AKU RAJANYA (I AM THE KING)

27

.

Di tengah hutan yang sunyi dan mencekik.

Kuil tua yang hampir roboh terlihat di penuhi tanaman merambat.

Pria dengan pakaian merah terlihat duduk di teras bagian depan kuil.

Di depannya, banyak sekali pohon besar yang sudah di tebang.

Sebagian besar juga sudah di susun sedemikian rupa menjadi beberapa tumpukan.

Di depan kuil lusuh itu kini menjadi tanah lapang yang bersih.

Rumput yang tinggi berantakan juga sudah di bersihkan.

Hei Hua duduk di depan kuil dengan puas melihat hasil kerjanya.

Beberapa hari ini, pria mencolok dengan pakaian merah itu menetap di hutan hitam seperti perintah tuannya.

Dalam bayangannya, bangunan megah bak istana berdiri di tanah yang ia bersih kan.

Menjulang tinggi penuh barang berkilauan.

Semua saudaranya akan berkumpul di tempat ini dan menikmati sinar matahari.

Mereka bisa bersantai di bawah pohon dan mulai berburu.

Mungkin sesekali mereka bisa mengunjungi berbagai tempat untuk bersenang senang.

Memikirkannya saja sudah membuat pria dengan Surai merah tersebut tersenyum tak jelas.

Hei Hua yang mengenakan pakaian merah khas upacara pernikahan, ia berbaring setelah di rasa tanah yang ia bersihkan sudah cukup.

Saat melihat ke arah atap kui, Hei Hua menyadari betapa sudah tuanya kuil tersebut.

Beberapa hari yang lalu, ia juga sempat mempelajari segel pada daun pintu kuil yang sudah hancur.

Meski eksekusinya agak kasar, namun susunan segel tersebut benar benar rumit.

Cihh, Hei Hua berdecak kesal.

"Pria Bai itu benar benar hebat rupanya."

Hei Hua mencoba memejamkan matanya.

Tubuhnya terasa pulih lebih cepat setelah menetap di hutan hitam.

Hutan yang tidak terjamah meskipun berada dekat dengan ibu kota kekaisaran.

Jaraknya bahkan tidak lebih dari lima puluh Li dari gerbang masuk ibu kota kekaisaran.

Namun keyakinan dari generasi ke generasi yang mengatakan bahwa hutan hitam adalah tempat yang di larang untuk di kunjungi.

Hutan Hitam di ceritakan dalam setiap rakyat menyimpan begitu banyak hal buruk.

Mulai dari cerita tentang sarang binatang spiritual kelas atas hingga tanaman obat yang langka.

Belum lagi kisah pemimpin suku dewa, Bai Jin Xi yang agung mengurung roh jahat pemimpin ras iblis di kuil hutan hitam yang menjadi legenda.

Setiap anak kecil akan mendengarnya dari para pendongeng di berbagai penjuru benua.

Hal ini menimbulkan rasa waspada yang teramat tinggi jika menyangkut tentang hutan hitam.

Ditambah pohon bambu yang tumbuh menjulang tinggi di sekeliling hutan membuatnya seakan menjadi benteng dari luar.

Bukti nyata nya adalah selalu saja orang orang yang memasuki hutan hitam tidak pernah terlihat bisa keluar setelahnya.

Hal ini menambahkan rasa was was pada segelintir orang yang memiliki rasa penasaran terhadap hutan tersebut.

Namun pada kenyataanya, hutan hitam memiliki energi spiritual yang sangat berlimpah.

Meski di dunia manusia juga memiliki energi spiritual, namun di hutan hitam yang tak terjamah ini memiliki energi spiritual yang berarus kali lipat lebih banyak dari yang bisa di tangani oleh manusia biasa.

Hal ini yang membuat tumbuhan maupun hewan yang tinggal di sini memiliki besar tubuh yang tidak masuk akal juga menjadi sangat agresif.

Namun bagi ras iblis yang terbiasa dengan dunia bawah yang udaranya penuh dengan energi spiritual.

Tempat seperti hutan hitam akan menjadi sarang yang sesuai untuk mereka tinggali.

Hei Hua yang pikirannya melayang ke sana ke mari tiba tiba di kejutkan dengan insting waspada nya sendiri.

Jelas tuannya sudah memasang formasi di seluruh penjuru hutan hitam.

Namun tiba tiba saja kulit belakang lehernya meremang.

Perasaan takut muncul dalam benaknya.

Ini jelas adalah rasa waspada terhadap yang lebih kuat.

Hei Hua begitu ketakutan dengan entitas yang terasa sangat kuat semakin mendekat.

Ia lalu segera melihat apakah ada formasi yang sudah di tembus.

Beberapa kali ia melihat dari berbagai sudut, tetap saja tidak ada tanda tanda bahwa formasi yang di buat tuannya itu rusak di suatu sisi.

Namun perasaan takut seperti akan di mangsa oleh predator semakin jelas di rasakan oleh pria berpakaian merah meriah tersebut.

Tanpa pikir panjang, Hei Hua segera mengirimkan sinyal bahaya pada tuannya.

Dalam harap harap cemas, pria dengan Surai merah itu berdiri di atas pohon tertinggi lalu kembali mengirimkan sinyal sekali lagi.

Hei Hua bahkan mengirimkan banyak sekali kelopak bunga merah yang ia gunakan sebagai senjata.

Ia merasa ketakutan bukan main.

Jelas sekali sosok yang mendekati hutan hitam bukanlah tandingannya.

Melihat tidak ada susunan formasi yang di rusak, pria dengan pakaian merah khas upacara pernikahan tersebut segera kembali ke kuil yang tadi ia tempati.

Ia hanya bisa berharap semoga saja tuannya segera datang untuk menolongnya.

Dalam ketakutan, pria rupawan dengan Surai merah itu merubah dirinya kembali menjadi wujud aslinya.

Sedangkan di luar hutan hitam.

Entitas yang di takuti Hei Hua sedang berjalan santai menikmati suara batang bambu yang di terpa angin.

Suara gemerisik daun saling bergesekan membuatnya makin merasa nyaman.

Pria dengan Surai perak itu sesekali memperhatikan susunan formasi pelindung yang terpasang di seluruh penjuru hutan hitam.

Ternyata yang di katakan Fu Shu dan Fu Shi benar adanya.

Meski terlihat rapuh, dasar susunan formasinya sangat rumit untuk di uraikan.

Makhluk yang dapat membuat susunan formasi pelindung yang begitu hebat jelas saja bukan hanya manusia biasa.

Dari jejak yang tertinggal di sekitar, Bai Caishen dapat merasakan kehadiran ras iblis yang begitu kentara.

Pria dengan Surai perah tersebut tampak sedikit mengernyit.

Sebenarnya ras iblis ini memiliki rencana seperti apa?

Jika saja ingin, Bai Caishen pasti mampu menghancurkan formasi pelindung itu dengan paksa.

Namun ia mengurungkan niatnya, Bai Caishen merasa akan sia sia saja jika menghancurkan sarang mereka pada saat seperti ini.

Meski begitu, saat sudah berada di sana.

Bai Caishen mulai berkeliling dan mengati sudut sudut bagian hutan dengan seksama.

Mungkin saja suatu saat nanti ia perlu menguasai denah hutan hitam tersebut.

Bisa di bilang hutan itu sedikit rumit.

Bagian luarnya di penuhi batang bambu yang begitu rapat seperti pagar.

Namun jika di lihat lebih teliti lagi, tidak semua tumbuhan di hutan hitam itu adalah bambu.

Jika di pikir sekali lagi, Tumbuhan di hutan Hitam ini seolah olah penataannya seperti sengaja di buat sedemikian rupa terencana.

Tumbuhan bambu di sekeliling hutan yang tumbuh dengan sangat rapat membuat nya seolah tidak ada jalan masuk dari luar.

Seiring waktu berlalu, Pohon bambu itu tumbuh makin rapat dan meluas, Memastikan bahwa tidak akan ada celah pandangan dari luar hutan.

Hutan ini di buat seolah olah untuk mengurung seisi hutan dari dunia luar.

Pria bersurai perak dengan pakaian serba putih itu tampak bergumam pelan.

Mengurung atau justru menjaga?

.

_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_

*.*

_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_