NovelToon NovelToon
Suami Ku Yang Relakan

Suami Ku Yang Relakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: ScarletWrittes

Leon, pria yang ku cintai selama 7 tahun tega mengkhianati Yola demi sekertaris bernama Erlin, Yola merasa terpukul melihat tingkah laku suamiku, aku merasa betapa jahatnya suamiku padaku, sampai akhirnya ku memilih untuk mengiklaskan pernikahan kita, tetapi suamiku tidak ingin berpisah bagaimana pilihanku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScarletWrittes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Yola mencari tahu ke mana perginya Yoto. Kenapa tiba-tiba dirinya tidak datang lagi ke kelas, dan itu sudah berlangsung cukup lama, bahkan sampai jam istirahat pun tiba.

Yola mencoba mencari keberadaan Yoto, sampai ia mendatangi klub basket, tetapi Yoto tidak ada di sana. Ia juga mencoba menghubungi handphone Yoto, namun tidak diangkat. Sementara itu, Yoto yang berada di bandara hanya merasa kesal kepada papanya.

Yoto lalu mencoba berbicara kepada bodyguard-nya karena ia ingin memberi kabar kepada kekasihnya, Yola.

“Pak, saya mau memberi kabar kepada cewek saya kalau saya mau pergi ke Malaysia. Bolehkah saya kasih kabar ke dia?”

“Maaf, Tuan Muda. Saya nggak bisa kasih Tuan Muda handphone, karena dari bapak tidak dianjurkan untuk memberi Tuan Muda handphone.”

“Saya hanya mau memberi kabar sebentar kepada wanita saya. Setelah itu, handphone saya ambil lagi pun tidak masalah.”

Bodyguard merasa tidak tega kepada Tuan Muda. Akhirnya mereka memberikan handphone kepada Yoto.

Yoto mencoba menelpon Yola, tetapi tidak ada jawaban. Rupanya, baterai handphone Yola habis. Yoto akhirnya merasa, mungkin lebih baik ia tidak memberi kabar kepada Yola mengenai kepergiannya yang mendadak ke Malaysia.

Yoto sudah siap menerima konsekuensi, bahwa Yola pasti akan marah besar kepadanya. Semua ini salah papanya, tapi bagaimanapun, demi Yola tidak celaka, Yoto memilih diam.

Yola merasa tidak ada tempat untuk dirinya. Rumah pohon yang dulu selalu ramai kini sepi tanpa Yoto. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah orangtuanya. Setelah lulus sekolah, orangtuanya menikahkan Yola dengan pria yang lebih tua bernama Leon.

Yola sama sekali tidak suka dengan Leon. Namun ia terpaksa menjalani pernikahan itu karena orangtuanya memiliki banyak hutang kepada Leon.

“Halo, Pak. Saya Yola.”

“Ya, saya Leon.”

Tatapan dingin Leon serta beratnya suara Leon membuat Yola merasa tidak nyaman. Walau bagaimanapun, dirinya tidak bisa memilih. Mungkin inilah yang selama ini Yola takutkan: menikah dengan orang lain karena paksaan. Awalnya ia tidak mencintai Leon sama sekali.

Sementara itu, Yoto sibuk menyelesaikan kuliahnya sambil bekerja di perusahaan besar. Papanya merasa bangga dengan Yoto yang berjuang mati-matian demi kariernya. Yoto berharap, jika kelak ia pulang ke Indonesia, ia bisa menikah dengan Yola. Namun takdir berkata lain.

Yola sudah menikah dengan pria bernama Leon, pilihan papa Yola. Yoto tidak bisa marah, sebab semuanya sudah diatur. Ia hanya bisa diam dan menerima konsekuensi. Semua ini bukan salah Yoto atau Yola, tetapi terkadang orangtua memang memiliki jalan mereka sendiri.

Flashback off

Yola merasa betapa sedihnya masa lalu yang ia pikirkan bersama Yoto, tetapi tidak bisa ia jalani karena kehadiran Leon. Bersama Leon, Yola perlahan melupakan segalanya tentang Yoto.

---

Di kantor Leon

Leon hanya menghela napas, merasa lelah dengan hidupnya. Namun ia tidak bisa berhenti bekerja karena itu adalah kebutuhan dalam hidupnya. Saat sekretaris wanitanya masuk ke dalam ruangan, Leon tersenyum kepadanya.

“Halo sayang, hari ini kok muka kamu kusut banget sih? Gimana kalau kita pergi keluar, sambil makan dan cari inovasi?”

“Boleh juga ide kamu. Nanti ya, habis kerjaan aku selesai. Soalnya kerjaan aku banyak banget, aku juga pusing banget sama ini semua. Kalau nggak selesai-selesai, tambah pusing lagi.”

“Kamu mau aku bantuin nggak? Tapi kalau aku bantuin, harus ada bayarannya setimpal buat aku.”

“Emangnya kamu mau dibayar apa?”

Sekretaris itu duduk di pangkuan Leon, membuat Leon hanya menatapnya.

“Sebenarnya aku nggak enak minta ini ke kamu, tapi kayaknya kita harus jelas deh hubungan kita.”

“Emangnya kamu mau minta apa?”

“Kamu tahu kan, kalau kita udah menjalin hubungan lama? Aku tuh butuh kepastian. Orangtuaku mau menikahkan aku dengan pria yang lebih kaya daripada kamu. Menurut kamu, kalau kita akhiri hubungan ini gimana?”

Leon mendengar itu merasa kesal, tapi perasaan kasar itu tidak bisa ia lontarkan.

“Jadi maksud kamu, kamu udah nggak suka sama aku lagi? Karena aku udah punya istri? Kan kamu juga tahu, dari awal aku memang sudah menikah, tapi kamu tetap dekatin aku.”

“Iya, benar sih. Cuman maksud aku, intinya aku pengen hubungan kita jelas. Aku nggak mungkin terus jadi yang kedua. Aku juga pengen jadi yang pertama. Kalau aku minta kamu ceraikan istri kamu, kira-kira gimana?”

“Aku udah nikah sama dia 7 tahun. Itu nggak mudah buat aku. Awalnya aku juga nggak suka sama dia, tapi lama-lama jadi sayang. Hanya saja, aku merasa bosan. Dia terlalu gampang ditebak, nggak ada tantangan. Beda sama kamu. Tapi aku juga nggak bisa ngelepasin dia, karena aku tetap sayang.”

Sekretarisnya mendengar itu jadi kesal. Ia berdiri dan mendorong Leon.

“Berarti kamu sama aja kayak pria pada umumnya, cowok brengsek!”

“Kok gitu sih bicara kamu? Aku kan juga sayang sama kamu. Emangnya salah kalau aku mencintai istriku juga? Walaupun aku bosan sama dia, tapi dia kurang kasih sayang dari orangtuanya. Jadi nggak salah kan kalau aku tetap sayang sama dia?”

“Kalau cuma perasaan kasihan, mending kamu ceraiin aja dia. Kasih rumah yang kamu tinggali itu untuk dia. Kamu tinggal sama aku, atas nama aku. Masa kamu nggak mau?”

“Nggak segampang itu. Apalagi dulu dia pernah hamil dan hampir memberikan aku seorang anak, tapi sayangnya keguguran. Itu yang bikin aku malas, sampai merasa dia tidak berguna.”

Sekretaris pura-pura menangis, mencoba menarik perhatian Leon.

“Sayang, kamu nggak kasihan sama aku? Tiap hari aku rindu banget sama kamu. Masa kamu nggak pernah mikirin kalau aku juga butuh kasih sayang? Maksud aku, jangan cuma mikirin istri kamu yang kamu bilang membosankan itu.”

“Iya, sayang. Maaf. Bukan maksud aku ngomong begitu. Tapi aku juga nggak enak sama kamu, sekaligus nggak enak sama dia. Aku minta kamu mengerti perasaan aku. Aku sayang sama kalian berdua, jadi aku nggak bisa memilih.”

“Kalau kita berdua ada di jurang, kamu pilih aku atau dia? Kalau tetap pilih dia, aku mundur. Aku akan menikah dengan pria yang lebih kaya daripada kamu. Kamu nggak sakit hati kan?”

Adrenalin Leon naik, memuncak. Ia sadar dirinya memang pria egois yang ingin memiliki keduanya. Ia mendorong sekretarisnya dan berusaha mengikatnya dengan cara lain. Dalam pikirannya, jika sekretarisnya memiliki anak darinya, itu akan membuat wanita itu tidak berpaling ke pria lain.

Walaupun egois, Leon sadar ia mencintai sekretarisnya. Ia tidak bisa memilih antara keduanya, karena ia merasa bisa mencintai mereka berdua sekaligus.

---

Di rumah

Yola hanya diam menunggu Leon pulang. Namun ia malah mendapat pesan singkat darinya:

“Sayang, maafin aku ya. Hari ini aku lembur lagi. Kalau bisa, kamu makan dulu dan jangan lupa istirahat. Aku berharap kondisi kamu selalu sehat. Jangan pernah sakit-sakitan, karena itu menyusahkan aku. Bye, sayang.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!