NovelToon NovelToon
Tiba-Tiba Married

Tiba-Tiba Married

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:44k
Nilai: 5
Nama Author: Galbia

Dina Syifa Galbie.

Seorang gadis berusia 25 tahun, tiba-tiba di nikahi oleh seorang pria keturunan Habib yang tak lain adalah kerabatnya sendiri.

Cerita ini di mulai dari, acara Haul kakek buyut mereka yang di adakan di kediaman orang tua Syifa.

Di saat seharusnya acara sudah di mulai, tiba-tiba terdengar suara Ijab Kabul dari dalam Masjid tempat acara berlangsung.

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

"Sah" teriakan menggema dari dalam Masjid.

Gadis cantik dengan balutan abaya hitam itu nampak terkejut saat mendengar kata 'Sah'.

Dan dalam hitungan detik seorang pria berparas rupawan khas negara Arab pun berdiri di depannya dan tersenyum padanya.

Gadis itu masih tercengang di tempatnya sambil mendongak menatap pria di depannya.

"Apa-apaan ini?!!" Jeritnya dalam hati.

Bagaimana hari-hari Syifa setelah dia menjadi istri? dan rahasia apa yang di sembunyikan pria yang saat ini menyandang status sebagai suami Syifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galbia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesiangan

Tak lama Syifa pun keluar dari kamar mandi setelah berwudhu, dia naik ke atas sajadah yang sudah di siapkan suaminya.

Mereka berdua pun melakukan shalat sunnah bersama.

Setelah shalat dan berdoa, Husein menyodorkan tangan kanannya untuk di kecup istrinya.

Syifa mengecup punggung tangan suaminya. Kemudian Husein mengecup keningnya.

Perlahan Husein membuka mukena yang di kenakan sang istri setelah meminta izin pada istrinya.

Di kecupnya pipi sang istri, Syifa hanya bisa memejamkan matanya saat Husein mulai memberikan sentuhan-sentuhan kecil pada tubuhnya.

"Bib..."

Husein tak menjawab, dia bangun kemudian membereskan sajadah yang dia gunakan.

Syifa pun nampak membereskan mukena dan sajadah miliknya.

Husein membuka kopiah dan baju kokonya kemudian menyimpannya.

Setelah itu dia menghampiri istrinya yang tengah membuka ponselnya di dekat ranjang.

"Argghhh Bib!" pekik Syifa saat Husein tiba-tiba menggendong dirinya.

Brukkk

Husein menjatuhkan istrinya di atas ranjang kemudian dia mengukung istrinya.

"Bib..." lirih Syifa.

"Kita mulai ya" bisik Husein.

Syifa pun menganggukkan kepalanya.

Pergulatan panas akhirnya terjadi.

Husein senang bukan main, sudah lama dia menginginkannya tapi dia harus menahannya demi membuat sang istri nyaman bersamanya.

Dan kesabarannya pun membuahkan hasil, kini dia bisa kembali merasakan manisnya madu yang dia tunggu-tunggu.

Beberapa jam berlalu.

"Aaaaahhhhhh"

"Terima kasih istri ku" ucap Husein kemudian mengecup kening sang istri cukup lama.

Syifa nampak mengangguk dengan mata sayunya, dia kelelahan.

Tak lama Husein pun menjatuhkan tubuhnya di samping sang istri, nafas keduanya saling bersahutan.

Husein menarik tubuh polos istrinya yang berada di bawah selimut untuk dia peluk.

Di kecupinya dengan sayang pucuk kepala sang istri. Dan di dekapnya erat.

Keesokan harinya.

Kelopak mata Syifa langsung terbuka.

"Aduh kesiangan!"

"Awww!"

Syifa meringis kesakitan saat dia hendak bangun. Dia nampak masih ngeblank.

Setelah beberapa menit mengumpulkan kesadarannya dia pun berteriak.

"Aaaarrggghhhh!"

Syifa langsung menarik selimut dan membungkus tubuhnya.

"Apa yang terjadi?" tanyanya dalam hati.

"Kenapa teriak dek?" tanya Husein dengan suara seraknya.

Dia melingkarkan lengan kirinya di perut sang istri yang saat ini sedang duduk di sebelahnya.

Syifa seketika menoleh ke sampingnya.

Glek

"Jadi bukan mimpi" ucap Syifa dalam hati.

Syifa menoleh ke sampingnya, tepat ke arah sang suami yang saat ini nampak tidur sangat pulas.

"Bib bangun" ucap Syifa sambil menyentuh lengan kekar Husein yang tak terbalut pakaian.

"Bib bangun"

"5 menit lagi dek" ucapnya dengan mata yang masih terpejam.

"Bib kita kesiangan!"

Husein seketika membuka matanya dan langsung merubah posisinya menjadi duduk sama seperti istrinya.

"Astaghfirullah" ucapnya sambil mengusap kasar wajahnya.

"Pukul berapa sekarang dek?" tanya Husein saat menoleh ke arah istrinya.

Syifa mengambil ponselnya di nakas.

"Pukul 08.30" ucap Syifa.

"Hahh...."

Husein nampak menghela nafas. Ini pertama kalinya mereka bangun terlambat.

Sehingga mereka berdua pun tidak shalat Subuh. Semalam mereka baru benar-benar tidur di pukul dua pagi.

Husein menggunakan kesempatan yang di berikan istrinya sebaik mungkin, mumpung sang istri mengizinkannya.

Husein hanya memberi jeda sebentar untuk mereka istirahat dan kembali menggempur sang istri.

Alhasil mereka berdua pun kelelahan dan bangun kesiangan.

"Mau kemana dek?" tanya Husein saat melihat istrinya hendak turun dari ranjang.

"Mandi, lalu Qodho shalat subuh" jawab Syifa.

Husein mengangguk pelan.

"Hisss" ringis Syifa saat kakinya sudah memijak lantai.

"Dek"

Husein mendekat ke arah Syifa saat dia mendengar ringisan kecil keluar dari mulut sang istri.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Husein khawatir.

"Emmm" jawab Syifa sambil mengangguk.

Setelah itu, Syifa pun turun dari ranjang dengan selimut di tubuhnya. Dia melangkah dengan perlahan menuju kamar mandi.

Sedangkan Husein buru-buru menutupi tubuhnya dengan seprai ranjang yang sudah tak berbentuk.

Husein mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar yang nampak sangat berantakan akibat ulah mereka semalam.

"Maafkan hamba Ya Allah" ucapnya pelan.

Setelah mengusap kasar wajahnya, lantas Husein memungut boxernya kemudian memakainya kembali.

Lalu dia mulai memunguti satu persatu pakaian mereka yang tergeletak di lantai dan di ranjang.

Husein juga merapikan kembali barang-barang yang berjatuhan ke tempat semula.

Sedangkan di kamar mandi. Beberapa kali Syifa berteriak tanpa suara saat mengingat kejadian semalam.

Wajahnya benar-benar merah bahkan sampai ke leher, saat ingatan-ingatan semalam kembali berputar di kepalanya.

"Bagaimana ini, aku tak sanggup bertemu dia" ucap Syifa.

"Aaargghhhhhh!"

Tanpa sadar dia berteriak, sampai-sampai Husein mendengarnya.

Tok tok tok

"Dek!" panggil Husein.

"Dek kamu kenapa?" tanya Husein dari balik pintu kamar mandi, dia nampak khawatir saat mendengar istrinya berteriak di dalam kamar mandi.

Di saat sang suami tengah panik di luar sana, Syifa pun nampak membungkam mulutnya dengan telapak tangannya.

Dia tak sadar jika teriakannya malah terdengar sampai keluar.

Tok tok tok

"Dek! Buka pintunya! Kamu kenapa?!" Husein benar-benar sangat khawatir.

Glek

Syifa menelan salivanya susah payah kemudian dia menjawab suaminya.

"Saya tidak apa-apa Bib!" teriak Syifa dari dalam kamar mandi.

"Lalu kenapa kamu berteriak? Kamu gak jatuh kan, dek?" tanya Husein khawatir.

"Enggak bib, saya baik-baik saja. Barusan ada kecoa lewat jadi kaget" ucap Syifa beralasan.

Di luar sana Husein nampak bernafas lega.

"Beneran nih gak pa-pa?" tanya Husein memastikan lagi.

"Iya Bib" jawab Syifa.

"Ya sudah"

Syifa pun langsung melanjutkan mandinya. 30 menit kemudian Syifa keluar dari kamar mandi dengan langkah pelan.

Husein yang melihat sang istri pun langsung menghampirinya.

"Pinggang mu kenapa dek? Kamu beneran jatuh di kamar mandi ya?" tanya Husein khawatir.

"Enggak bib" jawab Syifa sambil menggeleng pelan.

"Lalu?" tanya Husein.

"Hahhh... Ini gara-gara anda Bib. Pinggang saya encok gara-gra anda gempur semalaman" ucap Syifa mengomel.

Husein nampak kicep.

"Maaf dek, habisnya aku puasa beberapa hari sih" ucap Husein.

Syifa memutar bola matanya malas.

"Setelah ini anda puasa lagi" ucap Syifa dengan wajah galaknya.

"Yah kok gitu sih dek" keluh Husein.

"Stop, saya sudah ambil wudhu' " ucap Syifa saat sang suami hendak mendekatinya.

"Dek... Mana bisa puasa lagi..." rengek Husein.

"Jadi setelah ini dia akan minta terus?!" teriak Syifa dalam hati.

"Saya masih sakit Bib, jadi puasa dulu ya" bujuk Syifa.

"Baiklah" ucap Husein dengan wajah cemberutnya.

"Sana mandi dulu" ucap Syifa dengan lembut.

Husein pun patuh, dia mengangguk kemudian melangkah ke kamar mandi.

Syifa terkekeh geli melihat ekspresi wajah Husein yang seperti bocah.

"Bisa-bisanya pria tampan tapi bertampang sangar jadi seperti bocah" ucap Syifa sambil terkekeh.

Syifa mengambil pakaiannya setelah itu mengqodho shalat subuh yang dia lewatkan.

Beberapa saat kemudian Husein keluar dari kamar mandi, saat keluar dari sana dia sudah tidak mendapati istrinya di kamar.

Dia memakai pakaian yang sudah di siapkan sang istri, setelah itu dia mengqhodo salat subuhnya.

20 menit kemudian.

"Dek" panggil Husein.

"Saya di dapur" ucap Syifa dari arah dapur.

Husein melangkah ke dapur.

"Masak apa sayang?" tanya Husein sambil memeluk istrinya dari belakang.

"Nasi goreng, tidak apa-apakan?" tanya Syifa.

"Tentu" jawab Husein.

1
Ulfah Putri234
itu lagian si habib bisanya benci Ama anak nya,,,apa jangan-jangan Ali bukan anak nya makanya di keras kepala gak mau Nerima Ali,,,masih jadi misteri
Bia: Kadang emang suka gitu, aku pun gitu 🤭🤭🤭
Ulfah Putri234: ehh ke slepet lidah ku🤣
total 3 replies
Dewi Payang
3 🌹buat kak author
Dewi Payang: Ma sama kak🙏🙏
Bia: Terima kasih kak😊🥰
total 2 replies
Dewi Payang
Udah ga canggung lagi setelah dipanggil mas😁
Bia: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Dewi Payang
Jadi pengen gurame bakar juga😄
Dewi Payang: Heum, sedap nikmat👍👍😁
Bia: Pasti enak😋
total 2 replies
Dewi Payang
Suami idaman memang si Habib🙏
Dewi Payang
Senangnya dapet pujian dari suami😄
Dewi Payang
10 iklan buat Syifa-Husein
Dewi Payang: ❤️❤️❤️❤️👍👍
Bia: /Heart//Heart//Heart//Heart//Pray//Pray/
total 2 replies
Dewi Payang
Aku jug mencintaimu Bib🤭
Dewi Payang: 😆😆😆😆😆
Bia: Aseekkkk 🤭
total 2 replies
Dewi Payang
seru ya ngumpul2nya👍
Dewi Payang
Klo pengantin baru bakal diledekin mulu memang😁
Dewi Payang: 😆😆😆😆😆
Bia: Iya kak ☺️
total 4 replies
Dewi Payang
5 iklan buat kak author
Dewi Payang: Ma.sama.kak🙏
Bia: Thank you 😊😊💕❤️
total 2 replies
Dewi Payang
Habis gempa ringan ya Bib😁😁
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣
Bia: Husein: "Iya sama ada badai dikit 🤭😅"
total 2 replies
Dewi Payang
Bales ya Bib😀
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄
Bia: Husein: 🤭🤭🤭
total 2 replies
Dewi Payang
tumben Syifa frontal, ketularan Husein😁
Bia: Iya nih mulai agak-agak ketularan Husein 🤭🤭
total 1 replies
Dewi Payang
Fokusnya beda ya bib😁
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄
Bia: Husein: "Ekhmmm iya nih bikin gagal fokus🤭"
total 2 replies
Dewi Payang
Sama, walau banyak makanan tetep harus ada nasi😁😁
Bia: Betul betul betul
total 1 replies
Dewi Payang
Syifa anak yg baik, ingat beli oleh2 utk keluarga😁
Dewi Payang: 👍👍😁😁😁
Bia: Syifa "Iya dong kak😊"
total 2 replies
Dewi Payang
1 vote buat Husein-Syifa, semakin mesra👍
Dewi Payang: Ma sama kak🙏
Bia: Makasih kakak 😊😊
total 2 replies
Dewi Payang
Galaknya keluar lagi😁
Dewi Payang: Wkwk😄
Bia: Gak boleh di senggol dikit 😅, senggol dikit macannya keluar 🤭🤭🤣
total 2 replies
Dewi Payang
Ya ampyun, jadi ngebayangin wajah tersipunya Husein😁
Dewi Payang: Kayanya begitu😄
Bia: Udah merah kayak kulit bayi baru lahir kali ya 🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!