Jessy dan angel berjalan ke arah pintu utama kontrakan Jessy mereka semakin dekat ke arah pintu dan semakin kencang dan terdengar jelas suara tangisan bayi
"Angel suaranya kok kayak di depan rumah ya" ujar Jessy membuka kunci pintu
"Iya, mungkin di depan rumah kali hantunya" ucap Angel masih memeluk erat lengan Jessy
"Masak hantu sih padahal suaranya terdengar jelas seperti suara bayi beneran bukan hantu angel" ucap Jessy yang tangannya sudah memegang gagang pintu
"Jessy jangan, aku takut" ucap Angel mencegah tangan Jessy yang hendak membuka pintu
"Ssstt diam lah itu suara bayi angel bukan setan" ucap Jessy mulai membuka pintu
Pintu terbuka dengan pelan hingga pintu sudah terbuka lebar kemudian Jessy melihat sebuah keranjang bayi di depan pintu
"Keranjang bayi" gumam Jessy mengeryit kan dahinya
"Atau jangan-jangan" ucap Jessy langsung segera menghampiri keranjang bayi karena ia masih mendengar suara bayi dari arah keranjang itu meninggal kan angel yang ketakutan
"OMG" pekik Jessy saat melihat bayi mungil yang menangis hingga wajahnya memerah
"Ya ampun, kenapa ada bayi di sini, siapa yang menaruhnya di sini tega sekali ibunya" kesal Jessy mengambil bayi tersebut dari keranjang nya dengan hati tanpa menyentuh kerangka keranjang itu
"Itu bayi siapa Jessy kenapa kamu malah mengangkatnya" ucap Angel menghampiri Jessy tapi matanya masih memperhatikan sekitar
"Kau tak kasihan melihatnya lihat wajahnya sampai merah begini" ucap Jessy menenangkan sang bayi
"Ish Jessy kalau dia bayi nya hantu bagaimana" ucap Angel memeluk lengan Jessy
"Angel ini manusia bukan hantu" pekik Jessy tertahan
"Coba kamu pegang" imbuh Jessy menatap tajam angel
Dengan ragu-ragu angel mengulurkan tangannya memegang pipi sang bayi satu dua kali ia menekan lembut pipi bayi itu
"Hehehe kok kayak bakpao" ucap Angel dengan cengir kudanya tangannya masih masih menekan lembut pipi bayi itu
"Sudah nanti iritasi kalau kamu pegang sembarangan" ucap Jessy menjauhkan bayi itu dari jangkauan anak-anak eh salah maksudnya dari angel hehehe peace ✌️
"Ish itu anak siapa ya tega banget narok anak sembarangan, kelihatan juga bayi itu masih umur beberapa Minggu" ucap Angel menatap bayi itu
"Entahlah yok kita bawa masuk" ajak Jessy masuk kedalam membawa sang bayi
"Jess ini keranjang nya bawa atau gimana?" tanya Angel menunjuk keranjang yang ada di sampingnya
"Tinggal aja dulu aku mau lapor pak RT dulu sama polisi buat laporan penemuan bayi" jelas Jessy
"Kalau kamu di tuduh berbohong gimana Jess" ucap Angel menutup pintu
"Aku cari buktinya" ucap Jessy tenang masih menimang-nimang bayi itu
"Ya udah deh terserah kau saja kamu kan jenius" ucap Angel tersenyum menarik turunkan alisnya
"Kalau gitu kamu jagain bayinya dulu ya aku mau ke rumah pak RT dulu" ucap Jessy menyerahkan bayi itu ke angel dan mengambil ponselnya
"Iya hati-hati ya" ucap Angel menatap Jessy yang keluar dari kontrakan nya
Jessy berjalan ke rumah pak RT dengan berbekal penerangan dari senter hpnya, matanya juga fokus celingukan mencari sesuatu di sepanjang jalan
"Mana sih kok gak ada pasti ada mana mungkin gak ada" gumam Jessy mencari sesuatu
"Nice terimakasih Tuhan akhirnya nya ketemu" ucap Jessy senang menatap sesuatu yang ia cari dari tadi
Kemudian ia segera melanjutkan perjalanan nya menuju rumah pak RT, hingga akhirnya ia sampai di depan rumah pak RT
Tok tok tok
"Permisi" ucap Jessy mengetuk pintu pak RT
Tok tok tok
"permisi pak RT" ucap Jessy
Tak berselang lama terdengar teriakan dari dalam
"Iya sebentar" teriak orang dari dalam
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya yang terlihat lemah lembut
"Iya ada perlu apa nak malam-malam begini" tanya ibu RT melihat Jessy dari atas sampai bawah
"Maaf Bu mengganggu malam-malam tapi ini penting, saya mau lapor kalau saya menemukan bayi di depan kontrakan saya" jelas Jessy langsung ke inti nya
"Bayi?" tanya ibu sekali lagi sambil mengernyitkan dahinya
"Iya Bu Benar kalau ibu gak percaya bisa ke kontrakan saya, ajak pak RT sekalian" ucap Jessy serius
Karena Bu RT tak yakin akhirnya ia mengiyakan ucapan Jessy lalu ia membangunkan pak RT
Pak RT pun setuju lalu mereka bergegas menuju kontrakan Jessy di tengah perjalanan juga Jessy menjelaskan kronologi nya dengan jelas dan tak ada yang di tutup tutupi
Pak RT pun mengangguk dan sesekali membaca raut wajah Jessy berbohong atau tidak, tapi ia menemukan sebuah kejujuran dari sorot mata Jessy tapi pak RT masih ragu. pak RT pun harus sabar karena ia akan menunggu keputusan polisi karena ia juga akan menelfon polisi
"Pak RT bisa lapor polisi sekarang, tapi saya mohon jangan ada keramaian ya pak" ucap Jessy ketika mereka akan sampai di kontrakan nya
"Iya nak, saya telfon polisi sekarang" ucap pak RT mengambil ponselnya di saku celana lalu ia menelfon polisi berbincang sebentar lalu menutup telfonnya kembali dan menaruhnya di dalam kantong lagi
"Sudah pak" tanya Bu RT
"Sudah bu polisi akan segera sampai" ucap pak RT
"Kita sudah sampai pak Bu, ini adalah keranjang bayinya" ucap Jessy menunjuk keranjang bayi yang masih ada di luar pak RT dan Bu RT mengangguk
"Eh Bu maaf jangan di sentuh" cegah Jessy saat ibu RT mau menyentuh keranjang tersebut
"Memang kenapa nak kok gak boleh di pegang" tanya Bu RT heran dan di anggukki pak RT
"Maaf Bu di keranjang itu pasti ada sidik jari orang yang meninggalkan bayi tersebut jika keranjang itu ibu pegang nanti takutnya sidik jari orang yang menaruhnya gak terbaca dan yang terbaca malah sidik jari ibu nanti malah ibu yang di kira menaruh bayi itu" jelas Jessy tersenyum
"Oh gitu ya untung ibu gak pegang" ucap pak RT
"Iya pak untung kali" ucap ibu RT
"Silahkan masuk pak bu sampai lupa saya" ucap Jessy tersenyum
"iya terimakasih nak" ucap pak RT dan Bu RT
Lalu mereka masuk kedalam ternyata di dalam dan Jessy mempersilahkan pak RT untuk duduk
"Silahkan Duduk dulu pak buk saya panggilkan temen saya yang menjaga bayi itu mungkin dia di kamar" ucap Jessy tersenyum tapi saat ia hendak melangkah angel sudah keluar dari kamarnya sambil menggendong bayi itu
"Ah itu sudah keluar pak Bu" ucap Jessy menunjuk angel
"Selamat malam pak Bu" sapa Ange menghampiri mereka
"Selamat malam" sapa balik suami-istri itu
"Ini bayinya pak" ucap Jessy memperlihatkan bayi nya ke pak RT dalam gendongan angel
"Ini beneran bukan bayi kalian kan" tanya pak RT menatap mereka berdua
"Bukan pak, kalau bapak kurang yakin bapak bisa nunggu polisi datang dan saya juga punya bukti pak" ucap Jessy mantap di anggukki angel
"Baiklah, tapi saya mau tanya jika benar ini bayi salah satu dari kalian maka dengan hormat kalian harus pergi dari sini" tegas pak RT
"Siap pak" ucap Jessy dan angel kompak
"Lalu bagaimana kalau bayi ini bukan bayi kami pak" tanya Angel
"Itu tunggu keputusan polisi, biasa nya polisi akan menanyakan keputusan pada orang yang menemukan nya" jelas pak RT
"Bertanya apa ya pak" tanya Jessy
"Polisi akan memberikan 2 pilihan bayi itu kamu rawat atau kamu serahkan ke panti asuhan" ujar pak RT
"Oh gitu ya pak" ucap Jessy mengangguk
"Boleh saya gendong bayinya" ucap Bu RT karena merasa gemas melihat bayi itu
"Boleh Bu silahkan" ucap Angel menyerahkan bayi itu pada Bu RT
"Gemes baik,tapi kamu kasian di buang ibu kandung mu nak" ucap Bu RT mencium pipi bayi itu
"Iya memang ibunya gak waras" timpal angel
Mereka semua menatap iba pada bayi tersebut umur baru beberapa Minggu sudah tak merasakan kasih sayang orang tua nya bahkan mungkin orang tuanya tak mengharapkan nya
jangan lupa untuk like vote dan komen readers terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Cherry
apa jng2 bayi yang diculik penjahat
2021-08-19
6
MUKAYAH SUGINO
dapat rejeki
2021-08-19
2
Sulis Tiawati
lanjut thor👍👍👍
2021-08-18
2