"Apa yang kamu rasakan?" tanya Miko.
"Sedikit sakit," jawab Ayu
"Istirahat lah, jangan pikirkan apapun."
"Yang terpenting anak kita baik-baik saja..." sela Ayu tersenyum.
Miko tersentak. Ternyata belum ada yang memberitahukan jika dirinya mengalami keguguran.
"Kenapa diam? Anak kita tak apa kan?"
Miko menyentuh kedua pergelangan tangannya, "Kita kehilangan anak kita," ungkapnya hati-hati.
Ayu melotot. Ia terkejut setengah mati, "Bohong!" pekiknya, "Kamu pasti menbohongiku!" Ia menangis histeris dan meronta tak terima. "Aku tak mau kehilangan anak kita....aku mau anakku kembali...."
Miko mencoba memeluknya dan membelai punggungnya, "Sabar Sayang....ini ujian.."
"Aku mau anakku....aku hanya ingin dirinya...."
Andreas lekas memanggil dokter.
Dengan terpaksa dokter memberinya suntikan penenang. Dalam hitungan detik ia pun kembali tertidur.
24.00 wita:
Kondisi rumah sakit sudah berangsur sepi. Yang terlihat hanya perawat dan beberapa dokter yang lalu lalang. Miko duduk berdua bersama Kala di pinggir lantai koridor. Keduanya menikmati secangkir kopi panas sambil membicarakan bagaimana membuat Ayu menerima kenyataan yang menimpanya saat ini.
"Jiwanya terguncang dan sulit untuk membuatnya seperti semula," ucap Kala.
"Aku takkan pernah meninggalkannya. Ini juga kesalahan ku karena tak bisa menjaganya," timpal Miko kesusahan.
"Dia itu terlalu manja sejak kecil, dia selalu sulit menerima keburukan dan selalu ingin semuanya di dapatkannya."
"Wajar, Bang," sela Miko tersenyum getir."
Kala mendesah. Ia memperbaiki posisi duduknya dan kembali menyeruput kopinya.
Obrolan mereka terhenti saat jam di tangan Miko menunjukkan pukul 3 dini hari. Keduanya sudah mulai mengantuk dan kembali kedalam.
............
08.00 wita:
Cinta berniat menjenguk Ayu dan mencoba menghubungi Miko namun Miko tak mengizinkannya. Ia tak ingin jiwa Ayu kembali terguncang jika melihat sosoknya.
Dengan langkah tergesa-gesa ibunda Ayu dan istri Kala memasuki rumah sakit. Ia sangat khawatir dan bersedih setelah mengetahui Ayu mengalami keguguran. Ia marah karena tak ada yang jujur padanya sedari awal.
"Mama......" panggil Ayu menangis.
Wanita paruh baya itu lantas memeluknya. Ia tak pernah mempunyai firasat buruk tentang kejadian ini....
"Ma, aku gagal memiliki anak...."
"Kuat, Nak. Mama yakin suatu saat nanti Tuhan akan mempercayakam seorang anak untukmu dan Miko. Yang sabar, ini ujian untuk kalian."
"Tapi ini tak adil! Salahku apa sampai-sampai Tuhan begitu kejam padaku....hiks."
"Tuhan tak pernah salah. Pasti ada hikmah dari semua ini, Nak."
Ayu terus menangis. Ia benci terhadap Nindi dan Cinta. Ia juga dendam kepada Hamzah dan Alif. Karena mereka ia kehilangan anaknya.
Ba'da ashar setelah toko tutup Fatur dan Aisyah menengok keadaan Ayu. Mereka tak kalah bersedih melihat dirinya yang terkulai lemah. Aisyah bahkan terus mengusap kepalanya.
Usai kejadian itu sikap dan perilaku Ayu tak jua berubah, bahkan ia semakin liar dan tak terkendali. Miko tak ingin terlalu mengekangnya dan memberinya lebih sedikit kebebasan untuk menebus rasa bersalahnya karena keguguran yang di alami istrinya itu.
..........
Tiga minggu kemudian 22.30 wita:
Ayu mengendap-endap masuk kedalam dapur dan mengambil susu formula milik Hamzah. Ia menaburkannya sesuatu. Secara tak sengaja Cinta melihatnya dan Ayu pun segera keluar dari rumah.
"Kamu akan hancur seperti diriku Nindi...." bisik Ayu bengis dan segera menyalakan mesin mobilnya.
Cinta memastikan jika ia sudah pergi dan mengecek apa yang di lakukannya terhadap susu Hanzah.
"Apa ini?" tanyanya bingung seraya mencium aromanya. Karena takut terjadi hal yang buruk menimpa Hamzah ia pun mengambil susu itu sebagai barang bukti.
............
Hentakan suara musik membuat semua pengunjung bergoyang. Ayu duduk bersama teman-temannya sambil menikmati segelas anggur. Tirta yang sejak tadi memperhatikannya merasa tergoda untuk mendekatinya. Dengan pd nya pria itu menyapa, "Berdansa?" tawarnya.
"Pergilah!" teriak Arsya memaksa Ayu, "Nikmati malam ini sampai pagi!"
Tirta mengulurkan tangannya dengan senyuman maut nya. Pria ini lumayan tampan di mata Ayu.
Di lantai dansa keduanya bergoyang hot. Nafsu Tirta memuncak dan mencoba mencium bibir Ayu.
Ciuman itu terus berlangsung dan pria itu mengajaknya memasuki ruang karaoke.
Di ruangan ruangan itu Tirta bersenggama bersamanya dan tanpa di sadari Ayu seseorang merekam kejadian itu. Ayu menjadikan ini sebagai pelampiasan terhadap kelakuan Miko yang tak mau melepaskan Cinta.
Miko terbangun dan meraba keberadaannya di sampingnya. Ia mencari wanita itu di kamar mandi dan mencarinya di luar.
"Cari Ayu?" tegur Cinta.
"Kamu tahu dia di mana?"
"Dia tadi keluar rumah. Coba kamu hubungi."
Pria itu segera kembali ke dalam kamarnya untuk mengambil ponselnya. Di samping Cinta di ruang tamu ia segera menghubungi Ayu , akan tetapi istrinya itu tak menghiraukannya. Ia memilih menikmati kebersamaannya bersama Tirta bersandar pada dada pria itu.
"Siapa dia?" tanya Tirta lirih.
"Tak penting. Apa kita akan semalaman di sini?"
"Jika kamu menginginkannya."
Ayu tersenyum, ia kian erat memeluk Tirta. Setelah lelah keduanya hilang mereka kembali melakukannya hingga subuh tiba.
........
Miko menanti di luar rumah. Ia marah bercampur rasa khawatir menunggu sang istri pulang. Saat mobil wanita itu masuk ke dalam halaman rumah dan berhenti tepat di sampingnya ia segera bangkit. "Kamu dari mana?" tanyanya geram.
"Tidak dari mana-mana. Aku menginap di rumah temanku," jawabnya santai.
Miko bisa mencium aroma alkihol dari mulutnya. "Kamu mabuk!"
"Cuma minum sedikit, aku samasekali tak mabuk," jawabnya santai.
Miko menariknya masuk dan membawanya ke dalam kamar dan memaksanya duduk di tepi ranjang. Ia lantas bertanya benda apa yang sudah di masukkannya kedalam susu milik Hamzah.
Ayu terkejut. Ia tak menyangka dirinya ketahuan, "Aku tak mengerti?" kilahnya. "Aku tak pernah melakukan apapun..."
"Jangan bohong kamu, Cinta melihatmu semalam."
"Sial!" batin Ayu. "Mungkin dia sendiri yang melakukannya....dia hanya ingin memfitnah ku."
Miko tahu ia pasti berdusta. "Mandi sana, setelah itu bersih-bersih," perintahnya tegas.
Wanita itu menurutinya dengan malas. Ia diam-diam tersenyum ketika membayangkan wajah Tirta.
Suara tangisan Alif terdengar, Miko segera menemuinya di kamar Cinta. "Hei jagoan....!" serunya mengangkat tubuh bayi itu. Alif terdiam dan mulai mengacak-acak wajahnya seperti biasa. "Putraku....mau main di luar? Kita ke taman ya?"
Cinta menghadangnya saat ia melewati dapur. Ia pun mengambil Alif dengan hati-hati. "Sarapan dulu. Kamu sebentar lagi buka toko," pintanya memaksa.
"Baiklah, tapi nanti aku bawa Alif ke toko."
"Iya, sudah sana...." sela Cinta tersenyum tengil.
Andri memberi Cinta sejumlah uang sebagai modal usaha usai sarapan. Cinta sudah bertekat bulat untuk mulai bekerja hari ini juga.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Nuranita
kyake ini karma buat miko......dia memperkosa cinta ketika masih dlm pernikahan.....nah skr istrix selingkuh sama laki2 lain.....
2021-06-30
1