Kembalinya Cinta

"Siapa itu?" bisik Andri. Ia menengok keluar jendela dan langsung membuka pintu. Ia berlari dan menghampiri Cinta yang terletak lemas, "Apa yang terjadi? Cinta...?" tanyanya menyentuh pipi sang adik, akan tetapi Cinta hanya menangis. Saat sudah membaringkannya di ranjang terlihat darah segar pada rok wanita malang itu. "Siapa yang sudah melakukan semua ini!" berangnya marah.

Cinta akhirnya bisa berbicara, "Kak..." desahnya.

"Apa yang terjadi...? Siapa pelakunya....?" tangis Andri.

Cinta menggeleng.

"Ya Allah!" pekik Andri tertahan. Ia memeluk Cinta.

Andri hancur. Jika ia tahu siapa yang sudah menodai Cinta ia pasti akan menghabisinya.

....

Andri melaporkan apa yang sudah menimpa Cinta ke pihak kepolisian. Ia memberikan bukti hasil visum Cinta yang menunjukkan jika sang adik mengalami pelecehan seksual. Akan tetapi tak ada bukti lain yang bisa menangkap pelaku pemerkosaan itu. Saat kejadian tak ada seorang pun yang berada di lokasi kejadian yang bisa memberikan kesaksiannya. Andri meradang dan Cinta...ia hanya bisa menangis. Tatapan matanya kosong dan tak sebutir nasipun yang masuk ke dalam tubuhnya selama berhari-hari. Tubuhnya kian kurus hingga akhirnya ia jatuh pingsan dan Andri pun melarikannya ke rumah sakit.

"Cinta, Kakak bawa puding susu untukmu, rasanya manis sama persis dengan yang di buatkan almarhum ibu dulu. Kakak yang sengaja membuatnya untukmu. Di makan ya?"

Cinta hanya diam.

"Sayang, Kakak mohon jangan begini....Kakak hanya punya dirimu. Kakak janji, Kakak akan membalas dan mencari laki-laki yang telah menodaimu."

Cinta akhirnya merespon. Ia menatap Andri, "Maaf...." ucapnya lirih.

Air mata Andri menetes, "Sekarang kamu makan. Kamu harus tetap hidup untuk membalas perbuatannya."

Cinta kembali menangis. Perlahan Andri menyuapinya makanan itu.

Seorang perawat masuk bersama Fatur. Cinta terkejut, Fatur mendekat dan menyentuh pundak Andri.

"Tuan," sapa Andri.

"Paman...." panggi Cinta mengulurkan tangannya.

Fatur lantas memeluknya, "Maafkan, Paman. Semua ini salah Paman..."

Tangisan Cinta kian membesar. Andri menjauh dan berusaha meredam air matanya.

Fatur menyalahkan dirinya-sendiri karena tak bisa menjaga amanat yang di berikan Andika padanya.

"Kamu mau kembali lagi ke rumah? Paman janji takkan ada lagi yang bisa menyakitimu. Kamu dan Kakak mu akan berada dalam perlindungan Paman," pintanya.

Andri menimang apa yang ucapkan Fatur. Ia keluar dari ruangan itu memikirkan segalanya.

"Andri," panggil Fatur.

"Ya?"

"Jika kamu tak keberatan Paman ingin mulai kini kamu tinggal bersama Paman. Cinta berkata ia tak ingin berpisah denganmu."

"Baiklah," angguk Andri.

.....

Kamar Cinta dan Andri tengah di persiapkan. Miko dan Ayu tak pernah mengira hal ini. Mereka sangat keberatan namun tak bisa menentang apa yang sudah di terapkan Fatur dan Aisyah.

"Kamu sudah siap?" tanya Andri.

"Iya," angguk Cinta.

Semua pakaian Cinta sudah berada di dalam koper. Fatur menggandeng tangannya keluar dari rumah sakit.

Jalanan nampak buram di mata Cinta. Ia tak siap bertemu dengan orang-orang karena perasaan takut masih menghantuinya.

Mobil limocin itu sudah hampir sampai di rumah keluarga Fatur. Perasaan Cinta kian tak menentu sebab untuk pertama kalinya ia akan bertemu kembali dengan Miko pria yang di cintainya dalam keadaan kotor.

Gerbang rumah itu terbuka. Seluruh keluarga sudah berdiri menanti. Cinta ragu untuk turun dan Andri pun menjamah tangannya, "Ayo," pintanya.

Melihat sosok Cinta Aisya turun dari teras rumah dan langsung memeluknya, "Putriku....." Ia mengusap wajah Cinta yang terlihat pucat dengan kedua tangannya.

"Ma...." bisik Cinta.

Andri tak pernah menyangka jika kasih sayang keluarga ini begitu besar pada sang adik.

Miko terenyuh. Tetapi dendamnya tak luntur sedikitpun, terutama terhadap Andri.

Nindi menggandeng Hamzah ke hadapan Cinta dari dalam rumah. Bocah itu bingung menggigit jarinya.

"Kasi salam ke Kakak cinta," pinta Nindi.

Cinta menengok.

"Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh!" teriak Hamzah tiba-tiba.

Seketika semua orang tertawa. Senyum Cinta kembali terukir. Ia segera menjamah Hamzah dan memeluknya, "Kangen....."

"Sama," celetuk Hamzah.

...

Kamar Aisyah:

Andri meminta maaf pada Aisyah atas apa yang di lakukannya dulu. Ia menjelaskan apa yang dialaminya hingga ia sampai hati meninggalkannya, "Aku kalut. Sesampainya di rumah sakit istri dan anakku di nyatakan meninggalkan dunia," ungkapnya.

"Innalillah..." bisik Aisyah.

"Sekali lagi saya mohon maaf....jika ada yang bisa saya lakukan untuk menebus segalanya maka saya akan melakukannya."

"Tidak," jawab Aisyah. "Ibu sudah memaafkanmu. Tapi kamu harus berjanji takkan membawa Cinta keluar dari rumah ini."

Andri mengangguk, "Baik, Bu. Saya berjanji."

Dini hari Cinta berteriak dalam tidurnya. Ia bermimpi buruk. Andri yang berada di kursi mendampinginya terbangun.

"Cinta.." panggil Andri berusaha membangunkannya. "Cinta...."

"Tidak!" teriak Cinta. Ia terbangun dengan peluh di sekujur tubuhnya. Nafasnya memburu. "Kakak aku takut!" tangis nya.

"Kakak di sini, Jangan takut. Kakak takkan meninggalkanmu...."

Andri memeluknya dan memintanya untuk tidur kembali, "Hanya ada kita, jangan takut," bisiknya.

.....

05.00 wita:

"Assolatukhoirumminannaum!"

Mata Cinta terbuka. Ia melihat Andri tengah mendirikan sholat. Ia berpikir entah sudah berapa lama dirinya tak menjalankan perintah Allah swt. Dengan sekuat tenaga ia turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi mengambil air wudlu. Ia lantas menggelar sajadah di belakang sang kakak.

.....

Surya nampak indah. Cinta menatapnya dari jendela. Miko tak di sangka mendekat dan menjamah kedua lengannya, "Pagi..." bisiknya di telinga wanita itu.

Seketika Cinta melepaskan diri ketakutan. Ia menjauh dengan gusar, "Kamu..."

"Biasa saja," ucap Miko enteng.

Cinta sungguh merasa tak berharga karena sikapnya. Ingatannya akan yang terjadi di malam itu kembali terngiang. Ia berlari dan tanpa sengaja menabrak Ayu hingga teh yang akan di berikannya untuk Miko tumpah, "Matamu di mana!" teriaknya

"Maaf!" pinta Cinta gusar.

Miko mendekati keduanya, "Apa-apaan kamu!" bentak nya pada Ayu.

Ayu terkejut, matanya melotot pada Miko, "Kok kamu malah menyalahkanku?!"

Hamzah melempar bolanya pada Ayu. Ia berceloteh tak jelas memarahi wanita kasar itu. Karena keributan itu seluruh keluarga keluar dari kamar mereka.

"Sudah, jangan berlebihan. Pagi-pagi begini kamu ribut lagi!" Miko tak terima perlakuan Ayu pada Cinta.

"Kamu lihat aku! Aku basah kuyup begini! Kamu malah membela perempuan kotor ini!!"

Cinta drop mendengar ucapannya. Andri meremas telapak tangannya berusaha menahan emosinya.

"Kamu mau aku kasari! Sikapmu kasar mu tak sebanding dengan kelakuanmu!" balas Miko, "Kamu tak lebih suci dari Cinta!"

"Sudah!" sergah Fatur, "Hentikan! Ini masih pagi!"

Ayu memilih meninggalkan rumah. Ia memang selalu melakukan hal ini ketika bertengkar dengan Miko. Ia selalu melarikan diri dengan berfoya-foya menghabiskan waktu dan uang nya di pusat perbelannya tanpa peduli waktu.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!