Zakia Amrita. gadis cantik berusia 18 tahun, terpaksa harus menikah dengan anak pemilik pesantren Kais Al-mahri. karena perjodohan oleh orang tua Kais. sendiri, karena Pernikahan yang tidak di dasari Cinta itu, harus membuat Zakia menelan pahitnya pernikahan, saat suaminya Kais ternyata juga tidak memilik cinta untuk nya.
Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berlangsung lama, setelah Zakia tahu di hati suami nya, Kais memiliki wanita lain?
yuk baca Sampai Happy Ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Rencana Gus Kais.
Bahkan Zakia sangat tidak percaya akan keputusan yang di ambil oleh Gus Kais. ia memang tidak mempermasalahkan mahar untuk dirinya, namun permintaan Bude Mirah diluar nalar
"Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan pada keponakan mu, setelah aku menikahi nya...!" gumam Gus Kais dalam hati,
Setelah Bude Mirah meminta mahar yang besar, entah kenapa ia malah membenci Zakia. bahkan dengan tega nya setelah menikahi Zakia ia akan merencanakan sesuatu.
.
.
Zakia memasuki kamarnya dengan wajah yang begitu sendu, ia duduk di tepian jendela, sambil membuka kacanya, disana langsung turun gerimis seolah semesta ikut sedih dengan kejadian yang barusan saja menimpa.
Melani yang baru saja mengangkat jemuran kaget. melihat sang teman menangis sesenggukan di tepian jendela.
"Hahhhh... Kia kau kenapa?" Melani langsung menaruh bajunya di kasur, dan menghampiri Zakia yang sedang menangis pilu.
"Kenapa weh?..." tidak ada jawab. Zakia masing menangis sesenggukan malah tambah kencang.
Melani bingung, karena Zakia hanya menangis tidak mau cerita ia menangis kenapa. padahal saat tadi Mba Nadia dan Mba Salma membawanya datang kerumah Pak Kiyai. wajahnya aman-aman saja, sekarang malah menangis kencang.
"Ada apa sih?... dimarahi Bu Nyai kau ia?" tentu saja Melani penasaran karena temanya itu menangis terus tampa bicara kenapa.
"Aku mau dinikahkan...." akhirnya Zakia buka suara.
Namun ucapan Zakia. sukses membuat jantung Melani mau copot dari tempat nya. "Weh. serius ah, jangan bercanda kau! dengan siapa Kamu akan dinikahkan Kia?" Melani mengoyakan bahu Zakia kencang.
"Gus Kais...." Untuk yang pertama kalinya. setelah satu tahu berteman Zakia baru mau berbagi cerita dengan Melani.
Namun bukanya senang malah lemas yang di dapat Melani. saat Zakia mengatakan dirinya mau dinikahkan dengan Gus Kais.
"Astagfirullah... yang betul kau! jangan buat aku jantungan ini. lagi pula bukan nya kamu senang, kenapa kamu malah menangis?" Melani rada heran juga dengan Zakia karena kemarin saat menatap Gus Kais ia nampak diam-diam tersenyum. namun sekarang malah ia menangis.
"Pernikahan ini begitu cepat Lani, bahkan akan dilangsungkan besok, yang lebih parahnya lagi Bude ku malah meminta Mahar dua puluh juta." tangisan Zakia sedikit mereda, jadi Melani Bisa menangkap sedikit suara Zakia yang putus-putus karena sesenggukan.
"Kamu yang sabar Kia." Melani langsung memeluk teman nya itu. umur mereka silang satu tahun, sekarang Melani sembilan belas tahun, dan Zakia delapan belas tahun, karena satu kamar sejak mondok jadi agar lebih Akrab Zakia memilih memanggil nama panggilan Melani saja agar lebih akrab,
.
.
Sementara itu di dalam kamar yang sepi, hanya sedikit cahaya lampu tidur yang temaram menyisakan keheningan dan kesepian yang menggerogoti jiwa.
Selepas Shalat Isya tadi. Gus Kais masih tetap duduk di atas sajadah, terdiam untuk beberapa menit yang lalu, perang batin nya begitu berkecamuk mengiris kalbu.
Hatinya begitu pilu saat mengingat kejadian tadi sore yang telah berlalu, ia begitu mencintai Ayunda sejak pandangan pertama bertemu di Caffe nya.
"Apakah aku bisa melupakan Ayunda, sedangkan hubungan yang telah berjalan dua tahun ini begitu engan aku lupakan kenagan manis nya," lirih Gus Kais, seperti ia bicara pada dirinya sendiri,
Menurut Umi dan Abah. mungkin Ayunda adalah perempuan yang sangat tidak pantas untuk mendampingi dirinya, namun menurut Gus Kais. Ayunda adalah wanita yang paling bisa menaklukan hati dingin nya. sifat Ayunda yang barbar dan petakilan justru itu yang membuat Gus Kais semakin penasaran dan tertantang bersama Ayunda.
Ia tahu, dirinya adalah seorang anak pemilik pesantren, namun tidak bisakah ia juga bebas memilih masa depan nya, dan juga pasangannya nantinya tampa harus di jodohkan.
Dan harus hidup satu atap bersama Zakia. wanita muda yang sama sekali tidak ia cintai. "Haruskah aku kabur saja dari rumah? dan memilih kawin lari dengan Ayunda." ia berfikir berulang kali, namun bayangan Umi Salimah melintas di benaknya.
Tidak tega ia harus meningalkan Umi yang begitu ia cintai, Umi Salimah adalah nyawanya. separuh nafasnya, maka dari itu meskipun berat hati, saat Uminya meminta dirinya menikahi Zakia ia manut saja.
Sudah sampai larut malam, tapi mata indah Gus Kais belum juga bisa terjaga. Ia memandang kegelapan sudut kamarnya, menerawang jauh angan-angan itu, kalau besok ia harus satu kamar denga wanita yang tidak ia cintai, dan harus menerima kenyataan nya.
Gus Kais meraba kasur mencari dimana ponselnya berada. Ponsel ia nyalakan, beberapa pesan singkat dan pangilan telfon dari Ayunda menumpuk disana.
"Beb kemana saja, kenapa tidak balas pesan ku, dan angkat telfon ku." tulis Ayunda dalam pesan.
Puluhan kali panggilan juga masuk. Gus Kais tidak berani membuka pesan Ayunda. hanya melihat notifikasi pesan yang terletak di beranda yang ia baca dari sana.
"Aku datang ke tempat biru laut mu kamu ngak ada disana. terus aku ke Caffe kamu juga ngak ada, kamu kemana sih sayang. apa besok aku kerumah kamu aja gimana?" pesan yang Baru saja dikirim Ayunda. sukses membuat Gus Kais langsung membuka nya.
Ia lebih takut jika besok tiba-tiba Ayunda datang dan merusak pesta pernikahan nya, yang ada Umi bakal Syok berat dan ia tidak mau sesuatu terjadi kepada Umi.
Ayunda yang melihat Gus Kais Online. ia langsung buru-buru menelfon. Namun panggilan itu langsung di tolak oleh Gus Kais.
"Jangan datang besok, aku keluar kota kemarin, maaf tidak mengabari mu, karena ini begitu mendadak sebab aku mau tambah usaha baru." balas Gus Kais. sambil gemetar baru kali ini ia berbohong pada Ayunda.
"Oalah... yah udah sayang hati-hati, I love you Too sayang..." ketik Ayunda.
"Iya Sayang, l love you." Balas Gus Kais.
Gus Kais langsung keluar dari Aplikasi, sambil menarik nafas dalam dan akhirnya ia bisa menarik nafas lega juga, ia bahkan mulai menyusun rencana besar besaran.
"Maafkan aku Ayunda. ini demi kebaikan kita,"
Dengan Ini. Gus Kais nantinya bisa merasa aman jika diam-diam ia akan menemui Ayunda, tampa beralasan pada Umi dan Abah lagi.
.
.
Pagi-Pagi sekali tiba-tiba. kelas libur bahkan para Ustadz juga diminta memakai seragam dan juga langsung berkumpul di Mushola pondok.
Pernikahan Zakia dan Gus Kais memang di laksanakan hari ini, dan akan di langsungkan di Mushola pondok.
Satu santri putri yang tahu hanya Melani saja, maka dari itu sejak subuh Melani dan Zakia diminta langsung kerumah pak Kiyai Syarif karena Zakia akan di Make-up.
"Masya'allah. Cantik nya teman ku ini..." Melani mengusap lembut pundak Zakia yang sudah selesai di Make-up. Zakia nampak sangat cantik, memakai gaun putih dengan Bordir biru bunga-bunga, menambahkan kesan Anggun dan sangat pas di tubuh Zakia.
