NovelToon NovelToon
TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dosen / Lari Saat Hamil / Romansa
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Regazz

"Apa kabar, istriku? I’m back, Sanaya Sastra."

Suara dingin pria dari balik telepon membuat tubuh Naya membeku.
Ilham Adinata.

Tangannya refleks menahan perut yang sedikit membuncit. Dosen muda yang dulu memaksa menikahinya, menghancurkan hidupnya, hingga membuatnya hamil… kini kembali setelah bebas dari penjara.

Padahal belum ada seumur jagung pria itu ditahan.

Naya tahu, pria itu tidak akan pernah berhenti. Ia bisa lari sejauh apa pun, tapi bayangan Ilham selalu menemukan jalannya.
Bagaimana ia melindungi dirinya… dan bayi yang belum lahir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Regazz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Psikopat Gila

Bab 8 PSIKOPAT GILA!

•••

Ilham masuk kedalam apartemen miliknya. Ia Kembali ke apartemennya setelah bebas dari penjara. Meski, Ibu Novi terus memaksa dirinya untuk kembali ke rumah.

Apartemen tersebut begitu luas dan mewah sekali. Bahkan, memiliki lantai dua. Di apartemen tersebut, ia hanya tinggal seorang diri.

Begitu masuk kedalam kamar, langsung terlihat dengan jelas foto-foto yang menempel di dinding. Semuanya foto tentang Naya.

Foto gadis itu mengenakan jilbab, bahkan tidak mengenakan jilbab sama sekali.

Semuanya cantik Dimata Ilham.

Ia tersenyum menyeringai.

Ia menatap kearah jendela, lebih tepatnya ke arah jendela. Saat dulu, Naya ketakutan dengan duduk di pojokan. Aroma lembut dari rambutnya masih saja ia ingat sampai detik ini.

Flashback

"Aku gak mau Ilham..." pinta Naya dengan airmata yang sudah mengering.

Ilham mendekati dirinya dengan bertelanjang dada.

Ia bahkan mendekat hingga berjongkok di hadapan Naya.

"Kamu harus mau. Kita udah menikah, kamu udah jadi milikku aku seutuhnya." ujar Ilham dengan nada dingin.

Ilham menyentuh pipi Naya, namun langsung ditepis olehnya.

"Aku gak sudi! Kau orang gila, Ilham!" Naya menatap tajam pada Ilham.

"Hahahaha..." Ilham malah tertawa.

Tawa menyeramkan, layaknya Villain di film action.

Tawa yang semakin meyakinkan Naya bahwa pria di hadapannya ini memang benar-benar gila sekali.

Ilham malah memaksa mencium Naya. Naya semakin memberontak dan meludah ke wajah Ilham.

Cuih!

Ilham menutup matanya, meraba bekas air ludah Naya yang menempel di pipinya. Ia mengusapnya dengan jari telunjuknya dan memasukannya ke dalam mulutnya.

Naya yang melihat itu ingin muntah. Matanya sudah merah menahan mual.

Ia jijik.

"Manis, bahkan air ludahmu saja manis." seringai Ilham.

Ia merengkuh tubuh Naya, menenggelamkan kepalnya di leher Naya.

"Lepaskan Ilham?!" jerit Naya.

Namun, Ilham tidak peduli. Ia bahkan mengigit bahu Naya.

"Akh!" ringis Naya kesakitan.

Saat Ilham malah mengisap darahnya, Naya merasakan panas dan sakit yang bersamaan.

"KAU PSIKOPAT GILA!" jeritnya.

"Tak hanya darah pera wanmu yang manis, tapi darah di le her mu juga manis ya...hehehe..."

Flashback End

Ilham tersenyum menyeringai mengingat hal itu.

"Puas-puas lah bermain kucing-kucingan, Naya. Sebentar lagi macan mu ini akan menjemputmu pulang."

Disisi lain, Naya mengelus lehernya. Disana terdapat bekas. Yah, bekas gigitan dari Ilham yang begitu lebar.

Naya berkaca di cermin untuk melihat bekas tersebut.

Bekas itu sudah mengering. Namun, rasa sakitnya masih terasa jelas.

Kini, Naya sudah berada didalam kamar kos nya. Ia hanya mengenakan daster saja. Lebih leluasa dan nyaman.

Rasa lapar mengalihkan pikirannya tentang Ilham. Ia segera mengambil nasi didalam rice cooker kecil dan meletakkannya didalam piring.

Sesekali ia melirik ponselnya.

Ia begitu aman karena sepertinya Ilham tidak lagi mengganggu dirinya melalui pesan misterius. Tapi, sekarang lebih fatal. Ia langsung muncul di kampus.

Dan ini sama saja.

"Huft..."

Naya menyandarkan tubuhnya di dinding sembari mengelus perutnya.

"Oh iya..."

Naya segera bangkit kembali, mengambil sebuah tablet obat dari dalam toples berbentuk persegi empat kecil. Tak lupa mengambil segelas air putih dan langsung meminum habis obat itu.

"Meski, ayahmu gila. Tapi, kamu tetap anak Ibu yang baik. Jangan seperti ayahmu ya, nak. Yang tidak waras itu." lirih Anna.

Lalu, sebuah notifikasi masuk kedalam ponsel miliknya. Disana tertera nama Azzam.

*AZZAM : Nay, keluar yuk! ✓✓

Naya ingin membalas tidak bisa. Tapi, ponselnya sudah kembali bergetar.

* AZZAM : Aku traktir deh ✓✓

Naya tersenyum tipis, "tau aja dia kalau aku suka yang gratis. Dasar!" gumam Naya.

"Oke deh. Jemput aku ya..." lirih Naya sembari membalas pesan untuk adik sahabatnya itu.

"Mungkin dengan ketemu Azzam, aku bisa melepas rindu pada Calla." gumamnya lagi sembari bersiap-siap.

•••

Naya menunggu di depan rumah kos miliknya. Ia sudah siap dengan baju tunik warna cream dengan rok plisket warna hitam dan jilbab yang senanda. Serta, tak lupa dengan cadar.

Karna, ia masih tak nyaman. Takut jika akan temu dengan Ilham lagi diluar.

Tak lama, Azzam berhenti dengan sepeda motor matic miliknya. "Maaf, Mbak. namanya ada?" tanya Azzam melihat perempuan asing di depan rumah kos itu.

"Ini aku, Zam." Jelas Naya.

Azzam kaget, "eh, kamu pakai cadar sekarang?" tanya Azzam.

"Iya, hehehe..." balas Naya terkikik pelan.

Azzam masih tidak menyangka dengan perubahan total Naya. Ia semakin anggun saja.

"Tapi, kayaknya kita makan diluar gang ini aja deh." sahut Azzam, ia menggaruk tekuknya.

"Kenapa?"

"Dengan kamu yang tertutup gini, tapi jalan sama cowok. Apa gak jadi omongan orang lain, nanti?"

"Oh iya, benar juga."

Naya pun membuka gerbang rumah kos. Dan menyuruh Azzam untuk memasukkan motor milik Azzam kedalam bagasi yang berada disebelah kos itu.

Mereka pun akhirnya jalan berdua berdampingan menuju jalan raya.

"Kamu makin hari makin pendek, Nay." ejek Azzam.

"Aku yang pendek atau kau yang makin kayak Titan setiap hari?" dengus Naya melirik Azzam dengan tajam.

"Hehehe .."tawa Azzam sembari mengelus pucuk jilbab Naya.

Naya langsung menepisnya, "dasar bocil, aku lebih tua darimu ya!"

Naya mencubit pinggang Azzam.

"Aww!"

"Mau aku tambah lagi?" ancam Naya.

"Iya ampun!"

Dibelakang Naya dan Azzam. Nampak, sosok berkacamata dibalik topi menatap mereka dengan tak suka.

"Beraninya kau selingkuh,"

Sorot mata itu begitu tajam layaknya pedang yang siap menghunus siapapun.

•••

"Akhir-akhir ini sering banget kamu ngajak aku makan? Ada apa nih?!" selidik Naya.

Azzam nampak menunduk malu, dan kembali menggaruk tekuknya.

Naya memperhatikan Azzam yang mulai dewasa. Kini, ia bukan lagi anak kecil yang selalu menjahili dirinya setiap datang bermain ke rumah Calla dulu.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Dua mangkok bakso. Makanan yang pas disantap di saat sore hari.

"Udah yuk makan!" ajak Naya, saat Azzam tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Azzam tersenyum ketika melihat Naya yang nampak kesusahan saat mulai makan dengan cadar.

"Susah ya?" tanya Azzam.

"Iya, tapi aku usahain biar bisa. Aku udah berlatih kok." balas Naya lagi.

"Udah tau gak siap pakek cadar, kenapa malah pakai sih? Bahkan, mendadak banget." heran Azzam semanil menyantap bakso tersebut.

"Bocil sepertimu tau apa sih!"

"Aku bukan bocil. Aku udah 19 tahun. Aku udah dewasa sekarang." sahut Azzam tidak terima selalu dikatain bocil oleh Naya.

"Iyalah, kamu udah dewasa." Naya menjawab dengan nada malas.

Suasana jadi hening kembali.

Azzam tersenyum, ia terus memperhatikan Naya yang sedang makan.

"Oh iya, apa gak masalah nih kamu makan bakso begini. Maksudnya, gak masalah dengan kandungan mu itu." bisik Azzam saat menyebut kandungan.

"Gak masalah. Kan, aku makan ini hanya sesekali doang." sahut Naya yang menjawab tanpa melihat Azzam.

Azzam yang awalnya sedang fokus makan. Tiba-tiba matanya teralihkan pada sosok seseorang pria yang baru saja masuk dan duduk di meja paling depan dekat dengan gerobak bakso warung ini.

"Bentar, ya." Azzam langsung bangkit dan berjalan ke arah depan. Kearah dibelakang Naya, Naya posisinya membelakangi jalan.

"Dia mau kemana?" lirih Naya menatap ke belakang.

Naya begitu kaget sekali. Azzam ternyata menghampiri Ilham.

Iya, Ilham.

Kenapa dia ada disini?

Naya terus menatap. Ternyata, Azzam mengajak dosen tersebut menuju meja mereka.

Sekilas info, Azzam sama sekali tidak tau nama sekaligus wajah sang pelaku yang dulu meneror Naya dan Calla. Ditambah ia dulu menimba ilmu di pondok pesantren. Jadi, ia tidak terlalu tau detail. Yang ia tau, pelaku itu sudah ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara.

"Azzam!" gumam Naya.

"Ayo pak, gabung sama kami." ajak Azzam mempersilakan Ilham untuk di sebelahnya. Berhadapan langsung dengan Naya.

Naya mulai keringat dingin.

Musuh ada di depan mata. Ini gawat. Kenapa kau bodoh sekali, Azzam. Memang ini bukan salahmu, tapi gak perlu lah sok akrab. Bahkan dengan orang gila ini. batin Naya.

Naya hanya diam saja. Ilham sedari tadi terus menatap dalam pada dirinya.

Naya mulai bimbang, apakah Ilham tau ini dirinya atau bukan?

Kadang ia merasa Ilham tau dirinya. Namun, terkadang tidak.

Tak lama pesanan milik Ilham pun datang. Ia memesan hal yang sama.

"Rumah Pak Ilham disini juga?" tanya Azzam.

"Iya. Rumah saya disekitar sini." Balas Ilham tersenyum tipis, namun lesung pipinya langsung muncul.

Begitu manis dilihat.

Tapi, tidak dengan hatinya.

Naya hanya diam saja. Ia sibuk dengan dentuman suara jantungnya yang berdetak kuat.

Sembari menenangkan dirinya.

Tenanglah, Naya. Tenanglah, dia gak kenal kamu kok. Asalkan si bocil Azzam gak nyebutin namamu, batin Naya.

"Sepertinya saya disini ganggu kalian yang lagi pacaran ya?"

Naya masih menunduk sambil makan.

"Bukan begitu kok, Pak." kata Azzam senyum-senyum sendiri.

"Tapi, cewek kamu ini kayaknya tidak senang saya disini." Sindir Ilham lagi.

"Ah, gak kok Pak." Naya langsung angkat bicara. Ia sengaja merubah suaranya.

"Suara kamu kenapa? Kok serak gitu?" Azzam memberikan segelas air putih pada Naya.

Sambil minum Naya menanggap mata Ilham yang terus menatap dirinya begitu dalam. Ia jadi tersedak.

Tenggorokannya jadi sakit dan panas sekali.

Uhuk!uhuk!

Naya menyentuh lehernya yang sakit.

"Hati-hati, Naya." ucap Azzam yang menyebut namanya begitu jelas sekali.

SKAK! MAT!

HIDUPMU GAME OVER SANAYA SASTRA.

To be continue...

1
Nur Fitriani
kak regaz dirimu dmn ?
Nur Fitriani: aku kira berlanjut ternyata mengulang cerita yang dsini 🙆😢
total 4 replies
Nun Inayah
Ceritanya menarik, bikin penasaran terus menerus...nggak sabar buat nunggu kelanjutannya lagi 😊🙏🏻
Nun Inayah
Lanjut thor
Kaila Nur Dianah
sangat seruu
Nur Fitriani
semoga kak regazz sehat 👍 aamiin
Annisa Henna
kak udah mau 2hari belum update
Anisa Ritonga
bagusss
Annisa Henna
Sabar ya Naya.. Ilham bukan sedang berusaha membuatmu jatuh cinta tapi dia sedang berusaha agar dia jatuh cinta padamu. dia sedang berusaha untuk menyadari itu.
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
Annisa Henna
Okeeee,,, makin seruuuuu saya suka saya suka🤭🤭 semoga Ilham beneran berusaha berubah demi Naya, 🥺 dan semoga semuanya ga terlambat ya Nay 💙
Nur Fitriani
semoga Ilham bisa berubah
Annisa Henna
Licik banget Ilham... kak regazz aku angkat tangan 😩 ga ekspek se licik itu masa iya gda sisi positif nya sama sekali ilham ini? kasian banget naya dan keluarganya🥺
Nur Fitriani
dasar Ilham licik bener ya 🙆🙆 aku sudah berfikir ibu Novi pelakunya 😁🤭 ternyata dia sendiri
Nur Fitriani
gaa double up ya kak regazz. hari Jum'at ini 🤭
Annisa Henna
cepet banget ya bacanya. rasanya mau minta update lagi hahahaha makasih ya kak regazz. 🤣🤭
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
Nur Fitriani
besok Jum'at berkas kak regazz jangan lupa double up ya 😁😁
Annisa Henna: yok bisa yok aku komporin 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Fitriani
aku kira Ilham akan tau kalau Naya hamil 🙆🙆 bukannya dlu d sebelah Ilham sempat menanyakan ttg anaknya, kak regazz pinter banget bikin penasaran
Annisa Henna: iya kan udah dibilang kak regazz kalo cerita nya sedikit dirubah. nah di novel yg ini Ilham belum tau kalo naya hamil
total 1 replies
Annisa Henna
akhirnya... makasih update nya kak regazz... 💙
Annisa Henna
menurut ku si Ilham ini masih denial dgan perasaan nya. dia kaya ga memahami perasaan cinta. mungkin tangki cintanya kosong dari orang tua nya... Gws Naya semoga Ilham cepet tau kalo kamu hamidun🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!