Embun adalah seorang gadis manis yang sangat tegar,dia terlahir dari keluarga yang sederhana.Embun bekerja sebagai penjual bunga ditoko milik orang tuanya.
Pada suatu ketika dia bertemu dengan pemuda dingin yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya dan kehilangan cintanya.Dia sangat tampan dan kaya raya,namanya Arjuna Pramuja.Pewaris tunggal YP group,sebuah perusahaan otomotif terbesar diAsia.
Akankah Arjuna bisa merubah sifatnya yang dingin menjadi lebih hangat setelah bertemu embun?
Ayooo untuk mengetahui kisah cinta mereka ikutin terus ya kisah selanjutnya.
Cerita ini hanya fiktif dan terbit atas persetujuan pihak manga toon,dan cerita ini berkisah atas pandangan pribadi penulis.
penulis mengharapkan support dari pembaca.
Mohon untuk memberi Kritik dan Saran yang membangun.
Terima kasih
salam hangat
penulis
Siti Lestari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S & L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.Endro Yang Malang
Embun masih memandangi ponselnya,dia merasa ada yang berbeda dari Arjuna,tapi Embun masih belum bisa menemukan apa yang berbeda dari Arjuna saat ini.Embun membuka menu pesan singkat yang ada di ponselnya dan dia membaca ulang pesan singkat itu.Ternyata Arjuna menulis pesan dengan kata kata tidak formal."Haaaa....kenapa aku baru menyadari ini,ada apa dengan tuan Arjuna,biasanya kalau bertemu selalu bicara formal,tapi ini??.Aaaaiiissh apa dia terlalu marah sampai lupa bahasa formal dengan ku?
iiisss sudahlah bodoh amaaat".Kata Embun lirih agar tidak terdengar oleh ayahnya kalau dia sedang menggerutu.
Di tempat lain,Arjuna yang sudah tidak sabar menunggu lima menit lagi,langsung memberi kode Endro dengan sebuah tatapan yang penuh makna,sambil arjuna menautkan kedua alisnya yang tebal itu.Endro sudah faham apa maksud Arjuna pun memohon izin untuk kembali ke kota X.Tiba tiba Direktur Rumah Sakit tersebut mengajak untuk berkeliling melihat lihat rumah sakit.Arjuna pun memberi titahnya kepada Endro agar dia saja yang menggantikan dirinya untuk berkeliling dirumah sakit.Sebagai orang besar seAsia mereka tetap menjaga nama baik perusahaan dan nama baik keluarga agar tidak terlihat sombong.Arjuna pun mengirim pesan singkat pada endro.
"Ndro,buat alasan agar aku bisa cepat keluar dari sini,dan kamu yang menggantikan ku disini.Bilang saja aku ada meeting penting jd harus segera kembali ke kota X."
Endro yang membacanya pun tampak heran dan merasa aneh kenapa Arjuna tampak terburu buru,tidak seperti biasanya.
"Kaaan bener,nih anak kenapa si,kok suka sekali tiba tiba begini,bikin puyeng saja.Pasti ada sesuatu yang disembunyikan dari aku ini.Dari tadi tingkahnya sudah mencurigakan seperti ayam yang mau bertelur,gelisahnya bukan main." Gumam endro sambil memandang tajam penuh tanya pada Arjuna.
Arjuna yang menyadari dipandangai Endro pun,mengerutkan kembali alisnya dan memberi desakan lewat isyarat bibirnya agar Endro cepat memberi tahukan kepada Direktur Rumah sakit bahwa Arjuna tidak bisa ikut berkeliling melihat lihat Rumah sakit.
"Pak,maaf tuan Arjuna tidak bisa ikut berkeliling karena dia masih ada meeting mendadak jadi dia harus pamit terlebih dahulu."Jelas Endro pada Direktur Rumah sakit tersebut.Tampak kecewa diwajah Direktur tersebut,tapi dia juga tidak bisa melarang Arjuna pamit.
"Oooh Sayang sekali tuan Arjuna tidak ikut,tapi tidak apa tuan,anda sudah berkunjung dirumah sakit ini saja kami sudah sangat tersanjung." Jawab Direktur itu.
"Iya semoga saya bisa berkunjung kembali di lain waktu pak,terima kasih atas jamuannya yang sangat nikmat."Kata Arjuna ramah.
Arjuna pun pergi bersama dua bodyguardnya.Sedangkan Endro masih tinggal disana,dia juga yang menggantikan pengecekan prokyek pembangunan Showroom yang ada di kota itu.Sebenarnya Arjuna berkunjung ke Rumah sakit itu hanya ingin menolong Embun sebagai alibi dia memberi bantuan pada rumah sakit itu dengan menyumbangkan uang dan beberapa alat medis pada Rumah sakit tersebut.
"Nasib nasib,gagal maning gagal maning,ketemuan dengan my baby sweetyku yang emmuach emmuach".Gumam Endro sambil mengusap wajahnya kasar.
"Sungguh malang nasib mu endro,punya Boss jomblo akut,dan belum merasakan kebucinan lagi",ckckckck.Kata Endro lirih sambil berjalan mengikuti para petinggi rumah sakit yang memperlihatkan ruangan ruangan bangsal yang ada disana.
"Sayang hari ini kita cancel dulu ya makan malamnya,soalnya aku masih ada meeting di kota Y,lusa baru pulang,i love you sayang ❤️.
Endro mengirim pesan untuk Larisa.Dengan sedikit rasa kesal pada Arjuna karena sudah membuatnya ikut bersamanya,padahal seharusnya ini pekerjaan paman Ridwan.Tapi hanya karena Arjuna ingin bertemu Embun dia rela tidak kembali ke Kota X untuk meeting penting dan akhirnya paman Ridwan yang menggantikan dirinya.Sementara Endro menggantikan paman Ridwan ke kota Y.
Tidak menunggu lama pesan Endro pun dibalas oleh Larisa.
"*Pasti ini perbuatan Arjuna si kanebo kering itu?,Awas saja ya kalau aku ketemu akan aku rendam dia dengan Air panas,biar sedikit lunak*😡".
Endro yang membaca pesan dari Larisa pun tersenyum.Dia tahu kalau Larisa bercanda.Larisa juga bukan wanita yang mudah marah.Larisa sangat pengertian dengan endro,dia tahu posisi dan keadaan Endro sebagai Asisten Arjuna.
Diperjalanan menuju kota X.
Embun yang masih memikirkan kenapa Arjuna tiba tiba berubah dengan bicara tidak formal lewat pesan singkat pun membuatnya termenung sambil duduk bersandar dan memejamkan mata.Saat Embun memejamkan matanya,senyum Arjuna memenuhi ingatanya,senyum yang tulus,senyum yang membuatnya terhanyut sesaat.Embun pun ikut tersenyum saat ingat senyuman Arjuna tadi.
Embun menyentuh jantungnya yang selalu berdebar kencang saat mengingat Arjuna.Embun pun cepat cepat membuang jauh jauh ingatan akan Arjuna dengan membuka matanya dan beralih untuk melihat ibunya.Embun mengelus kepala ibunya dengan lembut,dan membiarkan ayahnya untuk bergantian istirahat sebentar dan embun menjaga ibunya.
"Ibuuu,ibu harus tetap kuat ya,embun dan Ayah selalu bersama ibu,ibu harus semangat,Embun dan ayah akan selalu berusaha untuk membuat ibu sembuh,Alhamdulillah ternyata masih banyak orang baik didunia yang kejam ini.Dan kita bisa membawa ibu di Rumah Sakit yang lebih bagus lagi dan lebih lengkap fasilitasnya.Makanya ibu harus tetap semangat.Semangaat Embun sayang ibu".Kata Embun dengan lembut,ibunya merespon dengan air mata.Sebenarnya ibunya sadar,tetapi karena terlalu sesak dadanya dia susah untuk berbicara.Ibunya hanya bisa menggenggam erat jemari embun yang lentik.
Embun yang mengetahui itu pun tidak tahan untuk tidak menangis,air bening itu pun berhasil lolos dipipinya.Embun tidak kuasa menahan air matanya.
"Ibuuu andai embun bisa menggantikan rasa sakit yang ibu rasakan embun rela bu,asal ibu tidak merasakan sakit lagi.Embun tidak sanggup melihat ibu seperti ini,embun selalu berdoa agar ibu cepat sembuh.Ibu adalah surga Embun,harta embun,segalanya untuk embun".Gumam Embun sambil memeluk tubuh ibunya.Embun berusaha agar tubuhnya tidak bergetar saat menangis,dia menahannya.Dia merasakan sesak didadanya yang amat sangat,dan tenggorokannya terasa sakit menahan suara tangis yang tidak bisa ia keluarkan.
Tetapi ibu embun tampaknya mengetahui embun yang sedang menangis,ibunya membelai lembut dan pelan kepala embun yang sedang memeluk tubuhnya.Air mata ibunya pun tak bisa terbendung.Ibu embun ikut menangis ikut merasakan apa yang embun rasakan.Ibunya merasa bersalah karena selalu menyusahkan mereka.Embun merasakan belaian dikepalanya pun mengangkat wajahnya dan menatap wajah ibunya.
"Ibu jangan menangis bu,maafkan embun kalau embun membuat ibu menangis,maafkan embun kalau membuat ibu sedih".Kata embun sambil terisak dan memeluk kembali tubuh ibunya.Ayahnya yang mendengar itu pun terbangun dan melihat anaknya serta istrinya menangis membuat dirinya cemas.
"Ada apa nak,kenapa kalian menangis?" huuusss sudahlah jangan menangis sekarang fokus untuk penyembuhan ibu ya nak".Kata ayah embun mencoba menenangkan.
Bawang di iris ini Mak Thor.....