menuju ke arah mobilnya dan membawa brankar bersama dengan dua orang pria berjas putih yang Gloria yakini sebagai dokter.
“Angkat tuan muda Mario dan cepat bawa ke ruang perawatan, dokter Tom, segera tangani tuan muda” perintah seorang pria tampan berjas biru kepada salah satu dokter itu.
“Baik asisten Aris” sahut dokter Tom, dan segera membawa pria yang terluka itu masuk kedalam istana megah itu.
Gloria turun dari mobilnya dan belum sempat dia melihat pria yang terluka itu sudah dibawa masuk ke dalam. “Semoga dia baik-baik saja” desinya pelan.
“Nona, terima kasih atas bantuan anda, perkenalkan saya Aris, asisten pria yang anda tolong tadi, saya tidak tahu bagaimana anda bertemu tuan Mario, tapi saya sangat berterima kasih atas pertolongan anda nona.....” ucap Aris sambil sedikit membungkukan badannya pada Gloria.
“Gloria, nama saya Gloria tuan, tidak perlu sungkan tuan Aris, saya hanya tidak sengaja lewat saat melihat tuan Mario di pinggir jalan tadi tuan” sahut Gloria sambil sedikit membungkukkan badannya juga ke arah asisten Aris. “Bukankah sudah sewajarnya sebagai sesama manusia kita saling tolong menolong tuan, jadi tak perlu sungkan. Baiklah, karena tuan Mario sudah tiba disini, saya permisi akan melanjutkan perjalanan saya tuan” lanjut Gloria, seraya pamit ingin kembali ke mobilnya.
“Mohon mampirlah sejenak untuk beristirahat di dalam nona, kami akan menjamu anda untuk makan siang walaupun waktunya sudah lewat, dan ijinkan anak buah kami membersihkan mobil nona dari noda darah yang berceceran di mobil anda nona” sahut asisten Aris sambil melirik mobil Gloria.
Gloria baru sadar kalau jok mobilnya dipenuhi bercak darah, dia lalu teringat pada Adrian, dia yakin pria itu akan semakin mencaci maki dirinya jika melihat kondisi mobilnya seperti ini.
“Ah, tidak perlu tuan Aris sampai membersihkan mobil saya, biar nanti saya bersihkan sendiri, dan terima kasih untuk tawaran jamuan makan siangnya tuan, tapi mohon maaf saya benar-benar harus segera melanjutkan perjalanan saya” ucap Gloria sambil melirik jam di pergelangan tangannya, dilihatnya waktu telah menunjukkan pukul dua siang, dia khawatir tidak sempat mencuci mobilnya dan akan menyebabkan amukan Adrian lagi padanya.
“Mohon maafkan saya nona, jika saya sedikit memaksa nona, saya tidak bisa membiarkan nona pergi tanpa menjamu nona dulu, tuan Mario bisa saja memecat saya jika saya tidak menjamu nona, dan mobil anda akan bersih seperti semula dalam waktu satu jam lagi nona, saya mohon kerja sama anda nona” sahut asisten Aris lagi.
“Hufff, baiklah jika anda memaksa tuan” sahut Gloria pasrah, pikirnya semoga saja mereka benar-benar membersihkan mobilnya dalam satu jam, karena kalaupun dia ke pencucian mobil belum tentu selesai dalam waktu satu jam.
“Terima kasih nona atas kerjasama anda, silahkan masuk nona, mobil anda akan diurus oleh anak buah kami” sahut asisten Aris sambil mengulurkan tangannya mempersilahkan Gloria masuk ke dalam istana megah itu.
Saat Gloria melangkah masuk, asisten Aris memberikan kode pada barisan pria berjas hitam didekatnya dan merekapun menggangguk mengerti, dan segera bergerak ke arah mobil Gloria.
Tanpa Gloria ketahui, tujuan utama asisten Aris menahannya adalah untuk memindai mobilnya dari alat pelacak yang mungkin ada di mobilnya dan menghapus semua jejak keberadaan Mario dimobil itu hingga benar-benar bersih. Mereka juga meletakkan alat pelacak di mobil Gloria, untuk memastikan apakah Gloria benar-benar orang yang tidak tahu apa-apa tentang Mario, atau justru mata-mata yang dikirim untuk memata-matai kediaman Mario.
Ya, pria yang ditolong oleh Gloria adalah tuan muda Mario Rodrigo, pemilik sekaligus CEO perusahaan besar RODRIGO COMPANY. Pria yang sempat menghilang dua hari yang lalu dan diculik saat baru tiba di kota X. Entah bagaimana dia brhasil melarikan diri dari para penculiknya, dan berakhir bertemu dengan Gloria.
Sementara Gloria sama sekali tidak tahu jika pria yang ditolongnya adalah bos besar di perusahaan tempatnya bekerja.
Gloria masuk ke istana megah itu mengikuti langkah asisten Aris yang langsung mengarahkannya ke ruang makan. Sepanjang langkahnya memasuki istana itu, mata Gloria benar-benar dibuat takjub dengan kemewahan didalam istana itu yang bahkan jauh lebih mewah dari mansion mommy Alea.
Sampai tiba di meja makan, asisten Aris menarik sebuah kursi dan mempersilahkan Gloria duduk. Dimeja makan sudah tersaji berbagai jenis hidangan yang membuat perut Gloria segera meronta-ronta bahkan mengeluarkan suara dan membuat wajah Gloria merah padam. Asisten Aris tetap bersikap datar seperti tidak mendengar demo di dalam perut Gloria.
“Silahkan menikmati hidangan kami nona, jangan sungkan, nikmatilah makan siang anda yang sangat terlambat ini” ujar asisten Aris sambil mengambil tempat duduk berhadapan dengan Gloria. “Tapi saya mohon maaf nona, saya undur diri sebentar dan tidak menemani anda makan siang, saya ingin melihat kondisi tuan Mario dulu, jika ada yang anda perlukan silahkan anda membunyikan lonceng disamping anda, pelayan akan segera datang membantu anda” lanjutnya lagi, seraya berdiri dan sedikit membungkukkan badannya pada Gloria.
“Baiklah, tidak apa-apa tuan, silahkan anda melihat kondisi tuan Mario dulu, saya juga ingin mengetahui kondisinya sebelum saya meninggalkan tempat ini” sahut Gloria, sambil berdiri dan membungkukkan badannya juga.
“Huh, syukurlah tuan ini pergi jadi aku bisa makan dengan tenang, kalau dia tetap dihadapanku aku tak yakin bisa menelan makanan ini” bisik Gloria dalam hati.
Asisten Aris tersenyum ramah dan melangkah meninggalkan Gloria sendiri di ruang makan yang super mewah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments