Alisa di jebak oleh oleh seseorang yang berakhir di penghulu , kata " sah " keluar dari mulut mereka yang menjadi saksi , walau dengan berat hati mereka menerima Alisa sebagai anggota keluarga mereka .bukan bahagia yang di dapat tapi cacian , makian baik dari suami adik ipar maupun dari mertuanya , bahkan setelah melahirkan Alisa di pisahkan dari anak nya , dia harus memanggil anak nya itu " tuan " dan anak nya harus memanggil wanita yang melahirkan nya itu sebagai babu nya , karena mereka menganggap Alisa pembawa malapetaka .
" jangan berharap kamu akan mendapatkan hari hari yang bahagia sebagai istri ku ! tapi sebaliknya neraka lah yang akan kamu dapat , sampai kamu mau menandatangani surat cerai dan perjanjian ini , bahwa setelah cerai kamu dan anak mu putus hubungan darah .
" aku lelah ya Allah "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D Baban Abay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Usaha Winda
Siang itu prima bergegas keluar dari rumah sakit setelah mama nay kembali kondusif ,sedangkan Linda Sutoyo terpaksa harus menjaga Tante Laila sendiri .
" brengsek! Kenapa bisa jadi begini ,apa sih istimewanya wanita pincang itu di bandingkan diriku ? Di lihat dari segi manapun tetap aku yang lebih unggul ,tapi kenapa dari dulu prima tidak pernah melirik ku ,baik saat masih bersama si Wirda itu maupun si pincang itu " gumam nya dengan pelan , sambil menggenggam tangan nya dengan kuat.
" kalau cuma begini tidak Sudi aku harus menunggu wanita yang sakit sakitan itu ,lebih baik aku shoping saja ,toh prima juga sudah pergi , ternyata hidup pun sudah tidak berguna lagi ,semoga saja Tante tua itu cepat mati saja daripada merepotkan ku ,huh ! Kemudian Linda pun berdiri , tanpa berpamitan dia pun bergegas meninggalkan rumah sakit .
Sedangkan prima langsung menuju ke perusahaan , karena sebentar lagi akan mengadakan pertemuan bisnis dengan kolega nya .
Handphone prima pun bergetar ,dengan malas lima mengangkat panggilan " halo ."
" Prim, ini papa . Kirimkan papa uang lagi ,papa i butuh banyak uang untuk berobat kami berdua prima ,kau tau sendiri kan bagaiman kehidupan di negara ini , semua serba mahal ,apalagi kau juga tau bagaimana kelakuan mantan tunangan mu itu ." ocehan nya .
prima pun terkekeh , bagaimana papa nya bisa se pede itu ketika berbicara ? Apa dia tidak Berfikir seperti apa efek dari perbuatan nya itu , bahkan masih bisa menyebut tunangan nya itu , sungguh semakin tua papa nya ini semakin lucu .
"Apa Perlu prima ingatkan lagi kalau prima sudah punya istri yang cantik dan Solikha ? Jadi aku sedekah kan untuk papa wanita itu , biarkan dia menua dengan papa , dan satu lagi ,cepatlah pulang karena mama sedang ada di rumah sakit , pertanggung jawabkan kelakuan kalian berdua ."
Sedangkan tuan Anton yang masih berada di persembunyian nya pun tertegun , tapi buru buru dia tepis , toh Wirda masih muda dan cantik , jadi untuk apa kasihan dengan istri nya yang sudah ya itu .
" Ehm , baiklah tak lama lagi papa dan Wirda akan kembali ke Indonesia tapi sebelum itu kirimkan papa uang dulu ." balas nya lagi .
Prima pun mendengus " baik lah , tapi ini untuk yang terakhir kali nya ,untuk selanjutnya papa pikirkan sendiri jalan keluar nya ."
Tut !
" Eh , benar benar anak ini , apa dia pikir perusahaan itu dia yang mendirikan ? Ah sudah lah yang penting sekarang Dia kirim kan uang ." omel nya .
dari arah dapur Wirda pun menimpali nya " bagaimana om , apakah tunangan ku itu mau men transfer ?" tanya nya dengan pede .
" jaga ucapan mu Wirda ,apa perlu aku peringatkan lagi di mana posisi mu sekarang ? "
Wirda pun hanya mendengus .
Waktu sore sudah tiba ,menandakan semua aktifitas perkantoran harus di hentikan ,
Alisha masih duduk di kursi kerja nya , karena mulai malam ini dia rencana nya sudah mau tinggal di sini .
" Bu , kami pamit pulang dulu ya , tapi Adi, titik dan Fita akan tetap menemani ibu kok , jadi kalau ada apa apa panggil mereka saja di tempat mes mereka di belakang ." ucap Rosa .
Alisha pun tersenyum " baik lah , terimakasih ya Ros , eh iya tadi kak yurika telfon katanya ada barang baru yang akan masuk lagi ."
" iya Bu , tadi kak yurika juga sudah chat , baik lah saya pamit dulu ya , assalamualaikum."
" wa'alaikum salam ,hati hati " balas nya .
Prima sementara perjalanan ." tuan ,apakah kita akan langsung pulang ?" tanya Dandy .
" mampir di multi mart dulu , ada yang mau aku beli ." jawab nya .
Dandy pun melajukan mobil nya ke arah yang di sebutkan oleh bos nya .
Tak lama kemudian mereka pun sudah sampai ," tunggu di sini dulu ,aku mau masuk sendiri."
Prima pun masuk ke supermarket sendiri ,entah apa yang mau di beli ,sedangkan Dandy tetap di mobil .
Saat prima sedang memilih baju dress untuk di pakai alisha ,dia pun di datangi Winda .
" mas prima! Bagaimana kabar nya ,maafkan atas kelancangan ku beberapa hari yang lalu ya ," ucap nya dengan menunduk .
Sedangkan prima hanya menoleh saja dia tidak menggubris ucapan Winda .
"Sial , kenapa dia tidak merespon ku sih , apa kurang menyakinkan kan , oh baik lah kalau begitu ." ucap ya dalam hati Winda .
Winda pun melangkah agar bisa lebih dekat lagi dengan prima ,kemudian dia pun pura pura pusing .
" mas prima to- tolong aku , kepala ku pus- ing "
Bruk !
Winda pun menjatuhkan diri nya ke pelukan prima , tapi sial nya prima justru menghindar maka tak ayal Winda pun tersungkur ke lanai marmer .
" Ah ..." ucap nya dengan reflek ,padahal dia sedang memerankan diri sebagai wanita lemah ,dan sakit sakitan .
" Satpam !" teriak prima .
tak lama kw.udian satpam pun datang .
" dia Adi mengeluh kata nya dia sakit tolong wanita ini, tolong antar dia ke rumah sakit ,dan ini untuk biaya bensin nya sisa nya kamu ambil saja ." ucap prima dengan menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah .
" Baik tuan !"balas nya dengan girang ,sial nya uang itu lebih banyak lebih nya ..
Satpam pun menggendong Winda ala bridal style, saat sudah sampai di luar Winda pun berteriak .
" Ih , turun kan aku ,dasar manusia rendahan ! "
" Eh ,nggak jadi sakit ya neng , kok langsung sembuh saja ,atau jangan jangan ..." satpam tak melanjutkan bicara nya .
Plak !
" tutup mulut kotor mu itu ! Siapa kamu yang berani menyentuh dan berbicara pada ku , dasar manusia rendah ." omel nya setelah berhasil menampar pipi si satpam .
" Awas saja kau nona , aku pingin lihat apakah kamu akan segarang itu , lihat saja nanti ." gumam nya dengan pelan .
Prima pun selesai dengan urusan nya ,kemudian dia pun keluar membawa banyak tentengan belanjaan.
Brak !
Pintu pun di tutup dengan keras ." kita ke ruko !" ucap ya singkat .
" Baik tuan ."
Mobil pun melaju membelah kepadatan jalan raya di sore itu .
Sebelum suara adzan maghrib Oba prima baru saja sampai di ruko istrinya ,( cie yang punya istri ,wkwkwk).
Saat itu alisha sudah rapi dengan baju tidur dan sedang memakai mukena .
" assalamualaikum."
Tanpa me unggu respon si tuan rumah prima pun melangkah masuk ke kamar alisha
Klik !
Pintu di buka oleh prima .
Alisha pun menoleh " dia lagi ....dia lagi , " omel nya dalam hati.
Dengan muka tebal prima menaruh barang belanjaan di samping alisha yang sedang duduk menunggu adzan Maghrib tiba .
" Alisha ,tadi aku mampir ke supermarket aku belikan kamu baju yang longgar plus dengan hijab nya , agar kamu bisa nyaman ketika memakai nya ,dan ini juga aku beli berbagai macam buah " ucap nya dengan panjang lebar .
Mungkin kalau orang lain tau mereka bisa muntah darah melihat perbedaan prima ketika dia di depan istri nya dengan ketika dia di depan umum , baru kali ini prima berbicara panjang lebar dengan siapa pun , sedangkan Dulu dengan Wirda dia tetap menjadi orang pasif .
Bersambung
ok ga terlalu bodoh jg kamu prim
semangat
sehhhh laki ko ya idiot