ISTRI TAK DI INGINKAN

Happy Reading😘😘

''Kamu mau apa?'' tanya Tania sedikit terkejut saat melihat wajah Lian semakin mendekat ke arah nya.

'' Mau menghukum kamu!'' ucap Lian, lalu menyambar bibr sexy Tania dengan lembut, satu tangan nya memegang tengkuk leher Tania, agar tak banyak bergerak.

Tania tentu sangat terkejut dengan gerakan cepat Lian, dia sempat terpaku sesaat. Namun, dirinya bagaikan tersihir cium*n Lian yg begitu lembut dan memabukan.

Hingga tanpa sadar, tangan Tania mengalung ke leher Lian. Membuat pria itu semakin ganas dan semakin memperdalam cium*n nya.

Cium*n yg awal nya lembut, kini malah menjadi dalam dan menuntut.

'Wah, bahaya nih?' batin Tania saat merasakan 1 tangan Lian sudah berada di depan da.da Tania, dan meremas pelan benda kenyal itu.

Tania segera melepaskan pangutan mereka, mengambil pasokan udara yg banyak, pasalnya cium*n itu membuat nya kehilangan banyak oksigen.

Tapi Lian, lagi lagi menyerang bibiir mungil Tania. Membuat Wanita itu berjingkat kaget, sebab belum ada persiapan.

Tania mendorong dada bidang Lian, namun nihil tenaga nya bahkan tak sebanding dengan tenaga dan badan kekar Lian.

Eeempp Eeuummpp

Tania mencoba mengatakan sesuatu, tapi Lian tak memberinya ruang untuk berbicara atau hanya sekedar bernapas.

'Gawat nih? Duh, gimana ini? Shiit, mana sentuhan nya memabukan lagi?' batin Tania

Lian menurunkan cium*n nya ke leher Tania, hingga membuat wanita itu mengerang dengan mengigit bibiir bawah nya.

'' Emmp, Kak su-dah aku takut jika... Aahh...''

Tania melenguh saat tangan Lian meremaas salah satu buah semangka nya. Membuat ia sejenak memejamkan mata, menikmati sentuhan yg belum pernah ia rasakan.

' Ternyata begini, rasanya ketika dad*ku di remas?' batin Tania

Dulu saat bersama Niko, dia tak pernah di sentuh. Jangankan meremas Dad* nya, bahkan mencium nya saja tidak pernah.

Lian mengangkat tubuh Tania ke atas sofa dan membaringkan nya. Hasr*t Lian sudah membutakan segala nya.

Dia bahkan sampai lupa jika ia dan Tania belum SAH menjadi suami istri. Lian begitu tersihir dengan pesona dan manisnya bibiir Tania, apalagi saat ia mereemas buah semangka Tania. Membuat nya tak ingin berhenti.

'' Mas, jangan... Aah...'' Tania mendesah Saat Lian menyeesap leher nya kembali, dan memberikan beberapa tanda kepemilikan nya di sana.

' Oh, shiit. Kenapa tubuh nya begitu membuatku candu?' batin Lian

Tania berusaha mendorong dada Lian, dia mencoba menahan desiran aneh yg semakin menguasai dirinya akibat ulah Lian.

Dengan sekuat tenaga Tania mendorong tubuh pria tampan itu, hingga akhirnya cium*n Lian terlepas dan Lian terdorong ke samping.

Tania segera bangkit, dan pindah duduk agak menjauh dari Lian.

Kedua nya mengatur napas satu sama lain. Tetlihat jelas jika kedua nya sama sama menahan haasrat yg membuncah, hingga napas nya memburu dengan dada naik turun.

'' Maaf, aku benar benar kelepasan!'' lirih Lian

Tania menatap pria itu, terlihat jelas raut wajah bersalah namun masih berselimut gairah di mata nya.

'' I-iya, aku hanya gak nyangka aja! Ternyata kamu ganas?'' ledek Tania, mencoba mencairkan suasana.

Lian menoleh ke arah Tania, dan menatap wanita itu dengan senyum devil di wajah nya. Membuat Tania sedikit takut, karena takut kejadian tadi terulang kembali.

Munafik, jika Tania tak menikmati sentuhan lembut bibiir Lian.

Dia sangat menikmati nya, sangat. Tapi, Tania juga harus menjaga batasan agar tidak kebablasan sebelum mereka halal.

'' Kamu ngeledek aku? Mau kau buat kamu, kecapean di atas ranjang hem?'' ancam Lian dengan tubuh yg semakin mendekat.

Tania panik saat melihat Lian mendekat, dengan senyuman mesum di wajah nya.

'Gawat! Aku harus pergi, sebelum di terkam lagi?' batin Tania, langsung berdiri dan keluar dari ruang kerja Lian dengan wajah tegang dan dada berdebar.

Bohong, jika Tania tak ketagihan dengan sentuhan itu. Namun, ia tak mau melakukan nya sebelum menikah.

Sedangkan Lian, tertawa terbahak bahak saat melihat Tania ngacir keluar dari ruang kerja nya dengan wajah tegang.

'' Huuuh.... Aku harus mandi air dingin, kayaknya? Lo juga sih Tong, ngapain pake bangun segala? Nanti aja kek, bangun nya kalau gw sama Tania udah SAH?'' omel Lian pada burung prukutut di bawah perut nya.

Lian pun keluar dari ruang kerja nya, dan menuju ke lantai 2 dimana kamar nya berada.

Dia segera masuk kedalam kamar mandi dan menidurkan adik kecil nya, dengan air dingin. Lian tak mau berkarir solo, sebab ai tak mau benih nya terbuang sia sia.

Di tempat lain, Tania sedang berada di dapur, meneguk habis 2 gelas air dingin, untuk mendinginkan otak dan juga hasrat nya.

Beberapa pelayan sempat terkejut saat melihat Tania berlari ke dapur dengan wajah tegang, dan langsung membuka kulkas dan menegak air dingin.

'' Apa Nona Muda butuh sesuatu?'' tanya salah satu pelayan di sana.

Tania menoleh ke arah sumber suara, dan melihat pelayan yg tadi berjaga di depan kamar nya..

'' Eum, apa saya boleh meminta juz mangga?'' tanya Tania

'' Tentu, boleh Nona! Kami akan buatkan.'' ucap pelayan itu.

'' Oh, ya! Di sini siapa saja yg tinggal?'' tanya Tania

'' Hanya Tuan Muda saja, Nona! Tapi, itu pun Tuan muda jarang ke sini? Karena Tuan Muda biasanya 1 minggu sekali ke sini.''

Tania menggut manggut.'' Apa rumah ini sudah lama di bangun?''

Tania ingin mengorek informasi tentang rumah itu. Rumah yg akan menjadi milik nya, bahkan sudah menjadi milik Tania, sebab surat surat rumah itu sudah atas nama Tania.

'' Rumah ini di beli 1 tahun yg lalu, oleh Tuan Muda. Dan baru selesai di renovasi 2 bulan yg lalu! Kata Tuan, rumah ini untuk calon istrinya kelak.'' jelas pelayan itu.

'' Oh, begitu? Apa pernah ada wanita yg Kak Lian bawa kesini?'' tanya Tania lagi.

Pelayan itu masih menunduk. '' Tidak, Nona! Selama rumah ini di beli, dan selama saya bekerja di sini. Tuan tidak pernah membawa wanita manapun kesini? Nona, lah. Yg pertama di bawa nya kesini!''

Tania cukup terkejut dengan ucapan pelayan tersebut, entah dia harus bahagia seperti apa. Saat mengetahui, jika Lian tak pernah membawa wanita manapun kesini.

' Beruntung sekali aku? Sudah Tampan, kaya, baik, royal dan juga setia! Terimakasih ya allah.'' batin Tania sangat bersyukur.

Tak lama juz pesanan Tania pun jadi, dan kepala juru masak di sana menaruh minuman itu di meja.

'' Terimakasih...'' ucap Tania

'' Sama sama Non.''

'' Oh, ya! Apa di sini ada taman?'' tanya Tania pada pelayan di hadapan nya.

'' Ada, Nona. Tuan Muda sengaja membuat nya, karen ia yakin jika istrinya kelak akan suka taman.'' jelas pelayan itu.

'' Aku mau kesana? Bisa antar aku?'' ucap Tania dengan antusias

Pelayan itu pun mengangguk, lalu membawa Tania menuju taman belakang rumah.

Tania terkesima kagum, dengan pemandangan taman mini nan indah di hadapan nya. Begitu nyaman dan asri. Ada pohon klengkeng dengan beberapa bunga aneka ragam. Walaupun suasana sudah malam tapi penerangan di taman itu begitu terang, hingga menampakan ke indahan.

'' Ya ampun, indah sekali?'' puji Tania

Dia melangkah menuju kursi di tengah taman, lalu pelayan itu menunggu Tania tak jauh darinya. Tania menatap sekeliling taman itu dengan pandangan kagum.

'' Wah, Kak Lian benar benar sudah menyiapkan segalanya?'' ucap Tania saat mencium bunga mawar putih

Grep

Seseorang memeluk tubuh Tania dari belakang, membuat Tania berjingkat kaget dan membalik badan nya.

Dan ternyata itu ulah.....

Bersambung.......