Dia Milikku Bukan Milikmu

"Tapi buat gue berasa berat Sha. apalagi haru berjauhan dari lo" Kevin yang sari tadi mengaduk-ngaduk makanan didepannya kini duduk tegak dengan mata yang tertuju tajam pada netra Ketsha yang saat itupun sedang menatapnya.

Keysha pun bukan tak mengerti dari kata-kata yang diucapkan Kevin. Tapi sebelum Kevin mengucapkanya dengan lugas Keysha tak mau berandai-andai dulu.

"Maksud lo?"

"Lo penting buat gue Sha, Lo segalanya buat gue. rasanya sulit gue jauh dari lo. gue sayang sama lo Sha!" Kevin menggenggam tangan Keysha berharap semua yang dirasakannya terhadap Keysha akan mengalir dan tersalurkan juga dirasakan pula oleh Keysha.

"Gue.... " Keysha seakan kelu untuk menjawab ungkapan peerasaan Kevin. Dalam hatinya Keysha sangat ingin berkata gue juga sayang elo Kev. Tapi bibirnya mendadak bisu tak bisa bergerak dan berkata-kata.

"Sha lo mau kan nunggu gue? gue janji tiap libur gue pulang. Mau kan lo jalin hubungan jarak jauh ma gue Sha?" Kebin menatap Ketsha penuh permohonan dan harapan.

"Gue... " Kalo lo belum bisa jawab dan lo mau memikirkannya dulu gak apa-apa tapi setidaknya gue punya jawaban sebelum gue berangkat. bisa kan Sha?"

Keysha mengangguk tapi ada air mata di sudut mata Keysha membuat Kevin bertanya-tanya kenapa Keysha menitikkan air mata.

Sedangkan dalam hati Keysha sendiri dia begitu sesak membayangkan terpisah jarak dan waktu dengan Kevin. Rasanya ingin sekali untuk melarangnya pergi dan menjalani hubungan disini saja.

Seminggu sudah kejadian itu berlalu. Keysha semakin murung wajahnya yang biasa ceria seperti penuh beban. Tak ada tawa ceria menghiasi bibirnya.

Dua hari ini Keysha belum bertemu dengan Kevin hanya suara dan chatnya yang hadir kewat ponsel pintarnya. Rasa kangen dan takut berpisah semakin meenyerang perasaannya.

Hari ini juga pengumuman pelulusan jadi setiap siswa kela XII wajib hadir di sekolah untuk menerima surat keterangan LULUS.

Kiano menjemput Keysha karena memang Kevin baru pulang pagi ini dari rumah eyangnya yang di solo karena dapat kabar mereka kangen sekalian pamit karena Kevin akan kuliah ke Luar.

Sampai sore tiba Kevin sama sekali tak belum memperlihatkan batang hidungnya. Keysha semakin gelisah. Keysha sudah berjanji akan menjawab pertanyaan Kevin hari ini. Tapi tak ada tanda-tanda Kevin datang.

sambil mengetik pesan ke Kiano sambil terus lihat ke gerbang Keysha duduk di teras. Telpon genggam Kevin sama sekali tidak bisa dihubungi.

📨Kian anterin gue ke rumah Kevin

📨Sekarang Sha?

📨Iya!

📨otw!

Kiano datang dengan motor setianya tanpa turun Keysha langsung naik mereka melaju menuju rumah Kevin. Hanya butuh 10 menit perjalanan merekapun sampai dirumah Kevin.

Kevin ngak ada di rumah entah kemana yang menemui mereka mamih Nisa.

"Kalian datang? Sha, Kian apa kabar? Lama gak main ke sini Mamih kangen lo!"

"Iya mih maaf kemarin kan baru selesai ujian kami diaibukan dengan pembelajran tambahan."

"Mamih ngerti, Kevin sibuk akhir-akhir ini mempersiapkan keberangkatannya untung kalian datang jadi bisa sekalian pamit ya, tadi pagi baru pulang dari solo nanti habis magrib berangkat ke Jerman"

"Ha.. hari ini Mih?" tanya Keysha gugup. Hati dan perasaannya seperti terjatuh kedalam lubang begitu sakit

"Bukannya minggu depan ya mih?" Kiano meyakinkan bahwa yang didengarnya barusan tidak salah.

"Iya tadinya tapi ternyata banyak yang mesti di urus lagian disini juga sudah selesai biar Kevin mulai terbiasa trus kan sekarang waktunya liburan jadi Alvin dan Mamih bisa nemenin Kevin dulu disana!"

"Oh ada Kiano dan Keysha ya kebetulan papih mau minta tolong sama kalian!" Seorang laki-laki yang terlihat gagah dan berwibawa menghampiri ketiganya yang sedang duduk di sofa.

Keysha dan Kiano mencium punggung tangan Papih Kevin saat mereka sudah dekat.

"Minta tolong apa pih?"

"Selama Kevin di Jerman, Papih takut konsentrasi nya terbagi sebaiknya kalian jangan sering-sering menghubunginya. kalau Kevin yang menghubungi kalian baru kalian balas. Tapi kalau Kevin gak menghubungi Papih mohon kalian jangan ganggu Takutnya saat itu Kevin lagi banyak tugas tapi karena kabar kalian membuat Kevin terganggu. Mengerti kan maksud Papih?"

"Apaan sih Pih koq gitu ngomongnya!" Mamih terlihat gak enak dengan kata-kata suaminya yang blak-blakan.

"Iya pih kami ngerti koq" Keysha menunduk sambil memaikan jari jemarinya menahan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mata.

"Kalo Kevinnya gak ada kita pamit aja Pih Mih!" Kiano minta ijin pamit.

"Kalau kaliaan mau nganterin Kevin ke bandara habis shalat maghrib kita berangkatnya. Untuk keberangkatan pesawat nya jam 20.45 WIB" kata Mamih sambil membelai rambut Keysha.

Pulang dari rumah Kevin Keysha tidak mau ke rumah dengan penampilannya aekrang penuh air mata dia gak mau Bunda dan adeknya melihatnya.

Kevin membawa Keysha ke taman biasa mereka nongkrong dan butuh ketenangan. Keysha menangis sejadi-jadinya meluapkan semua amarah kekesalan ketakutan. juga rasa sakit yang dirasanya.

Keysha menangia di punggung Kiano dan Kiano hanya diam sesekali memberikan minum dan tisu. Kiano memang gak pandai menghibur apalagi menghibur cewe yang aedang patah hati. Beberapa saat berlalu Keysha sudah sedikit tenang.

"Sha lo cinta sama Kevin?" awalanya Keysha langsung melihat Kiano sepeertinya kaget dengan pertanyaan yang ddi lontarkan Kiano. Tapi lama-lama Keysha menunduk dan mengangguk.

"Sudah kuduga" Ucap Kiano pelan sambil menghempaskan nafasnya begitu dalam, berharap semua bebannya ikut terhempas.

"Sha, Gue sebenernya cinta sama lo. Melihat lo nangis demi cowo lain sampai seperti ini sakit rasanya Sha!"

Keysha yang mendengan pengakuan cinta dari Kiano langsung terdiam bukan tak tahu akan hal itu tapi disituasi seperti ini Kiano mengungkapkan perasaannya membuat Keysha merasa bersalah. Dan yang tadi sudah tenang kembali menangis.

Gimana kelanjutannya apa yang akan terjadi pada persahabatan mereka. Siapa yang akan mempertahankan persahabatannya mereka? siapa yang mengalah? atau akan terjadi bakuhantam antara Kevin dan Kiano?

Jingga😉