Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ³ - for the first time
Rifan tak bisa berkata-kata. Namun dia jatuh terduduk ketika Alisha mendorongnya. Saat itulah Alisha melepas bikininya. Hingga tubuh gadis itu kini sudah tidak tertutupi oleh satu helai benang pun lagi.
Rifan masih terpaku. Ia benar-benar sulit mencerna dengan hal yang terjadi pada dirinya dan Alisha. Semuanya terjadi begitu cepat. Naluri keperjakaan Rifan sama sekali tak berniat menolak godaan yang ada di hadapan.
Usai melepas bikini, Alisha duduk ke pangkuan Rifan. Kemudian dia cium bibir cowok itu sepanas ciuman tadi malam. Namun itu hanya awalnya saja, karena selanjutnya ciuman mereka tambah panas. Mengingat kali ini mereka melakukannya tanpa mengenakan busana.
Rifan bisa merasakan gundukan kembar Alisha yang menempel dadanya. Ia bahkan bisa merasakan aset pribadi gadis itu yang mulai basah di bawah sana.
"Mmph...."
Rifan dan Alisha sama-sama bergumam nikmat. Ciuman kali ini terjadi lebih lama dari tadi malam. Terlebih tidak ada sedikit pun gangguan yang datang.
Secara alami, Rifan melakukan tugasnya sebagai lelaki. Saat puas berciuman, dia cumbu kulit leher Alisha yang putih bersih itu dengan intens.
"Aah..." Alisha mendesah saat darah disekujur tubuhnya berdesir hebat, saat dirinya bisa merasakan bibir dan lidah panas Rifan bergerilya di lehernya.
Alisha mencengkeram erat rambut Rifan. Membiarkan cowok tersebut terus memberikan sentuhan liar. Ia bahkan mengarahkan Rifan agar bergerak semakin turun ke bawah. Tepatnya di buah dadanya yang menggantung kencang.
Rifan tentu tak menolak sama sekali. Ia lahap dan lumat buah dada Alisha layaknya seorang bayi yang kelaparan. Sesekali tangan Rifan juga akan meremasnya dengan kencang. Menikmati pemandangan indah itu dengan mata sayu yang penuh nafsu.
Alisha menggigit bibir bawahnya. Ia tersenyum saat bisa merasakan benda keras nan tumpul milik Rifan telah bereaksi di bawah sana. Perlahan Alisha menggesekkan miliknya dengan benda tersebut sambil memeluk erat Rifan.
"Aah..." kali ini Rifan yang mendesah. Gairahnya sudah mencapai ubun-ubun. Burungnya telah meronta-ronta untuk dimasukkan ke dalam sangkar.
Tatapan Rifan dan Alisha bertemu. Keduanya bertatapan sambil tak berhenti menggesekkan bagian selangkangan bawah satu sama lain. Meski belum menyatu, itu cukup mampu memberikan kenikmatan luar biasa.
"Aku udah nggak tahan, Al... Kalau kau nggak mau, kita berhenti saja sekarang..." ucap Rifan lirih.
"Kau pikir aku bisa menahan ini? Ayo kita lanjut ke kamar..." sahut Alisha seraya berdiri dan menarik Rifan masuk ke kamar terdekat. Gilanya adalah, kamar terdekat itu adalah kamar orang tua Alisha.
"Kau gila! Dari semua kamar, kenapa--" Rifan ingin protes, namun ucapannya terhenti karena Alisha menyumpalinya dengan ciuman.
Mereka kembali berciuman intens sambil saling menjamah lekuk tubuh satu sama lain. Perlahan keduanya naik ke atas ranjang. Tetapi Alisha mendadak melepas tautan bibirnya dan mendorong Rifan.
"Aku punya alasan melakukannya di sini, Fan. Buka laci itu dan pakailah," kata Alisha sembari telentang ke ranjang lebih dulu. Ia lalu membuka kedua kakinya, sengaja memamerkan asetnya pada Rifan.
Rifan menarik sudut bibirnya sambil membuka laci yang ditunjuk Alisha. Di sana dia menemukan beberapa bungkus kon-dom. Rifan segera mengambil satu bungkus.
Sebelum memakai pelindung itu, Rifan kembali menatap ke arah Alisha. Pemandangan aset pribadi Alisha yang tampak putih bersih, berumput tipis, dan dilengkapi dengan bagian warna pink di tengahnya, membuat Rifan sangat tergoda. Apalagi saat Alisha memainkan bagian tengah berwarna pink itu dengan tangannya.
"Cepat, Fan... Apa kau akan menatapku saja?" ujar Alisha.
Rifan segera memakai pelindungnya dan naik ke ranjang dalam posisi di atas badan Alisha.
Alisha pikir Rifan akan melakukan penyatuan, namun nyatanya tidak. Cowok itu malah membuka lebar kedua kaki Alisha dan melumat aset pribadinya.
"Sial! Aaah!" Alisha kaget. Tapi saat bisa merasakan bibir dan lidah panas Rifan di bawah sana, dirinya serasa dibuat melayang.
Kenikmatan semakin dirasakan Alisha saat lidah Rifan meliar. Tubuh Alisha menggeliat tidak karuan sambil tak berhenti melenguh. Kedua kakinya juga reflek mengapit kepala Rifan di bawah sana.
"Anj*ng! Enak banget, Fan!" Alisha sampai memaki karena puncak kenikmatan dirasakannya.
Sprei kasur dibuat agak basah karena tubuh Rifan dan Alisha yang masih berair. Mengingat mereka baru keluar dari kolam renang dan belum handukan.
Rifan mulai mengangkat kepalanya. Dia tampak tersengal-sengal sembari menatap Alisha yang terlihat mulai lemas.
Tanpa aba-aba, Rifan melakukan penyatuan dengan Alisha. Saat itulah cengkeraman Alisha menguat, cewek tersebut juga reflek mengerang nyaring karena merasakan sakit.
"Aw! Kenapa sakit ya, Fan?" tanya Alisha.
"Karena kau perawan, Al. Itu terjadi karena selaput daramu sudah--"
"Diamlah dan teruskan! Buang dulu sisi jeniusmu itu!" potong Alisha.
Kematian, kelahiran, rezeki, nasib, hingga jodoh itu semua telah ditetapkan sebelumnya dalam garis takdir manusia dan tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah SWT...✌️
Ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya sejak zaman manusia diciptakan, meliputi baik dan buruk nasib, hingga bagaimana hidup dan matinya manusia.
Jadi dapat dikatakan bahwa apa yang akan, sedang dan sudah terjadi di hidup manusia itu semuanya sebenarnya sudah digariskan oleh Allah SWT...🤫
Pada akhirnya menyesal karena telah menyia²kn org yg dgn tulus mencintaimu apa adanya...😥😰
Terlebih jika kalian tidak dapat bersama karena beragam alasan tertentu. Misalnya saja karena perbedaan ataupun masalah lainnya yang akhirnya membuat kalian memutuskan pergi ke jalan masing-masing.
Namun sekali lagi keadaan menuntut kalian agar satu sama lain benar-benar mengikhlaskan karena tak bisa bersama.
Ketika kamu sudah bisa merelakan segala sesuatu yang kamu senangi, di situlah kamu sudah belajar ikhlas.
Belajar untuk merelakan dan ikhlas akan membuatmu lebih dewasa dan mampu kembali menatap masa depan tanpa beban masa lalu...🤧😭